Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rosy Imelda

Kelas : X – Tata Boga

SMK NEGERI 66 JAKARTA

TEKS ANEKDOT 1

Kecelakaan Karambol

Seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sebuah sekolah menengah


pertama akan mengajar, Guru tersebut bernama Pak Muslih.

Hari ini, Pak Muslih akan mengajar di kelas 7-4. Saat memasuki kelas, suasana
kelas biasa-biasa saja.

“Assalamu’alaikum, selamat pagi semua” sapa Pak Muslih ketika memulai


pembelajaran.

“Waalaikumsalam wr, wb. Selamat pagi pak” jawab murid-murid serentak.

“Hari ini kita masuk ke pokok pembahasan, siapa yang tahu apa itu cerpen?” tanya
Pak Muslih.

“Cerita pendek, Pak” sahut seorang murid.

“Iya benar. Yang lainnya ada yang tahu?” tanya Pak Muslih lagi. Tidak ada yang
menjawab, Pak Muslih pun segera menjelaskan tentang materi cerpen.

Setelah Pak Muslih menjelaskan kepada murid-murid, akhirnya murid-murid


mngerti tentang cerpen.

“Jadi, sekarang kalian telah mengetahui tentang cerpen. Sekarang, Bapak minta
kalian membuat sebuah cerpen tentang berita yang sedang hangat, yaitu
kecelakaan karambol, Bapak berikan waktu selama 45 menit. Setelah itu, salah
satu dari kalian akan Bapak tunjuk untuk membacakan cerpen buatannya di depan
kelas” kata Pak Muslih, “Mengerti?” lanjutnya.

“Mengerti Pak!” seru murid-murid dengan kompak.

...45 menit kemudian...

“Yaa, sudah 45 menit ya anak-anak, sudah selesai?” tanya Pak Muslih ketika ia
bangkit dari kursinya.

“Sudah Pak!” jawab murid-murid, dan ada salah satu dari mereka yang
menjawabnya lantang.
“Oke, kamu Alwi. Tolong bacakan didepan teman-temanmu, cerpen yang kamu
buat. Silahkan maju kedepan” kata Pak Muslih sambil menunjuk Alwi, seorang
murid yang menjawab pertanyaan Pak Muslih dengan lantang.

Alwi bangkit dari kursinya dan segera kedepan untuk membacakan cerpen
buatannya.

“Suatu hari, Andre dan teman-temannya sedang bermain karambol di teras


rumahnya yang berpapasan langsung dengan jalan umum. Salah satu temannya yang
bernama Doni, bermain dengan semangat. Hingga karambol yang dimainkan Doni
terpental ke jalan. Lalu, Doni meminta tolong ke Andre untuk mengambilnya. Saat
Andre mengambil karambol tersebut, sebuah motor melintas dengan kecepatan
yang lumayan tinggi, hingga akhirnya Andre tertabrak. Doni dan teman-temannya
Andre yang lain pun segera menghampiri Andre yang sudah pingsan. Doni sangat
menyesal dan Andre segera dilarikan ke rumah sakit” cerpen Alwi.

Seluruh murid-murid dikelas tertawa karena cerpen Alwi tersebut. Sedangkan


Pak Muslih hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Alwi terdiam dan bingung
karena teman-temannya tertawa.

“Alwi, apakah kau tidak menonton atau tidak membaca berita?” tanya Pak Muslih.

“Tidak Pak” Jawab Alwi.


“Lalu, tidakkah kamu tahu kecelakaan karambol itu apa?” tanya Pak Muslih lagi
dan Alwi kembali menjawab tidak.

“Anak-anak, tolong jelaskan kecelakaan karambol. Acungkan tangan” sahut Pak


Muslih.

Seorang murid mengacungkan tangannya dan menjelaskan tentang kecelakaan


karambol.

“Kecelakaan karambol adalah kecelakaan yang menggunakan kata kiasan karena


terjadinya kecelakaan tersebut sangat kacau” jelasnya.

“Mengerti Alwi?” tanya Pak Muslih.

“Mengerti Pak?” kata Alwi.

“Baiklah, silahkan kembali ke kursi kamu” lanjut Pak Muslih.

Alwi kembali ke kursinya dan suasana yang awalnya penuh dengan tawa sekarang
sudah kembali tenang.
TEKS ANEKDOT 2

Damai Itu Rp200.000

Di suatu perempatan jalan, Adit yang mengendarai motornya dengan kecepatan


dahsyat menerobos lampu merah begitu saja, tiba-tiba terdengar suara sirine, dan
Adit dikagetkan dengan berhentinya motor polisi di depannya.

“Turun!Turun!” kata Pak Polisi dengan garangnya.

“Ada apa ini Pak?” balas Adit.

“Kamu telah melanggar UU lalu lintas!” tegas Pak Polisi.

“Apa aja itu Pak?” tanya Adit.

“Menerobos lampu merah, mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tidak


memakai helm. Bawa STNK gak kamu?” tanya Pak Polisi.

