Hikayat merupakan salah satu karya sastra warisan nenek moyang yang
mesti kita lestarikan. Di dalam cerita hikayat terdapat banyak nilai kehidupan
yang bisa dijadikan teladan, misalnya nilai pendidikan. Nilai-nilai pendidikan
yang terkandung dalam hikayat dapat berguna bagi masyarakat sebagai
pembelajaran dalam menjalani hidup. Sebagai salah satu warisan budaya
bangsa, hikayat dipandang perlu diperkenalkan dan dipelajari oleh semua
lapisan masyarakat. Salah satu cara memperkenalkan hikayat kepada
generasi penerus diwujudkan dalam pembelajaran yang ada di dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Pengenalan hikayat dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia kurikulum 2013 diberikan di kelas X tingkat SMA. Atas dasar
pemikiran tersebut, dirasa perlu adanya bahan ajar yang dapat menunjang
atau memudahkan para siswa untuk dapat memahami hikayat.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out, buku,
modul, poster, brosur, dan leaflet. Dalam hal ini akan menggunakan bahan ajar
berupa modul. Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk
dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga
media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi dengan
petunjuk untuk belajar sendiri. Modul merupakan sebuah perangkat
pembelajaran yang berperan penting dalam pembelajaran. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam modul harus jelas Kompetensi Dasar (KD) yang akan
dicapainya.
i
Modul Hikayat
Modul ini berisi materi tentang teks hikayat. Pada pembelajaran pertama,
materi yang diajarkan adalah definisi hikayat, struktur teks hikayat, unsur
pembangun teks hikayat, serta kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks
hikayat. Pada pembelajaran kedua, materi yang diajarkan berisi langkah
langkah memahami teks hikayat, langkah-langkah memahami pokok-pokok
isi teks hikayat, dan langkah-langkah memahami nilai-nilai kehidupan dalam
teks hikayat.
Modul ini digunakan untuk melatih keterampilan siswa secara mandiri dalam
memahami teks hikayat. Agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam
menggunakan modul ini, siswa diharapkan memahami terlebih dahulu setiap
sub materi dan contoh yang diberikan. Penulis menyadari bahwa modul Kiat
Praktis Menganalisis Hikayat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan modul ini. Salam!
Maret, 2018
Penulis
ii
Modul Hikayat
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Peta Konsep iv
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar v
Petunjuk Pemakaian Modul vi
Indikator Pembelajaran vii
Tujuan Akhir Pembelajaran x
Latihan 23
Uji Formatif 33
Uji Formatif 1 37
Uji Formatif 2 53
Kunci Jawaban 61
Glosarium 66
Daftar Pustaka
iii
Modul Hikayat
Peta konsep
Mengidentifikasi
karakteristik hikayat
Mengidentifikasi nilai-nilai
dan isi hikayat
Mengidentifikasi nilai-
nilai yang terdapat
dalam hikayat
Melestarikan nilai
kearifan lokal melalui
cerita rakyat
Mengidentifikasi nilai-nilai
dalam hikayat yang masih
sesuai dengan kehidupan
saat ini
Mengembangkan makna
(isi dan nilai) hikayat
Menjelaskan kesesuaian
nilai -nilai dalam hikyat
dengaan kehidupan saat
ini dalam teks eksposisi
lisan maupun tulisan
iv
Modul Hikayat
Kompetensi Inti:
KI1 Menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Ki2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
v
Modul Hikayat
Modul ini berisi materi pembelajaran teks hikayat yang diajarkan di kelas X.
Modul pembelajaran ini dilengkapi dengan gambar/ilustrasi, tabel,
rangkuman, dan glosarium, untuk lebih memudahkan siswa dalam memahami
materi yang dipelajari. Selain itu, modul ini dilengkapi dengan latihan, uji
formatif, evaluasi, panduan penilaian, dan kolom refleksi yang berfungsi
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah
dipelajari.
vi
Modul Hikayat
Indikator Pembelajaran
vii
Modul Hikayat
Bersastra
viii
Modul Hikayat
Latar Belakang
Hikayat merupakan salah satu bentuk sastra lama sebagai salah satu warisan
budaya, hikayat tidak dapat dipisahkan denga peradaban manusia. Karya sastra,
kebenaran hidup ini melalui pesan sosialnya. Melalui hikayat kita dapat
dunia, dan kehidupan. Oleh karena itu, mengulas dan membahas sastra secara
Hikayat tergolong jenis teks fiksi yang berisi cerita kepahlawanan, kisah para
dewa, kisah pengeran atau putri dari kerajaan, atau juga kisah raja-raja yang
memiliki kekuatan atau kesaktian sang tokohnya. Pada penjelasan ini, siswa akan
mempelajari cara mengidentifikasi nilai dan isi yang terkandung dalam cerita
Pemahaman akan unsur pembangun hikayat, seperti unsur intrinsik dan unsur
ix
Modul Hikayat
x
Modul Hikayat
PEMBELAJARAN I
BERKENALAN DENGAN HIKAYAT
salah satu jenis sastra klasik (lama). Akan tetapi, pengertian hikayat
sebagai salah satu sastra klasik itu masih terlalu umum. Kalian perlu
itu. Hikayat memberi pesan dan kesan bagi pembacanya. Karya sastra
yang satu ini menjadi karya yang bermanfaat dalam memotivasi ataupun
1
Modul Hikayat
2
Modul Hikayat
3. Hikayat tokoh adalah kisah yang ditokohi oleh manusia dan biasanya
adalah menceritakan suka duka seseorang.
Dongeng Biasa
Sumber: http://ceritadongeng-indonesia.blogspot.co.id
Gambar 1.5 Dongeng Binatang Tinker Bell
Sumber:
http://dongengsebelumtidur.com
Gambar h
3
Modul Hikayat
Kata hikayat merupakan bentuk serapan dari bahasa Arab. Di dalam bahasa
asalnya semata-mata berarti narrative, tale, story (Hava dalam Sudjiman1994:17).
Di dalam sastra Indonesia, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk
prosa cerita yang panjang; ditulis dalam bahasa Melayu; bersifat sastra lama;
dan sebagian besar mengisahkan kehebatan serta kepahlawan orang ternama,
yaitu para raja atau orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian,
keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya.
Hikayat dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu hikayat rekaan, hikayat
sejarah, dan hikayat biografi.
2. Hikayat sejarah merupakan hikayat yang bersifat historis dan mempunyai ciri-
ciri, misalnya penyebutan nama tempat yang memang ada dalam pengertian
geografis, penyebutan nama-nama historis dalam hikayat, mayoritas
kandungan cerita merupakan silsilah suatu dinasti, tahun terjadinya peristiwa
tidak dinyatakan dengan jelas, dan pembicaraan mengenai peristiwa-
peristiwa yang bersifat kontemporer mendapat tempat sendiri; dan.
