Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN

GERAKAN LITERASI SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SPF SD NEGERI MARGADANA 3
JL.emanggung Gg. Bawal 3 No. 26 ( 0283) 310587 Kota Tegal 521
A. Pendahuluan
Kemampuan ketelitian peserta didik erat kaitannya dengan ketrampilan
membaca, sehingga berujung pada kemampuan memahami informasi. Sebagian
besar generasi sekarang lebih banyak menggunakan media yang praktis, seperti
handphone, tablet dan media elektronik lain. Apabila disuruh membaca mereka
enggan atau malas. Memang ada sebagian para generasi muda yang hobinya
membaca, dapat dipastikan dengan banyak membaca buku-buku yag bermanfaat
mereka jadi berprestasi.
Pada tingkat sekolah mengah usia 15 tahun pemahaman membaca peserta
didik di Indonesia berada pada tingkat 64 dengan per hari 3961 skor rata-rata
OELD496 (OECD, 2013). Dari kedua hasil ini dapat dikatakan, bahwa fungsi
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berupaya menjadi semua
warganya menjadi trampil membaca untuk mendukung mereka sebagai
pembelajar sepanjang hayat.
Berdasarkan hal tersebut diatas Kemendikbud mengadakan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) yang melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang
pendidikan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga satuan
pendidikan. Selain itu pelibatan unsur eksternal dan unsur publik yakni orangtua
peserta didik, masyarakat dan dunia usaha.

B. Konsep Dasar Literasi


Konsep dasar literasi adalah kegiatan yang selama ini identik dengan aktivitas
membaca dan menulis, namun deklarasi praha pada tahun 2003 menyebutkan
bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang mampu berkomunikasi dan
masyarakat. Literasi juga bermaksud praktik dan hubungan sosial yang terkait
dengan pengetahuan, bahasa dan budaya (UNESCO, 2003)
Literasi sekolah mengenal pada metode pembelajaran kurikulum 2013 yang
menempatkan peserta didik sebagai subyek pembeljaran dan guru sebagi
fasilitator. Kegiatan literasi tidak lagi berfokus pada peserta didik, tetapi guru
juga subyek pembelajaran. Dalam konflik sekolah, subyek dalam kegiatan literasi
sekolah adalah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan (pustkawan),
pengawas dan kepala sekolah .

C. Prinsip-Prinsip Literasi Sekolah


Menurut beers (2009) praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah
menekan pada :
1. Perkembangan literasi kegiatan berjalan sesuai dengan tahap perkembangan
yang dapat di prediksi.
Tahap ini anak belajar memnca dan menulis saling berikikisan antar tahap
perkembangan.
2. Program literasi yang baik bersifat berimbang artinya tiap peserta didik
kebutuhan berbeda sehingga perlu di variasikan, artinya program literasi
perkembangan.
3. Prosedur literasi terintegrasi pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah
adalah tanggung jawab semua guru di semua mapel sebab semua mapel
membutuhkan bahasa.
4. Kegiatan membaca dan menulis di lakukan kapanpun.
5. Kegitan literasi mengembangkan budaya lisan.
6. Kegiatan literasi perkembangan kesadaran terhadap keberagaman warga
sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan listerasi di sekolah.

D. Tujuan Literasi Sekolah


Seperti kita ketahui kebersamaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan
suatu atau kegiatan yang bersifat partisipasif dengan melibatkan warga sekolah
(peserta didik, pendidik, kepala sekolah dan orang tua peserta didik).
Upaya yang di tempat untuk mewujudkannnya lembaga pembiasaan membaca
peserta didik yang dilakukan dengan kegiatan membaca 15 menit dibawah
bimbingan secara khusus. Tujuan kegiatan literasi di sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Memotivasi peserta didik agar membaca
2. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca
3. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan
4. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik
5. Guru / pustakawan / kepala sekolah menjadi teladan membaca bagi peserta
didik.

