Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES PEMBUATAN TEMPE

DISUSUN OLEH:
ADRI RANGGA F
18110154

TEKNIK INFORMATIKA
STMIK MARDIRA
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa tercurah pada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami
pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya.,Amin.

Bandung, 9 September 2018


DAFTAR ISI

LAMPIRAN.................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................. .................................................. 5
Pengertian ........................................................................................................................ 5
1. Alat.................................................................................................................... 6
2.Bahan................................................................................................................... 7
3. Tahap-tahap Pembuatan Tempe......................................................................... 7
4. Dokumentasi ..................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat.Tempe
merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu
yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian maupun peternakan. Metode ini
sebenarnya telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum terlalu disadari oleh
masyarakat umum.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan :
Bagaimanakah proses pembuatan tempe dengan peranan mikroorganisme Rhizopus
Oryzae dalam proses pembuatan tempe?
3. TUJUAN
Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi, serta dengan
tujuan agar pembaca dapat mengerti tentang gizi yang terkandung dalam kedelai setelah diolah
menjadi tempe, serta pembaca dapat mengerti cara pembuatan tempe kedelai dengan baik dan
benar.
Tidak lupa juga agar para siswa mengerti tentang cara mendirikan pabrik rumahan
sendiri, karena ditengah sulitnya perekonomian saat ini menuntut semua orang untuk meciptakan
lapangan pekerjaan sendiri bukan hanya bergantung dari pekerjaan yang diberikan orang lain
kepada kita.
4. MANFAAT PENULISAN
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis.
Secara teoritis, diharapkan laporan dalam makalah ini ini dapat memberikan kontribusi teori bagi
penulisan makalah yang lain yang sejenis dengan judul MAKALAH PEEMBUATAN TEMPE.
Secara praktis, hasil penulisan makalah ini diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai
berikut :
1) Menjadi bahan masukan berbagai pihak dalam menganalisis peranan mikroorganisme
Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe
2) Menjadi sumber acuan bagi masyarakat atau siapapun yang hendak melakukan penulisaan
makalah dan ada kaitannya dengan pengaruh peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam
proses pembuatan tempe serta bagaimana proses pembuatan tempe.
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pembuatan tempe secara sederhana atau tradisional adalah cara pembuatan tempe
yang biasa dilakukan oleh para pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan sortasi
(untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang
waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar
antara 60-90 menit.

Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit
kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau
dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini jarang
dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi ragi
tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam

Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai
pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya
di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika
Serikat.

Teknik telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa
selama beberapa abad yang lalu dengan prosedur pembuatannya masih sangat sederhana.
Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer
dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.

Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga
harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung,
kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan
cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe,
yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.

Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai


benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai
lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai
inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.

Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat
menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam biji
kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain Rhizopus,
diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi tidak
menunjukkan aktifitas yang nyata.

Namun demikian, aktifitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur
ini akan terlihat setelah aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni
setelah terbentuknya spora-spora baru yang berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui,
terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu dengan terciumnya
bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan bahwa tempe tersebut mulai
mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekali pun tempe telah dimasak, sehingga
dapat menurunkan cita rasa konsumen.

Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka
selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit
(inokulum) yang akan digunakan. Berikut ini adalah cara pembuatan tempe.

1. Alat

 Baskom.

 Saringan.

 Dandang.

 Centong

 Tampah.

 Kompor.

 Panci.

 Botol
2. Bahan :

 1 kilogram Kacang kedelai.

 1 gram Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.

 Beberapa lembar daun pisang

3. Tahap-tahap pembuatan :
1. Cucilah tampah, ayakan, dandang, panci, baskom,digunakan, kemudian dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga
bersih.
3. Rebus kacang kedelai selama beberapa menitsambil sesekali di aduk.
4. Setelah beberapa menit angkat panci yang berisi kedelain.
5. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin
biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
6. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan
menggunakan air bersih.
7. Setelah bersih, kukus biji kedelai tersebut sampai empuk.
8. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah
dibersihkan dan dialasi oleh daun pisang, lalu diangin-angin dengan kipas/ dengan cara
diaduk-aduk hingga biji-biji kedelai terasa hangat.
9. Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit menggunakan saringan
agar rata serta sambil diaduk-aduk supaya merata (1 gram ragi tempeuntuk 1 kg
kedelai).
10. Siapkan botol plastik untuk pembungkus. Botol plastik yang digunakan sebagai
pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada semua bagian dengan. Semakin banyak
lubang maka akan semakin cepat menjadi tempe. Masukan kedelai yang telah diberi
ragitempe ke dalam botol plastik isi sesuai dengan selera.
11. Tutup botol yang sudah berisi kedelai lalu diamkan kacang kedelai ini pada suhu kamar
selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi
jamur.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN.
Berdasarkan uraian dari makalai ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik rumahan atau
usaha sendiri sangatlah menunjang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, serta
dapat pula menciptakan manusia yang kreatif, cerdas, dan berusaha untuk maju, dan juga
dapat memberikan masukan kepasa pembaca untuk dapat sekiranya menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri.
2. SARAN.
Bagi masyarakat luas pada umumnya dan bagi para siswa khususnya, bahwasanya
kekayaan alamIndonesia sangatlah melimpah, untuk mencerdaskan anak bangsa serta
mencukupi sebagian gizinya, kedelai sangatlah besar manfaatnya.
Untuk itu diharapkan cara-cara yang telah disampaikan kami semoga dapat berguna
bagi semua pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai