Anda di halaman 1dari 10

Nama:INTAN JULIANA

Kelas:X-IIS 2
No.Absen:13

SOAL : Jelaskan 15 hasil budaya purba Indonesia beserta fungsinya dan


gambarnya.Dari 15 budaya harus meliputi budaya
Paleolitik,Mesolitik,Neolitik,dan Perundagian.

JAWAB:
1.KAPAK PERIMBAS

Yaitu sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu dengan bentuk masih dimana
kapak tidak memiliki tangkai.Teknik dasar pembuatan kapak masih kasar.
Fungsi:Untuk menumbuk dan memotong daging,hasil buruan,biji-bijian,penyayat.

2.ALAT SERPIH/FLAKES
Yaitu alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan.
Fungsi:Untuk berburu,menangkap ikan,mengumpulkan ubi dan buah.

3.ALAT TULANG

Alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan ngandong kebanyakan alat dari
tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak gerigi.
Fungsi:Untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah.

4.KAPAK SUMATERA

Kapak ini semacam kapak genggam, namun memiliki bentuk yang berbeda
dengan kapak pada zaman Paleothikum. Kapak ini lebih di temukan banyak pada
pesisir pantai dan berada pada tempat tinggal manusia zaman
Mesolithikum. Kapak ini sendiri bisa disebut juga cangkul pada Zaman sekarang.
Fungsi: Di pakai untuk bercocok tanam. Selain itu, pebble ini juga dapat di
gunakan untuk menghaluskan biji – bijian dan membuat bahan cat berwarna
merah (Di gunakan untuk memberi warna pada goa tempat di kuburnya
jasad), membunuh hewan buruan, menumbuk serat pada pohon pohonan, dan
pastinya salah satu senjata untuk melindungi diri mereka.

5.ARBIS SOUS ROCHE/TINGGAL DALAM GUA

Seorang peneliti asal Belanda bernama Van Stell Callenfels melakukan penelitian
didaerah Ponorogo tepatnya berada di Gua Lawu.Penemua tersebut tercatat
menemukan banyak peralatan yang terbuat dari tulang.
Fungsi: Sebagai tempat tinggal manusia purba yang sudah mulai hidup menetap di
gua-gua tersebut, tepatnya di zama Mesolitikum.

6. MATA PANAH YANG BERGERIGI


Mata panah adalah salah satu objek dan alat paling penting yang di gunakan
untuk para pemburu, tidak usah kita melihat zaman dulu, pada pemburu di hutan
zaman sekarang juga memerlukan ujung tombak panah yang digunakan untuk
menghentikan pergerakan target lawan (Binatang pastinya) pada masa
Mesolithikum pun juga demikian.

Fungsi: Untuk berburu mencari mangsa (Guna kelangsungan hidup untuk


makan).Mata panah ini sendiri banyak digunakan bersama dengan Pebble (Kapak
Genggam yang banyak di temukan arkeolog pada Goa dan Sampah Pantai).

7. KEBUDAYAAN TULANG DARI SAMPUNG (Sampung Bone Culture)

Kebudayaan ini sendiri terbentuk karena adanya penelitian seorang dari Belanda
bernama Van Steil Callenfels yang menemukan satu goa bernama Goa Lewu. Di
tempat tersebut, Van Steil Callenfels menemukan banyak sekali peralatan yang
terbentuk dari tulang – tulang manusia dengan tanda cat merah dan tanduk
hewan. Tulang – tulang dengan tanda cat merah tersebut adalah singkron dengan
kebudayaan Toala yang ada pada masa Mesolithikum, dimana setiap orang yang
meninggal akan di kubur di dalam goa (Tempat tinggal orang zaman
mesolithikum) .
Fungsi:Sehingga tulang kering dan akan diambil sebagai cindera mata dan kenang
– kenangan oleh keluarga mereka.

8.KAPAK PERSEGI

Kapak persegi ini dibuat dari batu persegi.Di Indonesia kapak persegi disebut juga
dengan Beliung persegi banyak ditemukan di Jawa,Kalimantan
selatan,Sulawesi,serta Nusa tenggara.

Fungsi:Untuk mengerjakan kayu,menggarap tanah,serta melaksanakan upacara.


9.KAPAK LONJONG

Kapak ini disebut juga dengan kapak lonjong karena penampangnya berbentuk
lonjong.Ukurannya kecil ada juga yang besar.

Fungsi:Sebagai cangkul untuk menggarap tanah serta memotong kayu atau


pohon.

10.MENHIR

Menhir adalah bangunan tugu batu yang didirikan sebagai penghormatan


terhadap roh nenek moyang.

