Anda di halaman 1dari 3

<JUDUL>

"Go Digital, Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi"


Jakarta, CNN Indonesia -- Pandemi Covid-19 memukul Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
termasuk sektor ekonomi kreatif dan juga Banyak pelaku usaha yang di masa pandemi usahanya tidak
berkurang tetapi bisa tumbuh saat pandemi, . Tak dapat dipungkiri, UMKM yang mampu bertahan saat
pandemi adalah mereka yang mampu beradaptasi dalam dunia digital. Sebanyak 80 persen UMKM
menjadikan momentum pandemi sebagai pemicu untuk berubah ke arah digital, terhubung langsung
dalam ekosistem digital dengan memanfaatkan platform eCommerce maupun marketplace. Digitalisasi
menjadi kunci bagi UMKM untuk mampu bertahan, maka untuk itu diperlukan Digitalisasi yang
bertujuan untuk membawa perubahan bagi perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan
mengurangi aktivitas di luar rumah terbukti dapat memberi peluang lebih besar kepada UMKM yang
terhubung dengan ekosistem digital.

Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah menargetkan pada tahun 2024, sebanyak 30 juta
UMKM sudah go digital. Hingga Desember 2021, sebanyak 16,4 juta pelaku usaha UMKM sudah masuk
kedalam ekosistem digital. Dengan demikian, masih ada sekitar 13,6 juta UMKM lagi yang harus dikejar
untuk segera merambah dunia digital, di tambah lagi Belum lama ini borong Indonesia telah sukses
bekerjasama dengan Wiranesia Foundation untuk membantu para UMKM naik kelas melalui penyediaan
Home Commerce mandiri milik Wiranesia,Berangkat dari latar belakang tersebut, Borong Indonesia
kembali membuka kesempatan bagi komunitas-komunitas lainnya untuk merasakan pengalaman go
digital dengan memperkenalkan Community Marketplace, sebuah platform niaga yang ditujukan bagi
komunitas UMKM untuk dapat menjangkau pasar-pasar besar di indonesia yang lebih luas dengan akses
commerce mandiri, yang akan dirilis pada bulan April 2022.

Sementara, kebutuhan UMKM untuk bertransformasi digital dan memiliki kontrol penuh atas seluruh
kegiatan commerce-nya sudah sedemikian mendesak karena didorong oleh besarnya permintaan pasar
yang pemenuhan kebutuhannya cenderung online akibat pandemi, yang kemudian tentu akan
berdampak pada berkembangnya tingkatan usaha. Melalui platform Community Marketplace ini,
Borong Indonesia tidak hanya membuka peluang bagi komunitas UMKM untuk naik level dengan
pengelolaan marketplace mandiri, tetapi juga berkomitmen untuk terus membantu dalam bentuk
dukungan berupa pelatihan, edukasi, dan bantuan eksposur melalui jaringan bisnis.

“Impian kami agar lebih banyak lagi komunitas UMKM, dimanapun lokasinya, dan apa pun levelnya,
yang dapat memiliki sistem eCommerce sendiri sehingga mampu menopang para anggotanya untuk
bersama-sama maju dan naik kelas dalam mengembangkan bisnis. Borong Indonesia yakin bahwa
dengan produk Community Marketplace, komunitas atau pun asosiasi usaha bisa mendapatkan
pengalaman memiliki dan mengelola home commerce sendiri, sebelum akhirnya dapat berkembang
secara mandiri.” kata Ronald Sipahutar, Country Manager Indonesia.

maka Dengan bergabung pada program ini, Borong Indonesia menyatakan bahwa tidak perlu ada lagi
kekhawatiran yang harus dirasakan seperti saat para pegiat UMKM masih dalam tingkatan Seller yang
berjualan di marketplace populer seperti saat ini Dengan Borong, UMKM dipastikan dapat berjualan
dengan leluasa tanpa dihantui persaingan dengan jutaan seller lainnya.

#Penjelasan :

- "Apa" yang dimakasud berita diatas : strategi UMKM bertahan di tengah pandemi.

- "Siapa" yang membantu UMKM : borong indonesia.

- "kapan" borong indonesia membantu UMKM : pada bulan april 2022.

- "Dimana" kegiatan tersebut akan berlangsung : dipasar-pasar besar di indonesia.

- "Mengapa" Strategi Ini perlu dilakukan : hal ini dilakukan untuk membuka peluang bagi UMKM dalam
perdagangan dan juga dapat menormalkan perekonomian negara yang berantakan karena covic-19.

- "Bagaimana" upaya borong indonesia dalam strategi diatas : dengan melakukan penyediaan Home
Commerce mandiri milik Wiranesia.

#Struktur berita :

Anda mungkin juga menyukai