(RPP)
2.1.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa
melalui petikan teks crita wayang
Indikator :
1. Menunjukkan perilaku jujur dalam menggunakan bahasa Jawa melalui teks petikan
teks crita wayang
3.2 Memahami isi teks crita Mahabharata (Peksi Jatayu)
Indikator :
1. Menyebutkan unsur-unsur pembangun crita wayang yang terdapat pada petikan teks
crita wayang
4.2. Menulis synopsis teks cerita teks Mahabharata (Peksi Jatayu)dan menyajikannya.
Indikator :
1. Menceritakan kembali isi petikan teks crita wayang dengan menggunakan ragam
bahasa sesuai konteks dan norma
Pertemuan 2
1.1. Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam
bentuk petikan teks crita wayang
Indikator :
1. Mensyukuri anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk petikan teks crita
wayang
2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
Jawa melalui petikan teks crita wayang
Indikator :
1. Peduli dalam menggunakan bahasa Jawa melalui petikan teks crita wayang.
2. Santun dalam menggunakan bahasa Jawa melalui petikan teks crita wayang.
3.2 Memahami isi teks crita Mahabharata.
Indikator :
1. Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung di dalam petikan teks crita wayang
4.2. Menulis synopsis teks cerita teks Mahabharata (Peksi Jatayu) dan menyajikannya.
Indikator :
1. Menceritakan kembali isi petikan teks crita wayang dengan menggunakan ragam
bahasa sesuai konteks dan norma
Pertemuan 7
1.1. Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam
bentuk petikan teks crita wayang
Indikator :
1. Mensyukuri anugerah Tuhan berupa bahasa Jawa dalam bentuk petikan teks crita
wayang
2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
Jawa melalui petikan teks crita wayang
Indikator :
1. Responsif dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui petikan teks crita
wayang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Mengumpulkan informasi
menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam petikan teks crita
wayang
Mengasosiasi
Mengevaluasi relevansi pitutur luhur yang terdapat pada
petikan teks crita wayang
Mengomunikasikan
menceritakan kembali isi petikan teks crita wayang dengan
menggunakan ragam bahasa sesuai konteks dan norma
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Mengumpulkan informasi
menemukan unsure pembangun crita wayang yang terdapat pada
petikan teks crita wayang
Mengasosiasi
menganalisis unsur-unsur pembangun crita wayang yang terdapat
pada petikan teks crita wayang
Mengomunikasikan
menanggapi penceritaan kembali isi petikan teks crita wayang
dengan menggunakan ragam bahasa sesuai konteks dan norma
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Mengumpulkan informasi
menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam petikan teks crita
wayang
Mengasosiasi
menginterpretasi isi crita wayang yang terdapat pada petikan teks
crita wayang
Mengomunikasikan
menceritakan kembali isi petikan teks crita wayang dengan
menggunakan ragam bahasa sesuai konteks dan norma
Unsur-unsur
Andharan
cerkak
Kunci Jawaban
1. Kawicaksanan para dwija
2. Kasumanggakaken tumrap putranipun, ingkang baken kedah jumbuh kaliyan wacan.
3. Unsur Cerita Cekak:
Penilaian Proses
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu Total
Skor …….. …….. ……. …….. ……. …….
Perolehan
Skor 6 2 3 3 3 17
Maksimal
Bobot 10 20 40 20 10 100
Total …… ……. …….. ……. …….. …….
