Anda di halaman 1dari 15

Analisis Wacana Tinjauan Aspek sosial dan Penanda

Kohesi Gramatikal dan Leksikal dalam Cerkak berjudul


“Manis Lambe Tipis” Karya Muchlas Ardhianto

Oleh:
Riska Wahyu Putri,16205241040, Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah
(Jawa),Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas Negeri Yogyakarta,2018.

ABSTRAK:
Wacana merupakan salah satu bahan penelitian yang sangat kompleks apabila
ditinjau dari unsur kebahasaannya. Sehingga wacana dapat dijadikan objek
kajian dan penelitian yang dapat ditelusuri dari berbagai aspek. Baik dari aspek
internal maupun dari aspek eksternal. Aspek Internal dari wacana meliputi aspek
sintaksis, kohesi dan koherensi kewacanaan, fungsi konteks wacana, hubungan
antar kalimat dalam satuan wacana, dsb. Sedangkan Aspek eksternal meliputi
hubungan wacana dengan kehidupan sosial, lingkungan, psikologis, ekonomi,
antropologi, dan hubungan interdisipliner lainnya (Mulyana, 2005:2).

Berdasarkan sifatnya, wacana dapat dibagi menjadi dua, yaitu wacana fiksi dan
wacana non fiksi. Wacana Fiksi dapat dipilah lagi menjadi wacana prosa,
wacana puisi, dan wacana drama. Wacana Prosa sendiri merupakan sebuah
wacana yang disampaikan dalam bentuk prosa, seperti cerkak. Cerkak
merupakan sebuah karya sastra yang termasuk dalam kategori cerita yang dapat
dinikmati tanpa memerlukan waktu yang banyak. Karena dari struktur cerkak
sendiri termasuk cerita singkat yang hanya mengangkat satu topik permasalahan
kehidupan manusia. Walaupun cerkak merupakan karya sastra yang singkat,
namun cerkak sering dijadikan proyeksi pemikiran dari pengarang mengenai
kehidupan sosial masyarakat, dan kebudayaan manusia yang sesungguhnya.

Pada artikel kajian wacana ini, penulis akan membahas mengenai cerkak atau
yang dalam bahasa Jawa sering disebut dengan “cerkak” yang berjudul “ Manis
Lambe Tipis” dari segi nilai sosial budaya yang terkandung, serta Kohesi
Gramatikal dan Leksikal dari cerkak tersebut. Cerkak “Manis Lambe Tipis”
mencerminkan kehidupan social dari seseorang yang bersahabat lalu jatuh cinta;
seseorang yang berjuang untu meraih cintanya; Seseorang yang mendapatkan
motivasi yang tinggi untuk merubah hidupnya dari yang tidak memiliki tujuan
menjadi memiliki tujuan; seseorang yang meraih hasil kesuksesan dari kerja
keras; seseorang yang ditinggal menikah oleh kekasih hati; seseorang yang
menyadari bahwa segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah Yang Maha Esa.

Pada cerkak tersebut tersirat sebuah amanat bahwa kita selalu memerlukan
sebuah motivasi untuk hidup dan meraih cita-cita. Selain itu, kita harus selalu
menjaga komunikasi dengan sesama, kita harus menyadari bahwa segala
sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT., Apapun yang sudah ditetapkan oleh
Allah pastilah sebuah ketetapan yang sebaik-baiknya, sehingga jika kita
menemui sesuatu hal yang tidak sesuai dengan angan-angan kita, kita tidak
akan terlalu terpuruk. Dalam cerkak ini juga tersirat amanat bahwa segala
sesuatu apabila kita berjuang dan berusaha dengan sungguh-sungguh pasti
akan mendapat hasil yang baik; ungkapan “lambe tipis” tidak selalu mengandung
dan membawa dampak yang negative, hal tersebut dibuktikan dalm cerkak ini.

Pada cerkak “Manis Lambe Tipis” ini juga terdapat beberapa ungkapan Jawa
yang mengandung Filosofi yang bagus untuk kehidupan.

