Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PROGRAM GERAKAN LITERASI


MTs Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah 10 Cianjur
Tahun Pelajaran 2022-2023

Jl.Mariawati No.10 Km.08 Kp . Nenggeng Ds.Cikanyere Kec.Sukaresmi Kab.Cianjur 43254


Jawa Barat e-mail: mts.mua10@gmail.com
Terakreditasi BAN S/M “B” NPSN : 20278033 NSM :121232030106
PROGRAM KEGIATAN LITERASI

MTs Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah 10 Cianjur

Pendahuluan

Literasi sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana
siswa dalam memahami, mengenal dan menerapkan ilmu yang didapat di madrasah.
Literasi sangat terkait dengan kehidupan siswa, baik kehidupan di lingkungan
madrasah, lingkungan rumah maupun lingkungan sekitarnya sehingga tumbuh sifat
budi pekerti yang mulia.
Dalam kontekas kehidupan beragamapun budaya literasi sangat ditekankan
dalam kehidupan penganutnya, sebagai masyarakat muslim, pentingnya literasi
bahkan ditekankan dalam wahyu pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yakni
perintah membaca ( iqra’) yang dilanjutkan dengan perintah mendidik dengan literasi
(allama bil qalam), namun rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan
Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca
dan menulis.
Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi
budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku buku jauh dari mencukupi kebutuhan
tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum
dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap
lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23
tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi Madrasah untuk menumbuhkan
sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap anak
di Madrasah dasar diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita
rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas
dimulai.
Secara luas, literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan
menulis. Ia juga mencangkup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003)
Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab
proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara
intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu
kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan
kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung
nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi,
tapi tak tahu sopan-santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati, dan
semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak digambarkan
ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur.

Anak-anak yang duduk di bangku Madrasah dasar merupakan usia emas


sehingga penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan
literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru
memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam
melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang
komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu
mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan
pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat
meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam
pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan
bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas,
karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa
untuk kreatif dan berdaya cipta.
Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di
Madrasah, orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus
bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi.

A. Konsep Dasar Literasi


a. Literasi Dasar (Basic Literacy)
Mengembangkan kegiatan membaca, menulis, dan berhitung.
b. Literasi Perpustakaan
Menggalakkan kegiatan literasi dengan menggunakan referensi yang ada di
perpustakaan.
c. Literasi Tekhnologi
Menggunakan kemajuan tekhnologi untuk memudahkan kegiatan literasi.
d. Literasi Media
Menggunakan media sebagai media kampanye literasi. Media terbagi menjadi
media online seperti pembuatan blog yang akan me-link ke website.
e. Literasi Visual
Kemampuan untuk mengapresiasi design grafis dan teks visual.
B. Tujuan
Tujuan untuk menjadikan Madrasah sebagai komunitas yang memiliki komitmen
dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang
komprehensif.
Program Aksi dari Gerakan Literasi Madrasah adalah :
1. Menawarkan, mengajak atau menunjuk masyarakat Madrasah (siswa, guru,
manajemen Madrasah, kepala Madrasah dan komite) agar dapat
melaksanakan kegiatan gerakan literasi Madrasah yang merupakan bentuk
aksi/kegiatan;
2. Mengadakan Sosialisasi tentang pemahaman kepada guru, kepala Madrasah,
komite atau orang tua siswa tentang apa dan bagaimana gerakan literasi
Madrasah;
3. Menyediakan Buku Bacaan Bagi Siswa, merupakan kegiatan yang dirancang
untuk mendapatkan buku bacaan bagi Madrasah;
4. Program Membaca Setiap Hari, merupakan kegiatan yang dirancang agar
setiap Madrasah mengalokasikan waktu minimal 15-30 menit sehari, guna
membiasakan siswa, guru, manajeman Madrasah dan kepala Madrasah untuk
membaca di Madrasah maupun di rumah;
5. Membuat pohon literasi di setiap kelas, pohon literasi dibuat oleh siswa
secara mandiri;
6. Posterisasi madrasah, merupakan kegiatan pembuatan poster – poster yang
berisi ajakan, motivasi maupun kata- kata mutiara yang ditempel di beberapa
spot kelas;
7. Writing Award, merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan
penghargaan kemampuan menulis bagi siswa terhadap buku yang dibaca baik
berupa cerita, resume, ataupun puisi, hal ini bertujuan agar meransang siswa
untuk bisa menulis;
8. Program Aksi Lainnya, program aksi/kegiatan lainnya dapat dirancang secara
khusus dalam upaya membudayakan minat baca dan meningkatkan
kemampuan menulis siswa sesuai dengan sasaran dan harapan yang
diinginkan.
C. Sasaran
Gerakan Literasi Madrasah mengajak emua pihak untuk terlibat dalam usaha
penyandaran budaya literasi yakni:
1. Madrasah sebagai lembaga formal yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan
2. Guru sebagai tenaga pendidik dan teladan bagi siswa dalam hal budaya
baca – tulis
3. Siswa sebagai sasaran utama dalam kegiatan
4. Perpusatakaan sebagai pusat kegiatan baca – tulis.

