Abstrak
Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai sarana upaya siswa untuk mengembangkan minat dan
keterampilan siswa dalam menulis, membaca dan berkreasi yang dilaksanakan untuk seluruh warga
sekolah. Gerakan pojok baca dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap membaca kepada siswa,
membuat mereka ingin mengerti terhadap suatu hal, dan akhirnya siswa mendapatkan perspektif dan
pengetahuan baru. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan mendirikan
pojok baca, pohon literasi dan pembuatan majalah dinding. Pojok literasi ini lebih dari sekedar
membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir seperti membuat cerita pendek,
pantun, puisi, dan tulisan kreatif lainnya. Hasil pekerjaan tersebut kemudian dipresentasikan di kelas.
Dengan menggunakan hasil kreativitasnya, para siswa ini dapat melatih keterampilan menulis dan
berfikir kritis. Dari kegiatan yang dilakukan menjadikan para siswa lebih kreatif dalam
menyebarluaskan karyanya sehingga keberadaan gerakan pojok baca dan majalah dinding ini akan
terus berlanjut dengan hasil karya siswa di PPWNI Klang Malaysia.
Abstract
The purpose of this training is as a means of student efforts to develop students' interests and
skills in writing, reading and being creative which is carried out for all school members. The reading
corner movement can foster a love of reading for students, make them want to understand something,
and finally students get new perspectives and knowledge. The dedication method used in this activity is
by setting up reading corners, literacy trees and making wall magazines. This literacy corner goes
beyond reading and writing, but includes thinking skills such as writing short stories, rhymes, poetry
and other creative writing. The results of the work are then presented in class. By using their
creativity, these students can practice writing and critical thinking skills. The activities carried out by
students made students more creative in disseminating their work so that the existence of the reading
corner and wall magazine movement would continue with the work of students at PPWNI Klang
Malaysia.
berupa pelatihan penerapan gerakan literasi yang warganya di didik sepanjang hayat
sekolah agar meningkatkan minat baca melalui partisipasi masyarakat. Pemahaman
siswa di PPWNI Klang Malaysia karena ini membuktikan bahwa pengenalan literasi
mereka masih kurang dalam literasi dan
di sekolah membutuhkan khalayak masa
minat membaca. Tujuan diadakan
pengabdian ini adalah untuk meningkatkan agar berhasil dalam lingkungan sastra di
daya kreativitas, menulis dan minat baca sekolah.
siswa. GLS juga melibatkan warga sekolah
(siswa, guru, kepala sekolah, komite
METODE sekolah, orang tua/wali siswa), peneliti,
Kegiatan pengabdian ini merupakan penerbit, media dan masyarakat (tokoh
pelatihan yang berkaitan dengan masyarakat yang dapat mewakili misalnya
keterampilan, daya kreativitas dan
dunia usaha). dan pemangku kepentingan
membaca siswa, kegiatan pelatihan
(Ariyatun et al., 2022).
dilakukan pada 9 Desember 2022 di
Peraturan Menteri Pendidikan dan
PPWNI Klang yang beralamat di Jln Batu
Unjur, Taman Bayu Perdana, 41200 Klang, Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Selangor, Malaysia. Kegiatan ini diberikan Pengembangan diri, salah satunya tentang
kepada seluruh siswa tingkat SD-SMP yang membaca buku pelajaran non kependidikan
ada di PPWNI Klang, Malaysia. 15menit sebelum dimulainya pembelajaran.
Pelaksanaan pelatihan diawali dengan Kegiatan ini menjadikan upaya untuk
koordinasi bersama tim pelaksana yang mengembangkan keterampilan membaca
melibatkan fasilitator pendamping, guru, siswa untuk merangsang imajinasi mereka.
dan dosen pendamping. Dalam kegiatan Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
koordinasi juga disusun instrumen terkait disimpulkan bahwa GLS adalah upaya yang
dengan materi yang akan disampaikan yaitu dilakukan sekolah untuk menciptakan
mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS). organisasi belajar yang warganya dapat
Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan melek huruf seumur hidup, dengan
kegiatan yang dilakukan pada siswa tingkat
melibatkan masyarakat dalam membaca
SD-SMP serta diakhiri evaluasi dan rencana
sebelum pembelajaran dimulai, buku teks
tindak lanjut yang dilakukan bersama antara
non-bacaan. Hal ini akan meningkatkan
tim pengabdi dengan fasilitator
pendamping, guru, dan dosen. minat baca siswa.
