Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA

Dosen Pengampu: Serlina Boru Sinaga, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Nur Hapidayah NPM. 2018 62 201 025

Sukmawati NPM. 2018 62 201 067

Mariana Bunga NPM. 2019 62 201 031

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas kasih dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA” ini

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini yakni untuk memenuhi tugas mata kuliah

KEWARGANEGARAAN oleh Dosen Pengampu Ibu Serlina Boru Sinaga, M.Pd.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI KARAKTER BANGSA bagi pembaca dan

juga bagi penulis.

Kami menyadari, makalah yang Kami susun ini masih terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat Kami

terima demi peningkatan kualitas penyelesaian tugas selanjutnya.

Merauke, 7 Desember 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa..........................3

2.2 Bentuk Identitas Nasional.........................................................................4

2.3 Tantangan Terhadap Identitas Nasional...................................................6

2.4 Pemberdayaan Identitas Nasional............................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

Kesimpulan...........................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mengetahui

dengan jelas arti, tujuan serta apa saja yang terkandung dalam Identitas

Nasional yang menjadi karakter bangsa Indonesia. Menurut Hendrizal (2020),

Identitas secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa

yang membedakan dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian itu maka

setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai

dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas

nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian

individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh

karena itu, identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan

pengertian "peoples character”, “national character” atau national identity”.

Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian

bangsa Indonesia tidak bisa diketahui jika hanya dideskripsikan berdasarkan

ciri khas fisik. Hal ini mengingat bangsa Indonesia terdiri atas berbagai

macam unsur etnis, ras, suku, kebudayaan, agama, serta yang sejak asalnya

memiliki perbedaan. Oleh karena itu, perlunya setiap warga negara Indonesia

memahami identitas nasional agar dapat benar-benar mencerminkan karakter

bangsa Indonesia. Sehingga perjuangan para pahlawan/tokoh Indonesia dalam

membentuk identitas nasional bangsa Indonesia terdahulu tidak menjadi sia-

sia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Indentitas Nasional sebagai Karakter

Bangsa?

1.2.2 Apa saja bentuk Identitas Nasional bangsa Indonesia?

1.2.3 Bagaimana bentuk tantangan terhadap Identitas Nasional?

1.2.4 Bagaimana upaya pemberdayaan Identitas Nasional?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Indentitas Nasional sebagai Karakter

Bangsa.

1.3.2 Untuk mengetahui bentuk Identitas Nasional bangsa Indonesia.

1.3.3 Untuk mengetahui bentuk tantangan terhadap Identitas Nasional.

1.3.4 Untuk mengetahui upaya pemberdayaan Identitas Nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa

Menurut Josef M. Monteiro (27:2015), Identitas Nasional pada

hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri

khas sehingga dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan

bangsa lain dalam kehidupannya. Diletakkan dalam konteks bangsa

Indoneisa yang mendalami wilayah yang sangat luas yang terdiri dari

13.667 pulau dengan 358 suku bangsa yang berbeda dalam penganutan dan

pengalaman agama, mitos, tradisi, bahasa dan kondisi sosialnya, maka

identitas nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah

tumbuh dan berkembang semenjak sebelum masuknya agama-agama besar

di bumi Indonesia. Nilai-nilai dari ratusan suku bangsa itu kemudian

“dirakit dan dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan

nasional dengan acuan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Menuju

terwujudnya integritas sebagai satu kesatuan dalam berbangsa dan

bernegara.

Hal itu terbukti di dalam sejarah kelahiran faham kebangsaan di

Indonesia yang berawal dari berbagai pergerakan seperti Budi Oetomo

(1908) yang berbasis subkultur Jawa, Serekat Dagang Islam (1911) yaitu

kaum pedagang Islam, Muhammadiyah (1912) dari subkultur Islam

3
Modernis, Indische Party (1912) dari subkultur campuran Indo Belanda,

Indo Chinese, Indo Arab, dan Indonesia Asli yang emncerminkan elemen

politis nasionalisme non rasial yang berselogan “tempat yang memberi

nafkah yang menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya”, Nahdatoel Ulama

(1926) dari subkultur santri dan ulama, serta pergerakan-pergerakan lain

seperti Jong Celebes yang melahirkan pergerakan nasionalisme yang berjati

diri “Indoneisaness” dengan mengaktualisasikan tekad politiknya dalam

Soempah Pemuda 28 Oktober 1928. Dari keanekaragaman subkultur, maka

terkristalisasi eksistensi nation-state Indonesia yang nasionalisme. Apapun

subkulturnya, tetap bernusa satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu-

Indonesia sehingga itulah cetusan Identitas Nasional.

