PRAKTIK
TEMPE KEDELAI
ANGGOTA:
Aprilia Rana Ma’isyah/E6/05
Dewi Mudiatul Qosidah/E6/12
Henri Julian Bachtiar/E6/16
Khalilah Azaria/E6/19
Nuril Latifa/E6/28
Wevy Fadena Afiani/E6/35
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat
organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan,
sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.Jika cara-cara
pengawetan pangan yang lain misalnya pemanasan, pendinginan, pengeringan, iradiasi dan lain-lainnya
ditujukan untuk mengurangi jumlah mikroba, maka proses fermentasi adalah sebaliknya, yaitu
memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam makanan. Tetapi jenis
mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil akhir yang dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe, tauco, dan kecap yang dibuat dari kedelai,
oncom dari bungkil kacang tanah, ikan peda, terasi, sayur asin, keju dan yoghurtdari susu, anggur
minum, brem dan lain-lainnya. Pada proses pembuatan tempe, fermentasi berlangsung secara
aerobik dan non alkoholik. Mikroorganisme yang berperan adalah kapang (jamur), yaitu Rhizopus
oryzae, Rhizopusoligosporus, dan Rhizopus arrhizus.
B. Tujuan
• Untuk mengetahui produk bioteknologi konvensional.
• Untuk mengetahui cara pembuatan tempe kedelai.
• Menyebutkan nama mikroorganisme pada tempe kedelai.
C. Manfaat • Menjelaskan kegunaan ragi pada pembuatan tempe kedelai.
A. DASAR TEORI
A. DASAR TEORI
Ragi tempe, atau sering disebut inokulum tempe, adalah campuran mikroorganisme yang
digunakan dalam proses fermentasi pembuatan tempe. Mikroorganisme utama yang terlibat dalam
fermentasi tempe adalah jamur Rhizopus oligosporus. Ragi tempe ini berperan penting dalam
menginisiasi dan memandu proses fermentasi kedelai menjadi tempe.
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi
bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.
3. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
1. Tekstur
Padat dan kompak karena adanya pertumbuhan
jamur yang mengikat kedelai satu dengan yang lain.