Halaman 62
1 Tokoh - Ahmad
- Muhammad
- Saudagar
- Serangga Bayu
- Nenek Kebayan
- Tuan Putri Bungsu
2 Latar Tempat Rumah Ahmad dan Muhammad, sisi hutan, Pulau Biram Dewa,
taman Tuan Putri Bungsu
3 Alur Orientasi Dua orang anak muda bersaudara, Ahmad dan Muhammad,
mempunyai seekor burung.
Konflik Dua anak tersebut diberi makan burung karena seorang saudagar
mengetahui khasiat burung itu, yakni siapa memakan kepalanya
akan menjadi raja dan barang siapa memakan hatinya, akan
menjadi menteri. Setelah saudagar mengetahui hal tersebut ia
menyuruh orang untuk mencari dua anak muda itu. Inang pengasuh
mereka memberitahukan hal itu kepada mereka dan menyuruh
mereka melarikan diri. Setelah beberapa lama Ahmad dan
Muhammad berjalan, berhenti lah mereka di sisi hutan dan tidurlah
keduanya. Kebetulan, rakyat negeri Sela Gangga melepaskan
seekor gajah kesakitan untuk mencari raja pengganti yang sudah
mangkat. Gajah itu menjulang Ahmad dan anak muda itu pun
diangkatlah jadi raja di Sela Gangga. Setelah Muhammad bangun,
ia melihat bahwa saudaranya tidak ada, dia ikuti tapak kaki gajah itu
dan sampailah ia ke rumah Nenek Kebayan. Perempuan itu
memperkenalkannya kepada Putri Bungsu, anak perdana menteri.
Penyelesaian Setelah itu, Putri Bungsu berkata, “Baiklah apa boleh buat.”
Sembah dayang-dayang itu pula, “Jikalau sungguh Tuanku
menghendaki yang demikian itu, inilah musimnya yang baik kita
pulang sementara Serangga Bayu ini lagi tidur,” Ketiganya berjalan
cepat-cepat pulang ke tempat perhentian tatkala baharu datang ke
pulau itu
Halaman 64
5 Nilai
Nilai moral dari Hikayat Ahmad dan Muhammad adalah
kebaikan hati, kasih sayang, keberanian, adil dan
bijaksana, menuntut ilmu, percaya kepada Tuhan, dan
rendah hati.
6 Kebahasaan ////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Menggunakan konjungsi sebab Seorang manusia yang demikian rupanya ini, tiadalah
akibat ia berkhasiat sehingga sampai hati akan berbuat
khianat seperti yang kita sangkakan tadi.
Menggunakan kata ganti orang Setelah Muhammad bangun, dilihatnya saudaranya
ketiga untuk menyebut tokoh tidak ada lagi diikutnya tapak gajah itu dan sampailah
(nama, sebutan, kekerabatan, ia ke rumah Nenek Kebayan.
dll)
Menggunakan kata yang Setelah itu, berangkatlah mereka itu sekaliannya. Pada
menunjukkan keterangan saat itu juga sampailah ke pulau Biram Dewa.
tempat
Menggunakan kata yang Pada ketika itu juga diterbangkannyalah mereka kedua
menunjukkan keterangan serta dengan barang-barangnya lalu sampailah ke
tempat taman itu.