“Yah.. ketinggalan tuh Pak. Heheehe” kata Adit.

“Ini harus diurus” kata Pak Polisi.

“Wah, damai lah ya Pak, kebetulan saya punya uang Rp50.000, buat Bapak beli
nasi padang” kata Adit sambil menyodorkan uangnya.

“Apa-apaan ini? Tidak!” tolak Pak Polisi.

“Rp100.000 deh Pak” rayu Adit.

“NGGAK! NGGAK!” tolak tegas Pak Polisi lagi.

“Yaudah. Rp200.000 nih Pak, gimana?” rayu Adit sekali lagi.

“Hmmm... Boleh-boleh. Matur nuwun nggeh.” Akhirnya Pak Polisi menerima


tawaran Adit.

“Sami mawon” jawab Adit.

Adit pun di persilahkan untuk meneruskan perjalanannya.


ANEKDOT 3

Salah Supir, Salah Mobil Pula

Pada suatu malam Rifa pergi ke pesta ulang tahun temannya di sebuah Cafe.
Seperti biasa, dia di antar oleh supir karena belum mempunyai SIM. Sesampai di
tempat pesta, mobil Rifa pun parkir di parkiran bawah tanah Cafe. Tanpa
disadari supirnya meletakkan mobil yang sama dengan mobilnya. Setelah
memarkir mobilnya, supir itu lalu pergi makan malam di warteg, dan Rifa masuk
ke Cafe tersebut.

“Selamat Ulang Tahun ya, semoga diberi kesehatan dan umur panjang” ucap Rifa
sembari cepika-cepiki dan memberikan kado.

“Terima Kasih doa dan kehadirannya Rif” saut Dira

“Iya sama-sama” jawab Rifa sambil tersenyum.

Kemudian Rifa bergabung bersama teman-teman yang lain menikmati hidangan


yang ada sampai larut malam. Setelah itu, Rifa pulang dengan keadaan mengantuk
berat karna lelah. Sesampainya di parkiran Rifa masuk kedalam mobil tanpa
menyadari bahwa itu bukan mobilnya. Kemudian, supir mobil tersebut bingung dan
bertanya kepada Rifa.

“Yuk Pak jalan” ucap Rifa.

“Maaf, anda siapa ya?” tanya Pak Supirnya terkejut.

“Nggak usah pura-pura ngga kenal deh Pak, udah cepet jalan” saut Rifa.

“Tapi saya memang tidak mengenal anda” ucap Pak Supir dengan heran.

“Bapakkan supir saya, gimana sih” saut Rifa. “Saya Rifa Pak” lanjutnya kesal.

“Tapi nama majikan saya Rifaldi mbak” jawab Pak Supir tegas.

“Hahh..??” respon Rifa terkejut.

Rifa pun terkejut malu, lalu Rifa meminta maaf kepada supir tersebut.

“Aduh.. Maaf ya Pak saya salah mobil” kata Rifa.

“Iya nggak apa neng” saut Pak Supir.

Dan akhirnya supirnya Rifa pun datang dan Rifa masuk ke mobil lalu pulang.
TEKS ANEKDOT 4

Peternak Sapi

Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus
ekor sapi.

Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternak yang menyamar dan
bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini Bapak beri makan apa?”.

Peternak menjawab “Oh.. saya beri makan rumput-rumput saja”.

“Kalo begitu Bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini
secara tidak layak” kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta”

Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali


dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-
sapi ini?” kata si petugas.

Si peternak menjawab “saya beri makan keju, hamburger dan dan susu”

“Di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas.

Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menanyakan hal


yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” tanya si
petugas.

“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri
uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan apa dan di
mana!!!”

Petugasnya pun kesal dan pergi. Kemudian petugasnya pun tidak datang
lagi.
TEKS ANEKDOT 5

Tugas DPR

Suatu hari disebuah kelas sedang berlangsung pelajaran PKN,


sedang membahas tentang badan legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Suasana
kelas begitu tenang saat berlangsungnya penjelasan materi.

Setelah guru selesai menerangkan materi tersbut, tibalah sesi tanya


jawab. Seorang siswa bernama Dodi bertanya, “Apa tugas anggota DPR dari
masing-masing komisi Pak?”

Saat itu, Pak Guru tidak langsung menjawab, tetapi melemprkan


pertanyaan tersebut kepada Tono yang saat itu sedang melamun. “Tono, coba
kamu jawab pertanyaan Dodi.”

Dengan spontan Tono menjawab “Tidur Pak”

Murid-murid yang lain tertawa dan menyoraki Tono. Sedangkan Pak Guru
hanya tersenyum dan menambahkan pertanyaan, “Kenapa kamu bisa jawab seperti
itu?”. Tono pun menjawab dengan enteng, “saya lihat sendiri Pak di TV.”

Murid yang lain pun kembali menertawakan Tono. Kemudian, Pak Guru
meredakan gelak tawa dan suasana kembali menajadi tenang.

Anda mungkin juga menyukai