4
Modul Hikayat
B. Struktur Hikayat
Cerita rakyat yang berbentuk hikayat mempunyai tanda pengenal atau ciri-ciri
pengenal, yaitu sebagai berikut:
C. Unsur-unsur Hikayat
Cerita rakyat mempunyai unsur pembangun karya sastra yaitu unsur intrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di
dalam teks karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik pembangun karya
sastra yaitu
1. Tema
Tema merupakan ide/gagasan yang mendasari cerita. Ada banyak cerita yang
menggambarkan dan menelaah kejadian atau emosi yang dialami manusia,
seperti percinta, penderita, rasa takut, kedewasaan, keyakinan,
pengkhianatan menusia terhadap diri sendiri, disilusi, atau bahkan usia tua
5
Modul Hikayat
2. Latar
Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, yakni
semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang
berlangsung. Latar dikategorikan dalam tiga bagian, yakni:
a. Latar tempat, yaitu hal yang berkaitan dengan masalah geografis (latar
pedesaan, perkotaan, pegunungan dan sebagainya)
b. Latar waktu, yaitu hal yang berkaitan dengan masalah historis (berupa
jam, hari, tanggal, bulan, tahun, bahkan zaman tertentu yang
melatarbelakangi sebuah cerita); dan
c. Latar sosial, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
3. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mempunyai watak dan perilaku tertentu
sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita.
JENIS TOKOH
Watak/Karakter adalah penggambaran sifat dan sikap para tokoh pada cerita
6
Modul Hikayat
4. Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian dalam cerita, biasanya
memiliki hubungan sebab akibat. Alur memiliki beberapa jenis, yaitu alur
maju, alur mundur, dan alur campuran.
a. Alur Maju merupakan jalan cerita yang disusun berdasarkan kurun waktu.
Pengenalan Konflik Penyelesaian
c. Alur Campuran merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur.
5. Amanat
Amanat adalah hal yan g ingin disampaikan oleh penulis agar dapat
dilaksanakan oleh pembaca. Amanat terdiri atas dua jenis, yakni amanat
tersirat dan amanat tersurat. Kadang-kadang amanat mirip dengan tema.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis karya sastra menceritakan kisahnya atau
cara pandang penulis dalam membawakan cerita.
7. Motif
Motif adalah istilah yang digunakan untuk menukiskan karakter, peristiwa, atau
konsep yang sering diulang-ulang, yang ada dalam cerita rakyat atau
kesusastraan. Dalam hikayat motif menjadi sesuatu yang penting karena
digunakan untuk memperpanjang cerita.
7
Modul Hikayat
Bersastra
Cerita
Hikayat
Masa Melayu
Klasik
8
Modul Hikayat
Nilai-nilai yang ada di dalam karya sastra biasanya mencakup berbagai aspek
kehidupan, antara lain nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, nilai keagamaan,
nilai estetis, nilai moral, nilai hiburan, dan masih banyak lagi nilai-nilai yang
dibutuhkan dalam kehidupan manusia (Yunus, 1990:105). Berikut ini akan
dijelaskan yang dimaksud dengan nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat.
✓ Nilai Agama
Hubungan sastra dengan agama sangat erat. Karya sastra merupakan sarana
penyampaian nilai-nilai agama atau keagamaan. Nilai agama di sini merujuk
pada kebaktian kepada Tuhan. Menurut Mursal (dalam Yunus, 1990:106),
pengungkapan masalah agama atau keagamaan dalam kesusastraan ada
tiga corak. Pertama, mempersoalkan praktik ajaran agama; kedua, mencipta
dan mengungkapkan masalah berdasarkan ajaran agama; ketiga, kehidupan
agama hanya sebagai latar belakang.
✓ Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan gagasan dan pola ideal masyarakat tentang segala
sesuatu yang dipandang baik dan berguna. Sementara itu, Koentjaraningrat
menyatakan bahwa (dalam Yunus 1990:106) nilai budaya adalah aspek ideal
yang terwujud sebagai konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup di dalam pikiran
sebagian besar masyarakat mengenai kata yang harus dianggap penting dan
berharga dalam hidup.
✓ Nilai Moral
9
Modul Hikayat
✓ Nilai Pendidikan
Nurgiyantoro (2010: 326) mengemukakan bahwa bentuk penyampaian nilai
pendidikan itu bersifat moral atau budaya, ada bentuknya, langsung atau tidak
langsung. Dalam hal ini hikayat termasuk folklor yang bentuk penyampaian
pesannya hendak disampaikan pembaca.
Hikayat sebagai salah satu karya sastra juga memliki isi pokok di dalamnya. Untuk
mengetahui isi pokok yang terapat dalam hikayat siswa harus memahami terlebih
dahulu hikayat yang dibacanya. Berikut adalah contoh hikayat berjudul
“Penumpasan Bajak Laut” yang di sadur kembali oleh Yulita Fitriana.
Datuk Hitam memandang utusan itu. Wajah utusan itu tampak tegang. Jelas
sekali dia sedang mengemban perintah serius dari raja. “Baiklah, Tuan.
Perintah apa gerangan yang diberikan raja kepada saya?” tanya Datuk Hitam
akhirnya.
10
Modul Hikayat
“Gerombolan bajak laut kembali beraksi, Datuk. Mereka kian ganas dan
kejam saja. Sudah banyak rombongan kapal pedagang yang mereka rompak.
Harta benda para pedagang itu mereka ambil. Pedagang dan anak-anak
buahnya mereka bunuh, lalu mereka buang ke laut,” cerita utusan raja.
“Benar, Datuk. Tampaknya hanya Datuk yang akan mampu menumpas para
bajak laut itu. Raja sangat berharap Datuk mau membantu,” jawab
utusan itu penuh harap.
11
Modul Hikayat
Kini utusan itu tampak lega setelah Datuk Hitam menyanggupi tugas yang
diembankan kepadanya.
“Terima kasih, Datuk, akan saya sampaikan kepada raja. Saya akan meninggalkan
dua kapal lengkap dengan pasukan perang di sini. Mereka diperintahkan untuk
membantu Datuk.” Datuk Hitam berpikir sejenak. Kalau gerombolan bajak laut
ini sangat kuat, tentu saja dia butuh bantuan dari kerajaan. Kapal yang
dipunyainya tentu saja dia butuh bantuan dari kerajaan. Kapal yang dipunyainya
hanya ada satu. Orang-orangnya pun terbatas karena memang penduduk
Kampung Seberang adalah para nelayan dan sebagian bercocok tanam. Tidak
banyak di antara mereka yang menguasai ilmu bela diri dan siap berperang di
laut melawan bajak laut.
