Anda di halaman 1dari 8

TOPIK 2

RUANG KOLABORASI - LITERASI DASAR


Dosen Pengampu : Dianasari, M. Pd.
KELOMPOK 1
Nama Anggota :
1. Lulu Ruaidah
2. Lusiana Dwi Putri
3. M. Ardiyan
4. Meliyanti Rusgiarty
5. Mida Siti A.B

TUGAS 1
Diskusikanlah dengan teman kelompok Saudara! Berikut beberapa pertanyaan yang dapat
membantu analisis Anda.
1. Strategi apa yang digunakan dalam kegiatan literasi tersebut?
Jawab : Strategi yang digunakan dalam kegiatan literasi tersebut yaitu strategi
membaca bersama dan strategi membaca pemahaman dengan mengaktifkan
pengetahuan. Strategi membaca bersama terlihat dari siswa membaca bersama-sama
kata yang telah disediakan oleh guru, seperti T-E-L-U-R dibaca TELUR dan lainnya.
Strategi membaca pemahaman dengan mengaktifkan pengetahuan terlihat dari media
yang digunakan guru yaitu kata-kata ditambah dengan gambar, sehingga siswa dapat
menghubungkan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya dengan informasi yang ada
pada teks gambar.
2. Apakah kegiatan literasi yang dijalankan sesuai dengan strategi yang digunakan?
Jawab : kegiatan literasi yang dijalankan telah sesuai dengan strategi yang digunakan,
contohnya dalam membaca bersama guru meminta siswa secara bersama-sama
membaca kata yang telah disediakan oleh guru, seperti Telur, Ulat, Kepompong, dan
Kupu-kupu.
3. Apa kelebihan dan kekurangan strategi tersebut?
Jawab :
Kelebihan dan kekurangan strategi Membaca Bersama:
a. Kelebihan Strategi Bersama
• memungkinkan anak-anak menikmati lingkungan membaca yang tidak
mengancam. Daripada diharapkan langsung membaca sendiri, mereka bisa
menikmati ceritanya. Seiring waktu, mereka akan mulai mengenali kata dan frasa
dan mampu membaca sendiri frasa tersebut dengan percaya diri.
• memberikan anak-anak keuntungan sebagai seorang ahli, dimana ahli tersebut
adalah guru atau orang tua. Meskipun seorang anak yang belajar membaca sendiri
mungkin menemukan kata-kata yang tidak dia pahami dan akibatnya merasa
frustrasi, seorang anak yang berpartisipasi dalam membaca bersama dapat
mengajukan pertanyaan kepada orang dewasa dan dengan demikian memperoleh
manfaat dari pengetahuan orang dewasa yang lebih unggul. Membaca bersama
adalah cara terbaik untuk memperkenalkan buku-buku yang tidak dapat dipahami
anak jika ia mencoba membacanya sendiri.
• Mempromosikan strategi decoding dan pemahaman
b. Kekurangan strategi Bersama
Strategi membaca bersama juga terdapat kekurangan terutama di dalam kelas,
Ketika seluruh kelas sedang membaca buku besar bersama-sama, tanpa ada siswa
tertentu yang dipanggil untuk membaca, maka ada bahaya siswa akan tertinggal.
Jika seorang anak tidak memahami apa yang sedang terjadi atau jika dia hanya
“memeriksa” secara mental dengan melamun atau tidak fokus pada bacaan
bersama, dia mungkin tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut. Selain itu,
seorang siswa mungkin menjadi frustrasi jika dia mencoba untuk berpartisipasi --
misalnya, untuk menghasilkan frasa berikutnya -- namun tidak dapat mengimbangi
siswa yang lebih cepat. Dalam kasus ini, tingkat kecemasannya bisa meningkat dan,
akibatnya, pengalaman membaca yang dibagikan bisa menjadi pengalaman belajar
yang negatif dan bukan positif.
Kelebihan dan kekurangan Strategi mengaktifkan pemahaman yang
mengaktifkan pengetahuan:
a. Kelebihan Strategi mengaktifkan pemahaman
• Guru lebih mudah mengontrol siswa selama pembelajaran.
• Guru lebih mudah memberikan arahan dalam menyampaikan materi karena
siswanya tidak banyak sekali belajar.
• Pengetahuan siswa menjadi bertambah karena adanya saling tukar pengetahuan
yang didapat dengan cara berbeda.
b. Kekurangan strategi mengaktifkan pemahaman
• Memerlukan bantuan guru lain untuk mengawasi siswa yang dipindahkan.
• Tidak semua siswa mampu menyampaikan pengetahuan.
• Membutuhkan waktu yang lama untuk menyampaikan materi yang sedikit.

4. Bagaimana rekomendasi Anda terhadap kegiatan literasi dalam tayangan


tersebut?
Jawab: Rekomendasi dari kelompok kami yakni sebaiknya guru menggunakan media
yang beragam tidak hanya menampilkan gambar saja, akan tetapi dapat menggunakan
media audio visual sehingga siswa dapat melihat gambar dan juga dapat mendengarkan.