Pendahuluan perasaannya, lalu snag perempuan


akan menerimanya jika ia dapat
Salah satu karya sastra yang sangat memenuhi syarat yang diberikan.
berkembang dan mudah diterima Sang laki-laki menyanggupi syarat
oleh masyarakat dari berbagai yang diberikan. Bertahun-tahun
kalangan di Indonesia adalah waktu berlalu, saat sang laki-laki
cerkak. Sedangkan dalam bahasa sedang berjuang ia memutus
Jawa, Istilah Cerkak sering komunikasi dengan sang
digantikan dengan istilah Cerkak perempuan, hal itu membuat snag
‘Cerita Cekak’, cerkak merupakan perempuan dengan mudah
salah satu contoh dari sebuah melupakannya. Hingga suatu ketika
wacana, sehingga dalam karya ia sudah dipinang oleh orang lain
sastra cerkak dapat diteliti dan yang tidak lain adalah teman sang
dipelajari dari berbagai unsur, baik anak laki-laki tadi.
internal maupun eksternal. Dalam
karya sastra cerkak sendiri Dari uraian-uraian diatas dapat
mengandung banyak sekali nilai-nilai disimpulkan tentang permasalahan-
kehidupan, baik sosial, psikologi, permasalahan yang akan dibahas
ekonomi, dsb. dalam artikel ini, hal itu meliputi:

Dalam tulisan ini akan dibahas (1) Bagaimana kondisi sosial


mengenai bab Penanda Kohesi dalam karya sastra cerkak
Gramatikal dan Leksikal serta Nilai- dengan judul “Manis Lambe
nilai sosial yang terkandung dalam Tipis?”
cerkak “Manis Lambe Tipis”. (2) Bagaimana penanda Kohesi
Penanda Kohesi Gramatikal dan Gramatikal dan Leksikal
Leksikal merupakan salah satu dalam cerkak “Manis Lambe
unsure-unsur yang membuat suatu Tipis?”
wacana menjadi satu kesatuan yang
padu dan utuh. Apabila suatu Secara umum, dengan adanya
wacana dapat menjadi kesatuan penelitian ini memiliki tujuan untuk
yang padu dan utuh, maka hal-hal mengetahui nilai-nilai sosial yang
yang ingin disampaikan akan mudah terdapat pada cerkak “Manis Lambe
diterima oleh pembaca. Tipis” serta untuk mengetahui kesatu
paduan wacana dalam karya sastra
Dalam cerkak “Manis Lambe Tipis” cerkak, ditinjau dari penanda Kohesi
ini menceritakan tentang dua orang Gramatikal dan Leksikal yang
anak muda yang saling bersahabat, terdapat pada cerkak “Manis Lambe
dan sering bertemu untuk belajar Tipis”
bersama. Seiring berjalannya waktu,
teman yang laki-laki menaruh hati
kepada teman yang perempuan.
Suatu ketika ia menyatakan
METODE PENELITIAN Fokus Bahasan

“Metodologi penelitian” berasal dari a. Analisissuatu


mencapai Situasi dan Konteks
tujuan. Sedangkan
Sosial kehidupan dalam Cerkak
kata “Metode” yang artinya cara “Penelitian” adalah suatu kegiatan
“Manis Lambe Tipis” serta
yang tepat untuk melakukan untuk mencari, mencatat,Tradisional
Ungkapan-ungkapan
sesuatu; dan “Logos” yang artinya merumuskan dan pada
yang terdapat menganalisis
cerkak.
ilmu atau pengetahuan. Jadi, sampai menyusun laporannya
metodologi artinya cara melakukan Cerkak “Manis Lambe Tipis” ini
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/131
menceritakan kisah dua orang anak
sesuatu dengan menggunakan 808346/pendidikan/metodologi-
muda yang sedang semangat-
pikiran secara saksama untuk penelitian.pdf
semangatnya untuk belajar
bersama, mereka ialah Bambang
dan Dewi. Bambang adalah siswa
yang terkenal kurang pandai,
sedangkan Dewi adalah salah satu
siswi yang pandai. Akibat dari
intensitas waktu bertemu yang
sering, membuat Bambang jatuh
hati kepada Dewi.

Bambang merasa ragu dan


bimbang untuk mengungkapkan
perasaannya itu kepada Dewi,
hingga suatu ketika ia benar-benar
mengungkapkan perasaannya
kepada Dewi. Dewi tidak langsung
menjawab pertanyaan dari
Bambang, ia malah memberikan
persyaratan kepada Bambang,
apabila ia benar-benar ingin
menjadi kekasih Dewi.
Persyaratannya yaitu Bambang
harus lulus SMA dengan nilai yang
memuaskan, setelah itu ia harus
lolos masuk Perguruan Tinggi
Negeri UGM.