Cara Perhitungan
KD 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa
Jawa melalui petikan teks crita wayang
Indikator
2.2.1. Dapat menggunakan ragam bahasa dalam pergaulan sehari-hari secara santun seperti
yang dicontohkan dalam cerita wayang (Bima Bungkus)
2.2.2. Menunjukan prilaku jujur menggunakan bahasa jawa dalam synopsis crita wayang
(Bima Bungkus)
2.2.3. Bertanggung jawab dalam membuat synopsis crita wayang (Bima Bungkus)
2.2.4. Memiliki rasa peduli, santun, responsip dan pro aktif dalam menggunakan bahasa jawa
melalui teks crita wayang (Bima Bungkus)
KD 3.2 Memahami isi teks crita Mahabharata (Bima Bungkus)
Indikator
3.2.1. Mengidentifikasi unsurpembangun yang terdapat dalam petikan teks crita wayang
BimaBungkus
3.2.2. Menganalisis pitutur luhur yang ada dalam petikan teks crita wayang Bima Bungkus
3.2.3. Mengevaluasi relevansi dengan masa kini pitutur luhur yang ada dalam petikan teks
crita wayang Bima Bungkus
KD 4.2 Menulis sinopsis teks cerita teks Mahabharata (Bima Bungkus) dan menyajikannya
Indikator
4.2.1. Menulis kembali synopsis crita wayang Bima Bungkus
4.2.2. Menceritakan synopsis crita wayang Bima Bungkus
4.2.3. Menanggapi penceritaan kembali isi petikan teks crita wayang Bima Bungkus dengan
menggunakan ragam bahasa sesuai dengan konteks dan norma
KD 2.2 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui petikan teks crita
wayang
KD 3.2 Setelah proses pembelajaran, siswa dapat memahami isi teks crita Mahabharata
(Bima Bungkus)
KD 4.2 Setelah proses pembelajaran, siswa dapat menulis sinopsis teks cerita teks
Mahabharata (Bima Bungkus) dan menyajikannya
Pertemuan ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Apersepsi dan Motivasi.
Contoh crita wayang Bima Bungkus digunakan
sebagai stimulan dengan sejumlah pertanyaan untuk
memasuki kegiatan ini
Isi Mengamati 60 menit
(kegiatan Kelas dibagi menjadi 6 kelompok
Inti) Tiap-tiap kelompok mencoba mencermati dan
mendokumentasikan temuannya sesuai kaidah.
Secara individu siswa berkontribusi dalam
mengidentifikasi menemukan ciri-ciri crita wayang
Bima berdasarkan teks yang dicermatinya dengan
acuan kata tanya fakta
Menanya
Antar siswa dalam kelompok saling bertanya dan
berkonfirmasi tentang ciri-ciri yang ditemukan dalam
crita wayang Bima untuk dibahas jika terdapat
perbedaan atas temuan masing-masing.
Setiap siswa mendeskripsi crita wayang Bima
Dalam kelompok, subkelompok siswa membaca
konsep tentang karakteristik crita wayang Bima untuk
dicocokkan dengan ciri-ciri yang ditemukan atas
pengamatan dan tanya jawabnya.
Mencoba
Siswa mencoba merumuskan unsur pembangun crita
wayang Bima yang dikaji dan dibahasnya
Siswa bertukar temuan bersama anggota kelompok
Siswa perwakilan kelompok menguraikan unsur
pembangun crita wayang Bima dari teks yang
dikajinya untuk bahan bahasan dengan kelompok lain
Mengasosiasi
Siswa mengelompokkan unsur pembangun crita
wayang Bima berdasarkan naskah hasil tukar
gagasan bersama kelompok lainnya.
Siswa mencoba menyimpulkan dan
mengestimasikan tambahan karakter pada konsep
yang dibacanya atas dasar kajian naskah yang
dibahas.
Mengomunikasikan
Perwakilan tiap-tiap kelompok (bisa dipilih dan
ditunjuk oleh guru) menyampaikan/menayangkan
simpulannya.
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan
(tertulis/lisan) tentang unsur pembangun crita wayang
Bima
Penutup Bersama siswa menyimpulkan unsur pembangun 20 menit
crita wayang Bima Bungkus
Memberikan tugas mencari contoh crita wayang
Bima Bungkus.
