Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM

GERAKAN LITERASI SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SPF SD NEGERI MARGADANA 3
JL. Temanggung Gg. Bawal 3 No. 26 ( 0283) 310587 Kota Tegal 52143
PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-
Nya, sehingga SD Negeri Margadana 3 Kota Tegal, baik kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan serta komite sekolah mampu bekerja sama menyusun program
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Negeri Margadana 3 tahun pelajaran
2021/2022.
Program GLS dilaksanakan melalui pembiasaan dengan kegiatan membaca
dan atau menulis selama 15 menit sebelum pembelajaran di mulai. Dengan program
ini diharapkan peserta didik mampu membaca lancar, berfikir kritis dan mampu
menyampaikan pendapat secara lisan. Semoga dengan program GLS ini dapat
menambah wawasan peserta didik sehingga mampu menghadapi perkembangan
zaman yang semakin global.
Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu kritik,
saran serta masukan demi sempurnanya program kegiatan ini sangat kami harapkan.
Terima kasih dan salam literasi.

Tegal, Juli 2021


Kepala Sekolah

Ridwan, S.Pd.SD
NIP. 19620311 198201 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di abad ke-21 ini kemampuan ketelitian peserta didik erat kaitannya dengan
ketrampilan membaca. Yang berujung pada kemampuan memahami informasi.
Sebagian besar generasi sekarang lebih banyak menggunakan media yang
praktis, seperti handphone, tablet dan media elektronik lain. Apabila disuruh
membaca mereka enggan atau malas. Memang ada sebagian para generasi muda
yang hobinya membaca, dapat dipastikan dengan banyak membaca buku-buku
yag bermanfaat mereka jadi berprestasi.
Pada tingkat sekolah mengah usia 15 tahun pemahaman membaca peserta
didik di Indonesia berada pada tingkat 64 dengan per hari 3961 skor rata-rata
OELD496 (OECD, 2013). Dari kedua hasil ini dapat dikatakan, bahwa fungsi
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berupaya menjadi semua
warganya menjadi trampil membaca untuk mendukung mereka sebagai
pembelajar sepanjang hayat.
Berdasarkan hal tersebut diatas Kemendikbud mengadakan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang
pendidikan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga satuan
pendidikan. Selain itu pelibatan unsur eksternal dan unsur publik yakni orangtua
peserta didik, masyarakat dan dunia usaha.

B. Konsep Dasar Literasi


Konsep dasar literasi adalah kegiatan yang selama ini identik dengan aktivitas
membaca dan menulis, namun deklarasi praha pada tahun 2003 menyebutkan
bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang mampu berkomunikasi dan
masyarakat. Literasi juga bermaksud praktik dan hubungan sosial yang terkait
dengan pengetahuan, bahasa dan budaya (UNESCO, 2003)
Literasi sekolah mengenal pada metode pembelajaran kurikulum 2013 yang
menempatkan peserta didik sebagai subyek pembeljaran dan guru sebagi
fasilitator. Kegiatan literasi tidak lagi berfokus pada peserta didik, tetapi guru
juga subyek pembelajaran. Dalam konflik sekolah, subyek dalam kegiatan literasi
sekolah adalah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (pustkawan),
pengawas dan kepala sekolah .
C. Prinsip-Prinsip Literasi Sekolah
Menurut beers (2009) praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah
menekan pada :
1. Perkembangan literasi kegiatan berjalan sesuai dengan tahap perkembangan
yang dapat di prediksi.
Tahap ini anak belajar memnca dan menulis saling berikikisan antar tahap
perkembangan.
2. Program literasi yang baik bersifat berimbang artinya tiap peserta didik
kebutuhan berbeda sehingga perlu di variasikan, artinya program literasi
perkembangan.
3. Prosedur literasi terintegrasi pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah
adalah tanggung jawab semua guru di semua mapel sebab semua mapel
membutuhkan bahasa.
4. Kegiatan membaca dan menulis di lakukan kapanpun.
5. Kegitan literasi mengembangkan budaya lisan.
6. Kegiatan literasi perkembangan kesadaran terhadap keberagaman warga
sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan listerasi di sekolah
BAB II
TUJUAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH

A. Tujuan Literasi Sekolah


Seperti kita ketahui kebersamaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan
suatu atau kegiatan yang bersifat partisipasif dengan melibatkan warga sekolah
(peserta didik, pendidik, kepala sekolah dan orang tua peserta didik).
Upaya yang di tempat untuk mewujudkannnya lembaga pembiasaan membaca
peserta didik yang dilakukan dengan kegiatan membaca 15 menit dibawah
bimbingan secara khusus. Tujuan kegiatan literasi di sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Memotivasi peserta didik agar membaca
2. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca
3. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan
4. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik
5. Guru / pustakawan / kepala sekolah menjadi teladan membaca bagi peserta
didik.