2.2 Bentuk Identitas Nasional

Menurut Josef M. Monteiro (28:2015), pada hakikatnya wujud identitas

nasional Indonesia yakni:

1) Bahasa Indonesia; bermula dari rumpun bahasa Melayu digunakan

sebagai bahasa pergaulan, kemudian dikukuhkan sebagai bahasa

persatuan pada 28 Oktober 1928, selanjutnya disepakati dan disyahkan

oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 sebagai bahasa nasional, bahasa

negara dan sekaligus identitas nasional Indonesia.

2) Pancasila; selain berkedududkan sebagai dasar negara falsafag negara,

pandangan hidup dan ideologi bangsa dan negara sekaligus diakui dan

dikukuhkan sebagai identitas nasional.

4
3) Lagu Indonesia Raya; ciptaan Wage Rudolf Soepratman untuk pertama

kalinya dinyanyikan pada 28 Oktober 1928. Selanjutnta ditetapkan

sebagai lagu kebangsaan dan identitas nasional.

4) Garuda Pancasila; burung khas Indonesia pada kakinya bertuliskan

Bhineka Tunggal Ika, ditetapkan sebagai lambang negara dan identitas

nasional Indonesia.

5) Bhineka Tunggal Ika; yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua,

menunjukkan heterogenitas/kemajemukan bangsa Indonesia, namun

berkeinginan untuk bersatu menjadi satu bangsa besar yaitu bangsa

Indonesia. Ditetapkan sebagai semboyan negara sekaligus identitas

nasional.

6) Sang Saka Merah Putih; bagi bangsa Indonesia warna “merah” diartikan

sebagai berani dan warna “putih” diartikan suci dan dikibarkan pertama

kalinya pada 17 Agustus 1945. Ditetapkan sebagai bendera negara dan

identitas nasional.

7) UUD Negara RI Tahun 1945; disyahkan oleh PPKI pada 18 Agustus

1945 sebagai hukum dasar negara RI dan identitas nasional.

8) Bentuk Negara Kesatuan; bentuk negara adalah kesatuan dan bentuk

pemerintahan adalah republik disepakati sebagai salah satu identitas

nasional.

9) Konsepsi Wawasan Nusantara; MPR RI pada tahun 1973 menetapkan

Wawasan Nusantara sebagai wawasan persatuan dan kesatuan, wawasan

kewilayahan, wawasan ketatanegaraan dan identitas nasional.

5
10) Kebudayaan Daerah; bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku

bangsa, dan mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam beragam

bahasa, mempunyai budaya daerah. Kemudian budaya daerah ini

ditetapkan sebagai kebudayaan nasional dan identitas nasional.

11) Ketahanan Nasional; MPR RI pada tahun 1973 menetapkan Ketahanan

Nasional sebagai konsepsi, metode, dan cara dalam pengaturan dan

penyelengaraan kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus identitas

nasional di dalam menghadapi segala ancaman gangguan, hambatan, dan

tantangan.

2.3 Tantangan Terhadap Identitas Nasional

Menurut Josef M. Monteiro (30:2015), kini bangsa Indonesia

dihadapkan pada tantangan-tantangan yang cenderung mengantarkan situasi

yang bersifat disintegratif dan mengancam eksistensi bangsa dan negara

kesatuan yang berdasar ideologi Pancasila. Tantangan yang bersumber pada

faktor eksternal maupun internal dengan implikasi yang mengaburkan

idenitas nasional kita.

Tantangan eksternal bersumber pada berkembangnya proses

globalisasi yang melahirkan neoliberalisme dan kapitalisme yang

mengejawantah dalam adagium one world development, melalui berbagai

kesepakatan yang dituangkan melalui konferensi internasional seperti WTO,

APEC, dan lain sebagainya dengan implikasinya yaitu tumbuhnya tata

sosial baru yang cenderung “mengaburkan” identitas nasional kita.

6
Fenomena globalisasi yang melahirkan neoliberalisme dan kapitalisme

melahirkan keterkaitan dan juga saling berkepentingan yang menembus

batas-batas geografis suatu negara. Identitas nasional akan “digoyangkan”

oleh budaya globalisasi melalui IPTEK yang dengan teknologi informasi

dan komunikasinya yang super canggih akan menyentuh semua segi dan

seni kehidupan.

