Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kelompok BKS Bahasa Indonesia Bab 4 Hikayat

Halaman 62

No Jenis Nilai Penggalan teks Hikayat

1 Nilai Moral Teks Raja Kilan Syah serta


Putranya
1. Hargailah orang sebagaimana kamu ingin
dihargai karena dia memperlakukan
2. Janganlah berbuat jahat dan janganlah semua orang dengan buruk
membantu atau membela orang lain yang dan sekarang mereka
berbuat jahat. memperlakukannya dengan
buruk juga

Teks Hikayat Ahmad dan


Muhammad

setelah didengamnya oleh


nenek kebayan akan segala
perkataan kedua dayang,
kata nenek kebayan sambil
menangis, bercucuran air
matanya, "jikalau demikian
juga pikiran tuanku tuan putri,
relalah hamba mengikut
pulang dengan meninggalkan
cucu hamba.

2 Nilai sosial Teks Raja Kilan Syah serta


1. Nilai sosial yang terdapat pada teks Raja Kilan Putranya
Syah serta Putranya adalah musyawarah “Maka perdana menteri pun
untuk menyelesaikan suatu permasalahan memanggil segala wazir dan
yang dialami dan menjaga perilaku segala pegawai di dalam
negeri itu berhimpun,
2. Nilai sosial yang terdapat pada teks Ahmad musyawarat dengan perdana
dan Muhammad adalah tentang menjaga menteri itu mencari bicara
tingkah laku agar tidak berbuat jahat akan raja Johan Rasyid.”

Teks Hikayat Ahmad dan


Muhammad
“Pada pikiran hamba baiklah
kita ambil kulit itu dan kita
cita, supaya kita sekalian ini
bersama-sama nenek
kebayan diterbangkannya
pula ke negeri kita.”

3 Nilai pendidikan Teks Raja Kilan Syah serta


Putranya: Maka kata segala
1. Nilai pendidikan yang dapat dipetik dari mereka itu kepada perdana
hikayat “Raja Kilan Syah serta Putranya” menteri, “Jikalau raja ini tiada
adalah bahwa segala masalah yang ada harus kita bunuh, niscaya binasalah
kita pikirkan matang-matang pemecahannya. negeri ini, kita sekalian pun
Kita tidak boleh tergesa-gesa dalam huru-haralah.” Setelah dilihat
mengambil keputusan agar masalah tidak oleh perdana menteri akan
menjadi besar. Pada teks ini menteri-menteri segala mereka itu gobar
sempat berpikir untuk membunuh raja secara sangat, hendak membunuh
langsung, akan tetapi mereka bermusyawarah raja itu, maka kata perdana
terlebih dahulu sehingga akhirnya masalah menteri akan saudaranya.
terpecahkan. “Pada bicara hamba, baiklah
sabar dulu, sementara kita
2. Nilai pendidikan yang dapat dipetik dari bertanya hukum kepada kadi
hikayat “Ahmad dan Muhammad” adalah akan raja kita ini, maka
bahwa selidiki dan pastikan terlebih dahulu hukum Allah suhanahu
dari akar permasalahan yang dihadapi. watala, disanalah kita turut.”
Jangan menerka-nerka dan memikirkan hal
lain jika belum mengetahui secara pasti. Pada Teks Hikayat Ahmad dan
teks ini tuan putri berpikir bahwa serangga Muhammad: Kata putri,
Bayu adalah orang jahat, padahal itu tidak “Aduhai, dayang-dayangku,
sepenuhnya benar beta ini lagi memikirkan
kepandaian Serangga Bayu.
Ajaib sebesar-besar ajaib!
Dengan kehendaknya
diterbangkannya kita sekalian
oleh kulit kesaktian itu
kemari, dalam sesaat juga
sampailah. Alangkah jauhnya
pulau ini dengan negeri kita.
Khawatirlah sangat beta,
kalau-kalau kita ini
diterbangkannya pula ke
mana-mana entah, dan tiada
dibawanya pulang ke negeri
kita pada hari ini. Jikalau
demikian itu kejadiannya,
sesungguhnya
berdukacitalah paduka
ayahanda dan bunda, dan
entah apa pula dipikirkannya
tentang kelakuan beta ini.”
Halaman 63

