Abstact: Classroom reading media management with”12345” can build a reading culture in
the school because the existence of a classroom reading media is a place where students can
perform read activities that are easily affordable and time efficient. The reading and reading
practice is done by students and supervision by consistent and continuous interview,
observation, assessment and monitoring by Master (Bahasa Indonesia Teachers). Through
management with “12345” consists of 1).Socialization, 2) reading, 3). individual and group
assignment, 4). Assessment and 5). reflection, requires students to conduct reading
activities from reference books and/or other technologies programmed, scheduled and in a
pleasant atmosphere. The result of media management reading classroom reading with
“12345” in written or orally are reported and acted upon, thus building a reading culture in
school.
Keywords: building reading culture, management, reading media classroom
Abstrak: Pengelolaan media sudut baca kelas dengan “12345” dapat membangun budaya
baca di Sekolah karena keberadaan media sudut baca kelas merupakan tempat dimana
siswa dapat melakukan aktifitas membaca yang mudah terjangkau dan efisien waktu.
Upaya pembudayaan/pembiasaan membaca ini dilakukan oleh siswa serta pengawasan
dengan metode wawancara, pengamatan, penilaian dan pemantauan secara konsisten dan
berkelanjutan oleh Guru (Guru Bahasa Indonesia). Melalui pengelolaan dengan “12345”
terdiri dari 1) sosialisasi, 2) membaca, 3) tugas individu dan kelompok, 4) penilaian dan 5)
refleksi, menghendaki siswa melakukan kegiatan membaca dari buku-buku referensi dan
atau tehnologi lainnya secara terprogram, terjadwal dan dalam suasana yang
menyenangkan.Hasil pengelolaan media sudut baca kelas dengan”12345” secara tertulis
atau lisan dilaporkan dan ditindaklanjuti, sehingga terbangun budaya baca di sekolah.
Kata kunci : membangun budaya baca, pengelolaan, media sudut baca kelas
PENDAHULUAN
Pendidikan diselenggarakan mutu layanan Pendidikan harus terus
sebagai suatu proses pembudayaan dan mengoptimalisasi pelayanannya untuk
pemberdayaan peserta didik yang peningkatan mutu Pendidikan yang jauh
berlangsung sepanjang hayat, Pendidikan lebih baik.
diselenggarakan dengan memberi Dalam perkembangannya
keteladanan, membangun kemauan, dan Pendidikan dituntut dapat memberikan
mengembangkan kreativitas peserta didik pelayanan prima dalam menyiapkan
dalam proses pembelajaran dan ketrampilan abad 21 bagi Siswa.
pendidikan diselenggarakan dengan Penyiapan ketrampilan abad 21 bagi
mengembangkan budaya membaca, siswa menjadi tanggungjawab kita
menulis dan berhitung bagi segenap bersama sebagai komponen penjamin
warga masyarakat (UU NO 20 Tahun mutu Pendidikan. Pendidikan yang
2003, pasal 4). Jadi mengembangkan diselenggarakan harus dapat mewujudkan
budaya literasi (membaca, menulis dan siswa yang literat sehingga mampu
berhitung) sudah ada dalam sistem menghadapi tantangan masa depan untuk
Pendidikan di Indonesia sejak tahun dirinya, orang tua dan masa depan
2003, maka sebagai salah satu pengendali Bangsa ini. Salah satu upaya membangun
1
2 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 1-
tertulis. Orang yang melakukan kegiatan Bahasa Indonesia, istilah Inggris tersebut
menulis disebut dengan penulis. lalu di Indonesiakan menjadi
Sedangkan hasil kegiatan menulis “manajemen” atau “menejemen”. Seiring
tersebut dinamakan tulisan. Sejarah pendapat diatas menurut Kamus Besar
mencatat bahwa yang menjadi benang Bahasa Indonesia (1958, hlm. 412)
merah antara zaman pra-sejarah dengan disebutkan bahwa pengelolaan berarti
zaman sejarah adalah tulisan. Zaman pra- penyelenggaraan.
sejarah merupakan zaman di mana saat Sudut baca merupakan sebuah
itu belum ada tulisan, sehingga segala tempat yang terletak di sudut ruangan
peristiwa dan fenomena yang terjadi kala yang dilengkapi dengan koleksi buku.