Persyaratan yang diberikan Dewi


diterima oleh Bambang. Akibat
adanya persyaratan tersebut dapat
merubah sosok Bambang 180
derajat. Dari sosok yang pemalas
dan tidak begitu menghiraukan
pelajaran di sekolah menjadi
seseorang yang sangat rajin dan
Data penelitian yang akan dibahas tekun. Bambang belajar dengan
pada artikel ini berupa penggalan semangat yang tinggi. Ia melakukan
dari kata, kalimat, atau paragraf itu agar dapat lulus dengan nilai
yang digunakan untuk yang memuaskan demi dapat
mengidentifikasi unsure-unsur yang bersanding dengan Dewi.
membangun karya sastra cerkak.
Data dalam artikel ini juga akan Tak terasa 3 tahun masa SMA
membahas mengenai kondisi sosial berlalu, Bambang benar-benar
budaya, serta identifikasi kohesi mendapatkan nilai UN yang
gramatikal dan leksikal yang memuaskan, bahkan ia menjadi
terdapat pada cerkak. juara Paralel di sekolahnya.
Sumber yang akan digunakan Tentunya hal ini membuat Bambang
berupa teks cerkak dengan judul senang. Setelah melihat
“Manis Lambe Tipis” karya Ongky pengumuman, Bambang langsung
Arista, yang saya unduh dari mencari Dewi untuk menagih janji,
kompas.com tetapi bagi Dewi pencapaian
Bambang belumlah cukup, karena ia
Metode penelitian atau pembahasan belum diterima di Universitas Gajah
yang akan penulis pakai yaitu Mada. Dan ada syarat tambahan
metode analisis deskriptif, selain yang diberikan Dewi, Bambang
untuk menggambarkan kondisi apabila sudah diterima di UGM, Ia
sosial budaya cerkak “Manis Lambe harus lulus dengan ipk diatas 3,6.
Tipis”, digunakan juga tekhnik Hal itu justru memacu semangat
penulisan interpretasi data untuk belajar Bambang. Ia benar-benar
mengetahui penanda Kohesi lolos masuk UGM, dan selama 4
Gramatikal dan Leksikal dalam tahun di UGM ia benar-benar
cerkak “Manis Lambe Tipis”. belajar, sehingga saat lulus atau
wisuda ia mendapat Ipk 3,72.
Setelah lulus dari UGM, ia pergi ke
Jerma untuk bekerja. Akhirnya
Bambang menjadi orang sukses.

Tetapi ada kesalahan yang


dilakukan Bambang, yaitu selama ia
di bangku perkuliahan dan bekerja di
Jerman, ia memutus komunikasi
dengan Dewi. Hal itu membuat Dewi
lama-kelamaan melupakan
Bambang . Sehingga saat Bambang
pulang ke Indonesia, ia langsung
mencari Dewi, sedangkang Dewi
sudah membangun rumah tangga
dengan laki-laki lain yang
sebenarnya ia masih teman dari
Bambang.

