Tahun 2016
TIM :
SEMARANG
JUNI 2016
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Dalam menulis karya tulis ilmiah ini, kami mengacu pada buku-buku
tentang ekologi dan konservasi keanekaragaman hayati, namun demikian ada
perluasan-perluasan materi yang kami ambil dari berbagai jurnal ilmiah tentang
konservasi keanekaragaman hayati.
3
ini selesai, penyusun haturkan terima kasih. Harapan penyusun semoga karya tulis
ilmiah ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi siapa saja yang membacanya.
Akhirnya segala kekurangan dan keterbatasan karya tulis ilmiah ini
memungkinkan diperbaiki oleh semua pihak. Sebab kepada Allah dikembalikan
segala kesempurnaan dan kebenaran.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul 1
Lembar pengesahan 2
Abstrak... 3
Kata pengantar... 4
Daftar isi 5
Daftar lain.. 6
Bab I Pendahuluan. 7
I. Latar belakang 7
II. Rumusan masalah
III. Tujuan penulisan..
IV. Manfaat penulisan..
4
V. Sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab III Metode Penulisan..
I. Pendekatan penulisan.
II. Sumber penulisan
III. Sasaran penulisan
IV. Tahapan penulisan..
Bab IV Pembahasan
I. Uraian Hasil Kajian
II. Temuan.
III. Pengembangan
A. Pola pikir masyarakat modern pada pencemaran
lingkungan yang berdampak pada keanekaragaman
hayati ..
B. Dampak dari pola pikir masyarakat modern terhadap
pencemaran lingkungan
C. Cara penanggulangan dari dampak pencemaran
lingkungan..
Bab V Penutup.
I. Kesimpulan
II. Saran..
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR LAIN
5
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Lingkungan bersih dan sehat merupakan tempat tinggal bagi
berbagai jenis makhluk hidup. Baik manusia, hewan maupun
tumbuhan pun memerlukan tempat tinggal yang sehat bagi
kelangsungan hidupnya.
Namun, tangan-tangan serakah manusia di zaman sekarang ini
yang menyebabkan kerusakan lingkungan pada habitat-habitat dari
hewan dan tumbuhan. Banyak hewan dari pegunungan berbondong-
bondong turun ke dataran rendah karena tempat tinggal mereka rusak
akibat pembukaan lahan illegal oleh manusia, pohon-pohon langka
yang seharusnya dilindungi dan dilestarikan pun ikut musnah karena
penebangan liar, akibatnya tingkat keanekaragaman tumbuhan pun
6
semakin berkurang. Punahnya spesies-spesies langka tumbuhan
semakin tak terkendalikan.
V. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan naskah Karya Tulis Inovatif
Mahasiswa sebagai berikut ini:
1. Halaman judul
Halaman judul menyajikan: bidang kajian, logo
Perguruan Tinggi, judul, nama penulis, tujuan LKTIM,
nama perguruan tinggi, kota, bulan dan tahun.
2. Abstrak
Abstrak berisi uraian singkat karya tulis ilmiah yang
meliputi: latar belakang, tujuan, manfaat, metode
penulisan, hasil dan saran yang direkomendasikan.
Abstrak ditulis 1 spasi, maksimal 300 kata.
3. Kata Pengantar.
4. Daftar isi.
5. Daftar lain (Jika ada. Misal: Daftar Tabel, Daftar Grafik,
Daftar Gambar, dan sebagainya)
6. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan berisi: latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika
penulisan.
7. Bab II Tinjauan Pustaka
7
Tinjauan pustaka merupakan kerangka konseptual
berisi batasan/konsep/teori yang mendukung penulisan
yang dapat diperoleh dari jurnal penelitian, buku, atau
sumber-sumber lainnya.
8. Bab III Metode Penulisan
Metode penulisan menyajikan langkah-
langkah/prosedur yang benar yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah yang menguraikan secara
cermat cara/metode pengumpulan informasi dan atau
data, analisis informasi dan atau data, penarikan
simpulan, serta merumuskan saran. Metode penulisan
dapat mencakupi: pendekatan penulisan, sumber
penulisan, sasaran penulisan, tahapan penulisan.
9. Bab IV Pembahasan
Uraian hasil kajian, temuan, ide pengembangan yang
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan.
10.Bab V Penutup
Penutup berisi simpulan dan saran yang
direkomendasi.
11.Daftar Pustaka
Referensi/sumber acuan yang digunakan dalam karya
tulis ilmiah.
