Anda di halaman 1dari 12

Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN


TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN
HASIL PERKEBUNAN

MIE BASAH UBI JALAR


(Ipomoea batatas)

Aida Nurnafitrisni, Astrie Wijhayanti, dan Pandu Rahman

INTISARI

Mie basah ubi jalar adalah mie yang terbuat dari tepung terigu berprotein tinggi
dan tepung ubi jalar dengan penambahan bahan-bahan lain seperti soda abu, telur, air,
garam, tepung tapioka dan minyak goreng. Tepung ubi jalar adalah tepung yang terbuat
dari ubi jalar dengan proses pengeringan menggunakan mesin pengering.
Tujuan percobaan pembuatan mie basah ubi jalar adalah untuk mengetahui proses
pembuatan mie basah ubi jalar sebagai proses diversifikasi produk olahan serta dapat menambah
nilai ekonomis.
Prinsip percobaan pembuatan mie basah ubi jalar adalah berdasarkan proses
pembentukan stuktur dari gliadin dan gluten yang membuat adonan yang elastis dan mudah
dibentuk.
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan mie basah ubi jalar dengan berat basis 400gr
dan berat produk 930 gr maka mempunyai %produk 232,5 %. Hasil dari pengamatan secara
oraganoleptik pada mie basah ubi jalar ubi jalar memiliki warna yang kuning dengan rasa dan
aroma khas ubi jalar, kenampakan dari mie basah ubi jalar ini menarik, dan teksturnya kenyal.

Kata Kunci: Serealia, Mie basah ubi jalar, Ubi jalar.

PENDAHULUAN menjadi lembaran kontinu.


Pengolahan adonan berbentuk
LATAR BELAKANG gumpalan-gumpalan menjadi
lembaran kontinu dapat dilakukan
Dalam perkembangan dunia
dengan cara pengerolan atau dengan
industri pengolahan makanan yang
menggunakan gaya tekan pada
maju pesat saat ini diperlukan
adonan mie (Hermanto, 2003).
mekanisme-mekanisme yang lebih
Untuk mendukung program
sederhana tetapi mempunyai
diversifikasi pangan, perlu
kemampuan yang lebih baik.
dikenalkan produk-produk olahan
Mie adalah salah satu jenis
ubi jalar orange yang citranya baik
makanan yang mudah didapatkan
dan relatif sederhana teknologi
dimana mana, tetapi pengolahan mi
pengolahannya agar dapat diadopsi
masih menjadi suatu kesulitan bagi
dan dikembangkan baik oleh industri
industri rumah tangga dan rumah
skala rumah tangga atau kecil,
makan. Kesulitan yang dialami
menengah, maupun besar. Salah
terletak pada saat mengolah adonan
satu bentuk olahan yang dapat
berbentuk gumpalan-gumpalan
dibuat berbahan dasar tepung ubi
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