itu tidak dapat diketahui oleh generasi Kemendikbud, (2016:17) menjelaskan
selanjutnya. Ditemukannya tulisan bahwa sudut baca merupakan sebuah
sebagai bukti adanya peradaban Literasi ruangan yang terletak disudut kelas yang
di masa lampau merupakan babak baru dilengkapi dengan koleksi buku dan
dimulainya zaman sejarah. Konsep Dasar berperan sebagai perpanjangan fungsi
Literasi terdiri dari :1. Literasi Dasar, perpustakaan. Melalui sudut baca siswa
mengembangkan kegiatan membaca, dilatih untuk membiasakan membaca
menulis, dan berhitung; 2. Literasi buku, sehingga menjadikan siswa gemar
Perpustakaan, menggalakkan kegiatan membaca. Sudut menurut Gipayana
literasi dengan menggunakan referensi (2011:2) adalah sebuah ruangan yang
yang ada diperpustakaan; 3. Literasi menyediakan buku-buku dengan jumlah
Teknologi, menggunakan kemajuan banyak atau sedikit untuk dibaca,
teknologi untuk memudahkan kegiatan dipinjam, dan untuk melakukan aktivitas
literasi; 4. Literasi Media, menggunakan membaca. Kemendikbud (2016:13) juga
media sebagai media promosi literasi. menjelaskan bahwa sudut baca yaitu
Media terbagi menjadi media online suatu sudut atau tempat yang berada
seperti pembuatan blog yang akan me- didalam kelas yang digunakan untuk
link ke website, facebook dan twitter. menata buku atau sumber belajar lainnya
Sementara media cetak bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan minat baca
dengan bekerjasama dengan koran agar dan belajar siswa melalui kegiatan
menyediakan kolom khusus untuk bagi membaca yang menyenangkan. Sehingga
karya anak, seperti puisi, karangan bebas, dapat disimpulkan bahwa Media Sudut
cerita bergambar, dan sebagainya. Atau Baca Kelas adalah tempat atau ruangan
bekerja sama dengan stasiun TV dan disudut kelas yang dilengkapi dengan
radio untuk menyiarkan dan media yang dapat digunakan untuk
mengampanyekan gerakan literasi; 5. melakukan aktivitas membaca, menulis
Literasi Visual, kemampuan untuk dan berperan sebagai perpustakaan kecil
mengapresiasi, design grafis dan teks yang mudah dijangkau oleh siswa serta
visual menyenangkan.
Pengelolaan itu berakar dari kata Istilah “12345” adalah istilah
“kelola” dan istilah lainnya yaitu yang penulis gunakan dan merupakan
“manajemen” yang artinya langkah-langkah pengelolaan yang
ketatalaksanaan, tata pimpinan. Menurut diharapkan mudah untuk dilakukan oleh
Bahri dan Zain (1996) bahwa Guru sebagai pendamping dan pelaku
pengelolaan itu adalah penilaian terhadap kinerja yang dilakukan
pengadministrasian, pengaturan atau siswa dalam upayanya membudayakan
penataan suatu kegiatan. Pengelolaan kegiatan membaca melalui media sudut
merupakan terjemahan dari kata baca kelas. Pengelolaaan media sudut
“management”. Terbawa oleh derasnya baca kelas dengan “12345” yang
arus penambahan kata pungut kedalam meliputi:1) sosialisasi, 2). Membaca, 3).
4 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 1-
Tugas Individu dan kelompok, 4). dan “jurnal literasi” dalam program
Penilaian dan , 5). Refleksi. mentoring kata. serta kegiatan pembiasan
Hasil Penulisan (Ane Permatasari, guru dalam membaca dan menulis
Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan (literasi) dengan program “arisan kata”.
Fisipol,Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, 2015) “Membangun Kualitas METODE PENELITIAN
Bangsa Dengan Budaya Literasi.” Bahwa, Yang menjadi subyek dalam
Tingkat literasi masyarakat suatu bangsa penulisan karya tulis ini adalah Guru dan
memiliki hubungan yang vertical Siswa pada sekolah binaan di wilayah
terhadap kualitas bangsa. Tingginya kabupaten Sidoarjo provinsi Jawa Timur.
minat membaca buku seseorang Sedangkan obyek penulisan karya tulis
berpengaruh terhadap wawasan, mental, ini adalah Pengelolaan Media Sudut Baca
dan prilaku seseorang. Bangsa Indonesia Kelas dengan “12345” , yang terdiri : 1).
adalah bangsa dengan tingkat literasi Sosialisasi, 2). Membaca, 3). Tugas
yang masih rendah padahal sudah 70 Individu dan Kelompok, 4). Penilaian, 5)
tahun sejak Indonesia menjadi negara Refleksi. Jadi “12345” mengartikan lima
merdeka. Ada banyak faktor kenapa langkah membangun budaya baca dengan
literasi masyarakat Indonesia memilki Media Sudut Baca Kelas. Waktu
persentase yang rendah. Permasalahan ini pelaksanaan rencana kegiatan dalam
harus segera mendapatkan perhatian upaya membangun budaya baca siswa
serius dari pemerintah. Bagaimana dan guru di Satuan Pendidikan yang
wacana mengenai ‘melek bacaan’ menjadi wilayah tugas penulis dimulai
menjadi perhatian serius dalam semua pada awal semester Tahun pelajaran
kalangan masyarakat. Ketika keadaan 2017/2018 saat rapat koordinasi yang
melek bacaan menjadi sebuah budaya di selalu dilakukan setiap awal semester
Indonesia maka bukanlah mustahil untuk pada setiap tahun pelajaran.