TUGAS 2
Menganalisis Jurnal
1. Ceritakan temuan Anda tentang pelaksanaan kegiatan literasi dari artikel tersebut.
Pembelajaran yang dilakukan dengan
metode daring sesuai dengan kondisi yang
tidak memungkinkan melalukan
pembelajaran secara tatap muka menjadikan
minat belajar siswa menurun terutama dalam
Jurnal 1 hal literasi, pembelajaran melalui daring
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah dengan memberikan tugas membaca dan
pada Masa Pandemi Covid-19 dalam menulis melalui video dan sumber belajar
Meningkatkan Minat Baca Siswa LKS guru, dengan bimbingan orang tua
Sekolah Dasar masing-masing mendapatkan peningkatan
kemampuan literasi siswa kelas IIIB SD 010
Samarinda Utara hal ini dibuktikan karena
sebelumnya siswa belum lancar membaca
dan saat pembelajaran daring siswa sudah
cukup baik dalam membaca dan paham
mengenai penggunaan tanda baca.
Brdasarkan jurnal yang telah dibaca bahwa
peran penting orang tua sangat berpengaruh
dalam peningkatan membaca peserta didik,
karena secara intens peserta didik diajarkan
guru dan juga orang tua masing-masing.
Program litarasi dengan membiasakan
membaca disetiap harinya, dengan membaca
1 dongeng perhari dalam membangun minat
baca dan memiliki karakter literasi yang
baik, pengelolaan atau sumber bacaan yang
beragam selain dilakukan dengan membaca
mandiri, mendengarkan cerita dan menyimak
gambar tentang dongeng yang mencakup
nilai sosial dan budaya yang terkandung,
sehingga peserta didik selain membaca
dongeng tetapi mendapat pengetahuan baru
Jurnal 2 melalui bacaan maupun visual yang sudah
Penanaman Karakter Gemar Membaca disajikan seperti gambar dan gerak-gerik
Melalui One Day One Dongeng Pada yang ditampilkan dalam dongeng.
Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan jurnal yang telah dibaca
penanaman gemar membaca pada anak-anak
dapat berjalan secara baik dengan
memanfaatkan fasilitas dari buku bacaan,
novel cerpen, majalah bergambar hingga
iklan sebagai variasi sebagai suber bacaan
dengan metode menyimak, membaca estetik,
membaca kreatif, sampai pada membaca
nyaring. Penkondisian dengan metode yang
bervariatif dan isi dongeng yang beragam
menjadikan peserta didik menyukai dengan
pembelajaran yang santai, ringan akan
menarik perhatian karena mereka dapat
menumbuhkan imajinasi peserta didik.
Menulis sebagai suatu proses untuk
menghasilkan sebuah produk tulisan bukan
hanya berkaitan dengan tanda baca dana tata
Bahasa melainkan proses kemampuan
berpikir. Masalah yang dihadapi yaitu yang
mana dalam menulis cerita fiksi, siswa
mengalami kendala dalam menemukan ide
cerita hingga mengembangkan ide-ide
tersebut menjadi sebuah tulisan, dan juga
ketidakmampuan siswa membedakan cerita
Jurnal 3
fiksi yang mengedepankan imajinasi.
Pelatihan Menulis Cerita Anak Pada
Sehingga dari masalah tersebut tim PKM ini
Siswa SDN Sadagori Cirebon Upaya
menawarkan sebuah Solusi dengan
Kembangkan Krativitas Di Masa
mengadakan sebuah pelatiihan menulis
Pandemi
secara berkesinambungan. Pelatihan ini
diharapkan memberikan pengetahuan dan
pengalaman baru pada siswa tentang teknik
menulis cerita, dengan menggunakan strategi
menulis terbimbing yang dapat
meningkatkan kemampuan menulis cerita
anak. Hasil yang didapatkan setelah
melakukan pelatihan tersebut yaitu dapat
mengetahui cara menentukan ide cerita
kemudian menjadi sebuah tulisan.
Model pembelajaran yang cocok digunakan
Jurnal 4
untuk pembelajaran daring yaitu Picture
Picture Word Inductive Model (Pwim)
Word Inducive Model (PWIM) memberikan
Berbasis E-Learning Dalam
pengaruh pada pembelajaran menulis, model
Pembelajaran Menulis Puisi Siswa
pembelajaran ini memanfaatkan kemampuan
Sekolah Dasar Di Masa Pandemi Covid
siswa untuk berpikir induktif dan
19
menggeneralisasi dasar analisis structural
dan fonetik, model pengembangan ini juga
mengembangkan konsep kosakata menjadi
sebuah kalimat atau paragraph.
Masalah yang dihadapi yaitu rendahnya
keterampilan menulis puisi siswa
dikarenakan beberapa hal yaitu siswa
mengalami kesulitan dalam menemukan dan
mengembanhkan ide, memilih kata, serta
Menyusun kata-kata dalam sebuah tulisan
yang indah. Selain itu, masalah yang
dihadapi siswa adalah ketidakterbiasan siswa
dalam mengemukakan imajinasinya, yang
mengakibatkan sisswa belum mampu untuk
mengaitkan antara imajinasi dengan dunia
nyata ke dalam puisi. Sehingga melihat
masalah tersebut meskipun dalam
pembelajaran daring, keterampilan menulis
puisi siswa harus tetap diperhatikan, oleh
karena itu penggunaan picture word
inductive model (PWIM) berbasis e-learning
mejadi model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kerampilan
menulis puisi siswa. Hasilnya setelah
diterapkan model ini proses pembelajaran
sudah berjalan baik, siswa lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran.

2. Strategi-strategi apakah yang Anda temukan?


Jawab:
a. Stategi yang digunakan pada jurnal 1 yaitu menggunakan stategi membaca
terbimbing.
b. Stategi yang digunakan pada jurnal 2 ini menggunakan strategi one day one
dongeng. Adapun Teknik yang digunakan yaitu Teknik menyimak dan membaca
nyaring.
c. Adapun strategi yang ditemukan pada jurnal 3 yaitu menggunakan strategi menulis
terbimbing.
d. Strategi yang digunakan pada jurnal 4 yaitu model pembelajaran picture word
inductive model (PWIM) berbasis e-Learning.
3. Sajikan hasil diskusi Anda dalam bentuk infografis yang berisi pelaksanaan kegiatan
literasi, strategi-strategi yang ditemukan, dan kelebihan-kelemahan strategi tersebut.
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai