September 2019
1)
Email : atikahanindyarini@gmail.com 2)Email : watik_uns@ymail.com 3)Email :
mas_bewe@yahoo.co.id 4)Email : hastuti2005@gmail.com
ABSTRAK
Pada abad 21 ini, peserta didik dituntut mempunyai keterampilan membaca yang baik sehingga
mereka mempunyai kemampuan untuk memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah menggagas dan mengembangkan gerakan literasi sekolah
(GLS). Namun, GLS hasilnya belum seperti yang diharapkan. Program ini bisa diselenggarakan dengan
baik jika ada dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Baik dukungan dari orangtua, guru, sekolah,
maupun masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini yaitu ingin memaparkan tentang pengertian literasi dan
strategi guru dalam menghidupkan literasi melalui dongeng di sekolah dasar, khususnya pada tahap
pembiasaan. Metode penulisan yang dipilih yaitu metode penulisan deskriptif yang bersumber dari
kajian pustaka. Simpulan dari artikel ini yaitu sebagai berikut 1. Literasi lebih dari sekadar membaca dan
menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan audio. 2. Strategi guru yang bisa dilakukan guru dalam menghidupkan
literasi melalui dongeng pada tahap pembiasaan yaitu dengan cara (1) menumbuhkan minat siswa gemar
membaca,(2) memilih materi yang menarik sesuai dengan timgkat sekolah siswa dan ada pesan moral
yang baik.(3) mengondisikan suasana yang nyaman untuk siswa berliterasi dan siswa aktif terlibat di
dalamnya, (4) Kegiatan membaca dilakukan secara terus-menerus.
253
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019
254
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019
255
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019
aspek, antara lain moral, sosial, kognitif. Mencatat judul buku yang telah dibacakan
6.Pesan moral cerita disampaikan dengan ((Faizah dkk,2016: 10-15).
tidak menggurui Pada tahap pembiasaan, cerita yang
Selain dengan menyuruh siswa dibaca atau dibacakan bisa diawali dengan
membaca dalam hati,pada tahap cerita singkat yang bisa dipahami oleh
pembiasaan ini, guru juga bisa membacakan siswa. Ada pesan moral yang baik dan bisa
cerita kepada siswa dengan membaca menginspirasi siswa. Berikut ini contoh
nyaring. Tujuan dilaksanakan kegiatan sebuah cerita pendek yang cukup
membaca nyaring adalah sebagai berikut, mengesankan untuk dibaca siswa. Kisah
yaitu 1.Untuk memotivasi siswa agar mau Fatimah.
membaca. 2.Membuat siswa dapat Rasulullah tidak pernah tidur
membaca dan gemar membaca. sebelum mencium Fatimah. Pernah suatu
3.Memberikan pengalaman membaca yang kali ditanya oleh salah satu isterinya,
menyenangkan. 4.Membangun komunikasi “kenapa”? Jawab Rasulullah “Setiap aku
antara guru dan peserta didik. 5. rindu surga,aku selalu
Guru/pustakawan/kepala sekolah menjadi mencium semerbak bau surga pada diri
teladan membaca. (Faizah dkk,2016: 21). Fatimah. Kemudian beliau bersabda
Sebelum membaca nyaring, guru “Putriku Fatimah,kamu jangan tidur
memulai dengan a) Menyapa peserta didik sebelum mengkhatamkan alquran, sebelum
dan menyebutkan alasan memilih bacaan seluruh nabi memberikan syafaat
tersebut. b) Menunjukkan sampul buku untukmu,sebelum memaafkan mukminin
cerita yang akan dibacakan dan mukminat di dunia ini, dan sebelum umroh
menyampaikan gambaran singkat cerita. c) dan haji. Kemudian Fatimah bertanya
Menyebutkan judul, pengarang, dan kepada ayahnya, siapa yang sanggup
ilustrator buku. d) Menggali pengalaman melakukannya? Rasulullah menjawab
peserta didik, misalnya dengan sebelum mengkhatamkan alquran, diganti
menanyakan: Apakah ada di antara mereka dengan membaca surat al ikhlas 3 kali.
yang pernah membaca buku tersebut? sebelum seluruh nabi memberikan syafaat
Apakah ada yang memiliki buku itu? Atau, untukmu,diganti dengan membaca
apakah ada yang dapat menduga isi buku sholawat, sebelum memaafkan mukminin
itu? e) Mulai menyusuri ilustrasi, apabila mukminat di dunia ini, istighfar dan
terdapat dalam buku atau bahan bacaan. f) mendoakan mereka dan sebelum umroh dan
Membacakan buku dengan cara yang haji, diganti dengan membaca
menarik. tasbih,tahmid,tahlil, takbir.