jalar orange yaitu mie basah METODE PERCOBAAN


(Hermanto, 2003).
Ubi jalar merupakan sumber Bahan-bahan yang Digunakan
bahan pangan yang baik karena
Bahan-bahan yang digunakan
mengandung cukup karbohidrat,
dalam percobaan pembuatan mie
bkaroten (provitamin A) dan serat.
basah ubi jalar antara lain terigu,
Tepung umbi ialah bentuk hasil
tepung ubi jalar, telur, garam, soda
pengolahan bahan dengan cara
kue, dan air.
penggilingan atau penepungan.
Mie adalah makanan khas Alat-alat yang Digunakan
Cina. Akan tetapi sekarang mie
sudah menjadi makanan yang hampir Alat-alat yang digunakan
ada di seluruh dunia. Apalagi setelah dalam percobaan ini adalah baskom,
ada mie instan, kita dapat gelas ukur, dandang, saringan, neraca
menikmatinya dimana saja dengan digital, alat pencetak mie, dan
cara memasak yang cukup praktis kompor
(Zuhry, 2010).
Metode Percobaan
Mie basah adalah mie yang
mengalami proses perebusan air Percobaan pembuatan mie
mendidih setelah tahap pemotongan basah ubi jalar yang pertama kali
dan sebelum dipasarkan. Kadar dilakukan adalah pencampuran
airnya dapat mencapai 52% sehingga semua bahan hingga kalis. Proses
daya simpannya relatif singkat (40 pencampuran bertujuan untuk
jam pada suhu kamar). Di Indonesia, menghidrasi tepung dengan air dan
mie basah lebih dikenal dengan bahan lain seperti tepung ubi jalar,
istilah mie kuning atau mie bakso telur, garam, dan soda kue hingga
(Zuhry, 2010). membuatnya merata dan mencampur
dan membjuat adonan dengan bentuk
Tujuan Percobaan
jaringan gluten dengan cara
Tujuan percobaan pembuatan meremas-remas adonan.
mie basah ubi jalar adalah untuk
mengetahui proses pembuatan mie
basah ubi jalar sebagai proses
diversifikasi produk olahan serta
dapat menambah nilai ekonomis.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pembuatan
Gambar 1. Proses Pencampuran
mie basah ubi jalar adalah
berdasarkan proses pembentukan Penipisan dilakukan secara
stuktur dari gliadin dan gluten yang berulang-ulang pada adonan melalui
membuat adonan yang elastis dan pengaturan tekanan roller yang akan
mudah dibentuk. mengubah adonan menjadi lembaran
yang tipis. Saat penipisan gluten
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

ditarik ke satu arah sehingga seratnya pati dan koagulasi gluten yang dapat
menjadi sejajar. Tujuan penipisan menyebabkan pati meleleh dan
adalah menghaluskan serat-serat membentuk lapisan tipis (film) yang
gluten dan membuat adonan menjadi dapat mengurangi penyerapan
lembaran. Tujuan pembaluran minyak dan memberikan lelembutan
dengan tepung tapioka adalah agar mie basah ubi jalar, pati beta menjadi
adonan tidak lengket dan menempel pati alfa yang lebih mudah dimasak.
sehingga dihasilkan lembaran tipis
yang kalis, tidak lengket, dan tidak
rapuh.

Gambar 4. Proses Perebusan


Proses penirisan bertujuan
untuk mengurangi kadar air dalam
Gambar 2. Proses Penipisan dan mie basah ubi jalar setelah proses
Pembaluran perebusan sehingga mie basah ubi
jalar yang dihasilkan tidak lembek
Proses pembuatan untaian karena kadar airnya yang tinggi.
bertujuan untuk mengubah lembaran Glazzing pada proses ini
mie menjadi untaian mie yang dilakuakn dengan menambahkan
dilkaukan dengan memasukan minyak nabati pada mie yang telh
lembaran mie kedalam pencetak mie matang yang bertujuan agar mie
sehingga terbentuk mie yang tidak saling menempel diperoleh mie
panjang. yang terlihat mengkilat dan
bertekstur lembut.
Penimbangan bertujuan
mengetahui berat mie basah ubi jalar
yang dihasilkan.

Gambar 3. Proses Pembuatan


Untaian
Proses perebusan bertujuan
untuk mematangkan mie, dimana
proses ini menyebabkan gelatinisasi
Gambar 5. Proses Penimbangan
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

Terigu 78,32%

Tepung ubi jalar 10%,


telur 4%, garam 2,4%,
Pencampuran hingga kalis
soda kue 0,18%, dan air
5,1%

Tepung tapioka Penipisan dan pembaluran

Tepung tapioka Pembaluran Untaian

Air Perebusan T = 700 – 1000 C t = 10 menit Uap Air

Penirisan

Glazzing

Penimbangan

Mie Basah Ubi jalar

Gambar 6. Diagram alir pembuatan mie basah ubi jalar


Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

HASIL PERCOBAAN DAN pengolahan seralia yang telah


PEMBAHASAN dilakukan maka diperoleh hasil
pengamatan yang dapat dilihat pada
Hasil Percobaan Tabel 1. Berikut:
Berdasarkan pengamatan
terhadap mie basah ubi jalar pada