“Baiklah, pengawal. Akan tetapi, menurut saya cukup satu kapal pasukan
saja. Saya juga akan mempersiapkan satu kapal pasukan lagi. Kita tidak
memerlukan pasukan yang banyak, tetapi kita memerlukan pasukan yang
menguasai rencana dan siasat pertempuran di laut dengan baik. Pasukan saya
sudah terlatih menghadapi bajak laut. Saya juga akan memberikan arahan
kepada pasukan kerajaan. Saya harap kita bisa menang,” tutup Datuk Hitam.
“Kalau demikian, yang baik menurut Datuk, saya menurut saja,” jawab utusan
itu lagi.
12
Modul Hikayat
Setelah semua persiapan dilakukan, Datuk Hitam dan rombongan pun berangkat.
Mereka diiringi penduduk Kampung Seberang yang melepas kepergian mereka
dengan doa supaya mereka memperoleh kemenangan.
13
Modul Hikayat
Dengan cepat orang itu memberitahukan perintah itu kepada pasukan yang
dipimpin oleh Datuk Hitam. Dengan isyarat dia juga menyampaikan perintah itu
kepada pasukan kerajaan yang berada di kapal lain.
14
Modul Hikayat
“Terima kasih, Datuk, akan saya sampaikan kepada raja. Saya akan
meninggalkan dua kapal lengkap dengan pasukan perang di sini. Mereka
diperintahkan untuk membantu Datuk.” Datuk Hitam berpikir sejenak. Kalau
gerombolan bajak laut ini sangat kuat, tentu saja dia butuh bantuan dari
kerajaan. Kapal yang dipunyainya tentu saja dia butuh bantuan dari kerajaan.
Kapal yang dipunyainya hanya ada satu. Orang-orangnya pun terbatas karena
memang penduduk Kampung Seberang adalah para nelayan dan sebagian
bercocok tanam. Tidak banyak di antara mereka yang menguasai ilmu bela diri
dan siap berperang di laut melawan bajak laut.
“Baiklah, pengawal. Akan tetapi, menurut saya cukup satu kapal pasukan
saja. Saya juga akan mempersiapkan satu kapal pasukan lagi. Kita tidak
memerlukan pasukan yang banyak, tetapi kita memerlukan pasukan yang
menguasai rencana dan siasat pertempuran di laut dengan baik. Pasukan saya
sudah terlatih menghadapi bajak laut. Saya juga akan memberikan arahan
kepada pasukan kerajaan. Saya harap kita bisa menang,” tutup Datuk Hitam.
“Kalau demikian, yang baik menurut Datuk, saya menurut saja,” jawab utusan
itu lagi.
Setelah semua persiapan dilakukan, Datuk Hitam dan rombongan pun berangkat.
Mereka diiringi penduduk Kampung Seberang yang melepas kepergian mereka
dengan doa supaya mereka memperoleh kemenangan.
15
Modul Hikayat
Pertempuran yang seru di laut. Hal itu membuat suasana menjadi sunyi. Hanya
terdengar bunyi ombak yang menampar-nampar haluan kapal.
Dua kapal bajak laut itu kian mendekat. Tampak para bajak laut bersiap-siap
hendak naik ke kapal Datuk Hitam. Beberapa papan akan mereka gunakan
sebagai jembatan.
Pasukan yang dipimpin oleh Datuk Hitam kian bersiaga. Ketika jarak antara
kapal Datuk Hitam dengan kapal bajak laut itu kian dekat, terdengar
Datuk Hitam berseru, “Lepaskan anak panah!”
Sejurus kemudian berpuluh-puluh anak panah berapi menuju kapal bajak laut
itu. Beberapa anak panah itu mendarat di dalam kapal bajak laut itu. Sebagian
lagi menancap di lambung kapal dan sebagian lagi tercampak di laut. Api yang
berasal dari anak-anak panah itu menimbulkan kebakaran. Para bajak laut itu
sibuk memadamkan api yang mulai berkobar
16
Modul Hikayat
Kesempatan itu digunakan oleh pasukan Datuk Hitam untuk mendekati kapal
bajak laut itu. Dengan menggunakan papan mereka berhasil sampai di kapal bajak
laut itu. Pertempuran antara pasukan Datuk Hitam dengan gerombolan bajak laut
itu tidak terhindarkan. Mereka saling serang menggunakan senjata yang mereka
miliki.
Anak buah Datuk Hitam mulai dapat mengalahkan anak buah bajak laut itu.
Mereka sudah menguasai kapal. Anak buah bajak laut itu ketakutan.
Mereka berusaha melarikan diri. Beberapa di antaranya terjun ke laut dan
berenang menjauhi kapal. Beberapa lainnya menyerah pada anak buah Datuk
Hitam.
Setelah bertempur cukup lama, akhirnya pasukan Datuk Hitam yang dibantu
pasukan kerajaan dapat meraih kemenangan. Kapal bajak laut itu mereka ambil
alih untuk diserahkan kepada raja. Para bajak laut yang sudah menyerah mereka
tangkap. Mereka ini akan diadili di kota raja untuk mempertanggungjawabkan
kesalahannya.
Hikayat ini bercerita tentang Datuk Hitam yang diperintahkan oleh Raja
untuk menumpas para bajak laut yang sangat meresahkan. Raja
memerintahkan Datuk Hitam untuk menumpas gerombolan bajak laut,
karena mereka sudah semakin ganas dan kejam dan memiliki ilmu gaib
dan ilmu kebal. Perintah Raja pun diterima oleh Datuk Hitam, dan
Datuk Hitam menyiapkan strategi untuk dapat mengalahkan gerombolan
bajak laut.
Selesai
17
Modul Hikayat
Hikayat ini mengisahkan tentang Datuk Hitam yang diperintahkan oleh Raja untuk
menumpas para bajak laut yang sangat meresahkan. Raja memerintahkan Datuk
Hitam untuk menumpas gerombolan bajak laut karena mereka sudah semakin ganas,
kejam serta memiliki ilmu gaib dan ilmu kebal. Perintah Raja pun diterima oleh Datuk
Hitam, dan Datuk Hitam menyiapkan strategi untuk dapat mengalahkan gerombolan
bajak laut. Pertempuran antara Datuk Hitam dan gerombolan bajak laut pun terjadi
dengan strategi jitu yang diterapkan oleh Datuk Hitam. Datuk Hitam dan pasukannya
dapat mengalahkan gerombolan bajak laut tersebut.
Setelah mendapatkan sinopsis dari cerita hikayat, siswa diarahkan untuk dapat menemukan isi
pokok cerita yang terdapat dalam hikayat tersebut.