Halaman 65
Ahli nujum Generalisasi: Orang pandai yang meramal dengan melihat bintang
Spesialisasi: Peramal
Peyorasi: Dukun
Ameliorasi: Astrolog
hikmat Spesialisasi
Hikmat: kebijakan
Hikmat: kesaktian (kekuatan gaib)
kampung Peyorasi
Kampung: Dusun
Kampung: Terbelakang (belum modern)
kostum Asosiasi
Kostum: Pakaian yang digunakan saat penampilan
Kostum: Pakaian khusus perorangan, regu olahraga, kesatuan, dsb
tukang Spesialisasi
Tukang: Orang yang memiliki kepandaian dalam suatu pekerjaan tangan
Tukang: Orang yang bekerja pekerjaan tangan
bapak Generalisasi
Bapak: Ayah (orang tua kandung)
Bapak: Pria dewasa
penghulu Penyempitan
Penghulu: Orang yang memimpin
Penghulu: Kepala adat
hamba Peyorasi
Hamba: Saya atau Tuan
Hamba: Aku
pandir Generalisasi
Pandir: Orang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain
Pandir: Orang yang bebal
sarang Spesialisasi
Sarang: Tempat tinggal yang dibangun binatang unggas
Sarang: Tempat tinggal burung
guru Spesialisasi
Guru: Mengajarkan sesuatu
Guru: Pengajar di sekolah
status Generalisasi
Status: Keadaan atau kedudukan seseorang
Status: Kabar orang
saudagar Spesialisasi
Saudagar: Orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah yang besar
Saudagar: Penjual
Kerangka karangan (dikembangkan dari Nilai sosial hikayat Raja Klian Syah serta Putranya)
No Tahapan Alur Uraian
Suatu ketika ada seorang anak berusia 12 tahun yang sedang mempersiapkan diri untuk
mengikuti ujian nasional. Namanya adalah Benny. Benny dulunya adalah siswa yang biasa saja
dan tidak serajin sekarang. Akan tetapi setelah termotivasi untuk memperoleh beasiswa
akhirnya dia belajar dengan giat. Ujian nasional tak lama lagi dan dia belajar setiap hari. Akan
tetapi hal serupa tidak dilakukan oleh kedua teman sekelas Benny, yaitu Yanto dan Jerry.
Mereka hanya bermain setiap hari dan mereka tak pernah belajar untuk mempersiapkan ujian
nasional.
Benny yang kebingungan pun menanyakan kepada mereka sepulang sekolah. “Eh kalian
kenapa nggak pernah belajar sih? Dari kemarin aku perhatikan kalian main saja. Kita sudah
dekat dengan ujian nasional loh” kata Benny. Mereka hanya tersenyum dan berkata “Buat apa
belajar kalau bisa beli kunci jawaban? Hahaha” balas mereka. Benny pun berusaha menegur
mereka dan mengingatkan mereka untuk belajar. Karena kasihan teman-teman yang sudah
belajar dengan rajin tapi kalian menggunakan cara curang. Yanto dan Jerry pun menghiraukan
perkataan Benny. Akan tetapi Benny juga tidak terlalu memikirkan perkataan mereka karena
Benny menganggap itu hanyalah candaan semata.
Hingga akhirnya hari ujian sudah tiba. Benny yang sedang membaca materi di kelas pun pergi
ke toilet untuk mencuci tangan dan mempersiapkan diri. Di toilet dia bertemu dengan Jerry dan
Yanto. Benny melihat mereka tengah membicarakan kunci jawaban dari ujian nasional.
Untungnya keberadaan Benny pun tak disadari oleh kedua temannya itu. Benny pun
tercengang dan kebingungan apa yang harus dilakukannya sekarang. Apakah dia perlu lapor
atau tidak. Akhirnya Benny pun kembali ke kelas dan ujian nasional pun akan dimulai dalam 5
menit. Dia memikirkan apa yang harus dilakukannya. Tiba-tiba Benny mengangkat tangannya,
“Bu guru ada yang ingin saya katakan” ucap Benny. “Saya melihat Jerry dan Yanto sedang
berdiskusi di toilet mengenai kunci jawaban ujian nasional.” lanjut Benny. Bu guru pun akhirnya
ragu-ragu dengan perkataan Benny, akan tetapi akhirnya bu guru memutuskan untuk
menggeledah Jerry dan Yanto. Ternyata benar bu guru menemukan kunci jawaban di kantong
mereka. Jerry dan Yanto pun dihukum dan disuruh menghadap kepala sekolah. Sedangkan
Benny merasa lega karena merasa sudah melakukan hal yang benar. Sepulang sekolah Jerry
dan Yanto bergestur menjauhi Benny. Benny sudah tahu ini adalah resiko yang harus
diterimanya. Tapi sekali lagi Benny telah membela keadilan.