Anda di halaman 1dari 12

TRIGONOMETRI II

Trigonometri adalah salah satu cabang matematika yang sangat


penting, karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari
sehari-hari, misalnya
dalam menghitung tinggi gedung-gedung
gedung gedung yang menjulang tinggi yang tidak
mungkin dihitung secara sederhana , mengukur jarak terjauh
terjauh dan tinggi
maksimum yang dapat suatu benda capai adalah bentuk aplikasi dari
sudut elevasi.

B. Sudut Pengamatan

1. Elevasi
Sudut yang dibentuk oleh garis mendatar dengan garis ke atas.
Sudut elevasi muncul ketika seorang pengamat mengamati objek
yang berada
erada di atas ketinggian.
2. Depresi
Sudut yang dibentuk oleh garis mendatar dengan garis ke bawah.
Sudut depresi muncul ketika seorang pengamat di atas ketinggian
melihat objek yang berada di bawah.
Sudut elevasi atau disebut juga dengan sudut kemiringan
adalah sudut yang dibentuk oleh bidang horizontal dengan pandangan
pengamat mengarah ke arah atas yang tertuju pada suatu objek.
Seperti pada gambar di bawah ini !

2.2 Cara Mencari Rumus Sudut Elevasi


Perhatikan gambar dibawah ini !

ࡰࡱ
‫ ܖ܉ܜ‬હ = ࡭ࡰ ⇒ ࡰࡱ = ‫ۯ‬۲ ‫ ܖ܉ܜ‬હ
Untuk mendapatkan nilai EG, EG = AF + DE

Jadi, didapat nilai EG


EG = AF + AD tan α

Jika yang diketahui adalah sisi AE, maka dapat menggunakan cos α.

‫ۯ‬۲
‫ܛܗ܋‬હ = ⇒ AD= ࡭ࡱ ‫ܛܗ܋‬હ
‫ۯ‬۳

Untuk mengetahui tinggi objek (DE), maka dapat menggunakan dalil


Phytagoras :

‫ = ܧܦ‬ඥ ‫ܧܣ‬૛ − ‫ ܦܣ‬૛

2.3 Klinometer Sudut Elevasi


Klinometer sudut elevasi adalah alat yang dipakai untuk mengukur
sudut elevasi (sudut tegak) atau alat sederhana untuk mengukur sudut
elevasi antara garis datar dan sebuah garis lurus. Klinometer jenis ini
dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi benda dengan
memanfaatkan perbandingan trigonometri.
Klinometer adalah alat peraga

Klinometer adalah alat peraga yang dipergunakan untuk


menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara
tidak langsung. Komponen-komponen alat pengukur sudut elevasi ini
(klinometer) adalah busur, tali benang atau senar, pipa yang terbuat
dari plastik, paralon, besi atau bambu, bandul dari kayu atau besi.
Sering kali klinometer ini ketika digunakan harus dirangkai terlebih
dahulu, cara merangkai klinometer ini adalah dengan memasang busur
dengan pipa, caranya bisa ditempelkan dengan lem atau diikat dengan
tali, kemudian meletakan tali dan bandul di tengah-tengah pipa searah
sudut 0 derajat dan untuk memudahkan penggunaan klinometer,
klinometer dapat diberi pegangan dari kayu atau besi agar bisa berdiri
tegak.
Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

klinometer

Cara Menggunakan klinometer adalah sebagi berikut:

1. Letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata


2. Arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
3. Ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
4. Ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
5. Ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur (panjang
FG)tinggi pengamat AF=DG
6. Jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat
dirumuskan

7. Maka tinggi benda EG = DE + AF (tinggi pengamat)

Contoh soal

1. Pada gambar di atas, sebuah klinometer ditempatkan di atas sebuah


meja dengan ketinggian 1,5 meter. Sudut elevasi yang didapat dari
klinometer yang diletakkan 226 meter dari dasar Monas adalah 30°.
Hitunglah tinggi monas yang sebenarnya! Penyelesaian:
Perhatikan lagi gambar di bawah ini:
Keterangan:
AE = Tinggi Monas
EB = CD = Jarak Pengamat dengan dasar Monas
BC = Tinggi Pengamat
30° = Sudut Elevasi
Untuk menentukan tinggi Monas yang sesungguhnya:
஺ா
 tan 30° = ଶଶ଺ ௠
஺ா
0,577 = ଶଶ଺ ௠