Melaksanakan tes
Pertemuan ke 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahulua Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan crita wayang Bima.
n
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (unsur pembangun
crita wayang Bima) dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Apersepsi dan motivasi
Contoh teks crita wayang Bima digunakan
sebagai stimulan dengan pertanyaan untuk
memasuki kegiatan Inti
Isi Mengamati 60 menit
Kelas dibagi menjadi 6 kelompok
(kegiatan
Masing-masing kelompok membaca dan
Inti) mencermati (mencari dan menemukan kata-kata
sulit yang ada dalam teks) dan
mendokumentasikan hasil penemuannya sesuai
dengan teks baru yang dibacanya.
Secara individu mengidentifikasi hasil temuannya
tentang pengertian crita teks wayang berdasarkan
naskah yang dicermatinya
Menanya
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya,
konfirmasi tentang pengertian crita wayang
ditemukan untuk dibahas jika ada perbedaan atas
temuan masing-masing.
Mendefinisikan atas dasar temuannya.
Membaca konsep tentang karakter tokoh-tokoh
wayang untuk dicocokkan dengan ciri-ciri hasil
temuan atas pengamatan dan tanya jawabnya
Mencoba
Siswa mencoba untuk menceritakan kembali isi
naskah menggunakan bahasa sendiri dan
bertukar temuan bersama anggota kelompok.
Mengasosiasi
Siswa mencoba menyimpulkan dan
mengestimasikan hasil pekerjaannya.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok (bisa dipilih
dan ditunjuk guru) menyampaikan/menayangkan
hasil kesimpulannya.
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan
(tertulis/lisan) tentang menceritakan kembali crita
wayang Bima.
Pertemuan ke 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahulua Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas 10 menit
n Tanya jawab tentang karakteristik tokoh-tokoh
crita wayang Bima.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik crita
wayang Bima) dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Apersepsi dan motivasi
Isi Mengamati 60 menit
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
(kegiatan
Masing-masing kelompok diberi data hasil
Inti) menceritakan kembali siswa.
Secara individu di tiap kelompok mencermati hasil
karya siswa yang dibagikan guru
Dengan kemampuan individu, masing-masing
siswa mencari, menemukan, menuliskan ciri tiap
penggalan yang dicermatinya.
Menanya
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya,
konfirmasi tentang hasil menceritakan kembali
crita wayang Bima untuk dibahas jika ada
perbedaan atas temuan masing-masing.
Mendefinisikan atas dasar temuannya.
Mencoba
Siswa memberikan tanggapan dari hasil karya
temannya berupa tulisan.
Menyiapkan alasan dan penjelasan atas
tanggapan yang dibuat.
Mengasosiasi
Siswa mencoba mengestimasi tentang isi crita
wayang Bima menurut versi kelompok dengan
mengacu pada konsep yang dibahasnya.
Mengevaluasi relevansi pitutur luhur yang
terdapat pada petikan teks cerita wayang.
Meniterpretasikan isi critawayang yang terdapat
pada petikan teks crita wayang
Menyiapkan deskripsi hasil menceritakan kembali
berdasarkan estimasi kelompoknya.
Mengomunikasikan
Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil deskripsi dan estimasinya tentang hasil
pekerjaan temannya.
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan 20 menit
guru tentang kesimpulan crita wayang Bima.
Penilaian performen, lisan, kerja kelompok,
pengamatan, sikap dilakukan dalam dan selama
proses kegiatan inti
Pertemuan ke 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahulua Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan 10 menit
pengondisian kelas
n
Tanya jawab tentang karakteristik crita wayang
Bima.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (unsur-unsur
pembangun crita wayang) dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Tanya jawab tentang kondisi anak muda sebagai
apersepsi dan bahan motivasi.
Isi Mengamati 60 menit
Secara individu siswa mencatat karakter tokoh
(kegiatan
dan unsure pembangun dalam crita wayang.
Inti) Menanya
Siswa dapat mengkomunikasikan teks secara
logis
Tiap siswa mencocokkan ciri /karakter tokoh dan
unsur pembangun wayang dengan temannya
Mencoba
Masing-masing siswa mulai mencari nilai-nilai
yang terdapat dalam crita wayang Bima Bungkus.