B. Tujuan Pelaksanaan Literasi Sekolah


Tahap pembiasaan kegiatan pelaksanaan pembiasaan gerakan literasi sekolah
pada tahap ini bertujuan menambahkan minat peserta didik terhadap bacaan dan
terhadap kegiatan literasi :
1. Kecakapan literasi
Jenjang SD kelas rendah, yaitu komunikasi, berfikir
Jenjang SD kelas tinggi yaitu komunikasi, berfikir, kritis
2. Apa fokus dan prinsip kegiatan di tahap pembiasaan, menyimak, membaca,
fokus kegiatan, jenis bacaan saran dan prasarana.
BAB III
PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH

A. Pelaksanaan
Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan minat peserta didik terhadap
bacaan dan terhadap kegiatan membaca. Berikut Indikator pelaksanaan program
GLS :
1. Kecakapan Literasi
Jenjang Komunikasi Berpikir Kritis
SD kelas rendah Mengartikulasikan empati Memisahkan fakta Dan fiksi
terhadap tokoh cerita
SD kelas tinggi Mempresentasikan cerita dengan Mengetahui jenis tulisan dalam
efektif media dan tujuannya

2. Fokus dan Prinsip Kegiatan di Tahap Pembiasaan


Kegiatan membaca yang dapat dilakukan pada tahap pembiasaan:
Fokus
Jenis Sarana &
Jenjang Menyimak Membaca
Kegiatan
Bacaan Prasarana
SD Menyimak Mengenali Membacakan
Buku Sudut buku
kelas cerita untuk dan buku
cerita kelas,
rendah menumbuhkan membuat dengan
bergambar, perpustakaan,
empati inferensi, nyaring,
buku area baca
prediksi, membaca
tanpa teks
terhadap dalam hati
(wordless
gambar picture
books),
buku
dengan
teks
sederhana,
baik fiksi
maupun
nonfiksi
SD Menyimak Memahami Membacakan Buku Sudut buku
kelas (lebih lama) isi bacaan buku cerita kelas,
tinggi untuk dengan dengan bergambar, perpustakaan,
memahami berbagai nyaring, buku area baca
isi bacaan strategi membaca bergambar
(mengenali dalam hati kaya teks,
jenis teks, buku novel
membuat pemula,
inferensi, baik dalam
koneksi bentuk
dengan cetak/
pengalaman/ digital/
visual
B. Langkah – Langkah Kegiatan
Kegiatan membaca 15 Menit dilakukan pada waktu sebelum pembelajaran
dimulai, kegiatan itu meliputi :
1. Membacakan nyaring
Guru/pustakawan/relawan membacakan buku/bahan bacaan lain dengan
nyaring. Tujuan kegiatan ini adalah :
a. Memotivasi peserta didik agar mau membaca.
b. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca.
c. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
d. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik.
e. Guru/pustakawan/kepala sekolah menjadi teladan membaca.
Tahap
Kegiatan
Membaca

1. Persiapan yang perlu Memahami tujuan membacakan nyaring,


dilakukan yaitumenumbuhkan minat baca, memeragakan
caramembaca, dan menjadikan peserta didik
lancarmembaca.
a) Mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan
membaca peserta didik.
b) Memilih buku yang berkualitas baik dan
memiliki isi
c) yang disesuaikan dengan jenjang dan minat
pesertadidik.
d) Melakukan kegiatan prabaca dan baca ulang
dengan
Tujuan:
a) mengetahui jalannya cerita, atau isi/pesan
dalam
setiap buku yang dibaca;
b) mengetahui letak tanda-tanda baca sehingga
memungkinkan untuk mengatur intonasi suara
c) agar menarik atau menentukan kapan harus
jeda;
d) mengantisipasi pertanyaan yang ditanyakan
olehpeserta didik; danmelakukan prediksi
atau menghubungkan isibacaan dengan topik
lain yang relevan.
e) Menulis pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan
diskusi.
f) Melatih intonasi, volume suara, dan gerak
tubuhagar dapat membacakan buku dengan
menarik serta
ekspresi wajah yang mendukung penceritaan.

