Anda di halaman 1dari 15

Tugas Biologi

Laporan Pembuatan Tempe

Disusun

E
H

Kelompok 1

1. Sindi Pomalango
2. Anggun Umar
3. Febrianti Oli’i
4. Jingga Safina Mohi
5. Adrian Mustafa
6. Ferdiyanto Tanaiyo

SMA NEGERI 1
GORONTALO UTARA

T/P.2022-2023

Kata Pengantar

Bismillahirahmanirrahim...
Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan laporan
yang berjudul “Pembuatan Tempe”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.    Guru Biologi pembimbing kami Ibu PARAMITA HILALA S,Pd yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
2.    Teman-teman XII IPA-4 yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari laporan ini.
Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna
bagi kita bersama khususnya para pembacanya.
Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang
lebih baik lagi.

Kwandang,23 Februari 2023


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………1

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR
BELAKANG...................................................................................... 2
TUJUAN............................................................................................. 2

MANFAAT…………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

NAMA PRODUK
TEMPE...............................................................................................3

ALAT DAN
BAHAN...............................................................................................3

CARA
PEMBUATAN.....................................................................................4

HASIL
PENGAMATAN................................................................................. 5

PEMBAHASAN
PERCOBAAN.....................................................................................6

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN....................................................................................7

DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................8

BAB 2

PEMBAHASAN

Judul Produk/laporan            :  Cara Membuat Tempe (Pemanfaatan bioteknologi)


.
Dasar Teori         :
          
       Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus,
seperti Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Sediaan fermentasi ini secara umum
dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang Rhizopus ini berperan memecah senyawa
kompleks yang ada pada bahan baku sehingga lebih mudah dicerna.

    Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada
substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan
sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan
tersebut.
      Tempe itu berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-
biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen
kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan
tahu, tempe terasa agak masam.
       Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe
mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan
pencegah penyakit degeneratif.
     Tempe juga berpotensi digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat
menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif
(aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe
mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit
jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Alat dan Bahan  

Ø  Alat      :

 Kompor
 Panci
 Tampah/tampi
 Saringan
 Sendok
 Dandang
 Mangkok atau baskom
 Korek
 Jarum
 Serbet

Ø  Bahan   :

 Kedelai
 Ragi tempe ( RAPRIMA )
 Air
 Pembungkus tempe : plastik / daun pisang
 Tusuk gigi/lidi

Cara Kerja  :

1. Seluruh alat yang digunakan dan tangan dibersihkan.


2. Ambil segenggam atau lebih kacang kedelai yang bersih, masukkan ke dalam
mangkok, lalu tuang air biasa sampai setengah dari mangkok atau melewati
permukaan kacang kedelai. Diamkan atau rendam kacang kedelai selama 1
malam atau 8 jam.

3. Setelah 1 malam, bersihkan atau pisahkan kacang kedelai dari kulit ari dengan
cara diremas, lalu cuci kacang kedelai  menggunakan air mengalir hingga bersih.

                           
4. Sesudah itu, dipindahkan kacang kedelai ke dalam panci dan diisi dengan air
sampai melewati permukaan kacang kedelai. Panci diletakkan diatas kompor
yang sudah dinyalakan dan rebus / kukus kacang kedelai sampai empuk.

5. Tiriskan kacang kedelai yang sudah empuk, dan keringkan dengan cara
meratakan kacang kedelai di atas tampah/tampi, lalu di angin-anginkan.
6. Setelah kacang kedelai kering, saatnya pemberian ragi tempe sebanyak setengah
sendok makan atau 1 sendok makan. Aduk kacang kedelai bersama ragi, sampai
merata.

7. Sesudah itu, bungkus tempe menggunakan plastik atau daun, dengan ukuran
sesuai keinginan.
8. Jika menggunakan plastik, tusuklah plastik bolak balik sebanyak 20 tusuk.

9. Selanjutnya, kacang kedelai yang sudah dibungkus diletakkan atau simpan  pada


tempat yang gelap, dan dibungkus menggunakan serbet.
10. Tahap fermentasi : Tunggulah selama 1 hari / 24 jam penuh.
11. Setelah 1 hari penuh, tempenya sudah dikatakan berhasil jika ditandai dengan
adanya, jamur berwarna putih yang tumbuh dikacang kedelai dan terlihat
menyatu semua.

*keterangan :

 Kacang kedelai yang terendam selama 8 jam, ditandai dengan kulit ari yang
mengambang, air yang berbuih, dan kacang kedelai yang membesar.
 Kulit ari kacang kedelai biasanya masih ada yang belum lepas, untuk memudahkan
membersihkannya bisa melalui tahap 2 kali perebusan, untuk kebersihan yang merata.