Tiap siswa mencoba menyiapkan komentar
tentang nilai-nilai atau pitutur dalam crita wayang
Bima Bungkus
Mengasosiasi
Tiap siswa mengestimasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam crita wayang Bima Bungkus.
Menyajikan
Menuliskan synopsis cerita wayang Bima
Bungkus berdasarkan unsure-unsur
pembangunnya
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan 20 menit
guru tentang kesimpulan tentang nilai-nilai dalam
crita wayang Bima Bungkus.
Penilaian performen, lisan, tulisan, kerja
kelompok, pengamatan, sikap dilakukan dalam
dan selama proses kegiatan inti.
Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap:
Observasi
Penilaian diri
b. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis
Tes lisan
c. Kompetensi Keterampilan:
Tes praktik,
Projek, dan
Portofolio.
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Rubrik Instrumen
a. Peniaian Sikap
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
orang tuaHormat pada
Sikap
Ketekunan belajar
Tanggung jawab
Ramah dengan
Tenggang rasa
Menepati janji
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerjasama
Kerajinan
Kejujuran
teman
No.
Nama
1
2
3
4
5
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
Lembar Observasi
Kunci soal
1. Wayang yaiku sawijining wujud seni pertunjukan kang awujud drama kang khas. Seni
kang kamot sajroning pertunjukan iki yaiku : seni swara, seni sastra, seni musik, seni
tutur, seni lukis, lan sapanunggalane. Dene ana sawetara pihak kang duwe
panganggep menawa pertunjukan wayang ora mung kesenian, nanging ngemot
pralambang. Saora-orane wiwit abad kaping 19 nganti saiki, wayang wis dadi sasaran
kajian lan didiskripsekake dening para ahli.
2. Unsur-unsur pembangun crita wayang iku padha karo unsur-unsur crita liyane, yaiku
tema, latar/setting, penokohan, alur, pesen, punjering crita/sudut pandang, lan konflik,
wos surasane crita, lan gawe ringkesan.
3. Kawicaksanan
4. Kawicaksanan
LAMPIRAN
1. Pangertene wayang
Wayang yaiku sawijining wujud seni pertunjukan kang awujud drama kang khas.
Seni kang kamot sajroning pertunjukan iki yaiku : seni swara, seni sastra, seni musik,
seni tutur, seni lukis, lan sapanunggalane. Dene ana sawetara pihak kang duwe
panganggep menawa pertunjukan wayang ora mung kesenian, nanging ngemot
pralambang. Saora-orane wiwit abad kaping 19 nganti saiki, wayang wis dadi sasaran
kajian lan didiskripsekake dening para ahli.
Wayang akeh banget jenise minangka kesenian rakyat utawa kraton, ana wayang
glek kang kagawe saka kayu, ana wayang kulit kagawe saka kulit, wayang klithik
kagawe saka kayu, wayang beber digambar ana ing kertas utawa kulit lan
sapiturute.Sumbere crita saka Ramayana lan Mahabarata, crita-crita Menak, crita-crita
Panji, syair-syair kepahlawanan utawa kreasi anyar kang nyritakake prastawa-prastawa
anyar.
Saliyane kuwi werna-wernaning wayang iku uga ana kang sinebut wayang wong,
kang dipragakake dening uwong, lan wis ana wiwit abad kaping 18. Wayang iki entuk
sambutan kang apik saka masyarakat, mula ing jaman sateruse ketok akeh
perkumpulan wayang wong. Ing pungkasaning jaman saiki wis akeh museum wayang
antarane ing Jakarta lan Ngayogyakarta. Sawetara panaliten nyimpulake, wayang
minangka sarana nggambarake alam pikirane piyayi Jawa kang dualistik. Ana rong
prekara, pihak utawa klompok kang ora cocok, beda, antarane apik lan ala, babagan
lair lan batin, alus lan kasar, Pandawa lan Kurawa. Kalorone nyawiji ana sajrone
manungsa kanggo nggoleki keseimbangan. Wayang uga dadi sarana ngendhaleni
sosial, umpamane kanthi kritik sosial kang diwujudake lumantar banyolan.
