Anda di halaman 1dari 6

SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3

September 2019

STRATEGI MENGHIDUPKAN BUDAYA LITERASI MELALUI


DONGENG

Atikah Anindyarini1) Sumarwati2) Budi Waluyo3) Sri Hastuti4) Yant Mujiyanto5)


123
Univesitas Sebelas Maret

1)
Email : atikahanindyarini@gmail.com 2)Email : watik_uns@ymail.com 3)Email :
mas_bewe@yahoo.co.id 4)Email : hastuti2005@gmail.com

ABSTRAK

Pada abad 21 ini, peserta didik dituntut mempunyai keterampilan membaca yang baik sehingga
mereka mempunyai kemampuan untuk memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah menggagas dan mengembangkan gerakan literasi sekolah
(GLS). Namun, GLS hasilnya belum seperti yang diharapkan. Program ini bisa diselenggarakan dengan
baik jika ada dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Baik dukungan dari orangtua, guru, sekolah,
maupun masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini yaitu ingin memaparkan tentang pengertian literasi dan
strategi guru dalam menghidupkan literasi melalui dongeng di sekolah dasar, khususnya pada tahap
pembiasaan. Metode penulisan yang dipilih yaitu metode penulisan deskriptif yang bersumber dari
kajian pustaka. Simpulan dari artikel ini yaitu sebagai berikut 1. Literasi lebih dari sekadar membaca dan
menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan audio. 2. Strategi guru yang bisa dilakukan guru dalam menghidupkan
literasi melalui dongeng pada tahap pembiasaan yaitu dengan cara (1) menumbuhkan minat siswa gemar
membaca,(2) memilih materi yang menarik sesuai dengan timgkat sekolah siswa dan ada pesan moral
yang baik.(3) mengondisikan suasana yang nyaman untuk siswa berliterasi dan siswa aktif terlibat di
dalamnya, (4) Kegiatan membaca dilakukan secara terus-menerus.

Kata kunci: gerakan literasi sekolah, strategi guru, dongeng

PENDAHULUAN oleh Central Connection State University


Menurut Paul Hazard (dalam pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan
Permatasari dkk, 2017:1), dengan menduduki peringkat ke-60 dari 60 negara
dikenalkannya buku sejak awal pada anak- yang terkait dengan minat baca.
anak ibarat mereka diberikan sayap untuk Kondisi literasi ini menurut Santosa
terbang setinggi-tinginya . Mereka akan (2012:12), kemungkian disebabkan kondisi
melihat dunia dengan pandangan yang luas. masyarakat yang pergerakannya melompat
Wawasan mereka menjadi berkembang dan dari keadaan praliterat ke dalan masa
banyak hal baru yang bisa mereka ketahui. pascaliterat, tanpa melalui literer. Hal ini
Membiasakan anak bersentuhan dengan terjadi seiring masuknya teknologi,
buku akan mempermudah mereka untuk informatika, dan semakin majunya dunia
mencintai buku dan mengembangkan kepenyiaran. Akibatnya,masyarakat lebih
literasinya. senang menonton daripada membaca.
Akhir-akhir ini, Kementrian Lingkungan keluarga dan sekolah
Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan bisa berperan penting dalam
(Kemendikbud) terus berusaha untuk meningkatkan budaya baca anak.
mengalakkan minat baca masyarakat, Keteladanan orangtua dan guru dalam
khususnya pada peserta didik. Karena kegiatan membaca diharapkan bisa
berdasarkan survei UNESCO, minat baca menginspirasi anak untuk gemar membaca
masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. . Upaya yang bisa dilakukan untuk
Artinya, dalam seribu masyarakat hanya meningkatkan literasi anak tidak hanya
ada satu orang yang memiliki minat baca. terbatas pada menumbuhkan minat baca
Adapun riset yang lain yang bertajuk “Most anak, tetapi juga menumbuhkan minat anak
Littered Nation in World”yang dilakukan untuk menulis. Dengan seringnya anak