E. Tujuan Pelaksanaan Literasi Sekolah


Tahap pembiasaan kegiatan pelaksanaan pembiasaan gerakan literasi sekolah
pada tahap ini bertujuan menambahkan minat peserta didik terhadap bacaan dan
terhadap kegiatan literasi :
1. Kecakapan literasi
Jenjang SD kelas rendah, yaitu komunikasi, berfikir
Jenjang SD kelas tinggi yaitu komunikasi, berfikir, kritis
2. Apa fokus dan prinsip kegiatan di tahap pembiasaan, menyimak, membaca,
fokus kegiatan, jenis bacaan saran dan prasarana.
F. Pelaksanaan
Pelaksanaan program GLS meliputi :
1. Kecakapan Literasi
Jenjang Komunikasi Berpikir Kritis
SD kelas rendah Mengartikulasikan empati Memisahkan fakta Dan fiksi
terhadap tokoh cerita
SD kelas tinggi Mempresentasikan cerita dengan Mengetahui jenis tulisan dalam
efektif media dan tujuannya

2. Fokus dan Prinsip Kegiatan di Tahap Pembiasaan


Kegiatan membaca yang dapat dilakukan pada tahap pembiasaan:
Fokus
Jenis Sarana &
Jenjang Menyimak Membaca
Kegiatan
Bacaan Prasarana
SD Menyimak Mengenali Membacakan
Buku Sudut buku
kelas cerita untuk dan buku
cerita kelas,
rendah menumbuhkan membuat dengan
bergambar, perpustakaan,
empati inferensi, nyaring,
buku area baca
prediksi, membaca
tanpa teks
terhadap dalam hati
(wordless
gambar picture
books),
buku
dengan
teks
sederhana,
baik fiksi
maupun
nonfiksi
SD Menyimak Memahami Membacakan Buku Sudut buku
kelas (lebih lama) isi bacaan buku cerita kelas,
tinggi untuk dengan dengan bergambar, perpustakaan,
memahami berbagai nyaring, buku area baca
isi bacaan strategi membaca bergambar
(mengenali dalam hati kaya teks,
jenis teks, buku novel
membuat pemula,
inferensi, baik dalam
koneksi bentuk
dengan cetak/
pengalaman/ digital/
visual

G. Langkah – Langkah Kegiatan


Kegiatan membaca 15 Menit dilakukan pada waktu sebelum pembelajaran
dimulai, kegiatan itu meliputi :
1. Membacakan nyaring
Guru/pustakawan/relawan membacakan buku/bahan bacaan lain dengan
nyaring. Tujuan kegiatan ini adalah :
a. Memotivasi peserta didik agar mau membaca.
b. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca.
c. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
d. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik.
e. Guru/pustakawan/kepala sekolah menjadi teladan membaca.
Tahap Dilaksanakan
Kegiatan
Membaca Ya Tidak

1. Persiapan yang Memahami tujuan


perlu dilakukan membacakan nyaring,
yaitumenumbuhkan minat
baca, memeragakan
caramembaca, dan
menjadikan peserta didik
lancarmembaca.
a) Mengetahui tingkat
kemampuan berpikir dan
membaca peserta didik.
b) Memilih buku yang
berkualitas baik dan
memiliki isi
c) yang disesuaikan dengan
jenjang dan minat
pesertadidik.
d) Melakukan kegiatan
prabaca dan baca ulang
dengan
Tujuan:
a) mengetahui jalannya
cerita, atau isi/pesan
dalam
setiap buku yang dibaca;
b) mengetahui letak tanda-
tanda baca sehingga
memungkinkan untuk
mengatur intonasi suara
c) agar menarik atau
menentukan kapan harus
jeda;
d) mengantisipasi pertanyaan
yang ditanyakan
olehpeserta didik;
danmelakukan prediksi
atau menghubungkan
isibacaan dengan topik
lain yang relevan.
e) Menulis pertanyaan-
pertanyaan sebagai bahan
diskusi.
Tahap Dilaksanakan
Kegiatan
Membaca Ya Tidak
f) Melatih intonasi, volume
suara, dan gerak
tubuhagar dapat
membacakan buku dengan
menarik serta
ekspresi wajah yang
mendukung penceritaan.
2. Sebelum
membacakan a) Memulai dengan menyapa
nyaring peserta didik dan
menyebutkan alasan
memilih bacaan tersebut.
b) Menunjukkan sampul
buku cerita yang akan
dibacakan dan
menyampaikan gambaran
singkat
cerita.
c) Menyebutkan judul,
pengarang, dan ilustrator
buku.
Menggali pengalaman
peserta didik, misalnya
dengan menanyakan:
Apakah ada di antara
merekayang pernah
membaca buku tersebut?
Apakah adayang memiliki
buku itu? Atau, apakah
ada yangdapat menduga
isi buku itu?
d) Mulai menyusuri
ilustrasi, apabila terdapat
dalambuku atau bahan
bacaan.
e) Membacakan buku
dengan cara yang
3. Saat sangatmenarik.
membacakan
nyaring a) Suara dapat didengar
seluruh peserta didik:
tidakterlalu cepat,disertai
intonasi, ekspresi, dan
gesturyang sesuai isi
cerita.
b) Bersikap ramah.
c) Menanggapi komentar
dan pertanyaan peserta
didik.
d) Mengingatkan peserta
didik untuk menyimak.
e) Membagi informasi dan
berdiskusi
Tahap Dilaksanakan
Kegiatan
Membaca Ya Tidak
selamamembacakan buku.
f) Mengajak peserta didik
aktif bertanya.
g) Mengajak peserta didik
untuk menceritakan
apayang dibacakan dan
apa yang dipikirkan
4. Setelah (thinkaloud) terkait
Membacakan bacaan.
nyaring
a) Meminta peserta didik
mengajukan pertanyaan.
b) Guru mengajukan
pertanyaan seandainya
pesertadidik tidak
bertanya.
c) Meminta peserta didik
untuk menceritakan
ulangbacaan dengan kata-
katanya sendiri.
d) Meletakkan buku atau
materi bacaan di tempat
yangmudah dilihat dan
dijangkau oleh tangan
pesertadidik.
e) Mencatat judul buku
yang telah dibacakan.