Hal tersebut membuat Bambang


marah. Bambang merasa semua
usahanya sia-sia, wanita yang
sangat dicintai, sekarang sudah
menjadi milik orang lain. Untuk e. suka rena, yaitu senang atau
beberapa hari, Bambang hanya dalam bahasa Jawa sering
duduk melamun. Hingga akhirnya disebut dengan istilah “bungah”.
dia sadar, bahwa segala sesuatunya f. lahang karoban manis, yaitu
terjadi atas kehendak Allah. suatu peng-ibaratan bahwa
Bambang juga menyadari bahwa tokoh Dewi sebelumnya
berkat Dewi juga di adapat bangkit dianggap sebagai tempatnya
dari kemalasannya di masa muda, kebahagiaan/ atau seseorang
sehingga dia berusaha dengan giat yang akan membuat Bambang
sampai dengan dia bisa meraih bahagia.
kesuksesan seperti ini. g. becik ketitik ala ketara, yaitu
ungkapan yang menjelaskan
- Sebagai penulis cerkak ini, bahwa sesuatu yang baik dan
Muchlas Ardianto mengangkat buruk pasti akan terlihat pada
tentang salah satu persitiwa waktunya.
hidup manusia di masa muda, h. lobok atine, yaitu sebuah hati
tentang cinta, perjuangan, yang longgar, yang dapat
pendidikan, karier, patah hati, menerima segala sesuatu
dan bangkit kembali. Karya dengan lapang.
sastra cerkak ini diramu dengan i. lantip pikirane , ungkapan
pemilihan-pemilihan kata yang bahwa seseorang itu pandai.
cukup jelas sehingga mudah j.  kineban lawang tobat , artinya
dimengerti oleh pembaca. tertutupnya pintu taubat atau
Muchlas Ardhianto juga kesempatan untuk meminta
membubuhkan beberapa maaf atas kesalahan yang
ungkapan-ungkapan tradisional dilakukan. Dan dalam cerkak ini
Jawa, yang dapat mewakili dijelaskan bahwa selama
perasaannya untuk manusi masih hidup, pintu
mengungkapkan sesuatu. taubat akan selalu terbuka
Ungkapan-ungkapan tersebut untuknya.
yakni, k. manis lambe tipis, artinya
a. kendho pikiran yaitu sesuatu yang berbuah manis/
ungkapan untuk baik dari hal yang kurang baik.
menggambarkan bahwa
Tokoh Bambang adalah B. Analisis Gramatikal dan Leksikal
seseorang yang tidak terlalu dalam cerkak “Manis Lambe
pandai. Tipis”.
b. tipis lambene, untuk
menggambarkan watak dari 1. Analisis Gramatikal
Dewi, ia adalah seseorang
yang banyak bicara. Analisis gramatikal dalam wacana
c. bocah dorong ilang pupuk meliputi: pengacuan, penyulihan,
bawange, yaitu pelesapan dan konjungsi
penggambaran watak dan (http://www.rifanfajrin.com/2011/05/a
sikap tokoh Bambang yang nalisis-wacana-cerkak-dari-paris-
masih bergantung kepada karya.html)
kedua orang tuanya. Belum
mandiri. Menurut Mulyana (2005:27), Analisis
d. nggilut kawruh, yaitu kohesi gramatikal terdiri dari
menekuni belajar untuk reference (referensi), substitution
mendapatkan ilmu. (substitusi), ellipsis (ellipsis), dan
conjunction (konjungsi).
a. Referensi (penunjukan) - Kata “ngunu” menjadi rujukan
berkaitan dengan untuk kalimat “Bambang
penggunaan kata atau malih dadi bocah menengan”
kelompok kata atau satuan
gramatikal lainnya b. Substitusi (penggantian)
(M.Ramlan, 1993:12) melalui adalah proses dan hasil
(Mulyana, 2005). penggantian unsur bahasa
oleh unsure lain dalam
(1) “Dewi,duh bocah ayu satuan yang lebih besar.
sing tak tresnani,sliramu (1) “Yen kepingin tresnamu tak
wis nggawe lawang atiku trima,kudu bisa lulus saka
nutup kanggo wanita liya SMA lan ketrima ana ing
kejaba sliramu,opo Universitas Gajah Mada.”
sliramu gelem nerima
tresnaku?”. “Aku janji,aku bakal nuruti
- Kata “sliramu” dalam syaratmu.”
cuplikan dialog diatas adalah (6) Kata “syaratmu” sebagai
rujukan untuk tokoh Dewi. subtitunsi dari kalimat
(2) “Mas bambang,sampean “ . . . kudu bisa lulus saka
opo temen tresna karo SMA lan ketrima ana ing
aku?,aku dorong percaya Universitas Gajah Mada.”
karo sampean mas.”
- Kata “sampean” menjadi (2) “Kanca-kancane bambang
rujukan. Referensi untuk padha bingung karo kelakuane
tokoh “Bambang”. bambang sing ora kaya
(3) “Bambang uga ngurangi biasae.Termasuk Budi lan
kegiatane sing ora ona Bandi sing biasane dolan karo
gunane kayata: main Bambang.Bocah loro iku
game online lan maeng pada guneman ing
kumpul-kumpul bocah pinggir dalan gara gara
urakan ing pinggir Bambang”.
embong.saben dina,..” - Kata “bocah loro” menjadi
- Kata “kayat” menjadi rujukan subtitusi tokoh Budi dan
untuk kalimat selanjutnya Bandi.
(eksoforik). c. Pelesapan (Ellipsis) adalah
(4) “. . . amarga saben sore proses penghilangan kata atau