12.Lampiran-lampiran
Biodata peserta terdiri atas: nama, tempat dan tanggal
lahir, NIM, jurusan/prodi/fakultas, perguruan tinggi,
prestasi/penghargaan dalam menulis. Foto kopi Kartu
Mahasiswa/KTM yang masih berlaku. Lampiran lain
yang diperlukan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Desti ( 2015 ) Judul penelitian ini adalah dampak pencemaran air
sungai terhadap kesehatan memperngaruhi kondisi kehidupan manusia
yang berada disekitar sungai dikarenakan adanya pencemaran sungai yang
terjadi mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan bagi manusia. Dalam
peneletian ini menghasilkan, sebuah analisa tentang peranan sungai dalam
kehidupan manusia. Adanya indikasi dari pencemaran air sungai
mempengaruhi kesehatan manusia dan keadaan biota alam disekitar
perairan sungai tersebut
Dari tinjauan pustaka tentang pencemaran lingkungan, pencemaran
sungai dan dampak pencemaran air sungai terhadap kesehatan bahwa
lingkungan yang berada disekitar tidaklah harus dicemari karena
banyaknya peranan dari lingkungan tersebut. Pencermaran yang terjadi
hanya akan menambah masalah baru dan terus menerus terjadi. Kerugian
yang diakibatkan tidak dapat terelakan lagi.
10
BAB III
METODE PENULISAN
I. Pendekatan Penulisan
Karya tulis ilmiah ini mendekatkan pada pola pikir masyarakat
modern terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi baru baru
ini yang menyebabkan ekosistem keanekaragam hayati terganggu.
II. Sumber Penulisan
Karya tulis ilmiah ini bersumber pada buku-buku dan pada jurnal-
jurnal online.
III. Sasaran Penulisan
Karya tulis ilmiah ini ditujukan kepada masyarakat modern
sekarang ini yang mempunyai terbatas atas pencemaran lingkungan
yang terjadi yang menyebabkan terganggungnya ekosistem
keanekaragaman hayati.
IV. Tahap Tahap Penulisan
1. Penentuan bidang kajian
2. Perumusan masalah
3. Pengembangan rumusan masalah
4. Pecarian sumber-sumber
5. Penulisan karya tulis
6. Revisi karya tulis
7. Penulisan karya tulis yang telah di revisi
8. Pengajuan kepada rector/dekan
11
BAB IV
PEMBAHASAN
II. Temuan
Di era globalisasi ini banyak masyarakat yang tidak peduli lagi
dengan lingkungan, masyarakat sekarang hanya memikirkan
kebutuhan individunya saja namun tidak menghiraukan lingkungan
tempat tinggalnya yang bias saja suatu saat menimbulkan bencana bagi
keturunannya.
Bukan hanya berdampak pada masyarakatnya saja, namun
pencemaran itu juga menyebabkan kepunahan bagi berbagai macam
spesies makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan.
III. Pengembangan
A. Pola pikir masyarakat modern pada pencemaran lingkungan
yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
12
yang rumit yang mereka bantu menjadi lingkungan hidup.
Keanekaragaman hayati data digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Keanekaragam spesies, semua spesies di bumi, termasuk
bakteri dan protista serta spesies dari kingdom ber sel
banyak (multiseluler)
2. Keanekaragaman genetic, variasi genetic dalam suatu
spesies, baik diantara populasi-populasi yang terpisah
secara geografis, maupun diantara individu-individu dalam
satu populasi.
3. Keanekaragaman komunitas, komunitas biologi yang
berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik
(ekosistem) masing-masing. (Indrawan, 2007).
13
Sumatra 2 10 11 11
Jawa 7 12 8 5
Kalimant 6 48 24 33
an 32 60 26 7
Sulawesi 30 12 22 3
Nusa
Tenggara 33 17 18 6
Maluku 52 58 35 55
Irian jaya
Tabel 1. Presentase spesies endemis di Indonesia
14
menunjukan dominasinya dalam rangka memenuhi kebutuhannya
akan sumber daya alam manusia dengan cepat mengubah
lingkugan darat dan perairan. Spesies lain pun menjadi korban.
Pada saat ini, sebanyak 40 % dari total produktivitas primer (bahan
yang dihasilkan tumbuhan) yang berasal dari lingkungan darat
digunakan atau di sia-sia kan oleh manusia. Manusia juga
memainkan peran yang makin dominan dalam komponen
ekosistem lainnya. Saat ini manusia berada di tengah-tengah
kepunahan ke enam, yang disebabkan bukan oleh bencana alam,
namun oleh kegiatan manusia (Wilson 1989 ;Leakey dan Lewin
1996 ; Lovei 2001).
15
berlipat ganda. Namun penggunaan pupuk anorganik yang semakin
intensif mengundang pertanyaan bagi pecinta lingkungan.
Pemakaian pupuk yang berlebihan dikhawatirkan akan
menimbulkan pencemaran unsure hara pada air dan permukaan air
tanah.