18
Modul Hikayat
19
Modul Hikayat
Kampung Seberang terletak di pinggir laut yang berair bening. Pasir putih
terhampar di sepanjang pantai. Pohon-pohon nyiur melambai-lambai ditiup
angin. Sampan-sampan nelayan bersandar sebelum dan setelah menangkap
ikan di laut.
20
Modul Hikayat
Datuk Hitam mempunyai seorang istri dan dua orang anak. Anak sulungnya
perempuan berusia enam tahun dan anak bungsunya, seorang laki-laki, baru
berusia satu tahun. Anak perempuannya yang bernama Intan Kemilau
berwajah sangat cantik. Anak laki-lakinya berwajah tampan. Pipinya
kemerahan sehingga membuat orang menjadi gemas. Suami-istri itu
memberinya nama Awang Perkasa.
Sejak kecil Datuk Hitam dan istrinya mengajari kedua anak mereka untuk
menjadi orang yang baik, sopan, dan suka membantu orang lain.
" Kalau kita baik kepada orang lain, mereka pun akan berlaku baik kepada kita.
Kalau kita menghormati orang lain, mereka pun akan menghormati kita.
Walaupun Ananda anak seorangpemimpin, seorang datuk, Ananda tidak boleh
sombong, nasihat Datuk Hitam kepada keduaanaknya yang mendengarkan
dengan tekun. Ketika itu mereka sedang duduk-duduk di pelantar depan
rumah mereka yang menghadap ke pantai.
Datuk Hitam dan istrinya tidak hanya mengajari anak-anak mereka dengan
kata-kata belaka. Mereka juga memperlihatkan sikap yang baik dan dapat
diteladani oleh kedua anaknya itu. Dengan demikian, Intan Kemilau dan Awang
Perkasa terbiasa melihat sifat dan perilaku baik dari kedua orang tuanya.
Mereka pun tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan disenangi oleh
penduduk Kampung Seberang.
21
Modul Hikayat
Datuk Hitam dan istrinya tidak hanya mengajari anak-anak mereka dengan
kata-kata belaka. Mereka juga memperlihatkan sikap yang baik dan dapat
diteladani oleh kedua anaknya itu. Dengan demikian, Intan Kemilau dan
Awang Perkasa terbiasa melihat sifat dan perilaku baikdari kedua orang
tuanya. Mereka pun tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan disenangi oleh
penduduk Kampung Seberang.
Sebagai penghulu, Datuk Hitam bertindak sangat adil dan bijaksana. Dia
selalu memikirkan kepentingan rakyatnya. Hal itu pulalah yang membuatnya
dihormati dan disukai penduduk Kampung Seberang. Selain itu, penduduk
Kampung Seberang juga sangat bangga mempunyai penghulu seperti
DatukHitam yang sangat sakti. Dia memiliki sebuah keris yang bernama
keris Naga Lambaian Bumi. Gagang keris ini memang berbentuk kepala naga
dengan mata keris yang berkelok-kelok. Keris yang sangat tajam dan sakti
ini selalu berada di pinggang Datuk Hitam dan selalu dibawanya ke mana pun
dia pergi.
Kemampuan silat Datuk Hitam sangat tinggi. Hal itu membuat dia tidak
hanya dikenal di Kampung Seberang, tetapi juga sampai ke negeri lain.
Kemampuan Datuk Hitam ini telah didengar pula oleh raja. Oleh karena itu,
raja sering memintanya untuk membantu pasukan raja menumpas bajak
laut yang banyak terdapat di Laut Cina Selatan. Mereka kerap mengganggu
para pelaut dan pedagang yang melintas di sana. Selain merompak barang-
barang yang dibawa, para bajak laut ini sering pula membunuh pelaut dan
pedagang itu. Hal itu tentu saja membuat pelaut dan pedagang merasa tidak
aman melintasi Laut Cina Selatan.
SELESAI
22
Modul Hikayat
LATIHAN 1
1. Analisislah unsur-unsur hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang yang telah
kalian baca!
a. Analisilah tokoh hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang!
b. Analisislah alur yang terkandung dalam hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang.
No.
1.
2.
3.
23
Modul Hikayat
c. Tentukanlah tema dan amanat hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang yang
telah kalian baca!
No. Tema
1.
...
2. Amanat
...
2. Analisislah nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang!
Nilai-nilai yang dapat diteladani pada hikayat Datuk Hitam dan Kampung
Seberang
1.
2.
3.
4.
24
Modul Hikayat
Bersastra
25
Modul Hikayat
26
Modul Hikayat
“Gerombolan bajak laut kembali beraksi, Datuk. Mereka kian ganas dan
kejam saja. Sudah banyak rombongan kapal pedagang yang mereka
rompak. Harta benda para pedagang itu mereka ambil. Pedagang dan
anak-anak buahnya mereka bunuh, lalu mereka buang ke laut,” cerita
utusan raja.
Apakah raja memerintahkan saya untuk menumpas para bajak laut itu?‖
tanya Datuk Hitam kepada utusan itu.
“Benar, Datuk. Tampaknya hanya Datuk yang akan mampu menumpas para
bajak laut itu. Raja sangat berharap Datuk mau membantu,”jawab utusan
itu penuh harap.
27
Modul Hikayat
Kini utusan itu tampak lega setelah Datuk Hitam menyanggupi tugas yang
diembankan kepadanya. “Terima kasih, Datuk, akan saya sampaikan kepada
raja. Saya akan meninggalkan dua kapal lengkap dengan pasukan perang di
sini. Mereka diperintahkan untuk membantu Datuk.” Datuk Hitam berpikir
sejenak. Kalau gerombolan bajak laut ini sangat kuat, tentu saja dia butuh
bantuan dari kerajaan. Kapal yang dipunyainya hanya ada satu. Orang-orangnya
pun terbatas karena memang penduduk Kampung Seberang adalah para nelayan
dan sebagian bercocok tanam. Tidak banyak di antara mereka yang menguasai
ilmu bela diri dan siap berperang di laut melawan bajak laut.
“Baiklah, pengawal. Akan tetapi, menurut saya cukup satu kapal pasukan saja.
Saya juga akan mempersiapkan satu kapal pasukan lagi. Kita tidak memerlukan
pasukan yang banyak, tetapi kita memerlukan pasukan yang menguasai rencana
dan siasat pertempuran di laut dengan baik. Pasukan saya sudah terlatih
menghadapi bajak laut. Saya juga akan memberikan arahan kepada pasukan
kerajaan. Saya harap kita bisa menang,” tutup Datuk Hitam.
“Kalau demikian, yang baik menurut Datuk, saya menurut saja,” jawab utusan
itu lagi.