Fungsi:Sebagai tempat untuk memperingati kepala suku yang telah meninggal


dunia.

11.DOLMEN
Dolmen adalah bangunan dari batu yang menyerupai meja yang biasanya
berkaitan dengan MENHIR.

Fungsi:Sebagai tempat meletakkan sesaji kepada nenek moyang.

12.KAPAK PENETAK

Kapak penetak memiliki kesamaan bentuk dengan kapak genggam dan perimbas.
Fungsinya :Untuk membelah pohon kayu dan bambu.

13.GUNUNGAN SAMPAH PANTAI/KJOKKENMODDINGER


Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum selanjutnya adalah kjokkenmoddinger.
Manusia masa Mesolithikum yang tinggal pada tepian aliran air, memilih tempat
tersebut karena tanahnya yang subur dengan sumber air untuk kehidupan yang
lebih banyak. Setiap peninggalan satu masa atau satu kelompok mahkluk hidup
pasti akan meninggalkan jejak, entah itu banyak atau sedikit, pastinya ada.

Pada manusia mesolithikum yang menempati pantai sebagai tempat tinggalnya, ia


meninggalkan tumpukan cangkang kerang dan siput pada pantai.

Fungsi:Sebuah penelitian menemukan Kapak Genggam yang berbeda dengan


kapak yang sering di gunakan pada zaman paleolithikum, dan pada akhirnya
kapak ini di berikan nama Pebble. Selain itu ada jenis kapak lain yang di temukan
pada tumpukan Kjokkenmoddinger, antara lain; Kapak pendek dan peralatan
penggilingan yang di gunakan. Pebble sendiri terdiri dari batu kali yang

telah pecah (Terlihat pada sisi luar, untuk sisi dalamnya akan dikerjakan dan di
buat sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut).

14. GERABAH
Gerabah adalah salah satu hasil kerajinan tangan dimana berbahan dasar tanah
liat, pasir dan di bentuk menggunakan tangan. Tanah liat ini di tumbuk dan di
aduk hingga memiliki teksur yang padat. Kemudian hasil tersebut akan di
haluskan menggunakan batu lainnya agar berbentuk lebih rapi.Hasil gerabah
menyerupai sebuah wadah dalam bentuk kecil.

Fungsi:Di gunakan untuk alat makan dan minum sehari – hari, walaupun hasilnya
masih lebih kasar, namun ini juga menunjukan kreativitas yang semakin
berkembang pada manusia zaman batu tersebut. Selain kegunaan untuk makan
dan minum sehar – hari banyak penemuan gerabah zaman neolitikum ini sendiri
dijadikan celengan, dan berbentuk mainan.

Penemuan gerabah di Indonesia sendiri di temukan di Sulawesi, Bayuwangi,


Tangerang, Bogor dan beberapa titik lainnya.

15.PERHIASAN

Manusia hidup tak luput dari yang namanya keindahan. Perhiasan adalah salah
satu cara manusia untuk mempercantik diri mereka. Tak terkecuali manusia
purba, mereka memiliki perasaan untuk memperindah diri mereka sehingga
mereka membuat perhiasan sendiri. Arkeolog yang meneliti, sering kali
menemukan perhiasan ini yang di percaya muncul pada zaman Neolitikum. Dari
model pembuatannya, bisa di perkirakan bagaimana mereka membuat perhiasan
tersebut.Dalam membuat Gelang, pertama – tama bahan dasar yang berasal dari
batu tersebut di tipiskan dengan cara di pukul – pukul. Bentuk yang di inginkan
adalah bulat dan gepeng. Mereka banyak menggunakan teknik menggosok dan
mengasah. Mereka akan berusaha membuat perhiasan tersebut mengkilap
dengan cara menggosok tersebut. Gelang dan temuan tahapan ini dapat di
temukan ketika arkeolog melakukan penelitian di daerah Tasikmalaya. Terdapat
banyak sekali sisa – sisa peninggalan perhiasan ini. Perhiasan yang berasal dari
Tasikmalaya ini terdiri dari beberapa macam batuan, antara lain; Batu Agate,
Kalsedon, Jaspis dengan aneka warna (Hitam, Kuning, Putih, Coklat, Merah, Hijau).

Fungsi:Penemuan tersebut tidak hanya menemukan 1 macam gelang. Namun ada


beberapa macam lainnya yang pastinya berbeda ukuran. Berdiameter 24 – 55 mm
dengan ketebalan 06 – 17 mm. Dengan ukuran yang di temukan, masih di percaya
tidak hanya gelang. Kemungkinan – kemungkinan adanya kalung, anting dan
segala hal yang lebih kecil yang mereka percaya di gunakan untuk Jimat.

Anda mungkin juga menyukai