2. Membaca Dalam Hati


Membaca dalam hati (sustained silent reading) adalah kegiatan membaca 15
menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan. Guru menciptakan
suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku
yang dibacanya. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kebiasaan fokus
dalam membaca pada peserta didik.
Tahap Dilaksanakan
Kegiatan
Membaca Ya Tidak

1. Persiapan a) Memahami tujuan


membaca dalam membaca dalam
hati hati,yaitu untuk
menumbuhkan minat
bacapeserta didik.
b) Memastikan agar bacaan
sesuai dengantingkat
keterampilan
membacapeserta didik.

2. Sebelum a) Menawarkan kepada


membaca dalam peserta didik
Tahap Dilaksanakan
Kegiatan
Membaca Ya Tidak
hati dilakukan apakahmereka memilih
sendiri buku yangingin
dibaca dari Sudut Baca
Kelas atau membawanya
sendiri dari rumah.
b) Membebaskan peserta
didik untuk memilih
buku yang sesuai dengan
minat
dankesenangannya.
c) Memberi semangat
kepada peserta didik
bahwa ia harus membaca
buku tersebutsampai
selesai, dalam kurun
waktu
tertentu,bergantung pada
ketebalan buku.
d) Membolehkan peserta
didik untuk mencaribuku
lain apabila isi buku
dianggap kurang
menarik.
e) Membolehkan peserta
didik untuk memilih
tempat yang disukainya
untuk membaca.
f) Menyediakan buku-buku
dengan jenis danjudul
yang variatif.

3. Saat membaca Peserta didik dan guru


dalam Hati bersama-sama membaca
buku masing-masing dengan
tenang selama 15 menit.

Guru dapat menggunakan 5–


4. Setelah
10 menit setelah membaca
membaca dalam
untuk bertanya kepada
hati
peserta didik tentang buku
yang dibaca

H. Waktu Pelaksanaan Di Sekolah


1. Dilaksanakan sebelum pembelajaran selama ± 15 menit
2. Dilaksanakan di dalam ruang kelas atau di luar kelas.
I. Penuutup
Program GLS ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan minat
baca peserta didik sesuai dengan perkembangannya. Literasi harus menjadi
budaya yang dimiliki peserta didik sebagai salah satu visi di SD Negeri
Margadana 3. Kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan, komite dan orangtua
hendaknya tetap berusaha bekerja sama dalam meningkatkan minat membaca
melalui pembiasaan literasi di sekolah untuk menjawab tantangan jaman yang
semakin global.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah kita untuk terus
mengembangkan program-program pendidikan yang bermutu demi kemajuan
belajar peserta didik di SD Negeri Margadana 3.

Tegal, 30 Jnni 2022


Kepala Sekolah

Kusmanto, S.Pd.SD, M.Pd.


NIP. 19830925 201001 1 018

Anda mungkin juga menyukai