Indonesia
ARIN SUPRIYADI
Definisi KTKI
• Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia adalah lembaga
yang melaksanakan tugas secara independen yang
terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan.
Dasar Hukum :
• Undang – Undang No. 36 th 2014 ttg Tenaga Kesehatan
• Peraturan Presiden RI No. 90 th 2017 ttg KTKI
Tugas KTKI
• memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-
masing Tenaga Kesehatan.
• melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan
• membina dan mengawasi konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan
Wewenang KTKI
• Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia memiliki wewenang
menetapkan perencanaan kegiatan untuk konsil masing-
masing Tenaga Kesehatan.
Fungsi Konsil
• Konsil masing-masing tenaga kesehatan mempunyai
fungsi pengaturan, penetapan dan pembinaan tenaga
kesehatan dalam menjalankan praktik Tenaga
Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
Tugas Konsil
• melakukan Registrasi Tenaga Kesehatan
• melakukan pembinaan Tenaga Kesehatan dalam
menjalankan praktik Tenaga Kesehatan
• menyusun Standar Nasional Pendidikan Tenaga
Kesehatan
• menyusun standar praktik dan standar kompetensi
Tenaga Kesehatan
• menegakkan disiplin praktik Tenaga Kesehatan-
Wewenang Konsil
• menyetujui atau menolak permohonan
Registrasi Tenaga Kesehatan
• menerbitkan atau mencabut STR
• menyelidiki dan menangani masalah yang
berkaitan dengan pelanggaran disiplin profesi
Tenaga Kesehatan
• menetapkan dan memberikan sanksi disiplin
profesi Tenaga Kesehatan
• memberikan pertimbangan pendirian atau
penutupan institusi pendidikan Tenaga
Kesehatan.
• Keanggotaan KTKI merupakan pimpinan konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan.
Tujuan Kolegium
• Untuk mengembangkan cabang disiplin ilmu
dan standar pendidikan Tenaga Kesehatan
Kongres Nasional ke XI IFI th 2011
Majelis Kolegium Fisioterapi Indonesia
• Ketua : Nur Basuki, M Physio
• Anggota:
– Drs. Soeparman, SST FT
– Johan Aras, Physio
– Ari Sudarsono, SST FT, SKM, M Fis
ART IFI hasil Kongres ke XII 2016
Ketetapan Kongres Nasional Fisioterapi
Indonesia XII
Nomor : 06/ Tap / Konas XII/ V / 2016
• KOLEGIUM FISIOTERAPI INDONESIA