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tepung Ubi Jalar


Hasil Pengamatan
No Analisa
1. Nama Produk Mie basah ubi jalar
2. Basis 400 gr
3. Bahan Utama Terigu
4. Bahan Tambahan
Tepung ubi jalar
Telur
Garam
Soda kue
Air
Tepung tapioka
5. Berat Produk 930 gr
6. %Produk 232,5%
7. Organoleptik
a. Warna Kuning
b. Rasa Khas ubi jalar
c. Aroma Khas ubi jalar
d. Kenampakan Menarik
e. Tekstur Kenyal
8. Gambar
Produk

Sumber: Kelompok 1, Meja 5, (2011).

Pembahasan pada mie basah ubi jalar ubi jalar


Berdasarkan hasil percobaan memiliki warna yang kuning dengan
pembuatan mie basah ubi jalar rasa dan aroma khas ubi jalar,
dengan berat basis 400gr dan berat kenampakan dari mie basah ubi jalar
produk 930 gr maka mempunyai ini menarik, dan teksturnya kenyal.
%produk 232,5 %. Hasil dari Dalam pembuatan mie basah
pengamatan secara oraganoleptik meggunakan terigu, tepung ubi jalar,
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

garam, telur, soda kue, air, dan tingkat kehalusan ± 80 mesh


tepung tapioka. Tepung terigu adalah (Oktavianti, 2009).
bahan utama dalam membuat mie Tepung tapioka adalah  
basah. granula pati yang banyak tedapat
Gandum adalah bahan dasar didalam sel umbi ketela pohon.dalam
dalam pembuatan terigu. Sampai saat sel pati selain terdapat karbohidrat
ini tidak ada bahan lain yang biasa yang merupakan komponen utama
digunakan untuk menggantikan juga terdapat protein, lemak, dan
gandum sebagai bahan dasar komponen-komponen lain yang
pembuatan terigu, karena gandum dengan jumlah yang relatif sedikit
adalah satu-satunya jenis biji-bijian (Zuhry, 2010)
yang mengandung gluten, yaitu Tepung tapioka mengandung 
protein yang tidak larut dalam 17% amilosa dan 83% amilopektin.
air,mempunyai sifat elastis seperti Penggunaan tepung jenis ini
karet dan kerangka pembuatan mie disukai oleh pengolah makanan
(Zuhry, 2010) karena tidak mudah menggumpal,
Tepung terigu mengandung memiliki daya perekat yang tinggi
protein yang terhidrasi menghasilkan sehingga pemakaianya dapat
gluten. Gluten adalah zat elastis yang dihemat, tidak mudah pecah atau
dapat diregangkan. Di antara jenis rusak, daan suhu gelatinisasinya
tepung lain, hanya tepung terigu rendah (Zuhry, 2010).
yang dapat membentuk struktur Minyak goreng pada proses
gluten ini. Selain tepung terigu dapat pembuataan mie digunakan sebagai
membentuk stuktur mie dan sumber media penghantar panas. Disamping
kandungan protein dan karbohidrat itu penambahan minyak goreng
(Anonim, 2011). yang memiliki kandungan  lemak
Penambahan tepung ubi jalar juga berfungsi untuk menambah
dimaksudkan dalam rangka kolestrol serta memperbaiki takstur
diversifikasi pangan. Fungsi tepung dan cita rasa dari bahan pangan
umbi jalar pada pembuatan mie (Zuhry, 2010).
basah adalah untuk menguatkan Lemak hewani mengandung
aroma, warna sehingga tidak perlu banyak setrol yang disebut kolestrol,
diberi penambahan zat pewarna dan sedangkan lemak hewani
membuat tekstur mie lebih kenyal mengandung banyak fitosterol dan
dan tidak mudah putus. Tepung umbi mengandung banyak asam lemak tak
jalar merupakan hancuran umbi jalar jenuh sehingga umumya berbentuk
yang dihilangkan sebagian kadar cair. Adanya pigmen menyebabkan
airnya. Tepung umbi jalar tersebut minyak berwarna. Warna minyak
dapat dibuat secara langsung dari tergantung dari warna pigmenya.
umbi jalar yang dihancurkan dan Adanya karotenoid menyebabkan
kemudian dikeringkan, tetapi dapat warna kuning kemerahan.
pula dibuat dari gaplek umbi jalar Karotenoid sangat larut dalam
yang dihaluskan (digiling) dengan minyak dan merupakan hidro karbon
dengan banyak ikatan tidak jenuh.
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

