Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PT Aerotrans

LAPORAN

Untuk Mengikuti UN SMK Labschool Tangerang Raya Oleh :

Nama : Inggis Safitri


Nomor Induk : 1617.10.5.022
Program Studi : Administrasi Perkantoran

SMK Labschool Tangerang Raya


Jalan Raya Kampung Melayu KM 4 Bandara, Soekarno
Hatta Gg. Intake PDAM, Bojong Renged, Teluknaga,
Tangerang, Banten 15510
Tahun Ajaran
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Maksud kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia yang berjudul KABINET SUKIMAN. Semoga
dengan adanya pembuatan makalah ini, kami dapat menguasai materi, dan lebih
paham mengenai demokrasi pancasila, dan keadaan politik ekonomi pada masa
tersebut.

Tangerang, November 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I KABINET SUKIMAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

i
A. Program Kerja Kabinet Sukiman..................................................................3
B. Susunan Anggota Kabinet Sukiman.............................................................4
C. Partai Pendukung Kabinet Sukiman.............................................................4
D. Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman..........................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7

ii
BAB I
KABINET SUKIMAN

A. Latar Belakang
Setelah dibubarkannya RIS, sejak tahun 1950 RI Melaksanakan demokrasi
parlementer yang Liberal dengan mencontoh sistem parlementer barat, dan masa
ini disebut Masa demokrasi Liberal. Indonesia dibagi manjadi 10 Provinsi yang
mempunyai otonomi dan berdasarkan Undang – undang Dasar Sementara tahun
1950 yang juga bernafaskan liberal. Akibat pelaksanaan konstitusi tersebut,
pemerintahan RI dijalankan oleh suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin
oleh seorang perdana menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
Sistem politik pada masa demokrasi liberal telah mendorong untuk lahirnya partai
– partai politik, karena dalam sistem kepartaian menganut sistem multi partai.
Konsekuensi logis dari pelaksanaan sistem politik demokrasi liberal parlementer
gaya barat dengan sistem multi partai yang dianut, maka partai –partai inilah yang
menjalankan pemerintahan melalui perimbangan kekuasaan dalam parlemen
dalam tahun 1950 – 1959.
Dalam kurun waktu antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1959 merupakan
masa berkiprahnya partai-partai politik pada pemerintahan Indonesia. Pada masa
ini terjadi pergantian kabinet, partai-partai politik terkuat mengambil alih
kekuasaan. PNI dan Masyumi merupakan partai yang terkuat dalam DPR, dan
dalam waktu lima tahun ( 1950 -1955 ) PNI dan Masyumi silih berganti
memegang kekuasaan dalam memimpin kabinet. Pendeknya usia kabinet

1
menyebabkan programnya tidak bisa berjalan dan ini akan menimbulkan
ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan.
Kabinet Sukiman merupakan salah satu dari 7 kabinet pada masa demokrasi
liberal di Indonesia. Latar belakang terbentuknya kabinet Sukiman adalah karena
kabinet sebelumnya gagal dalam menjalankan tugas, kemudian muncul mosi tidak
percaya terhadap kabinet Natsir yang selanjutnya digantikan dengan Sukiman.
Demokrasi liberal di Indonesia berlangsung tidak lebih dari 9 tahun, tepatnya dari
tahun 1950 sampai dengan 1959. Pada masa ini tercatat ada tujuh kabinet yang
pernah dibentuk. Kabinet Sukiman adalah kabinet kedua setelah sebelumnya
kabinet Natsir menjalankan tugas selama 6 bulan, dari tanggal 6 September 1950
sampai dengan 1 maret 1951.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Kerja Kabinet Sukiman


Ada 7 poin hasil kerja kabinet Sukiman yang perlu kalian ketahui. Berikut ini 7
program kerja kabinet Sukiman, antara lain :

