INTISARI
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung
pemakaiannya.
Tujuan dari percobaan pembuatan tepung adalah untuk menurunkan kadar air pada bahan
pangan sampai batas tertentu sehingga meminimalkan serangan mikroba enzim dan insekta
perusak dan menghasilkan bahan pangan siap diolah lebih lanjut.
Prinsip dari percobaan pembuatan tepung adalah berdasarkan perpindahan panas secara
konduksi dan konveksi, pengurangan kadar air sampai batas tertentu dan dilanjutkan dengan
prosesreduksi sampai berukuran 100 mesh, sehingga bahan berbentuk tepung.
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan tepung dengan cara blanching didapatkan berat
produk 113 gram dengan persentase produk 37,67%, dan lost product sebanyak 1 gram, secara
organoleptik tepung singkong mempunyai warna agak putih, aroma khas singkong, tekstur kasar,
kenampakan kurang menarik, dan rasa agak tawar. Pembuatan tepung dengan cara direndam
dengan Na2S2O5 didapatkan berat produk 98 gram dengan persentase produk 32,67%, dan lost
product sebanyak 1 gram, secara organoleptik tepung singkong mempunyai warna sangat putih,
aroma khas singkong, tekstur halus, kenampakan sangat menarik, dan rasa tawar. Pembuatan
tepung dengan cara direndam dengan air didapatkan berat produk 99 gram dengan persentase
produk 24,75%, dan lost product sebanyak 3 gram, secara organoleptik tepung singkong
mempunyai warna putih, aroma khas singkong, tekstur agak kasar, kenampakan menarik, dan
rasa agak tawar.
Kata kunci : Penepungan, Pengeringan, Tepung Singkong.
Metoda Percobaan
Gambar 3. Proses Trimming
Metode percobaan pembuatan
tepung ubi kayu adalah ubi kayu Setelah dikupas, ubi kayu dicuci.
disortasi berdasarkan ukuran dan Pencucian bertujuan untuk
sortasi juga bertujuan untuk membersihkan bahan baku dari
memisahkan bahan dari kotoran. kotoran yang menempel pada daging
singkong. Pencucian dilakukan
dengan menggunakan air bersih dan
menghasilkan limbah air kotor.
Umbi-umbian
Penimbangan
Trimming Kulit
Penimbangan
:3
Air +
Blancing Uap air Air + Perendaman dengan Perendaman Air kotor
Air Na2S2O5 Air Bersih
t=5' Na2S2O5 Na2S2O5 dgn air
sisa
Air +
Reduksi Ukuran (Pengirisan) Residu
Pengeringan
T = 70°C, t = 5 jam
Penggilingan
Tepung
Penimbangan
Pengamatan
dan lost product sebanyak 3 gram, 6-7 jam agar tidak terjadi
secara organoleptik tepung singkong overheating yang akan menyebabkan
mempunyai warna putih, aroma bahan menjadi browning dan gosong
khas singkong, tekstur agak kasar, sehingga tepung yang dihasilkan
kenampakan menarik, dan rasa agak akan kurang baik pada
tawar. penampakannya. Waktu yang
Tepung singkong dibuat dari digunakan 6-7 jam agar pengeringan
potongan ubi kayu yang telah kering, terjadi merata dan tidak terjadi case
kemudian dihaluskan. Ubi kayu yang hardening.
digunakan harus baik dan sudah tua, Kombinasi suhu dan waktu pada
sehingga tepung yang dihasilkanpun proses pengeringan sangat
baik. Ubi kayu yang berumur 6 bulan menentukan dari hasil tepung. HTST
kadar airnya masih sangat tinggi (High Temperature Short Time)
sehingga zat tepungnya hanya pengeringan dengan menggunakan
sedikit. Tepung singkong dipakai suhu yang tinggi maka waktu
sebagai bahan membuat makanan pengeringan lebih sebentar
(Anonim, 2011). dibandingkan dengan LTLT (Long
Singkong yang telah kering, Temperature Long Time)
kemudian digiling dan ditimbang pengeringan dengan suhu yang
untuk mengetahui berat awal tepung rendah membutuhkan waktu yang
sebelum pengayakan, biasanya lebih lama. Bila dibandingkan hasil
terjadi lost product antara berat tepung, tepung yang menggunakan
tepung sebelum pengayakan dengan LTLT lebih baik dalam hal warna
berat tepung setelah diayak. Hal ini karena pengeringan dengan HTST
terjadi karena kesalahan pada saat seakan kadar air yang ada dalam
pengayakan yang menyebabkan bahan dipaksa untuk keluar agar
tepung banyak yang terbuang, dan pengeringan lebih cepat dan hasilnya
juga tepung yang masih menenpel pun kurang maksimal.
pada ayakan. Sisa yang lolos pada proses
Penambahan larutan Na2S2O5 pengayakan masih cukup banyak hal
bertujuan untuk mecegah terjadinya ini dapat terjadi karena proses
browning pada bahan yang akan pengeringan yang kurang sehingga
merusak tampilan dari bahan jika akan terjadi case hardening. Case
diolah menjadi tepung nantinya. hardening merupakan kejadian
Selain dengan menggunakan dimana air yang terdapat dalam
Na2S2O5 untuk mencegah terjadinya bahan terkurung dan tidak dapat
browning dapat dilakukan dengan menguap karena tertutupnya
cara blanching dengan uap air. pori-pori permukaan sehingga bahan
Tujuan dari pengeringan yaitu akan kering diluar dan basah di
untuk menghilangkan kadar air dalam bahan tersebut. Hal-hal yang
dalam suatu bahan pangan. Dalam harus diperhatikan pada saat proses
pengeringan air yang teruapkan pengeringan adalah suhu dan tekanan
merupakan air bebas yang tidak yang harus benar-benar diatur dan
terikat pada senyawa kimia disesuaikan dengan kondisi bahan,
(Winarno, 1997). seperti ketebalan bahan dan luas
Proses pengeringan bahan permukaan bahan.
O
dilakukan dengan suhu 70 C selama
Teknologi Pengolahan Penepungan Dan Pengeringan (Tepung Singkong)
LAMPIRAN
= 113 x100%
300
= 37,67 %
= 98
x100%
300
= 32,67 %
= 99
x100%
400
= 23 %
Teknologi Pengolahan Penepungan Dan Pengeringan (Tepung Singkong)
LAMPIRAN QUIS
LAMPIRAN DISKUSI
gluten ditentukan oleh kualitas jenis gandum yang diimpor serta varietas yang
akan mempengaruhi kualitas tepung terigu.