Crita wayang iku duwe struktur formal. Struktur kuwi kedadeyan saka unsur-unsur
kang padha gayut antarane siji lan sijine. Unsur-unsure yaiku tokoh, watak,alur, tema,
latar, lakon, pesen kang kamot, pitutur (pesan moral) kang kakandhut sajroning crita
wayang..
Jejer Ngastina. Duhkitaning Prabu Pandu lan Dewi Kunti jalaran lahire ponang
jabang bayi kang awujud bungkus. Tan ana sanjata kang tumawa kanggo mbedah
bungkus. Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah bungkus, sanadyan amung
lelamisan, bakune arsa nyirnaake si bungkus. Wisiking dewa sang bungkus den bucal
ing alas Krendawahana..
Ing pertapan Wukir Retawu Bagawan Abiyasa kasowanan Raden Permadi kang
kaderekaken repat punakawan.
“Kanjeng Eyang, kadi pundi nasibipun Kakang Bungkus, sampun sawetawis warsa
mboten wonten suraos ingkang sae, bab menika Eyaang, andadosaken duhkitaning
Kanjeng Ibu Kunti…”
Tartamtu Sang Winasis kang pancen luber ing pambudi sampun pirsa apa kang
dadi lakon.
“Putuku nggeeer, Permadi, mangertiya jer kakangmu nembe nglakoni karmane,
ing tembe kakangmu Si Bungkus bakal dadi satriya utama, lan bakal oleh apa kang
sinebut wahyu jati…”
Ing Suralaya, Batara Guru nimbali Gajahsena, putra sang batara kang awujud
gajah, kinen mecah si bungkus saengga dadi sejatining manungsa. Sang Guru ugi
angutus Dewi Umayi kinen nggladhi kawruh babagan kautaman marang si bungkus.
Purna anggennya peparing ajaran marang si bungkus, Dewi Umayi aparing
busana arupa cawat bang bintulu abrit, ireng, kuning, putih, pupuk, sumping, gelang,
porong, lan kuku Pancanaka.
Salajengipun, Gajahsena mbuka bungkus. Pecahing bungkus dados sapatemon
kekalihipun, kagyat dados lan perangipun. Binanting sang Gajahsena. Sirna jasad sang
gajah. Roh lan daya kekiyatanipun manjing jroning angga sang bungkus.
Praptene Betara Narada.
Si Bungkus tumakon marang Sang Kabayandewa, “Heemmm, aku iki sopoh?”
“Perkencong, perkencong waru doyong, ngger, sira kuwi sejatine putra kapindho
ratu ing Amarta Prabu Pandudewanata. Sira lahir awujud bungkus, lan kersaning dewa
sira kudu dadi satriya utama…, lan sira tak paringi tetenger Bratasena ya ngger…”
Rawuhipun Ratu saking Tasikmadu kang nyuwun senjata pitulungan marang
Bratasena kinen nyirnakaken raja raseksa aran Kala Dahana, Patih Kala Bantala, Kala
Maruta lan Kala Ranu. Para raseksa sirna. Sekakawan kekiatan saking raseksi wau
nyawiji marang Raden Bratasena, inggih punika kekiatan Geni, Lemah, Angin lan
Banyu.
DEWA RUCI
Konsep:
- Ciri-ciri, makna, watak tembang Sinom
- Struktur tembang Sinom.
Prinsip:
- Karakteristik tembang Sinom lama
- Karakteristik tembang Sinom baru.
Prosedur:
- Langkah-langkah memroduksi syair tembang Sinom
- Langkah-langkah menyajikan tembang Sinom.
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Isi Mengamati 60 menit
(kegiatan Inti) Peserta didik membaca contoh teks Serat Wedhatama
Pupuh Sinom pada 1.
Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan
dengan guru gatra, guru lagu, lan guru wilangan Serat
Wedhatama Pupuh Sinom pada 1.
Menanya
Peserta didik diberi kesempatan mempertanyakan
unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh Sinom
pada 1.
Peserta didik membuat pertanyaan yang berhubungan
dengan isi teks Serat Wedhatama pupuh Sinom pada 1.
Pertemuan Ke 2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan karasteristik tembang Sinom
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik tembang Sinom)
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
(Karakteristik tembang Sinom)
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Apersepsi dan motivasi
Contoh teks tembang Sinom digunakan sebagai
stimulan dengan pertanyaan untuk memasuki kegiatan Inti
kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 60 menit
Pertemuan ke 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas 10 menit
Kegiatan awal Tanya jawab tentang karakteristik tembang Sinom.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya (karakteristik tembang Sinom)
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Apersepsi dan motivasi
Kegiatan Inti Mengasosiasi 60 menit
Peserta didik menyunting kesalahan syair tembang
Sinom tulisan teman.
Menganalisis unsur- unsur pembangun teks tembang
Sinom meliputi guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.
Menilai syair teks tembang Sinom tulisan teman.
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru 20 menit
tentang kesimpulan struktur tembang Sinom.
Memberi tugas kepada siswa untuk mendengarkan
tembang Sinom dan berlatih nembang.
Pertemuan ke 4
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan 20 menit
Kegiatan Awal pengondisian kelas
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya.Siswa menerima informasi
kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Tanya jawab tentang kondisi anak muda berdasarkan
nilai- nilai yang terkandung dalam teks Serat Wedhatama
Pupuh Sinom.
Kegiatan Inti Mengkomunikasikan 50 menit
Menyajikan secara lisan atau tulisan tembang Sinom
yang ditulis.
Peserta didik menembangkan tembang Sinom.
Peserta didik memberi tanggapan isi dengan bahasa
sendiri Serat Wedhatama pupuh Sinom.
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru 20 menit
tentang kesimpulan perbedaan cara nembang yang benar
dan kurang benar.
Menyajikan salah satu tembang Sinom gubahan siswa
sebagai wujud interpretasi dan apresiasi.
Menyimpulkan hasil nembang tembang Sinom.
Memberi tugas untuk membuat tembang sinom
bertemakan kebon Mangrov SMA Negeri 3 jawa secara
berkelompok sebagai bahan pembelajaran selanjutnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi Sikap
- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antar Teman
- Penilaian Jurnal
b. Kompetensi Pengetahuan:
- Tes Tertulis
- Tes Lisan
c. Kompetensi Keterampilan:
- Tes Proyek
- Tes Praktik
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Lampiran 1
a. Peniaian Sikap
Observasi
Jml
Sikap Pribadi Sikap Ilmiah Sko Nilai
N r
Nama Siswa
o Disp
Jujur Tgjwb Kritis Objek Tolr
l
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
1. 3
2. 4
3. 5
Penilaian Diri
orang tuaHormat pada
Ramah dengan teman
Sikap
Ketekunan belajar
Tanggung jawab
Tenggang rasa
Menepati janji
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Kerajinan
No.
Nama
1
2
3
4
5
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
.
Penilaian Antar Teman
Penilaian Jurnal
Penilaian Proyek
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
Memroduksi Tes Unjuk Kerja Uji petik produk Gawea cakepan (syair)
syairtembang tembang Sinom adhedhasar
Sinomlisan maupun guru gatra, guru wilangan lan
tulisan. guru lagu!