2015). Hal ini dapat menarik seseorang tiga kegiatan, yaitu membuat pojok baca,
untuk minat membaca dan menulis apa pohon literasi, dan mading kelas.
yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk
bangkit dari keterpurukan bahkan bersaing 1). Pojok Baca
dengan bangsa lain dan hidup setara. Minat baca adalah perasaan senang
Kesadaran literasi sangat penting dalam membaca, yang dapat merangsang
untuk mendukung keberhasilan seseorang membaca sendiri atau dengan bantuan
dalam mengatasi berbagai permasalahan. rangsangan dari luar. Minat membaca
Keterampilan membaca tidak hanya bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir,
memberikan informasi kepada seseorang, akan tetapi minat membaca harus dipupuk
tetapi juga memungkinkan mereka untuk sejak dini (Mahardhani et al., 2021).
mendokumentasikan pengalaman yang akan
menjadi referensi di masa depan. Selain itu,
tujuan literasi adalah untuk menanamkan
pada siswa apresiasi terhadap nilai dan
manfaat literasi. Siswa perlu memahami
bahwa literasi dapat membantu mereka
belajar tentang diri mereka sendiri,
meneliti, dan memecahkan masalah (Irianto
& Febrianti, 2017)
Literasi bisa mempengaruhi daya
saing bangsa dalam persaingan global Gambar 1. Pojok baca siswa PPWNI Klang
(Timbowo, Thaib, Lumayo, Rahmat, & Malaysia
Husain, 2022). Literasi sangat penting Dalam minat membaca memiliki
untuk keberhasilan individu dan negara unsur-unsur internal dan eksternal
dalam ekonomi pengetahuan di bidang perhatian, keinginan, motivasi dan
kenikmatan membaca, yang dilakukan
masa depan global. Hal ini memperkuat
dengan sangat hati-hati dan menentramkan.
fakta bahwa membaca harus Perhatian dapat dilihat dari perhatiannya
diimplementasikan dalam pendidikan terhadap tindakan (Zulfitria, Zainal Arif,
Indonesia. 2020).
Literasi di PPWNI Klang Malaysia Selain itu Pojok baca adalah
bermanfaat untuk membentuk akhlak mulia, pemanfaatan sudut ruang kelas sebagai
menumbuhkan kecintaan membaca, tempat mengumpulkan buku-buku dari
siswa di setiap kelas. Mengetahui sudut
meningkatkan daya kreativitas, mendorong
baca kelas, siswa harus menularkan budaya
tumbuhnya kegiatan ekstrakurikuler membaca di kelas satu. Mengingat budaya
membaca, memperluas pengetahuan, serta baca masyarakat Indonesia yang masih
membuka ide dan konsep. tergolong rendah, sudah seharusnya
lembaga pendidikan berupaya mendirikan
Pelaksanaan Pelatihan Gerakan Literasi sudut baca untuk memanfaatkan sudut
Sekolah ruang kelas sebagai tempat koleksi buku di
setiap kelas.
Sesuai hasil koordinasi yang Pojok baca ini di rancang untuk
dilakukan pada tahapan sebelumnya, maka mendorong siswa membaca dan terlibat
penguatan kegiatan literasi dibuat melalui dalam kegiatan lain yang dapat
mengembangkan potensi dan kemampuan
berpikir mereka (Zurni Husna, 2020). menyiapkan bahan yang dibutuhkan agar
Selain itu di pojok baca juga menyiapkan menjadi karya yang kreatif dan menarik
alphabet corner yang bertujuan agar siswa minat baca siswa. Berikut langkah-langkah
sering tertarik membaca dan dapat untuk membuat media literasi:
dijadikan perpustakaan mini yang nyaman a) Siswa harus membuat daftar topik atau
sebagai tempat membaca. tema yang telah diajarkan mahasiswa
Aktivitas belajar di PPWNI Klang, dalam kelas.
Malaysia siswa diperbolehkan membawa b) Selanjutnya, siswa dapat membuat
buku bacaan yang mereka miliki di rumah diagram atau skema pohon dengan
untuk dibaca di sekolah. Selain untuk menggunakan kertas atau bahan yang
menarik minat baca siswa, pembuatan
telah tersedia,
pojok baca tersebut juga sebagai wadah
gerakan literasi membaca. c) Setelah diagram pohon selesai, Siswa
Dalam pojok baca ini mahasiswa diminta membuat daun dan buah dengan
memberikan intruksi siswa untuk menata kata-kata pada topik tertentu dan
buku yang masih berserakan dan kemudian meletakkannya di dahan
memberikan cara membuat penataan pojok pohon.
baca yang sesuai dengan kondisi kelas serta d) Setelah itu juga dapat menambahkan
diberikan informasi tentang bagaimana cara
sub-topik atau sub-tema pada cabang
untuk meningkatkan minat baca melalui
pojok baca. Selain itu dalam literasi pojok pohon yang berbeda dan ditempelkan
baca juga terdapat tulisan yang memuat menggunakan lem kertas.