253
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

membaca dan menulis, kemampuan baca pengetahuan sehingga bermanfaat bagi


anak tulis anak akan semakin berkembang. masyarakat (Irianto dan Febrianti, 2017:
Orangtua dan sekolah bisa melatih anak 641).
untuk menuliskan kembali buku apa yang Secara lebih luas, literasi meliputi;
telah dibaca serta melatih anak untuk 1.Literasi Dasar yaitu dengan
menuliskan kembali pengalaman anak yang mengembangkan kegiatan membaca,
paling menarik. Hal ini juga telah dilakukan menulis, dan berhitung; 2. Literasi
oleh pemerintah Amerika dalam pelajaran Perpustakaan yaitu dengan menggalakkan
literasi. Pelajaran literasi di Amerika tidak kegiatan literasi dengan menggunakan
hanya terbatas pada menumbuhkan minat referensi yang ada di perpustakaan.;
baca, namun juga dilatih dan dibiasakan 3. Literasi Teknologi yakni dengan
untuk gemar menulis melalui praktik nyata menggunakan kemajuan teknologi untuk
menulis surat kepada presiden. Siswa memudahkan kegiatan literasi;4.. Literasi
sekolah dasar di Amerika telah mampu Media yaitu dengan menggunakan media
mengungkapkan pandangan mereka melalui sebagai media promosi literasi.. dan 5.
surat pada Presiden Lincoln mengenai Literasi Visual yakni kemampuan untuk
perbudakan (Permatasari dkk,2017:1). Ini mengapresiasi design grafis dan teks visual.
adalah salah satu strategi yang bisa Relevan dengan pendapat tersebut,
dilakukan untuk meningkatkan literasi Teguh (2012:22) menjelaskan bahwa
siswa. literasi lebih dari sekadar membaca dan
menulis, namun mencakup keterampilan
METODE DAN BAHAN berpikir menggunakan sumber-sumber
Dalam penulisan artikel ini pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digunakan metode deskriptif kualitatif digital, dan audio
dengan menggunakan kajian studi pustaka. Kementerian Pendidikan dan
Tujuan dari penulisan deskriptif adalah Kebudayaan melalui Peraturan Menteri
untuk membuat deskripsi, gambaran secara nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah
sistematis, faktual dan akurat mengenai gerakan literasi sekolah untuk
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan menumbuhkan sikap budi pekerti luhur
antarfenomena yang diselidiki kepada anak-anak melalui bahasa. Dalam
(Moeleong,2014:5). Bahan kajian studi praktiknya, setiap anak di sekolah dasar
pustaka bersumber dari buku dan jurnal. diwajibkan membaca buku-buku bacaan
. cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki
HASIL DAN DISKUSI kearifan lokal dalam materi bacaannya
Berdasarkan uraian tersebut di sebelum proses pembelajaran di kelas
atas, dalam artikel ini akan dipaparkan dimulai.
mengenai pengertian literasi dan strategi Menanamkan nilai-nilai luhir pada
guru dalam menghidupkan literasi melalui anak-anak sekolah dasar sangat tepat,
dongeng di sekolah. karena masa ini merupakan masa anak-anak
pada usia emas (golden age). Salah satu
1.Pengertian Literasi cara yang dapat dilakukan untuk
Dalam Kamus Besar Bahasa menanamkan budi pekerti luhur adalah
Indonesia, yang dimaksudkan dengan literer melalui gerakan literasi sekolah.
adalah (sesuatu yang) berhubungan dengan
tradisi tulis (https://kbbi.web.id/literer). 2. Strategi Guru dalam Menghidupkan
Literasi tidak hanya sekadar kemampuan Literasi melalui Dongeng di Sekolah
membaca dan menulis, tetapi literasi bisa Guru berperan penting untuk
berarti melek teknologi, politik, berpikir menyukseskan gerakan literasi sekolah. Hal
kritis, dan peka terhadapi lingkungan ini akan berhasil jika guru mampu
sekitar. Menurut Kirsch & Jungeblut dalam mengembangkan pembelajaran yang
buku Literacy: Profile of America’s Young inovatif dan menarik. Dalam
Adult, literasi didefinisikan sebagai pengembangan pembelajaran, guru juga
kemampuan seseorang dalam menggunakan harus mampu memilih dan memanfaatkan
informasi untuk mengembangkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk

254
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

membaca buku-buku yang berkualitas, merupakan materi yang biasanya disukai


karena kegiatan membaca sejalan dengan siswa. 2. Materi cerita yang dipilih oleh
proses berpikir kritis yang memungkinkan guru sebaiknya disesuaikan dengan tingkat
siswa untuk kreatif dan berdaya cipta. kelas siswa. Dalam pemilihan materi cerita
Gerakan literasi sekolah (GLS) di ini, guru di sekolah bisa berkolaborasi
SD dilaksanakan melalui 3 tahap, yaitu dengan guru lain untuk mencari dan
tahap pembiasaan, pengembangan, dan mengumpulkan materi cerita sehingga
pembelajaran. Tiap tahap tersebut diuraikan cerita itu bisa langsung dimanfatkan guru.
secara singkat berikut ini; 1. Pada tahap 3. Guru sebaiknya bisa menciptakan
pembiasaan ditekankan dengan kondisi ruangan pada tahap ini senyaman
menumbuhkan minat baca.Hal ini mungkin, 4. Kegiatan 15 menit yang
dilakukan melalui kegiatan 15 menit dipentingkan bukan durasinya membaca,
membaca (Permendikbud No. 23 Tahun tetapi konsistennya kegiatan ini untuk tetap
2015). 2. Pada tahap pengembangan dilaksakan oleh guru dan siswa. Uraian
dilakukan dengan meningkatkan tentang strategi yang bisa dilakukan guru
kemampuan literasi dengan kegiatan pada tahap pembiasaan ini akan diuraikan
menanggapi buku pengayaan,serta 3. Pada di bawah ini.
tahap pembelajaran dilakukan dengan Pada tahap pembiasaan, tidak ada
meningkatkan kemampuan literasi di semua tagihan dalam tahap ini, yang penting anak
mata pelajaran yaitu dengan menggunakan senang melakukannya. Kegiatan
buku pengayaan dan strategi membaca di membaca/membacakan buku di tahap
semua mata pelajaran. pembiasaan ini tidak diikuti oleh tugas-
Untuk meningkatkan literasi anak, tugas menghafalkan cerita, menulis
dongeng atau cerita dipilih sebagai materi sinopsis, dan lain-lain. Penumbuhan minat
yang bisa merangsang rasa ingin tahu baca dilakukan melalui kegiatan 15 menit
anak..Cerita merupakan salah satu karya membaca. Cara membaca buku bisa
sastra yang diajarkan secara seimbang dan dilakukan secara mandiri,berpasangan
terpadu dengan pembelajaran Bahasa dengan teman , atau dibacakan oleh guru.
Indonesia (Santosa, 2011:6). Karya sastra Membaca bisadilakukan dengan membaca
berupa cerita sangat relevan bagi anak-anak dalam hati dan membaca nyaring.
(siswa) sekolah dasar bahkan lebih disukai Dalam pemilihan materi, untuk
anak-anak daripada bacaan noncerita. Huck, siswa SD kelas rendah perlu diperhatikan
dkk (1987) dan Cullinan (1989:12-23) hal-hal sebagai berikut 1. Siswa perlu
mengemukakan bahwa jika anak-anak didampingi ketika memilih buku., 2. Buku
membaca karya sastra termasuk cerita dapat mengandung informasi yang sederhana dan
membantu perkembangan kognitif, atau kejadian sehari-hari; 3. Cerita
perkembangan bahasa, perkembangan mengandung nilai optimisme, bersifat
moral dan sosialnya. Cerita dapat inspiratif, dan mengembangkan imajinasi.,
memotivasi dan memperkaya 4. Buku dapat bergenre fantasi dengan
perbendaharaan kosakata. Dengan demikian tokoh binatang (fabel); yang mengandung
membaca cerita diharapkan dapat pesan moral sesuai dengan tahapan tumbuh
meningkatkan potensi anak dalam kembang siswa; 5.Pesan moral disampaikan
mengapresiasi karya sastra. dengan tidak menggurui; 6.Buku yang
Bagaimana strategi yang bisa dibacakan dapat berukuran besar (big
dilakukan guru untuk meningkatkan literasi book). Adapun untuk siswa SD kelas tinggi,
anak di sekolah dasar? Pada artikel ini 1. siswa dapat memilih buku secara
hanya akan dibahas salah satu dari ketiga mandiri. 2.Buku mengandung informasi
tahapan tersebut, yaitu pada tahap yang kompleks. 3. Cerita mengandung nilai
pembiasaan, kegiatan 15 menit optimisme, bersifat inspiratif, dan
membaca. Pada tahap ini, strategi yang mengembangkan imajinasi. 4. Buku dapat
bisa dilakukan oleh guru yaitu .1. bergenre cerita rakyat yang sesuai dengan
Bagaimana anak ditumbuhkan rasa gemar jenjang SD. 5. Buku mengandung pesan
membaca. . Siswa bisa memilih bacaan moral sesuai dengan tahapan tumbuh
yang menarik hatinya. Dongeng atau cerita kembang peserta didik dalam berbagai