No Aspek Penggalan teks Hikayat Ahmad dan Muhammad

1 Tokoh - Ahmad
- Muhammad
- Saudagar
- Serangga Bayu
- Nenek Kebayan
- Tuan Putri Bungsu

2 Latar Tempat Rumah Ahmad dan Muhammad, sisi hutan, Pulau Biram Dewa,
taman Tuan Putri Bungsu

Waktu Pada siang hari, pada sore hari

Suasana Mengherankan, menegangkan, menyenangkan

3 Alur Orientasi Dua orang anak muda bersaudara, Ahmad dan Muhammad,
mempunyai seekor burung.

Konflik Dua anak tersebut diberi makan burung karena seorang saudagar
mengetahui khasiat burung itu, yakni siapa memakan kepalanya
akan menjadi raja dan barang siapa memakan hatinya, akan
menjadi menteri. Setelah saudagar mengetahui hal tersebut ia
menyuruh orang untuk mencari dua anak muda itu. Inang pengasuh
mereka memberitahukan hal itu kepada mereka dan menyuruh
mereka melarikan diri. Setelah beberapa lama Ahmad dan
Muhammad berjalan, berhenti lah mereka di sisi hutan dan tidurlah
keduanya. Kebetulan, rakyat negeri Sela Gangga melepaskan
seekor gajah kesakitan untuk mencari raja pengganti yang sudah
mangkat. Gajah itu menjulang Ahmad dan anak muda itu pun
diangkatlah jadi raja di Sela Gangga. Setelah Muhammad bangun,
ia melihat bahwa saudaranya tidak ada, dia ikuti tapak kaki gajah itu
dan sampailah ia ke rumah Nenek Kebayan. Perempuan itu
memperkenalkannya kepada Putri Bungsu, anak perdana menteri.

Klimaks Sembah Serangga Bayu kepada tuan putri Bungsu, “Silahkan


Tuanku santap nikmat, barang-barang yang Tuanku kehendaki
adalah di dalam bokca ini.” Tuan Putri pun membuka bokca itu,
dilihatnya adalah berbagai-bagai nikmat makanan, lalu santaplah
putri sambil mengucap “Astagfirullah!” oleh karena herannya
melihat hal yang demikian itu.

Penyelesaian Setelah itu, Putri Bungsu berkata, “Baiklah apa boleh buat.”
Sembah dayang-dayang itu pula, “Jikalau sungguh Tuanku
menghendaki yang demikian itu, inilah musimnya yang baik kita
pulang sementara Serangga Bayu ini lagi tidur,” Ketiganya berjalan
cepat-cepat pulang ke tempat perhentian tatkala baharu datang ke
pulau itu

Koda Setelah itu, berangkatlah segala mereka itu diterbangkanlah oleh


kulit kesaktian itu, pulang ke negeri Sela Gangga pada seketika itu
juga sampailah.

Halaman 64

4 Tema orang yang berbuat jahat akan mendapat malapetaka.

5 Nilai
Nilai moral dari Hikayat Ahmad dan Muhammad adalah
kebaikan hati, kasih sayang, keberanian, adil dan
bijaksana, menuntut ilmu, percaya kepada Tuhan, dan
rendah hati.

6 Kebahasaan ////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////

Kata kata yang sulit dan artinya


Saudagar : orang yang memperdagangkan sesuatu
dalam jumlah besar

Gurau: percakapan untuk bermain-main saja

Malapetaka: kecelakaan; kesengsaraan; musibah

Menggunakan konjungsi Setelah saudagar itu mengetahui hal tersebut


temporal kemudian disuruhnya orang mencari kedua anak
muda itu.