AE = 0,577 x 226 m
= 130,402 m
 Panjang AE = 130,402 meter
Tinggipengamat = 1,5 meter
Sehingga:
Tinggi Monas = AE + tinggi pengamat
= 130,402 m + 1,5
= 131,902 m
= 132 m

Jadi tinggi monas yang didapatkan dengan sudut elevasi 30° dan
jarak pengamat 226 meter adalah132 meter.

2. Tentukan tinggi tiang bendera jika Ani berdiri 10 meter dari sebuah
tiang bendera. Ani melihat puncak tiang bendera dengan sudut
elevasi 45° dan tinggi badan Ani 1,5 m!
Penyelesaian:
tinggi menara = tinggi ani + 10 . tan 45°
= 1,5 + 10 . 1
= 11,5
Jadi, tinggi menara 11,5 m.
Latihan soal

1. Budi berdiri 100 m dari sebuah gedung bertingkat. Ia melihat


puncak gedung tersebut sehingga membentuk sudut 60°. Jika
tinggi Budi 150 cm, hitunglah tinggi gedung tersebut!

Penyelesaian :
Jarak Budi ke gedung = 100 m

tan 60 = ଵ଴଴ ⇒ ‫ =ݐ‬100√3

Jadi tinggi gedung tersebut = t + tinggi badan Budi


= (100√3 + 1,5)
= 171,5 m
2. Seorang anak ingin mengukur sebuah pohon, jarak anak dengan
pohon 6 meter, tinggi anak 1,5 meter. Setelah diteropong
menggunakan klinometer, didapati jarak mata pengamat dengan
benang pemberat 3 cm, jarak mata pengamat dengan titik sumbu
busur 5 cm, jarak titik sumbu busur dengan tinggi mata pengamat 4
cm, jika skala yang digunakan 1: 100 cm. Berapa tinggi pohon
tersebut ?”
Penyelesaian:
Ilustrasi gambar :
Keterangan:

 Jarak pengamat dengan pohon FG=6 m


 Tinggi pengamat AF = DG =1,5 m
 Jarak mata pengamat dengan benang pemberat AB=3 cm
 Jarak mata pengamat dengan titik sumbu busur AC=5 cm
 Jarak titik sumbu busur dengan tinggi pengamat CB=4cm
 Skala 1 : 100
Dengan menggunkan perbandingan trigonometri pada
kesebangunan segitiga, maka didapatlah data sebagai berikut :

Tinggi Pohon = GE = DE + DG = DE + AF

Dengan skala 1:100, maka 8cm=800cm = 8m

maka panjang GE = 1,5 m + 8 m = 9,5m

Jadi tinggi pohon yaitu 9,5 m

2.4 Pemanfaatan Sudut Elevasi dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Sudut elevasi dapat digunakan untuk mempermudah dalam
pengukuran tinggi suatu benda.
Misalnya mengukur tinggi menara. Tentu saja sangat sulit
jika harus mengukur tinggi menara secara langsung. Jadi dengan
menggunakan pengaplikasian sudut elevasi ini dapat
mempermudah mengukur tinggi menara tersebut. Dengan cara
rumus tangen sudut elevasi dengan perbandingan antara tinggi
menara dan jarak menara dengan pengamat. Sudut elevasi tidak
terpengaruh oleh arah hadap mata angin atau azimuth. Jadi
kemana saja arah azimuthnya, maka sudut elevasi tetap dihitung
berdasarkan garis horisontal.

