Kapak Genggam
(Sumber: Encarta
Encyclopedia)
c. Alat-alat Serpih (Flakes)
Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil, digunakan sebagai alat
penusuk, pemotong daging, dan pisau. Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah
Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, masih termasuk Kebudayaan Ngandong.
Kapak Sumatera
(Sumber: Indonesian Heritage)
b. Kapak Pendek (Hache courte)
Kapak Pendek sejenis kapak genggam bentuknya setengah lingkaran. Kapak ini
ditemukan di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera.
c. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, kjokken berarti dapur dan modding
artinya sampah. Jadi, kjokkenmoddinger adalah sampah dapur berupa kulit-kulit siput
dan kerang yang telah bertumpuk selama beribu-ribu tahun sehingga membentuk sebuah
bukit kecil yang beberapa meter tingginya. Fosil dapur sampah ini banyak ditemukan di
sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera.
d. Abris sous roche
Abris sous roche adalah gua-gua batu karang atau ceruk yang digunakan sebagai tempat
tinggal manusia purba. Berfungsi sebagai tempat tinggal.
Kapak persegi
(Sumber: Sejarah Nasional Indonesia dan Umum)
b. Kapak Lonjong
Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukurannya ada yang
besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan memotong
kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
Kapak Lonjong
(Sumber: Sejarah Nasional Indonesia dan Umum)
c. Mata Panah
Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus. Gunanya untuk berburu. Penemuan
mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Mata Panah
d. Gerabah
Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya untuk berbagai keperluan.
Gerabah
(Sumber: IPS Sejarah)
e. Perhiasan
Masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung,
dan anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
f. Alat Pemukul Kulit Kayu
Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul kulit kayu yang akan digunakan
sebagai bahan pakaian. Adanya alat ini, membuktikan bahwa pada zaman neolithikum
manusia pra-aksara sudah mengenal pakaian.
Menhir
b. Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mayat yang terbuat dari dua batu yang ditangkupkan. Peninggalan ini
banyak ditemukan di Bali.
Sarkofagus
c. Dolmen
Dolmen adalah meja batu tempat menaruh sesaji, tempat penghormatan kepada roh
nenek moyang, dan tempat meletakkan jenas ah. Daerah penemuannya adalah Bondowoso,
Jawa Timur.
Dolmen
d. Peti Kubur Batu
Peti kubur batu adalah lempengan batu besar yang disusun membentuk peti jenazah.
Peti kubur batu ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
e. Waruga
Waruga adalah peti kubur batu berukuruan kecil berbentuk kubus atau bulat yang dibuat
dari batu utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Utara.
f. Arca
Arca adalah patung terbuat dari batu utuh, ada yang menyerupai manusia, kepala
manusia, dan hewan. Arca banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
g. Punden Berundak
Punden berundak-undak merupakan tempat pemujaan. Bangunan ini dibuat dengan menyusun
batu secara bertingkat, menyerupai candi. Punden berundak ditemukan di daerah Lebak
Sibeduk, Banten Selatan.
Manik-manik
(Sumber: Sejarah untuk SMA)
g. Bejana Perunggu
Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu berfungsi sebagai wadah atau
tempat menyimpan makanan. Bentuknya bulat panjang dan menyerupai gitar tanpa
tangkai. Benda ini ditemukan di Sumatera dan Madura.
h. Arca Perunggu
Benda bentuk patung yang terbuat dari perunggu menggambar orang yang sedang
menari, berdiri, naik kuda, dan memegang panah. Tempat-tempat penemuan di
Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor, dan Palembang.