255
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

aspek, antara lain moral, sosial, kognitif. Mencatat judul buku yang telah dibacakan
6.Pesan moral cerita disampaikan dengan ((Faizah dkk,2016: 10-15).
tidak menggurui Pada tahap pembiasaan, cerita yang
Selain dengan menyuruh siswa dibaca atau dibacakan bisa diawali dengan
membaca dalam hati,pada tahap cerita singkat yang bisa dipahami oleh
pembiasaan ini, guru juga bisa membacakan siswa. Ada pesan moral yang baik dan bisa
cerita kepada siswa dengan membaca menginspirasi siswa. Berikut ini contoh
nyaring. Tujuan dilaksanakan kegiatan sebuah cerita pendek yang cukup
membaca nyaring adalah sebagai berikut, mengesankan untuk dibaca siswa. Kisah
yaitu 1.Untuk memotivasi siswa agar mau Fatimah.
membaca. 2.Membuat siswa dapat Rasulullah tidak pernah tidur
membaca dan gemar membaca. sebelum mencium Fatimah. Pernah suatu
3.Memberikan pengalaman membaca yang kali ditanya oleh salah satu isterinya,
menyenangkan. 4.Membangun komunikasi “kenapa”? Jawab Rasulullah “Setiap aku
antara guru dan peserta didik. 5. rindu surga,aku selalu
Guru/pustakawan/kepala sekolah menjadi mencium semerbak bau surga pada diri
teladan membaca. (Faizah dkk,2016: 21). Fatimah. Kemudian beliau bersabda
Sebelum membaca nyaring, guru “Putriku Fatimah,kamu jangan tidur
memulai dengan a) Menyapa peserta didik sebelum mengkhatamkan alquran, sebelum
dan menyebutkan alasan memilih bacaan seluruh nabi memberikan syafaat
tersebut. b) Menunjukkan sampul buku untukmu,sebelum memaafkan mukminin
cerita yang akan dibacakan dan mukminat di dunia ini, dan sebelum umroh
menyampaikan gambaran singkat cerita. c) dan haji. Kemudian Fatimah bertanya
Menyebutkan judul, pengarang, dan kepada ayahnya, siapa yang sanggup
ilustrator buku. d) Menggali pengalaman melakukannya? Rasulullah menjawab
peserta didik, misalnya dengan sebelum mengkhatamkan alquran, diganti
menanyakan: Apakah ada di antara mereka dengan membaca surat al ikhlas 3 kali.
yang pernah membaca buku tersebut? sebelum seluruh nabi memberikan syafaat
Apakah ada yang memiliki buku itu? Atau, untukmu,diganti dengan membaca
apakah ada yang dapat menduga isi buku sholawat, sebelum memaafkan mukminin
itu? e) Mulai menyusuri ilustrasi, apabila mukminat di dunia ini, istighfar dan
terdapat dalam buku atau bahan bacaan. f) mendoakan mereka dan sebelum umroh dan
Membacakan buku dengan cara yang haji, diganti dengan membaca
menarik. tasbih,tahmid,tahlil, takbir.
Saat membaca nyaring, sebaiknya a) Cerita tersebut di atas, tentunya
Suara dapat didengar seluruh siswa, cerita yang bisa dibaca atau dibacakan
membaca tidak terlalu cepat, disertai untuk siswa yang beragama Islam. Ada
intonasi, ekspresi, dan gestur yang sesuai isi pesan moral yang ingin disampaikan
cerita. b) Bersikap ramah. c) Menanggapi kepada siswa, bahwa sebelum tidur
komentar dan pertanyaan siswa. d) sebaiknya siswa berdoa. Perintah berdoa
Mengingatkan siswa untuk menyimak. e) yang disampaikan melalui cerita akan lebih
Membagi informasi dan berdiskusi selama efektif disampaikan kepada siswa
membacakan buku. f) Mengajak siswa aktif dibandingkan dengan perintah secara
bertanya. g) Mengajak siswa untuk langsung. Cerita singkat yang inspiratif
menceritakan apa yang dibacakan dan apa seperti ini bisa dicari dan dikumpulkan oleh
yang dipikirkan terkait bacaan. Setelah guru-guru yang ada di sekolah, sehingga
membaca nyaring, guru a) memberi guru tidak perlu bingung lagi untuk mencari
kesempatan siswa untuk bertanya b) Guru cerita yang akan digunakan dalam tahap
bertanya seandainya tidak ada siswa yang pembiasaan, Dengan adanya materi cerita
bertanya. c) Memberi kesempatam siswa inspiratif yang sudah disiapkan oleh guru,
untuk menceritakan ulang bacaan dengan diharapkan siswa lebih termotivasi untuk
kata-katanya sendiri. d) Meletakkan buku membaca atau menyimak cerita dari guru.
atau materi bacaan di tempat yang mudah Agar peserta didik dapat
dilihat dan dijangkau oleh siswa . e) berkonsentrasi pada buku yang dibacanya,