2
1. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI dalam waktu singkat.
2. Melakukan hubungan dengan Belanda berdasarkan perjanjian internasional
dan menjalankan politik luar negeri bebas aktif, serta meninjau hasil KMB
(Konferensi Meja Bundar).
3. Menyiapkan UUD terkait dengan pengakuan serikat buruh, penyelesaian
konflik buruh, penetapan upah dan perjanjian kerja sama.
4. Membentuk dewan konstituante dalam rangka persiapan pemilihan umum,
menyelenggarakan pemilihan umum dan secepatnya melaksanakan
otonomi daerah.
5. Menempatkan para mantan pejuang ke dalam lapangan pembangunan.
6. Memperbaharui hukum agraria untuk kepentingan petani, meningkatkan
kehidupan sosial dan ekonomi rakyat dengan rencana kemakmuran dalam
jangka pendek.
7. Melengkapi organisasi alat-alat kekuasaan negara dan menjalankan hukum
yang tegas sebagai negara hukum untuk kepentingan keamanan dan
ketenteraman.
Itulah 7 program kerja kabinet Sukiman, beberapa program kerja merupakan
lanjutan dari kabinet sebelumnya. Seperti menyiapkan pemilihan umum, usaha
keamanan dan ketenteraman rakyat, menyelesaikan masalah Irian Barat dan
pengembangan perekonomian rakyat.

B. Susunan Anggota Kabinet Sukiman


Pertama, sebagai ketua atau Perdana Mentri (Sukiman Wirjosansjojo), kemudian
wakil Perdana Menteri bernama Suwirjo. Anggota lain meliputi beberapa menteri,
meliputi : J. Leimena (Menteri Kesehatan), Sjamsuddin (Menteri Sosial), Jusuf
Wibisono (Menteri Keuangan), Wahid Hasyim (Menteri Agama), Wongso
Negeoro (Menteri Pendidikan dan kebudayaan), Iskandar Tedjasukmana (Meneri
Perburuhan), Djuanda Hadinoto (Menteri Perhubungan), Muhammad Yamin
(Menteri Kehakiman), Iskak Tjokroadisurjo (Menteri Dalam Negeri), Achmad
Subardjo (Menteri Luar Negeri), dan lain-lain.
Anggota kabinet Sukiman ada juga yang merupakan bekas anggota dari kabinet

3
Natsir, seperti Djuanda, Leimena dan Wahid Hasyim.

C. Partai Pendukung Kabinet Sukiman


Kabinet Sukiman didukung penuh oleh dua partai besar pada saat itu, yaitu PNI
(Partai Nasional Indonesia) dan Partai Masyumi (Majelis Syura Muslimin
Indonesia).
PNI merupakan partai yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927 di kota Bandung.
Tokoh-tokoh penting di dalam PNI seperti Ir. Soekarno, Dr. Ciptomangunkusumo
dan Sartono SH. Perlu kalian ketahui, tujuan berdirinya PNI adalah "kemerdekaan
Indonesia".
Partai Masyumi merupakan partai politik islam terbesar di Indonesia pada masa
Demokrasi liberal. Keberadaan partai Masyumi kemudian dilarah oleh Presiden
Soekarno pada tahun 1960, karena mendukung pemberontakan PRRI Permesta.

D. Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman


Seperti Kabinet Natsir, Kabinet Suikiman juga tidak bertahan lama dan digantikan
kabinet selanjutnya. Apa sebab kabinet Sukiman digantikan? Faktor penyebab
utama adalah pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri (Ahmad Subardjo) dan
Merle Cochran (Duta Besar AS).

Isi nota tersebut berkaitan dengan pemberian bantuan militer dan ekonomi untuk
Republik Indonesia dari Amerika Serikat. Penandatanganan nota tersebut
merupakan blunder yang dilakukan oleh Kabinet Sukiman. Setelah
penandatanganan, Indonesia seolah-olah condong ke Blok Barat, padahal
menganut politik bebas dan aktif.
Akhirnya muncul mosi tidak percaya terhadap kabinet Sukiman, kemudian jatuh
dan mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno, tepatnya pada tanggal
3 April 1952.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sistem demokrasi berparlementer Indonesia menggunakan Undang-
Undang Dasar Sementara 1950, yang sebelumnya sempat juga menggunakan
UUD RIS dimana Indonesia berada di bawah sistem pemerintahan federal.
Pengaruh partai-partai politik yang terlalu kuat dalam sistem demokrasi
berparlementer mengakibatkan pemerintahan Parlementer di bubarkan melalui
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang kemudian merubah sistem demokrasi Indonesia
menjadi sistem Demokrasi Terpimpin.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku berjudul "Kabinet-kabinet Republik Indonesia : Dari Awal


Kemerdekaan Sampai Reformasi", karya Simanjuntak, P.N.H., terbit di
Jakarta, tahun 2003.
2. Sumber : http://www.sumbersejarah.com/2018/03/program-kerja-kabinet-
sukiman.html#ixzz5Vt5QZS32

Anda mungkin juga menyukai