·          Hasil Pengamatan
     

- Kacang kedelai ditumbuhi oleh jamur secara merata


- Rasa dan baunya harum dari khas tempe
- Awal pengambilan tempe terasa hangat
- Tempenya jadi dalam 1 hari/24 jam penuh
- Jika menggunakan kain/dibungkus menggunakan kain, suhunya akan  terjaga.

PEMBAHASAN PERCOBAAN

Dalam proses pembuatan tempe, semuanya harus steril demi terhindarnya dari
kontaminasi.

1. Kacang kedelai harus direndam untuk berhidrasi, supaya kulit ari menjadi mudah
di lepas dari kacang kedelai.
2. Kacang kedelai di rebus, agar kacang kedelai menjadi empuk atau lunak. Juga
mempermudah membersihkan kacang kedelai dari kulit ari.
3. Pemberian ragi pada kacang kedelai untuk pemicu proses fermentasi.
4. Fungsi lubang pada plastik, untuk sirkulasi udaranya, dimana proses dari
pembuatan tempe ini tergolong dalam proses anaerob.
5.  Proses fermentasi dilakukan ditempat tertutup/gelap, agar suhunya meningkat
dan tumbuhnya jamur pun semakin mudah, dengan suhu 27°C - 30°C.
6. Kacang kedelai ditutupi atau dilapisi serbet, agar suhunya tetap terjaga.
7. Proses pembuatan tempe dalam keadaan ini, hanya dalam waktu 1 hari atau 24
jam penuh, jika terlalu lama tempe akan membusuk.
8. Selama proses fermentasi, tempe jangan disentuh dulu sebelum jadi.
9. Setelah 24 jam, tempe sudah harus dikeluarkan dari penyimpanan ke tempat
terbuka, agar tidak membusuk.
10. Selama proses fermentasi, kacang kedelainya berkeringat. Ini terjadi karena
adanya proses pengurangan kadar air serta menjaga kelembaban pada kacang
kedelai selama proses fermentasi.
11. Setelah 24 jam penuh, tempe terasa hangat/panas.
   Dalam penelitian ini, Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosphorus adalah salah satu
dari mikroorganisme yang sering digunakan dalam fermentsi untuk membuat tempe. Pada
dasarnya membuat tempe sama halnya dengan fermentasi lainnya, artinya bahan yang
digunakan untuk mebuat tempe harus dalam keadaan yang bersih dan siap digunakan.
      Awal dari proses pembuatan tempe adalah melakukan proses perendaman.
Perendaman ini sendiri bertujuan untuk melunakkan kedelai yang akan dibuat tempe dan
selain itu agar kedelainya mengembang dari ukuran semula. Setelah itu kedelai
mengalami proses perebusan yang tujuannya adalah untuk melunakkan dan agar bakteri
tempe dapat mati.     
     Selanjutnya pencucian dan penghilangan kulit ari tujuannya adalah agar ragi yang
ditambahkan bisa masuk kedalam daging kedelai dan juga agar teksturnya lembut tidak
ada serat kasar.
      Selama proses pembuatan tempe terjadi penurunan kadar karbohidrat. Sehingga daya
cerna tempe meningkat dan bebas dari masalah flatulensi. Fermentasi kedelai menjadi
tempe juga akan meningkatkan kandungan fosfor. Hal ini disebabkan hasil kerja enzim
fitase yang diproduksi kapang tempe, yang mampu menghidrolisa asam fitat menjadi
inositol dan fosfat yang bebas.
      Pembuatan tempe menggunakan plastik dan daun pisang. Fermentasi dan pengamatan
dilakukan selama 1 hari / 24 jam. Dengan dibungkus menggunakan serbet, agar suhu
selama proses fermentasi tetap terjaga. Setelah 12 jam, bungkusan kacang kedelai terlihat
seperti berkeringat, ini disebabkan karena adanya kenaikan suhu  dan kadar air akan
mengalami penurunan pada proses fermentasi agar pertumbuhan jamur tidak tergangu.
Jika sudah 24 jam penuh, seluruh kacang kedelai sudah ditumbuhi oleh jamur, dimana
kacang kedelai sudah terlihat menyatu. Saat tempenya dipegang, tempenya akan terasa
hangat atau panas. Ini terjadi karena dalam proses fermentasi suhunya akan meningkat,
agar jamur tumbuh dengan cepat. 
         Tempe yang sudah jadi ditandai dengan warna putih yang disebabkan oleh
tumbuhnya Miselia jamur di sepanjang permukaan tempe dan menyatu, serta memiliki
harum yang khas.