28
Modul Hikayat
“Ada kapal menuju ke arah kita, Datuk,” kata salah seorang anak buah Datuk
Hitam.
Dengan cepat orang itu memberitahukan perintah itu kepada pasukan yang
dipimpin oleh Datuk Hitam. Dengan isyarat dia juga menyampaikan perintah
itu kepada pasukan kerajaan yang berada di kapal lain.
29
Modul Hikayat
Pasukan yang dipimpin oleh Datuk Hitam kian bersiaga. Ketika jarak
antara kapal Datuk Hitam dengan kapal bajak laut itu kian dekat,
terdengar Datuk Hitam berseru, “Lepaskan anak panah!”
Sejurus kemudian berpuluh-puluh anak panah berapi menuju kapal bajak laut
itu. Beberapa anak panah itu mendarat di dalam kapal bajak laut itu. Sebagian
lagi menancap di lambung kapal dan sebagian lagi tercampak di laut. Api yang
berasal dari anak-anak panah itu menimbulkan kebakaran. Para bajak laut itu
sibuk memadamkan api yang mulai berkobar.
Kesempatan itu digunakan oleh pasukan Datuk Hitam untuk mendekati kapal
bajak laut itu. Dengan menggunakan papan mereka berhasil sampai di kapal
bajak laut itu. Pertempuran antara pasukan Datuk Hitam dengan
gerombolan bajak laut itu tidak terhindarkan. Mereka saling serang
menggunakan senjata yang mereka miliki.
Anak buah Datuk Hitam mulai dapat mengalahkan anak buah bajak laut itu.
Mereka sudah menguasai kapal. Anak buah bajak laut itu ketakutan.
Mereka berusaha melarikan diri. Beberapa di antaranya terjun ke laut dan
berenang menjauhi kapal. Beberapa lainnya menyerah pada anak buah Datuk
Hitam.
Setelah bertempur cukup lama, akhirnya pasukan Datuk Hitam yang dibantu
pasukan kerajaan dapat meraih kemenangan. Kapal bajak laut itu mereka ambil
alih untuk diserahkan kepada raja. Para bajak laut yang sudah menyerah
mereka tangkap. Mereka ini akan diadili di kota raja untuk
mempertanggungjawabkan kesalahannya.
SELESAI
30
Modul Hikayat
Rangkuman Materi
Hikayat adalah salah satu jenis sastra lama yang berisi kisah
kepahlawanan, kisah dewa-dewa, dan kisah raja-raja. Dalam sastra
Indonesia, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan yang berbentuk prosa,
cerita yang panjang dan ditulis dalam bahasa Melayu.
Hikayat sebagai sebuah karya sastra juga memiliki struktur layaknya karya
sastra prosa, misalnya tema, tokoh, latar, alur, amanat, dan sudut
pandang.
31
Modul Hikayat
-Selesai-
32
Modul Hikayat
Uji Formatif 1
2. Sebutkan empat nilai yang terdapat pada hikayat Penumpasan Bajak Laut!
Guru akan menghentikan dan berpindah pada nomor yang lain untuk
melanjutkan isi cerita. Selama satu kelompok tampil, kelompok lain menilai
dengan format berikut!
33
Modul Hikayat
Keterangan:
4= anggota kelompok melakukan sangat tepat
3= anggota kelompok melakukan secara tepat
2= anggota kelompok melakukan kurang tepat
1= anggota kelompok melakukan secara tidak tepat
Latihan 3
1. Jelaskan pengertian hikayat beserta ciri-cirinya!
2. Bagaimana pendapat kalian terhadap sikap Datuk Hitam dalam memimpin
desanya dan apakah sikap tersebut dapat di contoh?
3. Bagaimana sikap kalian seandainya menjadi penduduk desa dalam
kampung tersebut?
4. Sebutkan dan jelaskan nilai–nilai kehidupan yang dapat diteladani dalam cerita
hikayat (yang telah kalian baca)!
a. Nilai-nilai kehidupan dalam hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang
b. Nilai-nilai kehidupan dalam hikayat Penumpasan Bajak Laut
5. Apa tema dan amanat hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang?
6. Ceritakanlah kembali isi hikayat Penumpasan Bajak Laut dengan singkat!
34
Modul Hikayat
PEMBELAJARAN II
MENGIDENTIFIKASI TEKS HIKAYAT
35
Modul Hikayat
Salah satu ciri hikayat adalah kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa
maupun dari segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak
bisa dinalar.
a. Kesaktian
Selain kemustahilan, seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh
dalam hikayat. Kesaktian dalam hikayat Datuk Hitam dan Kampung
Seberang ditunjukkan dengan
1) Datuk Hitam adalah seorang yang sakti karena sering menumpas bajak
laut yang mengganggu wilayahnya.
2) Datuk Hitam mempunyai keris yang sakti dan tajam yang diberi nama
Keris Naga Lambaian Bumi.
36
b. Anonim
Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk hikayat, adalah anonim. Anonim
berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal
tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan. Bahkan, dahulu
masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah
nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.
c. Istana Sentris
Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Dalam hikayat Datuk
Hitam dan Kampung Seberang, hal tersebut dapat dibuktikan dengan latar
yang ditampilkan. Desa yang ditempati Datuk Hitam masuk wilayah
kerajaan. Oleh karena itu, Datuk Hitam harus menuruti apa yang
diperintahkan raja kepadanya. Selain itu, latar tempat dalam cerita
tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu
kerajaan.
TES FORMATIF 1
Petunjuk:
1. Bacalah hikayat Pembalasan Datuk Lintang berikut!
2. Identifikasikanlah karakteristik hikayat tersebut dengan menggunakan
tabel berikut ini.
37
Modul Hikayat
Air banjir melanda Kampung Seberang. Air itu seperti banjir bandang
yang datang secara tiba-tiba. Air berwarna hitam kecokelatan itu
bergulung- gulung menghanyutkan semua yang dilaluinya. Banyak
rumah hancur. Penduduk Kampung Seberang menjerit dan berlari
ketakutan.
38
Modul Hikayat
Namun, tak seorang pun dapat menolong. Istri Datuk Hitam menangis
keras. Dia mengencangkan pegangannya pada anak perempuannya yang
masih ada di dalam pelukannya. Akan tetapi, sebuah kayu besar
menghantam tiang tempat istri. Datuk Hitam dan anak perempuannnya
bergantung. Tiang itu rubuh. Pegangan istri Datuk Hitam terlepas dan
mereka hanyut dibawa arus yang sangat deras itu.
Istri Datuk Hitam terbangun dari tidurnya di tengah malam buta itu.
