PEMBUATAN TEMPE
Disusun oleh :
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Kegiatan :
PELAKSANAAN
A. Tempat
Di rumah Zahra Marissa P.S. Jln. Cipemali No.48, Ngadirejo,Blitar.
B. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari hari Minggu, 4 Februari 2024 sampai
hari Rabu, 7 Februari 2024
C. Alat dan Bahan
1. Bahan
Biji kedelai, tepung, dan ragi (laru tempe)
2. Alat
Panci, kompor gas, tampah, saringan, sendok nasi, baskom, plastik, jarum
D. Prosedur Kerja
1. Biji kedelai yang telah dipilih, dibersihkan dan dicuci dengan air bersih.
2. Kedelai direbus sampai mendidih dan empuk
3. Kedelai yang sidah direbus direndam dengan air bersih selama satu hari satu
malam. Air rendaman diganti setiap 12 jam.
4. Kulit kedelai dibuang dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
5. Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru dan bersih.
Kemudian rebusan kedelai ditiriskan dengan saringan dan didinginkan.
6. Setelah rebusan kedelai dingin, taburkan bibit tempe sebanyak 1 gram / 1 kg
kedelai secara merata dengan alat pengaduk.
7. Kedelai yang sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik yang sudah
ditusuk-tusuk dengan jarum. Setelah itu diamkan selama 2 hari.
8. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut guna melihat proses
berlangsungnya fermentasi.
E. Data Hasil Kegiatan
Pada pengamatan I keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air akibat panas yang
masih ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia putih dari jamur belum merata
(masih terlihat padatan/biji kedelai).
Pada pengamatan II masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi keadaan
kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur, karena padatan
kedelai menempel pada pembungkusnya maka padatan kedelai tersebut terlihat
membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya dan pastinya tercium bau
yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengolahan tempe yang paling baik adalah dengan cara menggunakan kacang
kedelai karena hasil yang didapatkan lebih sempurna dengan pertumbuhan ragi
tempe yang menutupi seluruh bagian kacang kedelai.
Takaran ragi harus pas agar menghasilkan tempe yang baik. Jika ragi terlalu
banyak, tempe akan lebih cepat membusuk. Namun, jika ragi kurang, kacang
kedelai tidak menjadi tempe yang sempurna.
B. Saran
1. Sebaiknya pada pembuatan tempe ini kita harus memperhatikan kesterilan
kedelai maupun alat yang digunakan dalam proses pembuatan tempe.
2. Bagi pembaca, diharapkan laporan ini dapat menambah wawasan mengenai
proses pembuatan tempe
LAMPIRAN
Kedelai direbus
Kedelai yang sudah dicampur ragi dimasukkan ke plastik yg sudah ditusuk-tusuk jarum