i
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
KELAS:XII MIPA 3
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cara Pembuatan Tempe.........................................3
22.2 Gambar pembuatan Tempe.................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................9
3.2 Saran....................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh
masyarakat. Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis
bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang vital dan
berhubungan dengan teknologi pertanian. Metode ini sebenarnya
telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari oleh
masyarakat umum.
2
1.4 Manfaat Penulisan
1.Siswa akan mengetahui cara kerja atau proses pembuatan Tempe
dengan menggunakan Bioteknologi
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara Pembuatan Tempe
Cara sederhana adalah cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan
oleh para pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan so
rtasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai
bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda
tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90
menit. Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam.
Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih.
Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau dikukus lagi
selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini
jarang dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah
didinginkan dan ditiriskan diberi ragi tempe, dicampur rata kemudian
dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam. Kaum
vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe
sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di
banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian
di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Teknik telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari
masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu dengan
prosedur pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan
dasar yang dapat digunakan
dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer dan palin bany
ak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai. Untuk
memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang
digunakan juga harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur
dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian
lainnya. Selain itu,
4
prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembu
atan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur
tempe, yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai. Dalam pertumbuhannya,
Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai
benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedelai, satu
dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk
suatu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang selanjutnya
disebut sebagai tempe. Selama masa pertumbuhannya, jamur
Rhizopus Sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan
protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein
dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. Selain Rhizopus, diperkirakan
banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi
tidak menunjukkan aktifitas yang nyata. Namun demikian, aktifitas
yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur ini akan
terlihat setelah aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp.melampaui masa
optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru yang
berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui, terutama pada
tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu dengan
terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe
menunjukkan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan.
Bau amoniak ini masih terasa sekali pun tempe telah dimasak,
sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen. Oleh karena itu agar
diperoleh
tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama
proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan
kemurnian bibit (inokulum) yang akan digunakan.
5
-Alat Dan Bahan
Alat :
1.Baskom
2.Saringan
3.andang
4.Sotel kayu
5.Tampah
6.Kompor
-Peralatan lain yang diperlukan.
Bahan :
1.Kacang kedelai
2.Ragi tempe (inokulum RAPRIMA)atau biakan murni Rhizopus sp
3.Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
-Cara Kerja:
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan
digunakan, kemudian dikeringkan
2.Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur,
kemudian cuci hingga bersih
3.Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam
dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air
sebanyak mungkin
6
4.Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas
dengan menggunakan air bersih
5.Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk
6.Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada
tempayang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas
angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat
7.Taburkan ragi tempe(RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi
sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk
2 kg kedelai).8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun
jati
untuk pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pe
mbungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut denga
n menggunakanlidi atau garpu
8.Masukan kedelai yang telah diberi ragitempe(RAPRIMA) ke
dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
9.Proses fermentasi
kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau
hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
-Catatan:
1.Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja
akan meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan
2.Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur
pada tempe.
7
22.2 Gambar Pembuatan Tempe
1.Pertama siapkan kacang kedelai 1kg
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses penulisan ini, dapat
disimpulkan bahwa :
3.2 Saran