Saat membaca nyaring, sebaiknya a) Cerita tersebut di atas, tentunya
Suara dapat didengar seluruh siswa, cerita yang bisa dibaca atau dibacakan
membaca tidak terlalu cepat, disertai untuk siswa yang beragama Islam. Ada
intonasi, ekspresi, dan gestur yang sesuai isi pesan moral yang ingin disampaikan
cerita. b) Bersikap ramah. c) Menanggapi kepada siswa, bahwa sebelum tidur
komentar dan pertanyaan siswa. d) sebaiknya siswa berdoa. Perintah berdoa
Mengingatkan siswa untuk menyimak. e) yang disampaikan melalui cerita akan lebih
Membagi informasi dan berdiskusi selama efektif disampaikan kepada siswa
membacakan buku. f) Mengajak siswa aktif dibandingkan dengan perintah secara
bertanya. g) Mengajak siswa untuk langsung. Cerita singkat yang inspiratif
menceritakan apa yang dibacakan dan apa seperti ini bisa dicari dan dikumpulkan oleh
yang dipikirkan terkait bacaan. Setelah guru-guru yang ada di sekolah, sehingga
membaca nyaring, guru a) memberi guru tidak perlu bingung lagi untuk mencari
kesempatan siswa untuk bertanya b) Guru cerita yang akan digunakan dalam tahap
bertanya seandainya tidak ada siswa yang pembiasaan, Dengan adanya materi cerita
bertanya. c) Memberi kesempatam siswa inspiratif yang sudah disiapkan oleh guru,
untuk menceritakan ulang bacaan dengan diharapkan siswa lebih termotivasi untuk
kata-katanya sendiri. d) Meletakkan buku membaca atau menyimak cerita dari guru.
atau materi bacaan di tempat yang mudah Agar peserta didik dapat
dilihat dan dijangkau oleh siswa . e) berkonsentrasi pada buku yang dibacanya,
256
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019
guru sebaiknya bisa menciptakan suasana mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Tujuan
tenang dan nyaman. Tempat kegiatan ini pendidikan adalah membentuk anak berbudi
diusahakan bersih, rapi, pencahayaan pekerti luhur dan berakhlak mulia. Kegiatan
cukup, dan sirkulasi udara baik. Untuk membaca diharapkan dapat menumbuhkan
lebih meningkatkan semangat dan siswa gemar membaca, sehingga bisa
konsentrasi siswa ketika membaca, bisa menjadi sarana untuk mencapai tujuan
diperdengarkan musik instrumentalia tersebut.
seperti musik Kitaro, Kenny G, David
Foster, dan sebagainya. KESIMPULAN
Pada tahap pembiasaan, yang Simpulan dari artikel ini yaitu
ditekankan adalah pembiasaannya bukan sebagai berikut 1. Literasi tidak hanya
durasinya. Tahap pembiasaan ini tidak bisa berupa kegiatan membaca dan menulis,
dikatakan berhasil jika pelaksanaanya tidak namun mencakup keterampilan berpikir
dilakukan secara rutin. Perlu ada komitmen menggunakan sumber-sumber pengetahuan
dan konsistensi dari pihak sekolah,guru,dan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan
siswa untuk mewujudkannya. Hal ini audio. 2. Strategi guru yang bisa dilakukan
seperti dinyatakan oleh Pilgreen dalam guru dalam menghidupkan literasi melalui
Antoro (2017) yang menyatakan bahwa dongeng pada tahap pembiasaan yaitu
yang terpenting adalah siswa bisa dengan cara (1) menumbuhkan minat siswa
melakukan kegiatan membaca secara gemar membaca (2) memilih materi yang
berulang-ulang dan dilakukan secara menarik sesuai dengan timgkat sekolah
konsiten setiap hari. Karena tidak ada siswa dan ada pesan moral yang baik.(3)
jaminan, siswa mempunyai waktu untuk mengondisikan suasana yang nyaman untuk
membaca di luar sekolah. Oleh karena itu, siswa berliterasi dan siswa aktif terlibat di
sekolah harus memberi waktu khusus dalamnya (4) Kegiatan membaca dilakukan
kepada siswa untuk melakukan aktivitas secara terus-menerus.
membaca.
Pendidikan pada dasarnya tidak
dimaksudkan mencetak anak agar bisa
257
SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019
258