Kunci jawaban:
Ancer- ancer cakepan tembang Sinom
Sinom
Nuladha laku utama
Tumprape wong tanah Jawi
Wong agung ing Ngeksiganda
Panembahan Senopati
Kapati amarsudi
Sudaning hawa lan napsu
Pinesu tapa brata
Tanapi ing siyang ratri
Amemangun karyenak tyasing sasama
Pedoman penskoran:
1. Paugeran ( Guru Gatra, Guru Wilangan, Guru Lagu)
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai 3 aturan tembang /lengkap)
Jawaban Mendekati Benar ( Jika sesuai 2 aturan tembang / kurang
lengkap)
Jawaban Kurang Benar ( Jika sesuai hanya 1 aturan tembang)
Jawaban salah (Tidak sesuai aturan tembang)
NILAI MAKSIMAL
3. Isi
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Tema)
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Tema)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Tema)
NILAI MAKSIMAL
Penyuntingan
Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
Menyunting Tes Tertulis Uraian Ijolna cakepan tembang Sinom
syairtembang garapanmu marang kanca
Sinomkarya teman samejamu, banjur telitinen lan
biji garapane kancamu! Sawise
kok teliti banjur balekna kanthi
menehi pamrayoga/saran
saprelune!
Kunci Jawaban :
Penilaian sikap dan tanggung jawab dalam menyunting pekerjaan teman
Pedoman Penskoran
3. Isi
Aspek Nilai
Jawaban Benar (Jika sesuai dengan Tema)
Jawaban Kurang Benar (Jika kurang sesuai dengan Tema)
Jawaban Salah ( Jika tidak sesuai dengan Tema)
NILAI MAKSIMAL
Penilaian Praktik
Kunci jawaban:
Tes Praktik
Ancer – ancer Pambiji
Pedoman Penskoran
Sing Di Biji
Ekspresi/Performe Ketepatan Gunggunge/Jumlah
Nama Lafal/Kedal Intonasi
r Nada
LAMPIRAN
Pengembangan Bahan Ajar
5 6 6 6 6 6 6 6
nu- la- dha la- ku- u- ta- ma
5 6 6 4 5 6 65 5
tu- mrap e Wong ta- nah Ja- wi
-
5 6 6 6 5 3 3 j21
won A- gung Ing Ngèk si- gan da
g - -
1 2 3 2 1 y t y
Pa- nêm- bah- An Se- na- pa- ti
1 2 2 2 2 1 j23
ka- pa- ti a- mar- su- di
1 1 1 2 1 y 1 2
su- da- ning ha- Wa lan- nêp su
-
y 1 1 1 1 1 1
pi- nê- su ta- Pa bra- ta
1 2 3 2 1 Y t y
ta- na- pi Ing si- Yang ra- tri
y 1 2 3 2 2 2 2 3 j21 y j12
a- mê- ma- Ngun kar- ye- nak tyas- in sa- sa- ma
g
10. Wos surasane tembang macapat iku isa dingreteni kanthi tenanan yen anggone ndunungake
pedhotan iku pas. Amarga yen ora pas makna tembung utawa ukarane dadi slenca. Upamane
tembang maskumambang gatra sepisan (12i) kudune anak pitik kuthuk//anak bebek meri nanging
dipedhot anak pitik//kuthuk anak bebek meri. Pedhotan yaiku ….
a. syair, tetembungan kang dienggo ing tembang.
b. lak – luking swara kanggo nglagokake tembang.
c. rasa thinthingane swara cendhak nganti swara dhuwur.
d. ukuran cendhek lan dhuwure swara kanggo nglagokake tembang.
e. pamedhoting swara ing tengahing tembang ing saben larik.
II. Essay
1. Setitekna tembang ing ngisor iki!
a. Lamun ana wong micara kaki, tan mupakat ing patang prakara, aja sira age-age, anganggep nyatanipun,
saringana dipun baresih, limbangen lan kang patang : prakara rumuhun, dalil qadis lan ijemak, lan kijase papat
iku salah siji, ana-a kang mupakat.
b. Panggawe becik puniku, gampang yen wus den lakoni, angel yen durung linakwan, aras-
arasen nglakoni, tur iku den lakonana, mufa’ati badanneki.
c. Pitutur bener iku, sayektine kang iku tiniru, nadyan melu saking wong sudra papeki, lamun
becik wurukipun, iku pantes sira anggo.
d. Kalamun ana manungsa, tan anganggo ing duga lan prayogi, iku watake tan patut, awor
lawan wong kathah, degsura ndaludur tan wruh ing edur, aja sira pedhak-pedhak nora
wurung neniwasi.
1. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menulis paragraph berhuruf Jawa dengan menerapkan aksara rekan
2. Materi Pembelajaran
- Bacaan berhuruf Jawa yang menerapkan aksara rekan
3. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Penugasan
- Demonstrasi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1:
a. Kegiatan Awal
1) Memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas
2) Siswa menjawab pretes tentang tulisan aksara rekan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Memperhatikan wacana teks yang memungkinkan ditulis dengan menerapkan
aksara rekan.
2) Membandingkan aksara rekan dengan huruf Jawa yang mirip.
3) Mencari kalimat yang bila ditulis huruf Jawa menggunakan aksara rekan.
Elaborasi
1) Menulis kalimat dengan huruf Jawa
2) Mengkritisi pekerjaan teman
Konfirmasi
- Mengkonsultasikan hasil pekerjaan kepada guru
c. Kegiatan Akhir
- Mencatat tugas pertemuan berikutnya
Pertemuan 2:
a. Kegiatan Awal
1) Memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
2) Pre test dengan membaca kalimat berhuruf Jawa yang menerapkan aksara rekan.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
-
Elaborasi
1) Menulis sebuah paragraph dengan huruf Jawa
2) Membandingkan tulisan dengan tulisan teman.
Konfirmasi
- Mencocokan tulisan berhuruf Jawa dengan tulisan guru di papan tulis.
c. Kegiatan Akhir
1) Mengerjakan evaluasi
2) Memperhtikan informasi tentang materi selanjutnya
5. Sumber Belajar
a. Buku Padha Bisa Basa Jawa3, Sudiyatmana dkk, Yudhistira hal 118
6. Penilaian
Penilaian
Tekni Bentuk Contoh Instrumen
Indikator
k Instru
men
8.2.1 Mampu Tertul Uraian 1. Ayo tembung-tembung ing ngisor iki
menulis is kawaca kanthi kedaling lathi kang wijang!
paragraf a. firman Illahi
dengan b. lagi ndzikir
c. zakat fitrah
huruf
d. khatam kitab suci
jawa e. dhokter khitan
yang
2. Tembung-tembung kasebut, saiki ayo
menggun
katulis mawa aksara Jawa!
akan Zulkifli menyang daleme Pak Zamzani.
aksara Dheweke diutus bapake supaya ngeterake
rekan zakat fitrah. Anggone nglumpukake zakat
pancen ing daleme Pak Zamzani. Ing kono
akeh nom-noman kang ndhapuk dadi panitia.
Ana sing gaweyane nyatheti, ana sing
gaweane nampani zakat saka masarakat, la
nana uga sing gaweane ngeterake zakat
menyang fakir miskin.
Kunci: Skor
Wulan Februari, Zaenal bakal 1 - 20
ziyarah menyang makame
kyai kondhang ing Demak.
Kyai iku asmane Sunan
Kalijaga. Ing kana dheweke
ketemu karo Ghozali, Arif, lan
Meidiana. Ning rehning
ziyarah, mula ora padha
ngobrol. Bareng wis rampung
ndonga lagi padha guyon
kangen-kangenan.
Skor Maks 20
Kunci Jawaban
b.(Kaca 120)
julKipL+imev=fX[mMpkJ+mJ+ni.[d[w[kHfiautusBp[kNsupyzete/r[kj+ktP+it]h.a=[go[nNzL|
mPkK[kj+ktP[vCnHi=fX[mMpkJ+mJ+ni.ai=[ko[noa[kh[no[mNo[mNomMnK=kdpukFfipnitiy.a
nsi=g[wy[nNvqetTi,ansi=g[wy[nNnmPnNij+ktSkmsrkt\lnHnaugsi=g[wy[nNzete/r[kj+ktMev=p+
ki/misKin\,