Bambang dijak kanca- satuan-satuan kebahasaan lain
kancane budhal dolan (Mulyana, 2005:28)
ngalor ngidul ora jelas (1) Bambang oleh NUN 3.92 lan
tujuane,nanging saiki yen peringkat paralel ing
ana kancane ngejak sekolahe uga ing Indonesia.
bambang - Kalimat yang berbunyi
dolan,Dheweke ora tau peringkat paralel ing sekolah;
gelem.” uga ing Indonesia. Kalimat
- Kata “dhewekke” menjadi tersebut mengalami
rujuan pada tokoh Bambang pelesapan. Kalimat
(pronominal). lengkapnya berbunyi,
(5) “Ban,Bambang kok malih Bambang peringkat parallel
ngunu ya?” “Ngunu ing sekolahe; Bambang ugi
piye?” “Bambang malih peringkat parallel ing
dadi bocah menengan.” Indonesia.
(2) “Ora kerasa wes telung
tahun Bambang dadi siswa
sing nduweni solah Kohesi leksikal atau
bawa kang becik.Becik perpaduan leksikal adalah
marang guru,becik marang hubungan leksikal antara
kanca-kancane,uga karo
bagian-bagian wacana untuk
Dewi sing di tresnani”
- Kalimat diatas mengalami mendapatkan keserasian
ellipsis, kalimat lengkapnya: struktur secara kohesif,
“ Ora kerasa wes telung unsurnya meliputi:
tahun Bambang dadi siswa (a) sinonim (persamaan),
sing nduweni solah (b) antonym (lawan kata),
bawa kang becik.Becik - “Bambang ing omah ora tau
marang guru,becik marang
sinau,amarga saben sore
kanca-kancane,uga Becik
karo Dewi sing di tresnani” Bambang dijak kanca-
kancane budhal dolan
d. Konjungsi (kata sambung) ngalor ngidul ora jelas
disebut juga sarana tujuane,nanging saiki yen
perangkaian unsur-unsur ana kancane ngejak
kewacanaan (Mulyana, bambang dolan,Dheweke
2005:29).
ora tau gelem.”
(1) “Bambang lan dewi kui - Dalam Kalimat diatas
kanca sak kelas,mula terdapat kata yang
bambang lan dewi saben berantonim, yaitu ngalor x
dina iso sinau bareng.” ngidul;
- Kata “lan ‘dan’ ” merupakan - “Dina senin,sing biasane
konjungsi penambahan. Bambang budhale keri
- Kata “mula ‘makanya’ “
dhewe,nanging saiki
merupakan konjungsi yang
menyatakan akibat. Bambang dadi bocah sing
paling rajin.Senin isuk iku
(2) “Senajan kanca-kancane Bambang ketemu Dewi ing
akeh sing padha guneman kelas,Dewi kaget lan
perkara Dheweke,Bambang nggumun weruh Bambang
tetap sinau kanthi budhal isuk dewe.”
temenan,amarga kepingin
- Dalam kalimat tersebut
lulus SMA lan mlebu
Universitas Gajah Mada.” terdapat kalimat/frasa yang
- Kata “sanajan(meskipun)” berantonim; budhale keri
merupakan konjungsi dhewe (berangkat paling
subordinatif . akhir) x budhal isuk dewe.
(3) “Bambang budhal isuk?,aku (berangkat paling awal) ”
ngimpi ya?” (Batine (c) hiponim (hubungan bagian atau
Dewi),nanging Dewi ora
isi),
wani ngomong ing
lisane,amarga wedi yen (d) repitisi (pengulangan),
Bambang tersinggung” - “Mulai dina iku Bambang
- Kata “nanging (tetapi)” mulai sregep
merupakan konjungsi sinaune,Bambang uga
adversatif. ngurangi kegiatane sing ora
ona gunane kayata main game
2. Analisis Kohesi Leksikal. online lan kumpul-kumpul
bocah urakan ing pinggir diharapkan untuk tugas yang
embong.” mendatang, penulis lebih rajib lagi
- Dalam kalimat diatas terdapat mempelajari seluk-beluk tentang
repitisi atau pengulangan kata
wacana, sehingga dapat mengkaji
“Bambang”
- Dalam kalimat tersebut sebuah wacana dengan jelas dan
terdapat pengulangan kata terperinci.
“kumpul”.
- “Ora kerasa wes telung tahun Daftar Pustaka
Bambang dadi siswa sing
nduweni solah bawa kang Mulyana. 2005. Kajian Wacana
becik.Becik marang
Teori, Metode, dan Aplikasi
guru,becik marang kanca-
kancane,uga karo Dewi sing di Prinsip-Prinsip Analisis
tresnani.” Wacana. Tiara
- Dalam kalimat diatas terdapat Wacana:Yogyakarta
repitisi . pengulangan kata
“Becik” sebanyak 3 kali.
https://muchlasardhianto.wordpress.
(e) kolokasi (Sanding kata), dan (f)
com/2015/12/06/contoh-cerita-
ekvivalensi (Mulyana, 2005:29). pendek-bahasa-jawa-cerkak-
nganggo-basa-rinengga/
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dari Analisis http://staffnew.uny.ac.id/upload/1318
Konteks social dan Kohesi 08346/pendidikan/metodologi-
Gramatikal serta leksikal pada penelitian.pdf.
cerkak (cerpen) dengan judul
“Manis Lambe Tipis” dapat
ditemukan adanya unsure-unsur http://www.rifanfajrin.com/2011/05/a
gramatikal dan beberapa unsure nalisis-wacana-cerkak-dari-
leksikal yang membuat sebuah paris-karya.html
cerpen tersebut menjadi suatu
wacana yang padu dan satu
kesatuan.