Keringat membasahi seluruh tubuhnya. Tubuhnya gemetar ketakutan. Dia
melihat ke sebelahnya. Di sana anak bungsunya masih tertidur lelap. Anak
perempuannya juga masih bergelung di dalam selimutnya. Hal itu sedikit
menenangkan hatinya. Akan tetapi, perasaan khawatir masih ada. Dia ingat
mimpinya buruk yang baru saja dialaminya.
“Apakah makna mimpi itu?” tanya istri Datuk Hitam di dalam hati. Dia
resah. Apalagi dia ingat suaminya, Datuk Hitam, sedang pergi jauh. Datuk
Hitam diperintahkan oleh raja untuk menumpas para bajak laut yang
kerap mengganggu para pedagang dan pelaut. Perjalanan itu sangat
berat dan berbahaya. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa nyawa menjadi
taruhannya. Hal itu semakin membuat istri Datuk Hitam menjadi galau.
Dia takut terjadi hal yang buruk terhadap Datuk Hitam.
39
Modul Hikayat
“Terima kasih, Puan. Ada berita yang hendak saya sampaikan kepada
Puan,” kata Panglima Jati setelah duduk.
Hati istri Datuk Hitam kembali tak tenang. Dia ingat mimpinya tadi malam.
“Berita apa, Panglima?” tanyanya cepat.
“Selama ini tidak ada orang yang berkunjung kemari dengan maksud
buruk. Mungkin hanya kapal pedagang yang singgah karena kekurangan
bekal dalam perjalanan,” kata istri Datuk Hitam. Dia berkata
demikian dengan maksud menghibur diri.
40
Modul Hikayat
Istri Datuk Hitam yang mendengar hal itu langsung pucat. Dia
ingat mimpinya tadi malam. “Apakah mimpi itu berkaitan dengan
kedatangan bajak laut ini?” pikir istri Datuk Hitam cemas.
“Puan, bersiap-siaplah ke tempat persembunyian. Saya akan mengatur
pengawal-pengawal kita untuk melawan para bajak laut itu,” kata
Panglima Jati kepada istri Datuk Hitam.
41
Modul Hikayat
“Para pengawal, kampung kita akan diserang oleh gerombolan bajak laut.
Karena Datuk Hitam tidak ada, sayalah yang akan memimpin kalian
menghadapi bajak laut itu. Saya tahu jumlah kita tidak banyak. Oleh
karena itu, kita bagi pasukan ini. Sepuluh orang pergilah ke kampung.
Katakan kepada penduduk untuk mengungsi ke hutan atau masuk ke
dalam gua-gua persembunyian. Minta beberapa laki-laki yang kuat untuk
membantu kita mengungsikan penduduk. Sebagian lagi diminta untuk
membantu di garis depan,” perintah Panglima Jati.
“Yang lain, ikut saya ke pantai. Kita akan menghadapi bajak laut itu. Kita
hambat mereka sampai di perkampungan,‖ kata Panglima Jati. Para
pengawal mendengarkan perintah itu dengan saksama. Walaupun jumlah
mereka kecil, mereka harus berusaha sebaik mungkin untuk menghalangi
bajak laut yang hendak menyerang kampung mereka.
42
Modul Hikayat
Ketika hari semakin siang dan matahari kian terik, kapal bajak laut itu
semakin tampak jelas. Kapal-kapal besar itu mempunyai layar bergambar
tengkorak. Para pengawal Kampung Seberang menanti dengan cemas.
Mereka khawatir tidak dapat menghadapi gerombolan bajak laut yang
terdiri atas tiga kapal besar tersebut.
43
Modul Hikayat
Beberapa panah berhasil melukai para bajak laut. Akan tetapi, sebagian
besar panah-panah itu hanya menancap di lambung kapal. Bahkan
beberapa di antaranya hanya terbuang percuma di laut.
“Anak panah kita sudah habis, Panglima. Kita sudah tidak punya
persediaan lagi,” jawab pemimpin pasukan pemanah dari atas bukit.
44
Modul Hikayat
Para bajak laut mulai turun dari kapalnya setelah mereka mengetahui
sudah tidak ada lagi serangan dari pasukan pemanah. Para bajak laut itu
menggunakan perahu-perahu kecil untuk menuju pantai. Sebagian lagi
berenang karena air di pantai Kampung Seberang tidaklah dalam dan
deras.
Tidak berapa lama kemudian, gerombolan bajak laut itu sampai di pantai.
Mereka bertemu dengan pasukan Panglima Jati yang sudah bersiap
siaga dari tadi. Pertempuran pun tidak terelakkan. Pasukan Panglima Jati
dan gerombolan bajak laut itu saling serang. Mereka berusaha
mengalahkan musuh sebanyak-banyaknya. Hanya dalam beberapa saat
saja, korban berjatuhan di kedua belah pihak. Ada yang terluka dan
beberapa di antaranya meninggal dunia.
45
Modul Hikayat
Panglima Jati memperhatikan hal itu dari baik sebuah pohon asam besar.
“Mana Datuk Hitam!” bentak seseorang. Orang itu tinggi besar. Wajahnya
kasar dan bengis. Dia berpakaian lebih bagus dari bajak laut yang lainnya.
“Datuk Hitam, dimana kau? Ini aku, Datuk Lintang, dari Siantan. Kalau
kau tidak juga keluar, orang-orang ini akan saya bunuh.” Ancam Datuk
Lintang.
46
Modul Hikayat
Panglima Jati tidak tega melihat orang itu dipukuli Datuk Lintang. Dia
pun keluar dari balik pohon asam besar itu. “Ini aku, Datuk Lintang.
Lepaskan orang itu. Dia sama sekali tidak bersalah padamu,” kata
Panglima Jati.
“Benar, aku Datuk Hitam,” jawab Panglima Jati. Dia terpaksa mengaku
sebagai Datuk Hitam supaya Datuk Lintang tidak meneruskan penyiksaan
terhadap penduduk Kampung Seberang.
Datuk Lintang menatap Panglima jati dengan tajam. “Siapa kau, anak
muda? Kau bukan Datuk Hitan. Mengapa kau mengaku-aku sebagai Datuk
Hitam. Apakah kau ingin mati?” tanya Datuk Lintang ketika dia yakin
bahwa Panglima Jati bukan Dauk Hitam.
47
Modul Hikayat
“Aku memang Datuk Hitam,” kata Panglima Jati bersikeras. “Bukan, kau
bukan Datuk Hitam. Aku pernah berjumpa dengan dia. Aku tidak
peduli siapa kau. Akan tetapi, kalau kau menghalangiku, aku akan
membunuhmu,” ancam Datuk Lintang lagi.
48
Modul Hikayat
“Tolong, tolong!”