Menggunakan konjungsi sebab Seorang manusia yang demikian rupanya ini, tiadalah
akibat ia berkhasiat sehingga sampai hati akan berbuat
khianat seperti yang kita sangkakan tadi.
Menggunakan kata ganti orang Setelah Muhammad bangun, dilihatnya saudaranya
ketiga untuk menyebut tokoh tidak ada lagi diikutnya tapak gajah itu dan sampailah
(nama, sebutan, kekerabatan, ia ke rumah Nenek Kebayan.
dll)

Menggunakan kata yang Setelah itu, berangkatlah mereka itu sekaliannya. Pada
menunjukkan keterangan saat itu juga sampailah ke pulau Biram Dewa.
tempat

Menggunakan kata yang Pada ketika itu juga diterbangkannyalah mereka kedua
menunjukkan keterangan serta dengan barang-barangnya lalu sampailah ke
tempat taman itu.

Menggunakan kata yang Setelah beberapa lamanya Ahmad dan Muhammad


menunjukkan tindakan berjalan, berhentilah mereka disisi hutan dan
tertidurlah keduanya.

Halaman 65

Kata Pergeseran makna

Puteri Generalisasi: Anak perempuan raja


Spesialisasi: Wanita
Peyorasi: Bikir
Ameliorasi: Anak perempuan

Kusuma Generalisasi: Bunga


Spesialisasi: Pemuda dan pemudi
Peyorasi: Puspita
Ameliorasi: Elok

Ahli nujum Generalisasi: Orang pandai yang meramal dengan melihat bintang
Spesialisasi: Peramal
Peyorasi: Dukun
Ameliorasi: Astrolog

Laki bini Generalisasi: Laki-laki dan perempuan menikah


Spesialisasi: Pasangan menikah
Peyorasi: Abi umi
Ameliorasi: Suami istri

istana Generalisasi: Bangunan besar yang ditinggali keluarga kerajaan


Spesialisasi: Bangunan
Peyorasi: Mahligai
Ameliorasi: Rumah mewah

dipersunting Generalisasi: Wanita yang sudah bersuami


Spesialisasi: Pertunangan
Peyorasi: Kawin
Ameliorasi: Dilamar

nenek Generalisasi: Ibu dari orangtua


Spesialisasi: Orang tua perempuan
Peyorasi: Cikal bakal
Ameliorasi: Nenek

hikmat Spesialisasi
Hikmat: kebijakan
Hikmat: kesaktian (kekuatan gaib)

Muda mudi Generalisasi


Muda mudi: golongan muda
Muda mudi: anak muda

kampung Peyorasi
Kampung: Dusun
Kampung: Terbelakang (belum modern)

kostum Asosiasi
Kostum: Pakaian yang digunakan saat penampilan
Kostum: Pakaian khusus perorangan, regu olahraga, kesatuan, dsb

tukang Spesialisasi
Tukang: Orang yang memiliki kepandaian dalam suatu pekerjaan tangan
Tukang: Orang yang bekerja pekerjaan tangan

bapak Generalisasi
Bapak: Ayah (orang tua kandung)
Bapak: Pria dewasa

penghulu Penyempitan
Penghulu: Orang yang memimpin
Penghulu: Kepala adat

hamba Peyorasi
Hamba: Saya atau Tuan
Hamba: Aku

pandir Generalisasi
Pandir: Orang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain
Pandir: Orang yang bebal

sarang Spesialisasi
Sarang: Tempat tinggal yang dibangun binatang unggas
Sarang: Tempat tinggal burung
guru Spesialisasi
Guru: Mengajarkan sesuatu
Guru: Pengajar di sekolah

status Generalisasi
Status: Keadaan atau kedudukan seseorang
Status: Kabar orang

saudagar Spesialisasi
Saudagar: Orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah yang besar
Saudagar: Penjual

C. Mengembangkan Cerita Rakyat/Hikayat ke dalam bentuk cerpen

Kerangka karangan (dikembangkan dari Nilai sosial hikayat Raja Klian Syah serta Putranya)
No Tahapan Alur Uraian

1 Orientasi .Pengenalan tokoh utama : Benny


Tokoh bawahan : Jerry, Yanto

Benny, Jerry, dan Yanto merupakan siswa yang


mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional di
sekolahnya.