2. Sebelum membacakan a) Memulai dengan menyapa peserta didik dan


nyaring menyebutkan alasan memilih bacaan tersebut.
b) Menunjukkan sampul buku cerita yang akan
dibacakan dan menyampaikan gambaran
singkat
cerita.
Tahap
Kegiatan
Membaca
c) Menyebutkan judul, pengarang, dan ilustrator
buku.
Menggali pengalaman peserta didik, misalnya
dengan menanyakan: Apakah ada di antara
merekayang pernah membaca buku tersebut?
Apakah adayang memiliki buku itu? Atau,
apakah ada yangdapat menduga isi buku itu?

d) Mulai menyusuri ilustrasi, apabila terdapat


dalambuku atau bahan bacaan.
e) Membacakan buku dengan cara yang
sangatmenarik.

3. Saat membacakan nyaring a) Suara dapat didengar seluruh peserta didik:


tidakterlalu cepat,disertai intonasi, ekspresi,
dan gesturyang sesuai isi cerita.
b) Bersikap ramah.
c) Menanggapi komentar dan pertanyaan peserta
didik.
d) Mengingatkan peserta didik untuk menyimak.
e) Membagi informasi dan berdiskusi
selamamembacakan buku.
f) Mengajak peserta didik aktif bertanya.
g) Mengajak peserta didik untuk menceritakan
apayang dibacakan dan apa yang dipikirkan
(thinkaloud) terkait bacaan.

4. Setelah Membacakan nyaring a) Meminta peserta didik mengajukan


pertanyaan.
b) Guru mengajukan pertanyaan seandainya
pesertadidik tidak bertanya.
c) Meminta peserta didik untuk menceritakan
ulangbacaan dengan kata-katanya sendiri.
d) Meletakkan buku atau materi bacaan di
tempat yangmudah dilihat dan dijangkau oleh
tangan pesertadidik.
e) Mencatat judul buku yang telah dibacakan.

2. Membaca Dalam Hati


Membaca dalam hati (sustained silent reading) adalah kegiatan membaca 15
menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan. Guru menciptakan
suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku
yang dibacanya. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kebiasaan fokus
dalam membaca pada peserta didik.
Tahap
Kegiatan
Membaca
Tahap
Kegiatan
Membaca
1. Persiapan membaca dalam hati a) Memahami tujuan membaca dalam
hati,yaitu untuk menumbuhkan minat
bacapeserta didik.
b) Memastikan agar bacaan sesuai
dengantingkat keterampilan
membacapeserta didik.

2. Sebelum membaca dalam hati a) Menawarkan kepada peserta didik


dilakukan apakah mereka memilih sendiri buku
yang ingin dibaca dari Sudut Baca
Kelas atau membawanya sendiri dari
rumah.
b) Membebaskan peserta didik untuk
memilihbuku yang sesuai dengan minat
dankesenangannya.
c) Memberi semangat kepada peserta
didikbahwa ia harus membaca buku
tersebut sampai selesai, dalam kurun
waktu tertentu,bergantung pada
ketebalan buku.
d) Membolehkan peserta didik untuk
mencari buku lain apabila isi buku
dianggap kurangmenarik.
e) Membolehkan peserta didik untuk
memilih tempat yang disukainya untuk
membaca.
f) Menyediakan buku-buku dengan jenis
danjudul yang variatif.

3. Saat membaca dalam Hati Peserta didik dan guru bersama-


samamembaca buku masing-masing dengan
tenang selama 15 menit.
4. Setelah membaca dalam hati
Guru dapat menggunakan 5–10 menit
setelah membaca untuk bertanya kepada
peserta didik tentang buku yang dibaca

C. Waktu Pelaksanaan Di Sekolah


1. Dilaksanakan sebelum pembelajaran selama ± 15 menit
2. Dapat dilaksanakan di dalam ruang kelas atau di luar kelas.
BAB IV
PENUTUP

Program GLS ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan


minat baca peserta didik sesuai dengan perkembangannya. Literasi harus
menjadi budaya yang dimiliki peserta didik sebagai salah satu visi di SD
Negeri Margadana 3. Kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan, komite dan
orangtua hendaknya tetap berusaha bekerja sama dalam meningkatkan minat
membaca melalui pembiasaan literasi di sekolah untuk menjawab tantangan
jaman yang semakin global.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah kita untuk terus
mengembangkan program-program pendidikan yang bermutu demi kemajuan
belajar peserta didik di SD Negeri Margadana 3.

Anda mungkin juga menyukai