2. Mengukur kemiringan lereng gunung


Dengan konsep yang sama sudut elevasi juga dapat
mengukur kemiringan lereng gunung. Hal ini sangat berguna bagi
data daerah setempat, ataupun untuk data nasional.
3. Analisa & Pertimbangan Untuk Tower Sitting Radar Cuaca
Dalam merancang dan menentukan tower antena radar
(antenna sitting) perlu dipertimbangkan hal-hal seperti berikut:
a. Ketinggian dan Jarak static-obstacle terhadap tower
b. Efek goncangan tower akibat tekanan angin dan gempa
c. Memperkecil kemungkinan radiasi ke permukaan tanah yang
berdekatan dengan tower
d. Faktor keselamatan teknisi ( hal utama yang paling sering
diabaikan )
Oleh karena itu sudut Elevasi antara arahan tena dan garis
singgung bumi di titik tersebut harus benar-benar diperhitungkan
agar mendapatkan ketinggian, jarak yang akurat demi
kemaksimalan daya guna/keselamatan dan kenyamanan
pengguna.
4. Startegi dalam menendang bola
Dalam permainan bola pun sudut elevasi sangat
dipertimbangkan dalam menembak/menendang bola agar
tendangan bola tepat sasaran, mencapai jarak dan tinggi
maksiamal. Untuk mendapatkan itu digunakan perhitungan fisika
dengan sudut elevasi sebesar 45°.
C. Aturan Sinus dan Cosinus
Pada setiap segitiga berlaku aturan sinus dan cosinus.

c a

A C
b

Aturan Sinus
௔ ௕ ௖
= =
ୱ୧୬ ஺ ୱ୧୬ ஻ ୱ୧୬ ஼

Aturan Cosinus
ܽଶ = ܾଶ + ܿଶ − 2. ܾ. ܿ. cos ‫ܣ‬
ܾଶ = ܽଶ + ܿଶ − 2. ܽ. ܿ. cos ‫ܤ‬
ܿଶ = ܽଶ + ܾଶ − 2. ܽ. ܾ. cos ‫ܥ‬

Contoh:
1. Diketahui segitiga ABC dengan b = 6,7 cm; c = 5,8 dan B = 48଴,
hitung berapa besar sudut C!
Jawab:
௕ ௖
=
ୱ୧୬ ஻ ୱ୧୬ ஼
଺,଻ ହ,଼
=
ୱ୧୬ ସ଼బ ୱ୧୬ ஼
ହ,଼ .ୱ୧୬ ସ଼బ
sin ‫= ܥ‬ ଺,଻

sin ‫ = ܥ‬0,64331940116
‫ି݊݅ݏ = ܥ‬ଵ(0,64331940116)
‫ = ܥ‬40଴
2. Hitung panjang sisi c jika ada segitiga ABC, a = 4,36 ; b = 3,45 dan sudut
‫ = ܥ‬101଴!
Jawab:
ܿଶ = ܽଶ + ܾଶ − 2. ܽ. ܾ. cos ‫ܥ‬
ܿଶ = (4,36)ଶ + (3,45)ଶ − 2. (4,36). (3,45). cos 101଴
ܿଶ = 36,6524
ܿ = 6,05

Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu radian

adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang panjangnya

sama dengan jari-jari. B


r r
O
 AOB = 1 rad A

Hubungan radian dengan derajat

2r
360 = rad
r

= 2 rad

180 =  rad

pendekatan 1 rad = 57,3.

G. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri

Contoh soal aplikasi dalam keteknikan:

1. Dua buah tegangan pada arus bolak-balik mempunyai harga:

V1 = 200 sin 120 dan V2 = 200 sin 210


Berapa Vtotal dari V1 dan V2 ?

Penyelesaian:

Vtotal = V1 + V2

= 200 sin 120 + 200 sin 210

1  1
= 200. 3 + 200.   
2  2

= 100 3 –100

2. Sebuah balok terletak pada tangga dengan

kemiringan  = 37 (sudut antara tangga dengan


w sin  

lantai). Gaya beratnya diuraikan dalam gayaw
w cos 
w
sin  dan w cos .
Gb. 15.a

Tentukan besar sudut  dan !

Penyelesaian:
C

Gambar 15.a dapat direpresentasikan  

dalam segitiga seperti pada gambar A 


B
D
Gb. 15.b
15.b. Dengan mengingat kembali sifat-

sifat dari 2 segitiga yang sebangun (segitiga ADC dan segitiga CDB) akan

diperoleh sudut  = sudut  = 37.

Sehingga  = 90 – 

= 90 – 37

= 53

Anda mungkin juga menyukai