2 Komplikasi Benny kesulitan belajar, tapi berusaha dengan tekun

Sedangkan Jerry dan Yanto adalah siswa yang malas.


Mereka berencana membeli kunci jawaban untuk ujian
nasional

3 Resolusi Benny melaporkan kedua temannya itu, hingga akhirnya


mereka berdua harus dihukum oleh sekolah.

Berusaha atau Curang

Suatu ketika ada seorang anak berusia 12 tahun yang sedang mempersiapkan diri untuk
mengikuti ujian nasional. Namanya adalah Benny. Benny dulunya adalah siswa yang biasa saja
dan tidak serajin sekarang. Akan tetapi setelah termotivasi untuk memperoleh beasiswa
akhirnya dia belajar dengan giat. Ujian nasional tak lama lagi dan dia belajar setiap hari. Akan
tetapi hal serupa tidak dilakukan oleh kedua teman sekelas Benny, yaitu Yanto dan Jerry.
Mereka hanya bermain setiap hari dan mereka tak pernah belajar untuk mempersiapkan ujian
nasional.

Benny yang kebingungan pun menanyakan kepada mereka sepulang sekolah. “Eh kalian
kenapa nggak pernah belajar sih? Dari kemarin aku perhatikan kalian main saja. Kita sudah
dekat dengan ujian nasional loh” kata Benny. Mereka hanya tersenyum dan berkata “Buat apa
belajar kalau bisa beli kunci jawaban? Hahaha” balas mereka. Benny pun berusaha menegur
mereka dan mengingatkan mereka untuk belajar. Karena kasihan teman-teman yang sudah
belajar dengan rajin tapi kalian menggunakan cara curang. Yanto dan Jerry pun menghiraukan
perkataan Benny. Akan tetapi Benny juga tidak terlalu memikirkan perkataan mereka karena
Benny menganggap itu hanyalah candaan semata.

Hingga akhirnya hari ujian sudah tiba. Benny yang sedang membaca materi di kelas pun pergi
ke toilet untuk mencuci tangan dan mempersiapkan diri. Di toilet dia bertemu dengan Jerry dan
Yanto. Benny melihat mereka tengah membicarakan kunci jawaban dari ujian nasional.
Untungnya keberadaan Benny pun tak disadari oleh kedua temannya itu. Benny pun
tercengang dan kebingungan apa yang harus dilakukannya sekarang. Apakah dia perlu lapor
atau tidak. Akhirnya Benny pun kembali ke kelas dan ujian nasional pun akan dimulai dalam 5
menit. Dia memikirkan apa yang harus dilakukannya. Tiba-tiba Benny mengangkat tangannya,
“Bu guru ada yang ingin saya katakan” ucap Benny. “Saya melihat Jerry dan Yanto sedang
berdiskusi di toilet mengenai kunci jawaban ujian nasional.” lanjut Benny. Bu guru pun akhirnya
ragu-ragu dengan perkataan Benny, akan tetapi akhirnya bu guru memutuskan untuk
menggeledah Jerry dan Yanto. Ternyata benar bu guru menemukan kunci jawaban di kantong
mereka. Jerry dan Yanto pun dihukum dan disuruh menghadap kepala sekolah. Sedangkan
Benny merasa lega karena merasa sudah melakukan hal yang benar. Sepulang sekolah Jerry
dan Yanto bergestur menjauhi Benny. Benny sudah tahu ini adalah resiko yang harus
diterimanya. Tapi sekali lagi Benny telah membela keadilan.

KELOMPOK 2 Kelas X MIPA 8


Ashton Angkriwan/07
Bonaventura Jonathan Tanujaya/08
Bryan Audrian Utama/09
Bryan Deidrick Kho/10
Caesar Marco Suwanto/11
Celine Deane Liem/12

Anda mungkin juga menyukai