Bila minyak dihidrogenasi maka secara tidak langsung membantu


akan terjadi hidrogenasi karotenoid pembentukan warna (Zuhry, 2010).
dan warna merah akan berkurang Air merupakan kebutuhan yang
selain itu perlakuan pemanasan juga sangat penting dalam suatu proses
akan mengurangi warna pigmen teknologi pengolahan pangan
karotenoid tidak stabil pada suhu disamping sebagai air minum,
tinggi. Pigmen ini mudah teroksidasi industri makanan juga memerlukan
sehingga minyak akan mudah air sebagai penunjang keberhasilan
tengik(Winarno, 1992). mutu produk akhirnya. Air
Pada proses pencetakan merupakan komponen penting dalam
mengapa harus memakai minyak bahan pangan karena air dapat
goreng karena tujuannya agar adonan mempengaruhi penampakan, tekstur,
tersebut mudah untuk digiling dan cita rasa makanan. Kandungan
dengan menggunakan alat pencetak air dalam bahan makanan akan dapat
serta tidak lengket dan menempel menentukan acceptability
adonan tersebut pada alat pencetak (kesegaran) dan daya tahan bahan
(Anonim, 2010). makanan (Winarno, 1992).
Penambahan garam dapur Air yang digunakan untuk
(NaC1) disamping memberikan rasa proses pembuatan mie basah harus
pada mie juga untuk memperkuat memenuhi paersyaratan yang telah
tekstur,membantu reaksi gluten dan ditentukan. Persyaratan air yang
karbohidrat dalam mengikat air. digunakan untuk pengolahan bahan
Garam dapur juga dapat menghambat pangan sama dengan persyaratan air
aktifitas enzim protease dan amilase minum, yaitu tidak berwarna (jernih),
sehingga mie tidak bersifat lengket tidak berbau, dan tidak berasa
dan mengembang secara berlebihan. (Winarno, 1992).
Selain itu garam berfungsi untuk Air sangat menentukan
meningkatkan temperatur gelatinisasi konsistensi dan karakteristik rheologi
pati. Garam berpengaruh pada dari adonan. Selain itu air juga
aktifitas air selama gelatinisasi yaitu berfungsi sebai pelarut bahan-bahan
menurukan Aw untuk gelatinisasi tambahan dalam pembuatan mie,
(Zuhry, 2010) sehingga dapat terdispersi secara
Garam merupakan bahan merata (Zuhry, 2010).
penyedap yang bisa digunakan dalam Soda Kue atau baking soda
makanan. Garam digunakan untuk merupakan komponen baking
memberi rasa gurih dan powder, kandungannya adalah
meningkatkan kelihatan gluten. sodium bicarbonat. Sifat bahan ini
Selain itu garam merupakan suatu mengeluarkan gas (CO2) sehingga
bahan pemadat (pengeras ). Apabila kue atau akan mengembang. Untuk
adonan tidak memakai garam maka kue kering atau mie kering, soda kue
adonan tersebut akan agak basah. memberikan efek tekstur kering,
Garam memperbaiki butiran dan garing, dan renyah (Anonim, 2010).
susunan pati menjadi lebih kuat srta Tahap pertama dalam
pembuatan mie adalah tahap
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