J PJ p
O C
D 0 C4
A 0 C7
H0 A6
M0
D0
E0 Presentase Pestisida yang Tersisa Setelah
T0 Jenis Pestisida Waktu Tertentu
L7 2 Minggu 4 Minggu
O H
P 2S5 Organoklorin
D2 P 8 BHC 100 100
A3 D2 Dieldrin 100 100
D4 A3
P 5 D4 DDT 100 100
C 1 C2 Endrin 100 100
M1 2 2 Chlordane 100 85
D3 M2
T128 Aldrin 80 40
D2 A2 Endosulfan 30 5
D7 Isobenzan 25 10
D8
Heptachlor 25 0
Heptachlor epoxide
Tabel 100 pestisida dalam air100
2. Daya larut beberapa
Organofosfat
(Edward, 1977).
Monochrotophos 100 100
Dimethoate 100 85
Ethion 90 75
Fenthion 50 10
Parathion 50 30
Malathion 25 10
Trithion 25 10
Carbamate
Aminocarb 60 10
Propoxur 50 30
Zectran 16 15 0
Carbarly 5 0
Fenuron 60 20
Monuron 40 30
Tabel 3. Daya tahan urai berbagai jenis pestisida dalam air sungai. (Ewards,
1977).
17
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15 Burung
0.1 Mamalia
0.05
0
18
Kelompok Perkiraan Jumlah Presentas
Jumlah Spesies e Spesies
Spesies Terancam Terancam
Vertebrata
Ikan 24.000 752 3
Amfibi 3000 146 5
Reptile 6000 296 5
Boidae (ular 17 a
9 53
pelilit)
Varanidae 29a 11 38
(biawak)
Iguanidae (iguana) 25a 17 68
Burung 9500 1183 12
Anseriformes 109 a
36 33
(burung air) 302 a
Psittaciformes 118 39
(nuri)
Mamalia 4500 1130 25
Marsupialia 179 a
86 48
(mamalia
berkantung)
Canidae (srigala 34a 13 38
dan anjing liar)
Cervidae (rusa) 14a 11 79
Tumbuhan
Gymnospermae 758 242 32
Angiospermae 240.000 5390 2
Palem 2820 925 33
Sumber : Smith dkk 1993; Mace 1994; Hilton-Taylor 2000
a
jumlah spesies yang informasinya tersedia
Tabel 4. Jumlah spesies punah pada kelompok-kelompok hewan
dan tumbuhan utama, serta beberapa family dan ordo kunci.
19
samudra dianggap sedemikian luas sehingga tampaknya spesies
laut tidak mungkin mengalami kepunahan. Namun, ketika perairan
pantai menjadi lebih tercemar karena polusi dan spesies diburu
lebih intensif samudra luas pun tidak akan menyelematkan spesies
laut dari kepunahan.
20
dengan total area 5.143.536,30 ha. Dengan program konservasi
tersebut diharapkan potensi sumber daya alam pantai, seperti
terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau di Indonesisa
semakin baik dan terjaga kelestariannya.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pola pikir dan aktivitas pemukiman sehari-hari masyarakat
modern sekarang sudah sangat berbeda dengan zaman dahulu, dulu
orang lebih peduli terhadap lingkungannya dibandingkan sekarang.
Masyarakat sekarang tidak takut lagi membuang limbah yang
berkaitan dengan rumah tangga, antara lain berupa mandi, mencuci,
21
masak, buang hajad besar dan kecil, penyemprotan hama, pemberian
pupuk anorganik, limbah pabrik yang pada dasarnya merugikan dirinya
sendiri.
Akibatnya lingkungan menjadi tercemar, kehidupan spesies di
dalamnya pun semakin sempit, lambat tahun jumlah populasi dan
keanekaragaman hayati pun ikut menurun dan terjadilah kepunahan
spesies dan genetik akibat dari pencemaran itu.
Untuk mengatasi kepunahan keanekaragaman hayati tersebut,
pemerintah telah menetapkan 41 kawasan konservasi laut dengan total
area 5.143.536,30 ha. Dengan program konservasi tersebut diharapkan
potensi sumber daya alam pantai. Sehingga keanekaragaman hayati di
Indonesia sedikit terkurangi oleh adanya kebijakan tersebut.
II. Saran
Lingkungan adalah milik kita semua, baik apemerintah maupun
bawahan pasti membutuhkan lingkungan yang bersih. Maka dari itu
ikutlah menjaga lingkungan agar hidup sehat dan tidak terjadi
kepunahan dari spesies-spesies hayati kita.
DAFTAR PUSTAKA
22
Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
LAMPIRAN
I. Biodata
Nama : Arief Budiono Yusuf
Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 28 April 1998
NIM : 1503086009
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Sains dan Teknologi
Perguruan Tinggi : UIN Walisongo Semarang
23
24