Saran
Penulis belum terlalu membahas
lebih detail Karena terbatasnya
pengetahuan dan waktu, sehingga

Lampiran
Cerita Cekak Basa Jawa

Manis Lambe Tipis


Dening: Muchlas Ardhianto
SMA NEGERI 1 PARE KEDIRI
            Bambang lan Dewi iku siswa kelas 10 ing sawijining sekolah ing Kutha
Kediri.Bambang iku bocah lanang sing bagus rupane,dene dewi iku bocah
wadon kang ayu rupane nanging tipis lambene.Bambang lan dewi kui kanca sak
kelas,mula bambang lan dewi saben dina iso sinau bareng.Kanca kancane
Bambang lan dewi seneng merga bambang ana sing ngejak sinau.Bambang ing
kelas terkenal dadi bocah sing rada kendho pikirane.Kanca kancane bambang
lan dewi ora jarang ya melu-melu sinau bareng.

            Ora mung ana ing sekolah,ing njaba sekolah kadang Bambang lan Dewi
ya sinau bareng.mula mulai ana winih katresnan ing atine Bambang lan
Dewi.Bambang tresno marang Dewi nanging ora wani ngaturne marang
dewi.Sawijining dina,ing Taman Kilisuci Bambang ngaturke rasa tresna jroning ati
marang Dewi

“Dewi,duh bocah ayu sing tak tresnani,sliramu wis nggawe lawang atiku nutup
kanggo wanita liya kejaba sliramu,opo sliramu gelem nerima tresnaku?”.

“Mas bambang,sampean opo temen tresna karo aku?,aku dorong percaya karo
sampean mas.”

“terus aku kudu mbuktekake rasa tresnaku iki? Karo opo aku kudu mbuktekake
rasa tresnaku marang sliramu?”

“Yen kepingin tresnamu tak trima,kudu bisa lulus saka SMA lan ketrima ana ing
Universitas Gajah Mada.”

“Aku janji,aku bakal nuruti syaratmu.”

            Mulai dina iku Bambang mulai sregep sinaune,Bambang uga ngurangi
kegiatane sing ora ona gunane kayata main game online lan kumpul-kumpul
bocah urakan ing pinggir embong.saben dina,Bambang ing omah ora tau
sinau,amarga saben sore Bambang dijak kanca-kancane budhal dolan ngalor
ngidul ora jelas tujuane,nanging saiki yen ana kancane ngejak bambang
dolan,Dheweke ora tau gelem.

“Mbang,ayo dolan?”
“Sepurane ya,aku isih sinau iki.”

“Halah sinau opo,sinau paling yo panggah ora iso.”

“Aku isih nyatet materi pelajaran basa jawa sing diulangne maeng.”

“Gae opo ditulis barang,ditulis paling wayah ulangan nyonto yo ora eruh
panggone,ya wes nek ora gelem dolan,tak dolan dhewe karo arek-arek.”

            Kanca-kancane bambang padha bingung karo kelakuane bambang sing


ora kaya biasae.Termasuk Budi lan Bandi sing biasane dolan karo
Bambang.Bocah loro iku maeng pada guneman ing pinggir dalan gara gara
Bambang.

“Ban,Bambang kok malih ngunu ya?”

“Ngunu piye?”

“Bambang malih dadi bocah menengan.”

“Halah,paling yo gara-gara di dukani ibune.”

“Iyo paling yo,wes gedhe kok ijik seneng di dukani ibune,pancen bocah dorong
ilang pupuk bawange.”

Senajan kanca-kancane akeh sing padha guneman perkara Dheweke,Bambang


tetap sinau kanthi temenan,amarga kepingin lulus SMA lan mlebu Universitas
Gajah Mada.

            Dina senin,sing biasane Bambang budhale keri dhewe,nanging saiki


Bambang dadi bocah sing paling rajin.Senin isuk iku Bambang ketemu Dewi ing
kelas,Dewi kaget lan nggumun weruh Bambang budhal isuk dewe.

“Bambang budhal isuk?,aku ngimpi ya?” (Batine Dewi),nanging Dewi ora wani
ngomong ing lisane,amarga wedi yen Bambang tersinggung.Dewi mikir,yen
Bambang malih rajin gara-gara syarat saka Dewi sing isine Bambang kudu iso
lulus SMA lan mlebu Universitas Gajah Mada.
Ketemu Dewi,Bambang mung mesam-mesem,ora akeh gunemane.

            Ora kerasa wes telung tahun Bambang dadi siswa sing nduweni solah
bawa kang becik.Becik marang guru,becik marang kanca-kancane,uga karo
Dewi sing di tresnani.Senen ngarep Bambang lan kanca-kancane ngadepi Ujian
Nasional,kanca kancane padha wedi yen ngadepi ujian nasional,nanging
Bambang ora wedi,amarga wes nduwe bekal kanggo ngarap soal.Bambang
seneng banget ngadepi Ujian Nasional iki,amarga syarat pertama sing dijaluk
Dewi bakal kelakon.