Datuk Lintang melihat kebimbangan pada Panglima Jati. Oleh karena itu,
dia meningkatkan serangannya. Keris yang berada di pinggangnya
dicabutnya, lalu ditikamkannya ke dada Panglima Jati. Panglima Jati
terlambat mengetahui gerakan Datuk Lintang. Dia tidak sempat mengelak
sehingga keris itu mengenai dadanya. Panglima Jati mengaduh. Dia
terduduk sambil mendekap lukanya. Sebentar kemudian dia jatuh
tersungkur.
49
Modul Hikayat
Datuk Lintang melihat hal itu dengan perasaan puas. “Haha ha, siapa lagi
yang berani melawan aku?” tantangnya.
“Datuk, ini istri Datuk Hitam dan itu anak-anaknya,” kata salah seorang
anak buah Datuk Lintang memberi tahu.
“Kau keras kepala,” bentak Datuk Lintang, Apakah kau ingin anakmu
kami siksa di depanmu?”
Istri Datuk Hitam terdiam. Dia dapat menahan rasa sakit yang
dideritanya, tetapi anak-anaknya yang masih kecil tentu saja tidak bisa.
Hal ini membuat istri Datuk Hitam bimbang.
Istri Datuk Hitam tidak tega melihat anaknya diperlakukan seperti itu.
“Kau berani hanya kepada anak kecil,” bentak istri Datuk Hitam.
50
Modul Hikayat
“Aku hanya ingin tahu di mana Datuk Hitam. Aku mempunyai urusan
yang belum selesai dengannya,” jawab Datuk Lintang.
“Suamiku pergi berlayar. Dia tidak ada di sini,” kata istri Datuk Hitam.
Datuk Lintang tampak kecewa mendengar jawaban istri Datuk Hitam. “Ah!
Bersusah-payah aku kemari, tetapi tidak dapat melampiaskan dendamku
pada Datuk Hitam,” katanya kesal.
“Ayo kita pergi! Lain waktu aku akan kembali. Katakan hal itu pada Datuk
Hitam,” katanya.
“Aku ambil saja anak ini. Dia dapat menjadi kawan bagi Lading. Lagi pula,
kehilangan anak ini tentu saja akan membuat Datuk Hitam marah,” kata
Datuk Lintang di dalam hati.
“Jangan!” teriak istri Datuk Hitam ketika seorang anak buah Datuk
Lintang merebut Awang Perkasa dari pelukan istri Datuk Hitam. Akan
tetapi, orang itu tidak peduli. Dia tetap membawa anak lelaki Datuk
Hitam yang menangis ketika dipisahkan dari ibunya. Istri Datuk
Hitam berusaha mengejar anaknya.
51
Modul Hikayat
Akan tetapi, salah seorang bajak laut itu mengahalangi istri Datuk
Hitam sehingga dia jatuh ke tanah dan pingsan. Anak perempuan
Datuk Hitam menjerit. Dia berlari ke arah ibunya. Datuk Lintang dan
segenap anak buahnya kembali ke kapal. Hatinya cukup senang dapat
menghancurkan kampung Datuk Hitam. Dia meninggalkan Kampung
Seberang dengan perasaan puas.
52
Modul Hikayat
Rangkuman
Hikayat sebagai karya sastra memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan
karya sastra yang lain. Ciri-ciri khusus hikayat antara lain: 1) isi cerita berkisar
pada istana sentris, 2) hikayat bersifat pralogis, 3) hikayat banyak menggunakan
bahasa kiasan, 4) banyak kata dalam hikayat yang sulit dipahami, dan (5)
struktur kalimat dalam hikayat tidak efektif.
Uji formatif 2
Petunjuk:
1. Bacalah Hikayat Pembalasan Datuk Lintang di atas.
2. Identifikasikanlah nilai-nilai karakteristik hikayat tersebut dengan menggunakan
tabel berikut ini.
Tugas 1
Petunjuk:
1. Bacalah hikayat Pembalasan Datuk Lintang dengan saksama!
2. Identifiksikanlah pokok-pokok isi hikayat tersebut!
3. Susunlah sinopsis berdasarkan pokok isi hikayatnya!
53
Modul Hikayat
54
Modul Hikayat
Dua puluh tahun lamanya dia tidak mengetahui kabar anak laki-lakinya
yang diculik Datuk Lintang. Berpuluh tahun dia hidup dalam
ketidakpastian tentang nasib anaknya itu, entah masih hidup, entah sudah
meninggal. “Anakku, anakku Awang Perkasa. Ini ayah, Nak,” tangis
Datuk Hitam terisak.
55
Modul Hikayat
Kali ini Lading yang terkejut mendapat perlawanan dari adiknya itu.
“Hei! Mengapa kau menghalangi seranganku, Kelana? Seharusnya kau
membantuku membunuh orang yang sudah membunuh ayah kita,” tanya
Lading geram.
“Maaf, Kanda Saya sudah kehilangan seorang ayah, saya tidak mau
kehilangan seorang ayah lagi,” jawab Kelana kepada Lading.
56
Modul Hikayat
“Kita sudahi saja pertikaian ini, Kanda Lading. Walaupun kita bukan
saudara sekandung, saya tetap menyayangi Kanda,” kata Kelana kepada
Lading. Lading tidak memedulikan perkataan Kelana. Hatinya sudah
diliputi dendam. Dia baru puas kalau Kelana mati di tangannya.
57
Modul Hikayat
“Ya, ya, kami setuju! Hidup Tuan Kelana! Hidup Tuan Kelana!” sambut
yang lain.
“Aku senang kalian menyetujuinya. Hem, ... untuk beberapa saat ini aku
tidak akan berada di sini. Aku ingin pergi bersama ayahandaku ke kampung
halamanku terlebih dulu untuk menemui ibundaku. Nanti aku kembali lagi,”
kata Kelana.
58
Modul Hikayat
Contoh Sinopsis:
59
Modul Hikayat
Tugas 2
Pada bagian ini, siswa akan belajar menjelaskan kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat
Terbongkarnya Sebuah Rahasia dengan kehidupan saat ini dengan menggunakan teks
eksposisi. Siswa dapat menggunakan nilai-nilai yang telah diidentifikasi dalam kegiatan
pembelajaran sebelumnya.
60
Modul Hikayat
Kunci Jawaban
Latihan 1
1. Unsur-unsur hikayat Datuk Hitam dan Kampung Seberang
a. Hasil Analisis Tokoh dalam Hikayat
No. Nama Tokoh Watak/Karakter
1. Datuk Baik hati, Rela berkorban, Adil .
2. Dalam sebuah hikayat terdapat salah satu unsur intrinsik yang disebut dengan alur.
Alur disebut juga plot, yang merupakan rangkaian peristiwa yang memiliki
hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu, bulat, dan
utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian:
1. Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
2. Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
3. Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
4. Puncak, yaitu puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
5. Leraian, yaitu peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan
alur mulai terungkap.
6. Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Dalam hikayat Datuk Hitam dan Negeri Seberang, alur yang digunakan adalah alur
maju. Diawali dengan perkenalan tokoh Datuk Hitam dan keluarganya hingga
muncul pertikaian dengan Bajak Laut. Pada tahap akhir Datuk Hitam membantu
Raja dalam menaklukkan Bajak Laut yang kejam.
3. Latar Hikayat
Dalam hikayat dapat dijumpai suasana lingkungan istana yang
menampakkan keterlibatan semua anggota masyakarat. Di samping
istana, lingkungan atau latar yang dijumpai dalam hikayat adalah laut.
61
Modul Hikayat
4. Ciri-Ciri Hikayat
1) isi cerita berkisar pada istana sentris. Maksud dari istana sentris
ialah dimana banyak cerita yang diangkat dalam hikayat
adalah cerita dari lingkungan istana, seperti menceritakan raja-
raja yang baik dan bijaksana, dan ratu atau putri kerajaan yang
cantik jelita.
2) Bersifat pralogis. Unsur pralogis adalah unsur yang memuat cerita
tentang keluarbiasaan seorang tokoh cerita sehingga terasa tidak
logis bagi sebagian orang namun dianggap logis bagi sebagian
orang lagi. Sebagian orang yang menganggap tidak logis
adalah orang-orang yang berada di luar cerita, artinya, orang
itu bukan pemilik cerita dan menggunakan cara berpikir yang
rasional. Sebagian orang yang menganggap cerita itu logis
adalah mereka yang merasa sebagai pemilik cerita dan
menggunakan keyakinan untuk menyikapi cerita.
3) Menggunakan banyak bahasa kiasan.
4) Banyak kata-kata yang sulit dipahami.Karena sifat Hikayat
adalah sastra lama, banyak Hikayat yang terpengaruh dari
bahasa-bahasa selain bahasa melayu. Selain bahasa melayu,
beberapa hikayat juga dipengaruhi oleh beberapa bahasa
seperti bahasa India, bahasa Arab, Bahasa Persia dan bahasa
Cina (Berried, 1994: 86—88)
5) Struktur kalimatnya tidak efektif. Struktur kalimat dalam hikayat
umumnya tidak mengikuti kaidah kebahasaan yang ada. Kalimat
tidak efektif dapat menimbulkan ketidakjelasan makna oleh
pambaca.
5. Macam-macam Hikayat
1) Hikayat Raja Ali dari Aceh
2) Hikayat Dewi Sri
3) Hikayat Pandawa Lima
62
Modul Hikayat
UJI FORMATIF 1
1. Mengurutkan Kembali
Sejak kecil Datuk Hitam dan istrinya mengajari kedua anak mereka untuk
menjadi orang yang baik, sopan, dan suka membantu orang lain. “Kalau kita
baik kepada orang lain, mereka pun akan berlaku baik kepada kita. Kalau
kita menghormati orang lain, mereka pun akan menghormati kita. Walaupun
Ananda anak seorang pemimpin, seorang datuk, Ananda tidak boleh
sombong,” nasihat kedua anaknya yang mendengarkan dengan tekun. Ketika
itu mereka sedang duduk-duduk di pelantar depan rumah mereka yang
menghadap ke pantai.
“Betul, Ananda. Di mana pun Ananda berada, selalulah bersedia membantu
orang lain. Jangan membuat orang lain menjadi susah atau
menderita,” tambah ibu Intan Kemilau dan Awang Perkasa dengan penuh
kasih sayang.
Datuk Hitam dan istrinya tidak hanya mengajari anak-anak mereka dengan
kata-kata belaka. Mereka juga memperlihatkan sikap yang baik dan dapat
diteladani oleh kedua anaknya itu. Dengan demikian, Intan Kemilau dan
Awang Perkasa terbiasa melihat sifat dan perilaku baik dari kedua orang
tuanya. Mereka pun tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan disenangi
oleh penduduk Kampung Seberang.
3. Menceritakan kembali
Hikayat ini bercerita tentang Datuk Hitam. Datuk hitam adalah seorang
pemimpin sebuah kampung nelayan yang bernama kampung seberang.
Hampir seluruh rakyat di Kampung Seberang bermata pencaharian sebagai
nelayan. Datuk Hitam terkenal seorang yang adil, dan selalu mendahului
kepentingan rakyatnya, selain itu pula Datuk Hitam dikenal sebagai seorang
yang sakti, sebagai seorang yang sakti Datuk Hitam mempunyai sebuah
keris yang bernama keris Naga Lambaian Bumi. Kesaktian Datuk Hitam
terkenal hingga ke negeri lainnya, karena itulah Datuk Hitam yang sangat
dihormati di kampungnya. Karena kesaktian itu pula, Datuk Hitam diutus
oleh raja untuk menumpas para bajak laut yang sering membunuh dan
merampas para pedagang.
63
Modul Hikayat
Latihan 3
1. PENGERTIAN HIKAYAT
64
Modul Hikayat
65
Modul Hikayat
Glosarium
Cerita Rakyat : Salah satu karya sastra fiksi yang menggambarkan ciri
khas latar belakang kebiasaan, sejarah dan adat istiadat
suatu masyarakat.
Cerita rekaan : Cerita yang sengaja dikarang oleh pengarangnya
sebagai hasil khayalannya; cerita khayal; fiksi.
Hikayat : Cerita rekaan berbentuk prosa, cerita yang panjang;
ditulis dalam bahasa Melayu; bersifat sastra lama;
dan tentu sebagian besar mengisahkan banyak
kehebatan serta bentuk kepahlawan orang ternama;
Hikayat adalah prosa rakyat yang berhubungan
dengan peristiwa sejarah atau kejadian alam, misalnya
terjadinya nama suatu tempat/daerah.
66
Modul Hikayat
67
Modul Hikayat
68
Modul Hikayat
DAFTAR PUSTAKA
Baried, Siti Baroroh. dkk. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan
Penelitian dan Publikasi dan Fakultas Universitas Gajah Mada.
Danandjaja. James. 1984. Folklor Indonesia: Ilmu gossip, dongeng, dan lain-lain.
Jakarta: Grafiti Pers.
Fitriana, Yulita. 2016. Hikayat Datuk Hitam dan Bajak Laut. Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Kemendikbud.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta:
Pusat Bahasa. 2008.
Yunus, Ahmad dkk. 1990. Kajian Analisis Hikayat Budistihara. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
69
Modul
Hikayat
Mengapresiasi Cerita
Hikayat Daerah Setempat
70