D. Bentuk kegiatan
Gerakan literasi madrasah adalah sebuah program interverensi pembudayaan
literasi yang dilaksanakan dan dilakukan secara komperhensif pada semua
komponen madrasahsetra berkelanjutan.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Gerakan Loterasi Madrasah ini adalah
sebagai berikut:

PEMBIASAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


 15 menit membaca  15 menit membaca  15 menit membaca
 Jurnal membaca  Jam membaca mandiri  Pemanfaatan berbagai
Harian untuk kegiatan strategi literasi dalam
 Penataan sarana kurikuler/ kokurikuler pembelajaran lintas
Literasi (bila memungkinkan) disiplin
 One child one book ( 1  Pembuatan pohon  Pemanfaatan berbagai
bulan sekali) literasi organizers untuk
 Menciptakan  Menanggapi bacaan secara pemahaman dan
lingkungan kaya teks lisan dan tulisan memproduksi berbagai
 Memilih buku bacaan  Penilaian non-akademik jenis teks
 Kunjungan  Pemanfaatan berbagai  Diorama cerita
perpustakaan graphic organizers untuk  Pembuatan mading
portofolio membaca kelas
 Pengembangan  Penilaian akademik
lingkungan fisik, sosial  Pengembangan
dan afektif lingkungan fisik, sosial,
E. Pelaksanaan
Tekhnis Konsep Literasi (Harian, Mingguan, Bulanan) Madrasah :
HARIAN
1. Membaca buku-buku umum, majalah, alquran, dan koran 15 menit
sebelum pelajaran dimulai di kelas masing-masing/ perpusatakaan
Madrasah.
2. Membuat Majalah Dinding di perpus Madrasah sebagai media apresiasi karya anak.
3. Pembuatan pohon literasi di setiap kelas
4. Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-
nilai budi pekerti luhur.
MINGGUAN
1. Mengadakan quis atau perlombaan kegiatan literasi (lomba membaca,
menulis, berpuisi, drama, menari) yang menyenangkan.
2. Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya (mengarang,
pusi, gambar, dll) untuk dimuat di media massa.
3. Melakukan Evaluasi dan Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di
akhir pekan.
F. Strategi Pelaksanaan
a. Perpustakaan Daerah bersama Dinas Pendidikan Nasional dan
relawan mengadakan sosialisasi pengantar ke 20 Madrasah pilot project.
b. Perpustakaan memberi training/couching khusus kepala Madrasah
dan pustakawan Madrasah (2-3 hari)
c. Perpustakaan melaksanakan pembangunan SIM Perpustakaan
G. Monitoring dan Evaluasi
a. Perpustakaan kepada Madrasah
b. Madrasah kepada murid
H. Penutup
Demikianlah laporan ini dibuat. Semoga dapat menggambarkan kegiatan yang
dimaksud serta dapat dijadikan kerangka acuan kerja Gerakan Literasi Madrasah,

Cianjur 13 Mei 2023

Ketua

Vivif Afifa,S.E
LAMPIRAN KEGIATAN GERAKAN LITERASI
MADRASAH

Tanggal Jum.
No. Berita Foto Kegiatan
Kegiatan Peserta

dilaksanakan kegiatan
Setiap 30
bulan mengunjungi
sekali
perpustakaan
(bergiliran)

dilaksanakan kegiatan
membaca sebelum
Setiap hari Semu
a memulai pembelajaran
siswa selama 10-15 menit di
kelas

Selasa, dilaksanakan kegiatan


Semu
9 November a pembuatan pohon
2021 siswa litersi .

dilaksanakan kegiatan
Pentas Seni Pembacaan
Sabtu, 11
Januari 2022 Puisi
Perwakil
a n kelas

Anda mungkin juga menyukai