            Rong minggu sawise Ujian Nasional,Bambang lan kanca kancane


nunggu keputusan hasil ujian nasional di wacaake.Jam 11 awan pengumuman
kelulusan diwacaake,Bambang oleh NUN 3.92 lan peringkat paralel ing sekolahe
uga ing Indonesia.Bambang seneng banget amarga nilaine apik banget,weruh
yen dheweke lulus lan nilaine apik banget,Bambang langsung nemoni Dewi.

“Dewi,aku wis bisa nuruti panjalukmu,aku bisa lulus saka SMA iki lan nilaiku apik
banget.”

“Iya mas Bambang,aku ngerti,nanging syaratku sing nomer loro dorong


keturutan,sampeyan kudu bisa masuk ing Universitas Gajah Mada”

“Bakal tak turuti panjalokmu.”

Bambang ora kuwatir nuruti syarate Dewi amarga Dheweke wis dilamar karo
Universitas Gajah mada jalur prestasi sing mlebune tanpa tes lan langsung
keterima.Bambang diterima ing Universitas Gajah Mada,iku artine panjaluke
Dewi wes di turuti,Bambang metuki Dewi ing omahe.

“Dewi,duh bocah ayu sing tak tresnani,aku wes iso nuruti panjalokmu kabeh,saiki
aku njalok janjimu yen sliramu bakal nerima tresnaku yen aku wes mlebu ing
Universitas Gajah Mada.”

“Mas Bambang,pancen sampeyan wes nglakoni syarat sing tak jalok,nanging aku
nduwe syarat liyane sing kudu sampeyan lakoni.”

“Syarat opo maneh bocah ayu?”


“Sampean kudu lulus saka Universitas Gajah Mada kanthi IPK sak nduwure 3,6
lan kudu sukses anggone nyambut gawe.”

“Bakal tak turuti panjalokmu.”

            Bambang luwih semangat anggone nggilut kawruhing Univeritas Gajah


Mada iki.Ing Unversitase Bambang akeh kenalan bocah wadon sing luwih ayu
saka Dewi,nanging Bambang ora gelem,Bambang atine mung kanggo Dewi.

            Petang tahun Bambang golek ilmu menyang UGM,uga petang tahun
Bambang ora kirim warta menyang Dewi,Dewi ngrasa yen Bambang wis lali karo
Dheweke,Dewi bingung ngrasake Bambang sing ora tau ana kabar.Mula Dewi
wis ilang tresnane lan milih pria liya ketimbang kudu ngenteni kabar saka
Bambang sing ora jelas kabare.

            Petang tahun wes dilakoni Bambang,usahane ora muspro,Bambang


Lulus saka Universitas Gajah Mada kanthi IPK 3,72.Lulus saka UGM,Bambang
banjur kerja ing luar negeri dadi arsitek pesawat terbang ing Jerman,Bambang
kerja ing Jerman amarga dheweke pengen sukses lan pengen mbanggakke
wong tuwane uga pengen nuruti panjaluke Dewi sing dadi tresnane Bambang.

            Ora beda kaya Bambang sing isih kuliah ing UGM,Bambang sing saiki ya
ora tau kirim kabar menyang Dewi,padahal tresna iku jalaran saka kulina,yen
Dewi ora kulina karo Bambang ya tresnane Dewi ilang.Awan bengi Dewi wis ora
tau mikir Bambang amarga Dewi wis ana sing nduwe yaiku Bandi,kancane
Bambang dewe.Dewi bakal rabi karo Bandi,Dewi ora ngabari Bambang mergo
wedi yen Dewi ngirim kabar,Bambang bakal lara ati.Dewi suka rena amarga Dewi
wis dadi garwane Bandi,nanging isih ana rasa wedi marang Bambang yen
Bambang weruh Dewi wis dadi garwane priya liya sing sejatine priya iku maeng
ya kancane dhewe.

“Dewi sajake sliramu kok kaya enek pikiran,sing mbok pikir kui apa?” (takone
Bandi marang Dewi).

“Aku mikir Bambang mas,aku wedi yen Bambang muleh bakal murka marang
aku.” (Jawabe Dewi)
“Wis ora usah mikir Bambang,sliramu saiki wes dadi garwaku,masalah Bambang
yen dheweke murka,aku sing bakal ngrampungke pekara iki.”

            Sukses ing negara Jerman,Bambang banjur muleh menyang


Indonesia,Bambang bangga bisa sukses ing Jerman merga kepinterane lan kerja
kerase.Muleh menyang Indonesia sing digoleki duduk wong tuwane,nanging
Dewi sing di tresnani.Bambang menyang omahe Dewi,tapi sing nemoni malah
kancane dhewe yaiku Bandi.

“Assalamu’alaikum.”(Bambang ngucap salam ing omahe Dewi)

“Waalaikum salam.”(Jawabe Bandi)

“Loh Ban,nyapo sampean nang kene?” (Takone Bambang nggumun)

“Pancen omahe kene kok.”(Jawabe Bandi santai)

“Dewi nandi Ban?”

“Keneh mlebu omah disik ndang lungguh,Dewi mari ngene lak metu.”

            Bambang suka rena amarga bakale pethuk wong wadon sing


ditresnani.Bambang nganti ora sabar nggenteni ing omahe Dewi,Dewi metu
nemoni Bambang.

“Wonte nopo mas Bambang?”

“Aku mrene nagih janjimu,aku saiki wes sukses nggonku nyambut gawe.”

“Sepurane banget mas,aku ora bisa nepati janjiku,aku saiki wis dadi garwane
pria liya.”

“Sliramu dadi garwane sapa?”

“Aku saiki wis dadi garwane mas Bandi,kancamu dhewe.”


“Aku kuciwa karo sliramu,babak bundhas aku nuruti sing dadi panjalokmu,tapi
saiki opo?Janjimu mung ana lambe,pancen tipis lambemu.”

“Sepurane mas,aku ora bisa.”

“Aku ngira sliramu lahang karoban manis,nanging saiki,becik ketitik ala


ketara,aku wes ngerti sliramu sing asli yaiku tukang dusta.”

            Bambang murka lan balik menyang omahe dhewe.Bambang kuciwa


banget marga Dewi sing ditresnani ora nepati janjine,yen dheweke wis sukses
bakal diterima tresnane.Mari kekadean iku,Bambang senengane nglamun lan
ngrenungke apa sing dirasaake.

“Duh Gusti,apa salahku?,wanita sing tak tresnani saiki wis dadi garwane kancaku
dhewe,terus aku kudu piye Gusti..?”

            Saben shalat,Bambang mesti njalok tentreme ati menyang gusti


Allah,amarga Bambang ngerti yen ora ana sing bisa nulung kejaba Gusti kang
maha Agung,yaiku Allah SWT.Panjaluke Bambang di ijabah kalian Gusti
Allah,Bambang diwehi tentrem ati,lan diwehi lobok atine.
            Bambang mikir,Bambang sukses ya amarga Dewi,Dewi sing ngekeki
syarat,lan syarat iku sing iso ndadekne Bambang semangat dadi wong
sing lantip pikirane lan sukses kaya saiki,ora kaya biyen sing ora tau gelem sinau
lan dadi wong bodo.Mula Babang nduwe rencana yen Bambang kate nyambung
silaturrahim maneh,Bambang langsung menyang omahe Dewi,nemoni Dewi lan
Bandi ing omahe.

“Assalamualaikum”

“Waalaikum salam,mangga pinarak mriki mas Bambang.”(Jawabe Dewi)

“Iya wi,matur suwun.Aku mrene mung njalok pangapura lan ngucap matur
suwun,merga syaratmu biyen aku bisa dadi wong sukses kaya ngeneki.Saiki aku
ora bakal ngganggu keluargamu,aku wis ikhlas yen sliramu dadi garwani Bandi.”

“Iya mas tak ngapura lan aku ya njalok pangapuramu,sebeb ora ona sing
jenenge kineban lawang tobat yen wong iku ijik urip.”
“Iya wi,aku ya njaluk ngapura gae bojomu”

“Iya Mbang,aku ya njaluk ngapura.”(Jawabe Bandi)

“Wis cukup,aku katene bali menyang Jerman,aku kate nerusne kerjaku nang
kono

,Wassalamualaikum.”

“Waalaikum salam.”

Bambang banjur balik menyang Jerman lan mboyong wong tuwane.

            Tipise lambe ora salawase dadi susahe ati,iku dibukteake dining


Bambang sing iso sukses gara-garatipise lambe bocah wadon sing
ditresnani.Kabeh iku mesti ana balesane,Wong males mesti mburine
susah.Wong sing sregep sinaune mbesuk bakal ngunduh wohing
kesregepan,yaiku kebungahan.Bambang sing biyen dadi bocah sing ora
karukaruan,saiki bisa dadi wong kang sukses,iku gara gara rajine Bambang ing
bangku sekolah uga ing penggaweane.Ya iku sing diarani manis lambe tipis

 Diunduh dari https://muchlasardhianto.wordpress.com/2015/12/06/contoh-cerita-


pendek-bahasa-jawa-cerkak-nganggo-basa-rinengga/

 
.

Anda mungkin juga menyukai