Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

CARA MEMBUAT TEMPE

Disusun oleh :
Anggota kelompok 5:

1. Afra atifa

2. Amalia Rahayu

3. Afiq Naufal Ramadhan Setiawan

4. Fico Arkan

5. Raja Arkana Ghaly Radiant


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang
sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup
tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk
padatan kompak berwama putih. Fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe.
Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji
kedelai. Tekstur kompak juga disebabkan oleh miselia jamur yang menghubungkan biji-biji
kedelai tersebut. Banyak sekali jamur yang aktif selama fermentasi, tetapi umumnya para
peneliti menganggap bahwa Rhizopus sp merupakan jamur yang paling dominan.Jamur yang
tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak senyawa
organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebutdengan
cepat dapat dipergunakan oleh tubuh.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian
di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.
Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia.
Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk
menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.
Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai
bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak
patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan

I. Bagaimanakah peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe?

2. Bagaimanakah proses pembuatan tempe?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan yang menjadi acuan penulis untuk membuat laporan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut

Mengetahui bagaimana peranan dari mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses


pembuatan tempe. 2. Mengetahui bagaimana proses pembuatan tempe.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penulisan laporaan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis, diharapkan dapat hasil penulisan laporan hasil penelitian ini
dapat memberikan kontribusi teori bagi penulisan laporan hasil penelitian yang lain yang
sejenis dengan judul laporan hasil penelitian ini.
Secara praktis, hasil penulisan makalah ini diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai berikut:

1) Menjadi bahan masukan berbagai pihak dalam menganalisis peranan

mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe

2) Menjadi sumber acuan bagi masyarakat atau siapapun yang hendak melakukan
penulisaan makalah dan ada kaitannya dengan pengaruh peranan mikroorganisme
Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe serta bagaimana proses pembuatan
tempe.

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Fermentasi

Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti bakteri,
khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan memberikan hasil yang
dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab penyakit dan penyebab
kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya
bakteri akan menghasilkan asam laktat, khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan
tempe (Muchtadi; 1989). Fermentasi biasanya dilakukan dengan menggunakan kultur murni
yang dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau
dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktat untuk membuat keju.

Kadang-kadang tidak digunakan kultur murni untuk fermentasi sebagai laru (starter).
Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom digunakan hancuran tempe dan oncom yang
sudah jadi.

B. Mikroorganisme pada Fermentasi

Jenis kapang digunakan dalam khususnya bagi beberapa jenis kayu dan fermentasi bahan
pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso, tempe dan lain-lainnya. Jenis kapang yang
banyak memegang peranan penting dalam fermentasi bahan makanan tersebut adalah
Aspergillus, Rhizopus dan Penicillium Tempe adalah sumber protein yang terbuat dari
kedelai.

C. Fermentasi Tempe

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana,
melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan
oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

D. Persamaan Reaksi Kimia:

C6H12O62C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol).

Dijabarkan sebagai:

Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon - dioksida + Energi
(ATP)

Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi
aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk
akhir yang dihasilkan.

METODE

Alat dan bahan:

● Kompor, panci, dan tampah


● Sendok pengaduk

● kantong plastik, tusuk gigi


● serbet
● kacang kedelai
● ragi tempe Prosedur kerja:

● Prosedur

kerja:
● Cuci kedelai hingga bersih, buang kedelai yang terapung. Kedelai yang terapung

menandakan bahwa kedelai tersebut tidak bagus.

● Rebus kedelai sekitar 30mnt agar kulit nya muda dikelupas.

● Kupas kedelai dengan cara mengaduk-ngaduk nya dalam wadah


● Setelah bersih, rebus kembali sekitar satu jam.

● Setelah itu, rendam selama satu malam(12-24 jam).


● Setelah semalaman, tiriskan kedelai dan letakkan ditampah hingga dingin dan
kering.

● Lalu beri ragi 1sdm, aduk hingga merata.


● Masukin kedalam plastik, lalu lobangin seluruh bagian menggunakan tusuk gigi.

● Diamin sekitar 1-2 hari.


● Hari pertama.
● Hari kedua.
HASIL PERCOBAAN
PEMBAHASAN
Pada penelitian mengikuti prosedur awal untuk membuat tempe dari kacang kedelai, seperti
merebus kacang kedelai agar kulitnya mudah terkelupas dan merendamnya selama satu
malam. setelah di rendam satu malam, memasukkan ragi pada kacang kedelai dan mangisi
kantong plasik yang sudah dilubangi dengan kacang kedelai.keadaan bungkus kedelai
dipenuhi uap air akibat panas yang masih ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia
putih dari jamur belum merata (masih terlihat padatan/biji kedelai).

Masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi keadaan kedelai telah terbungkus sempurna
oleh mycelia putih dari jamur, karena padatan kedelai menempel pada pembungkusnya
maka padatan kedelai tersebut terlihat membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk
pembungkusnya dan pastinya tercium bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu
bau tempe. Namun tempe yang kami hasilkan tergolong keras karena tidak direbus selama 1
jam, sehingga memutuskan untuk membuatnya ulang.

Pada kacang kedelai sudah terbungkus sempurna dengan mycelia putih dari jamur dan
membentuk tekstur yang rata dan tercium bau tempe yang khas. Tempe yang dihasilkanpun
lebih lembek dan lebih baik dari sebelumnya.
KESIMPULAN

Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba jenis jamur
Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi kedelai oleh ragi
tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi lebih lunak, terurainya
protein yang terkandung dalam kedelai menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya
cerna lebih baik dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui proses
fermentasi.

Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah
protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah
dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan
mencegah penyakit perut seperti diare.
DAFTAR PUSTAKA

Rurioro, M Ruri. 2018. LAPORAN HASIL PEMBUATAN TEMPE.


https://www.academia.edu/36193075/LAPORAN_HASIL_PEMBUATAN_TEMPE. diakses
pada 14 Agustus 2023

Anda mungkin juga menyukai