pencampuran. Tahap pencampuran akan menyebabkan timbulnya


ini mencampurkan tepung terigu, kekenyalan mie. Hal ini disebabkan
tepung ubi jalar, telur, garam dan air. oleh putusnya ikatan hidrogen,
Pada percobaan pembuatan mie sehingga rantai ikatan kompleks pati
basah ubi jalar penambahan air yang dan gluten lebih rapat. Pada waktu
dibutuhkan untuk adonan hingga sebelum direbus, ikatan bersifat
kalis sebanyak 135 ml. Tahap lunak dan fleksibel, tetapi setelah
pencampuran bertujuan agar direbus menjadi keras dan kuat
hidrasi tepung dengan air (Zuhry, 2010).
berlangsung secara merata dan Glazzing pada proses ini
menarik serat-serat gluten. Untuk dilakuakan dengan menambahkan
mendapatkan adonan yang baik harus minyak nabati pada mie yang telah
diperhatikan jumlah penambahan air matang yang bertujuan agar mie
(28 – 38 %) (Zuhry, 2010). tidak saling menempel diperoleh mie
Tahap kedua yaitu penipisan yang terlihat mengkilat dan
dan pembaluran. Penipisan pada bertekstur lembut.
adonan mie menggunakan alat Critical Control Point pada
pencetak mie. Penipisan ini akan pembuatan mie basah ada pada
membentuk lembaran proses ini proses pengemasan dan
bertujuan untuk menghaluskan serat- penyimpanan dimana jika pada saat
serat gluten dan membuat lembaran pengemasan tidak menggunakan
adonan. Mie yang dipress sebaiknya pengemas yang hermetis (kedap
tidak bersuhu rendah yaitu kurang udara) rentan sekali dalam
dari 25 oC, karena pada suhu tersebut terkontaminasi oleh mikroorganisme
menyebabkan lembaran mie dan penyimpanan produk yang
pecah-pecah dan kasar. Mutu disembarang tempat akan
lembaran mie yang demikian akan menyebabkan perubahan fisik akibat
menghasilkan mie yang mudah patah kontak langsung dengan lingkungan
dan memiliki kualitas yang rendah. sekitar.
Tebal akhir pasta sekitar 1,2 – 2 mm
(Zuhry, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN
Di akhir proses penipisan dan
pembaluran, lembar adonan yang Kesimpulan
tipis dipotong memenjang selebar 1 –
Kesimpulan dari percobaan
2 mm dengan alat pemotong mie,
pembuatan mie basah ubi jalar
dan selanjutnya dipotong melintang
adalah mie yang mengalami proses
pada panjang tertentu, sehingga
perebusan air mendidih setelah tahap
dalam keadaan kering menghasilkan
pemotongan dan sebelum dipasarkan.
berat standar.
Kadar airnya mencapai 52%
Setelah pembentukan mie
sehingga daya simpannya relatif
dilakukan proses perebusan. Pada
singkat (40 jam pada suhu kamar).
proses ini terjadi gelatinisasi pati dan
Penambahan tepung ubi jalar dalam
koagulasi gluten sehingga dengan
rangka diversifikasi produk pangan
terjadinya dehidrasi air dari gluten
sehingga masyarakat tidak bosan
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

