1. Prasasti Tugu
kumpulan-cerita-rakyat-dunia.blogspot.com
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
4. Prasasti Jambu
info.pikiran-rakyat.com
5. Prasasti Ciaruteun
ranabudaya.wordpress.com
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara
sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta
yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di
samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman.
http://fatwarohman.blogspot.com
Prasasti Pasir Awi terletak di lereng selatan bukit Pasir Awi ( 559m dpl) di kawasan
hutan perbukitan Cipamingkis Kabupaten Bogor. Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar
dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) juga berpahatkan
gambar sepasang telapak kaki.
7. Prasasti Muara Cianten
http://sejarah.kompasiana.com
Prasasti Muara Cianten terletak di tepi sungai Cisadane dekat Muara Cianten yang dahulu
dikenal dengan sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara) karena memang masuk ke
wilayah kampung Pasirmuara. Prasasti Muara Cianten dipahatkan pada batu besar dan alami
dengan ukuran 2.70 x 1.40 x 140 m3. Peninggalan sejarah ini disebut prasasti karena memang
ada goresan tetapi merupakan pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar dari
umbi.
PRASASTI DI KUTAI
Prasasti Yupa
anangpaser.wordpress.com
Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua. Dari
prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini
terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan juga aksara/huruf Pallawa.
Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yang berada di Muara
Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut
menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan budaya Kerajaan Kutai.