ajakan membaca dan pentingnya membaca. e) Selesai, pohon literasi di kelas siap
Pojok baca bisa menjadi alternatif digunakan untuk melacak progres
penerapan Gerakan literasi sekolah untuk pembelajaran siswa dan memberikan ide
meningkatkan minat baca siswa. Pojok baca topik atau tema yang akan diajarkan
dibuat semenarik mungkin dengan menata
ruang kecil dan di desain khusus tempat selanjutnya.
siswa untuk membaca dengan santai dengan
dekorasi warna yang menyenangkan.
membiasakannya dalam kehidupan sehari- serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu: (1)
hari. Pohon literasi dipilih karena sangat informatif, (2) komunikatif (3) rekreatif, (4)
sederhana dan mudah diimplementasikan. kreatif (Rokhmawan et al., 2020). Ada
Sehingga pohon literasi dapat banyak bukti praktis bahwa mading dapat
memperkenalkan pilihan belajar baru dan menjadi alat pendidikan untuk mendorong
membuat belajar lebih menyenangkan dan penulisan yang kreatif dan berinvestasi
menyenangkan serta membuat siswa lebih dalam kecintaan membaca. (Wahyuni,
tertarik untuk membaca buku. Sarina, Zuhdi, Saputra, & Iskandar, 2022)
Penerapan metode ini dapat Para siswa akan memiliki semangat
meningkatkan kemampuan belajar dan yang tinggi untuk membuat puisi, cerita
membaca siswa. Tujuan dibuatnya pohon pendek, pantun, menggambar serta karya
literasi adalah untuk meningkatkan tulis yang lain yang tentunya akan semakin
kreativitas siswa dan mendorong siswa menumbuhkan keterampilan literasi anak
untuk selalu membaca dan dalam menulis. Keterampilan literasi yang
membiasakannya dalam kehidupan sehari- dapat dikembangkan melalui mading
hari. Pohon literasi dipilih karena sangat meliputi kemampuan membaca dan
sederhana dan mudah diimplementasikan. menulis. Pengelolaan mading yang
Sehingga melalui pohon literasi ini dapat berkelanjutan akan menghasilkan
menjadikan inovasi baru dalam belajar yang pembiasaan bagi siswa untuk selalu menulis
lebih menyenangkan dan membuat siswa dan membaca. Pembiasaan ini akan lebih
tertarik untuk membaca buku. bermakna dalam mengembangkan
keterampilan literasi anak dikarenakan
3) Mading Kelas. kegiatan ini dilakukan secara sukarela tanpa
Mading literasi adalah sebuah media diperintahkan oleh siapapun. Para siswa
yang digunakan untuk menyebarkan dengan senang hati belajar menghasilkan
informasi dan pengetahuan tentang literasi. karya tulis karena memiliki motivasi yang
mading literasi dapat berupa poster, brosur, tinggi yaitu ingin karya tulisnya dipajang di
atau karya tulis lainnya yang dibuat oleh mading. Siswa yang lain juga memiliki
siswa dan ditempel di dinding sekolah atau kesenangan dalam membaca dan menikmati
dipajang di ruang kelas. Pengelolaan karya tulis yang ada di mading. Sesuatu
mading yang baik akan mampu yang dilakukan dengan perasaan senang
menumbuhkan dan mengembangkan akan lebih mendalam maknanya termasuk
keterampilan literasi siswa. dalam pengembangan keterampilan literasi
Para siswa akan terpacu semangatnya siswa.
dalam menghasilkan karya, baik berupa Adapun manfaat mading literasi
tulisan ataupun gambar. Hasil karya siswa untuk siswa antara lain adalah: (a)
tersebut ditampilkan di mading dan dibaca meningkatkan minat baca siswa, sehingga
serta diapresiasi oleh seluruh warga mereka lebih tertarik untuk membaca buku
sekolah. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi atau sumber informasi lainnya, (b)
para siswa saat hasil karyanya dipajang dan memperluas wawasan siswa tentang
bisa dinikmati oleh seluruh siswa. Rasa berbagai topik, sehingga mereka lebih
bangga ini memotivasi siswa untuk terus banyak mengetahui tentang dunia di
menghasilkan karya. sekitarnya, (c) menumbuhkan kreativitas
Mading berperan cukup besar dalam siswa dalam menyusun dan menyajikan
upaya mencerdaskan dan membentuk informasi, sehingga mereka lebih
peserta didik, baik dari segi pengetahuan, termotivasi untuk berpartisipasi dalam
keterampilan/kemampuan, minat dan bakat, kegiatan sekolah, (d) membantu siswa
maupun sikap. Peranan mading yang untuk belajar mandiri dan mencari
tampak pokok sebagai salah satu fasilitas informasi sendiri, (e) mendorong siswa
kegiatan siswa secara fisikal dan faktual untuk mengembangkan kemampuan