>Ciri-ciri keberhasilan pembuatan tempe :


       -Tumbuhnya jamur secara merata
       -Tidak menghitam
       -Harum/baunya khas tempe
       -Rasanya enak
       -Semua kacang kedelainya ditumbuhi jamur
       -Teksturnya kompak, padat dan lunak/empuk
       - Tempe tidak hancur

>Pemicu gagalnya pembuatan tempe :

Proses pembuatan salah

      -Tidak steril
      -Tidak sabaran
      -Tempenya menghitam
      -Tumbuhnya jamur hanya di salah satu tempat
      -Rasa dan baunya kecut
      -Ada kacang kedelai yang tidak ditumbuhi jamur
  - Tempenya tetap basah 
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

Tempe berpotensi untuk melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penu
aan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner,diabet
es melitus, kanker, dan lainlain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penye
bab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
 Proses fermentasi tempe dilakukan oleh yang namanya Rhizopus
oryzae dimana ini merupakan jamur yang tumbuh dengan suhu 27°C -
30°C, dan dengan kelembaban tertentu.Yang dipicu oleh ragi tempe. Selama proses pemb
uatan tempe terjadi penurunan kadar karbohidrat penyebab flatuensi, yaitu stakiosa dan ra
finosa. Sehingga daya cerna tempe meningkat dan bebas dari masalah flatulensi. Dari hasi
l pengamatan menunjukkan bahwa pembuatan tempe tersebut jika terlalu lama akan jadi  
fermentasi.
      Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi lunak, terurainya protein
yang terkandung dalam kedelai emnjadi lebih baik dan mudah dicerna.Dan
proses berhasil dan tidak berhasilnya pembuatan tempe adalah sesuai dengan perlakuan, a
pa sudah benar dan tepat atau belum. Pembuatan tempe pada dasarnya dapat dilakukan ol
eh semua orang dengan alat & bahan yang mudah dicari.Dan ternyata proses pembuatan t
empe hanya dapat dilakukan dalam 1 hari, sesuai dengan banyaknya kacang kedelai, kare
na bisa mencapai 3 hari penuh.
Daftar Pustaka  :

https://www.google.com/search?
q=apa+itu+tempe&oq=apa+itu+tempe&aqs=chrome.69i57.6122j0j7&sourceid=c
hrome&ie=UTF-8https://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://www.untukku.com/
artikel-untukku/apa-itu-tempe-buat-yang-belum-tau-untukku.html http://
klubpompi.pom.go.id/id/berita/item/374-tempehttp://afifabdul.blogspot.com/
2010/03/urut-urutan-pembuatan-laporan.htmlhttps://
berbagihalmenarik.wordpress.com/2017/12/13/laporan-pembuatan-tempe/ https://
lordbroken.wordpress.com/2011/07/09/fermentasi-tempe/ https://
verentiaap.wordpress.com/2017/09/04/laporan-penelitian-pembuatan-tempe/
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/peranan-rhizopus-oryzae-
pada-industri-tempe-dalam-peranan-peningktan-gizi-pangan/
https://brainly.co.id/tugas/13132013
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang 


Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi
pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-
kandungan bahan pangan tersebut. 
Jika cara-cara pengawetan pangan yang lain misalnya pemanasan, pendinginan,
pengeringan, iradiasi dan lain-lainnya ditujukan untuk mengurangi jumlah
mikroba, maka proses fermentasi adalah sebaliknya, yaitu memperbanyak jumlah
mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam makanan.  Tetapi jenis
mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil akhir
yang dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe, tauco, dan kecap yang
dibuat dari kedelai, oncom dari bungkil kacang tanah, ikan peda, terasi, sayur
asin, keju dan yoghurt dari susu, anggur minum, brem dan lain-lainnya.
Pada proses pembuatan tempe, fermentasi berlangsung secara aerobik dan   non
alkoholik.  Mikroorganisme yang berperan adalah kapang (jamur), yaitu   
Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus arrhizus.       

B.     Tujuan Percobaan


Percobaan ini bertujuan agar pratikan mampu menganalisis dan memahami
prinsip fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.

C.    Manfaat Percobaan


Dengan pengolahan kedelai menjadi tempe pastinya dapat meningkatkan sumber
protein yang penting bagi pola makanan masyarakat di Indonesia khususnya.

Anda mungkin juga menyukai