karena semakin banyak jenis http://www.lordbroken.files.wo


makanan yang dikembangkan. rdpress.com, accesed
Penambahan tepung ubi jalar 27/04/2011.
mempengaruhi tektur pada mie basah
menjadi lebih kenyal dan mengubah Oktavianty,Silvia. (2009),
rasa dan aroma menjadi lebih baik Pemenuhan Ketahanan
karena penambahan tepung ubi jalar. Pangan Melalui
Berat basis yang digunakan dalam Pengembangan Pati
pembuatan mie basah ubi jalar ini Termodifikasi dan
adalah seberat 400gr setelah mie Berkonsentrat Protein
mengalami proses perebusan Secara Enzimatik Berbasis
beratnya mencapai 930 gr karena Umbi-umbian Lokal diambil
terjadi proses gelatinisasi akibat dari http://www.gizi.net,
tepung yang menyerap air yang accesed 26/04/2011.
digunakan untuk perebusan mie. Winarno, F.G, (1992), Kimia
Saran Pangan Dan Gizi, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Saran untuk praktikum
pembuatan mie basah ubi jalar
adalah bahwa pada saat
mencampurkan bahan penambahan
airnya harus sedikit-demi sedikit
sehingga mendapatkan adonan yang
baik dan tidak lembek ataupun keras.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Mengenal Aneka


Bahan Kue.
http://www.resepmakananindo
nesia.info. Accesed 26/04/2011
Anonim (2011), Fungsi Bahan
Dasar Pembuat Mie,
http://www.membuatmie.info,
accesed 26/04/2011.
Hermanto, Eko (2003),
Perencanaan dan Mekanisme
Roll untuk Produksi Mie
Basah,
http://www.dewey.petra.ac.id.i
nfo, accesed 26/04/2011.
Zuhry, Ahmad Mahmudan (2010),
Proses Pembuatan Mie,
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Perhitungan Formulasi
Basis : 400 gr
Produk : 930 gr
Sehingga :
W Produk
x 100 %
% Produk (Blanching) = W Basis

930
x 100 %
= 400

= 232,5%
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

LAMPIRAN QUIZ

1. Jelaskan hal yang harus diperhatikan dengan pembuatan tempe?


Jawaban:
- Kacang kedelai yang digunakan, karena dapat mempengaruhi hasil
tempe yang dihasilkan
- Mikroorganisme yang digunakan, karena apabila mikroba yang
digunakan kurang baik maka kan mempengaruhi hasil dari pembuatan
tempe
- Suhu, suhu yang digunakan harus sesuai dengan suhu optimum untuk
kehidupan kapang
- Kebersihan pada saat pembuatan mempengaruhi warna tempe yang
dihasilkan
2. Jelaskan mengenai saponin dan esterogen! Dan bagaimana cara
menanggulanginya?
Jawaban:
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam
tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada
bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap
pertumbuhan.
3. Mikroorganisme apa dalam roti, dan bagaimana mekanismenya?
Jawaban:
Oranisme yang digunakan didalam pembuatan roti adalah Sacharomices
Cereviciae, mekanismenya mikroorganisme akan menguraikan
komponen-komponen pada bahan terutama sukrosa dari gula pasir yang
ditambahkan sehingga akan menghasilkan CO2, CO2 ini akan melewati
rongga-rongga yang terdapat didalam adonan sehingga terperangkap dan
adona dapat berubah menjadi mengembang dengan penguraian glukosa
menjadi karbondioksida dan alcohol.
4. Sebutkan tanda-tanda kerusakan tahu?
Berlendir
Berbau asam
Warna pernukaan tahu berubah
Tumbuh jamur
Teknologi Pengolahan Serealia, Kacang-kacangan, dan Hasil Perkebunan (Mie Basah Ubi Jalar)

5. Diketahui Basis 500gr, tepung terigu 71,21%, telur 4%, garam 2,4%, soda kue
0,8%, tapioka 17,2%, dan air 5,5%. Berapa berat masing-masing bahan?
Jawaban:
71,2 2,4
x 500 x 500
Tepung = 100 Garam = 100

= 355,6 gram
= 12 gram
4
x 500
Telur = 100

= 20 gram %

17,2
x 500
tapioka = 100

= 86 gram

5,1
x 500
Air = 100

= 25,5 gram

0,18
x 500
soda kue = 100

= 0,9 gram

Anda mungkin juga menyukai