256
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

guru sebaiknya bisa menciptakan suasana mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Tujuan
tenang dan nyaman. Tempat kegiatan ini pendidikan adalah membentuk anak berbudi
diusahakan bersih, rapi, pencahayaan pekerti luhur dan berakhlak mulia. Kegiatan
cukup, dan sirkulasi udara baik. Untuk membaca diharapkan dapat menumbuhkan
lebih meningkatkan semangat dan siswa gemar membaca, sehingga bisa
konsentrasi siswa ketika membaca, bisa menjadi sarana untuk mencapai tujuan
diperdengarkan musik instrumentalia tersebut.
seperti musik Kitaro, Kenny G, David
Foster, dan sebagainya. KESIMPULAN
Pada tahap pembiasaan, yang Simpulan dari artikel ini yaitu
ditekankan adalah pembiasaannya bukan sebagai berikut 1. Literasi tidak hanya
durasinya. Tahap pembiasaan ini tidak bisa berupa kegiatan membaca dan menulis,
dikatakan berhasil jika pelaksanaanya tidak namun mencakup keterampilan berpikir
dilakukan secara rutin. Perlu ada komitmen menggunakan sumber-sumber pengetahuan
dan konsistensi dari pihak sekolah,guru,dan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan
siswa untuk mewujudkannya. Hal ini audio. 2. Strategi guru yang bisa dilakukan
seperti dinyatakan oleh Pilgreen dalam guru dalam menghidupkan literasi melalui
Antoro (2017) yang menyatakan bahwa dongeng pada tahap pembiasaan yaitu
yang terpenting adalah siswa bisa dengan cara (1) menumbuhkan minat siswa
melakukan kegiatan membaca secara gemar membaca (2) memilih materi yang
berulang-ulang dan dilakukan secara menarik sesuai dengan timgkat sekolah
konsiten setiap hari. Karena tidak ada siswa dan ada pesan moral yang baik.(3)
jaminan, siswa mempunyai waktu untuk mengondisikan suasana yang nyaman untuk
membaca di luar sekolah. Oleh karena itu, siswa berliterasi dan siswa aktif terlibat di
sekolah harus memberi waktu khusus dalamnya (4) Kegiatan membaca dilakukan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas secara terus-menerus.
membaca.
Pendidikan pada dasarnya tidak
dimaksudkan mencetak anak agar bisa

REFERENSI Moeleong,Lexy .J. 2014. Metodologi


Antoro,Billy.2017. Gerakan Literasi Penulisan Kualitatif. Bandung: PT.
Sekolah: Dari Pucuk Hingga Akar Remaja Rosdakarya
Sebuah Refleksi. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Permatasari, Andalusia N., Dinar Nur
Kementerian Pendidikan dan Intan., Dewi Mulyani. “Literasi Dini
Kebudayaan. dengan Teknik Bercerita” dalam
Journal Family Edu. Vol III No.1
Faizah, D.U.,dkk.2016. Panduan Gerakan April 2017.
Literasi Sekolah di Sekolah Dasar .
Direktorat Jenderal Santosa, Hari. 2008.Membangun Minat
Pendidikan Dasar dan Menengah Baca Anak Usia Dini melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyediaan Buku Bergambar . UPT
Perpustakaan Universitas Negeri
Irianto, P.O dan Febrianti,L.Y 2017. Malang. http://library.um.ac.id/.
“Pentingnya Penguasaan Literasi Diakses 3 Sepetember 2019.
Bagi Generasi Muda dalam
Menghadapi MEA” dalam seminar Teguh, Mulyo. “Gerakan Literasi Sekolah
Internasional The 1st Education Dasar” dalam Seminar Nasional
and Language International Aktualisasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Conference Proceedings Center for Dasar melalui Gerakan Literasi
International Language Sekolah Untuk Menyiapkan Generasi
Development of Unissula. Unggul dan Berbudi Pekerti. 15 Maret
2017.

257
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).


Kamus versi online/daring (dalam
jaringan)
(https://kbbi.web.id/literer) Diakses
3September 2019

258

Anda mungkin juga menyukai