Tantangan internal merupakan konsekuensi logis dari runtuhnya

kekuasaan Orde Baru yang secara otoriter selama 32 tahun menegakkan

persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan keamanan yang

mengusung hak-hak konstitusional rakyat melalui berbagai kebijaksanaan

yang bertentangan dengan konstitusi itu sendiri. Selain itu maraknya

korupsi, kolusi, dan nepotisme di semua tingkat dan lapisan birokrasi, maka

meruntuhkan kekuasaaan otoriter Orde Baru. Dengan runtuhnya kekuasaan

Orde Baru telah mendorong kebebasan demokrasi, akan tetapi sayangnya

kebebasan demokrasi telah mengarah ke tindakan anarkis. Demokrasi yang

kebablasan sebagaimana kita lihat ekses-ekses yang timbul dalam

pelaksanaan pemilihan kepala daerah, otonomi dan desentralisasi

pemerintahan daerah semakin hari semakin mengarah ke ancaman

disintegrasi, dan berbagai permasalahan lainnya telah meracunkan arti

identitas nasional kita.

7
2.4 Pemberdayaan Identitas Nasional

Menurut Josef M. Monteiro (32:2015), upaya pemberdayaan nasional

perlu ditempuh melalui revitalisai nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila, yang mengandung dimensi seperti di bawah ini:

1) Realitas, dalam arti nilai-nilai yang dikandung Pancasila bersifat objektif

yang dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.

2) Idealitas, dalam arti idealisme yang dikandung Pancasila bukan sekedar

utopis tanpa makna tetapi sebuah kata kerja untuk membangkitkan

gairah dan optimisme dalam menjalani masa depan.

3) Fleksibilitas, artinya Pancasila terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk

memenuhi kebutuhan perkembangan sehingga Pancasila tetap aktual,

relevan serta fungsional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Indonesia yang berbhinneka tunggal ika.

Dengan demikian identitas nasional dapat dipahami oleh masyarakat

sebagai penerus tradisi dengan nilai-nilai yang diwariskan dan diajarkan

oleh para pendiri negara. Namun, perlu diingat bahwa zaman senantiasa

berubah yang tidak saja berbeda, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai

tradisi yang diwariskan. Untuk itu diperlukan kemampuan berfikir dan

bertindak dengan mengkritisi nilai tradisi menjadi visi ke depan sehingga

nilai tradisi bukan hanya sebagai normati dan nostalgia tetapi yang lebih

penting adalah visi bangsa.

12)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai

budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu

bangsa dengan ciri-ciri khas sehingga dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa

berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Pada hakikatnya wujud

identitas nasional Indonesia yakni Bahasa Indonesia, Pancasila, Lagu Indonesia

Raya, Garuda Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sang Saka Merah Putih, UUD

Negara RI Tahun 1945, Bentuk Negara Kesatuan, Konsepsi Wawasan Nusantara,

Kebudayaan Daerah, dan Ketahanan Nasional. Kini bangsa Indonesia dihadapkan

pada tantangan-tantangan yang cenderung mengantarkan situasi yang bersifat

disintegratif dan mengancam eksistensi bangsa dan negara kesatuan yang

berdasar ideologi Pancasila. Tantangan Eksternal bersumber pada

berkembangnya proses globalisasi yang melahirkan neoliberalisme dan

kapitalisme, serta Tantangan Internal yang merupakan konsekuensi logis dari

runtuhnya kekuasaan Orde Baru yang secara otoriter selama 32 tahun

menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan keamanan

yang mengusung hak-hak konstitusional rakyat melalui berbagai

kebijaksanaan yang bertentangan dengan konstitusi itu sendiri. upaya

pemberdayaan nasional perlu ditempuh melalui revitalisai nilai-nilai yang

9
terkandung dalam Pancasila, yang mengandung dimensi Realitas, Idealitas,

dan Fleksibilitas.

10
Daftar Pustaka

Hendrizal. (2020). MENGULAS IDENTITAS BANGSA INDONESIA

TERKINI. Jurnal PPKn & Hukum, 1-2.

Monteiro, J. M. (2015). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Perjuangan

Membentuk Karakter bangsa. Yogyakarta: Deepublish.

11

Anda mungkin juga menyukai