menjadi bangsa yang tidak hanya berhasil Metode Pengumpulan Data
berkembang tetapi juga sebagai bangsa 1. Wawancara
yang maju. Wawancara penulis menggunakan
Penulisan tentang “Menumbuhkan pedoman wawancara kepada Kepala
Budaya Literasi Di Sekolah Dengan Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru
Program Kata” yang ditulis oleh Bahasa Indonesia untuk mendapatkan
Supiandi, S.Pd, Kepala Sekolah SMA data tentang apakah budaya baca sudah
Muhammadiyah Toboali Kabupaten dilaksanakan di sekolah-sekolah binaan,
Bangka Selatan. Penumbuhan Budaya kendala yang dijumpai saat pelaksanaan
Literasi di sekolah dengan Program Kata budaya baca di sekolah, bagi yang sudah
merupakan implementasi program dari melaksanakan, pendapat bapak/ibu
(1) E-Puskata, (2) Mentoring Kata, dan tentang pembuatan media sudut baca
(3) Arisan Kata memberikan kesimpulan kelas
bahwa, program kata dapat dijadikan 2. Obsevasi/ pengamatan
alternatif pilihan dalam tahap pembiasan Observasi awal penulis lakukan
budaya membaca dan menulis (literasi) di untuk memperoleh data tentang
sekolah dengan penerapan pada kegiatan keberadaan Media Sudut Baca pada
revitalisasi perpustakaan baik dalam sekolah binaan di Kabupaten Sidoarjo
pengadaan buku, seting tempat, pelibatan dan observasi untuk mendapatkan data
publik dan reward(penghargaan) pada sekolah yang telah melaksanakan
program e-puskata. Kegiatan peserta pembudayaan/pembiasaan budaya
didik untuk menggiring pemahaman membaca baik untuk Guru maupun pada
tentang pentingnya membaca dan menulis Siswa
(literasi) melalui aktivitas “kelas literasi” 3. Supervisi
5 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 1-
baca. Pembiasaan yang baik untuk tepat dikemas menjadi sebuah obrolan yang
waktu akan menjadi salah satu bukti menyenangkan bagi mereka, dan
komitmen untuk membangun budaya berharap bisa membentuk pembiasaan
baca yang lebih baik. Bahan bacaan dapat yang membangun budaya baca yang baik.
diambilkan dari buku yang tersedia atau
disediakan Sekolah di MSBK dan atau Pembahasan Pengelolaan Media Sudut
dari tehnologi informasi lain, bisa koran, Baca Kelas Dengan Tugas Individu
majalah, artikel, jurnal, brosur, telegram, dan Kelompok
kartu pos, internet dll. Format program Permasalahan kedua
pengelolaan Media Sudut Baca Kelas pengembangan Satuan Pendidikan yang
dengan membaca disepakati bersama melatarbelakangi penulisan karya tulis ini
siswa. adalah rendahnya minat membaca,
Tabel 2 tentang Pengelolaan Media Sudut Baca menulis dan berhitung di kalangan Siswa
Kelas dengan Membaca dan Guru. Langkah 3 ini merupakan
Tabel 4.3 Pengelolaan Media Sudut Baca Kelas dengan Membaca
langkah pengelolaan Media Sudut Baca
Kelas yang menghendaki Siswa
Kegiatan Kegiatan MembacaBuku dan atau Tehnologi informasi Lain mempunyai ketrampilan abad 21
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni sekaligus bagi Guru untuk pengembangan
profesionalisme meningkatkan
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
ketrampilan membuat soal HOTS
( Higher Order Thingking Skill ) dalam
Tema A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X pemberian tugas. Dengan pemberian
Sumber : Dokumen Penulis tugas individu dan kelompok secara
KETERANGAN TEMA:
A Buku pelajaran M Artikel … terprogram, hasilnya diberikan apresiasi
B Buku …
C Buku …
N
O
Artikel …
Novel …
dalam bentuk nilai oleh Guru , dipajang
D Buku … P Novel … di Media Sudut Baca Kelas yang bisa
E Majalah … Q Cerpen …
F Majalah … R Cerpen … dilihat dengan mudah oleh semua Siswa
G Koran …
H Koran …
S
T
Puisi …
Puisi …
baik dalam kelompoknya atau lintas
I Telegram U Kajian … kelompok, konsisten dan berkelanjutan
J Telegram
…
V Instagram …
maka hal ini akan menyiapkan Siswa
K Jurnal …
L Jurnal …
X Email …
DLL
memiliki ketrampilan abad 21 menjadi
literat untuk membangun budaya baca
Siswa dengan baik.
Berdasarkan tabel diatas, Tugas individu dan kelompok
Pengelolaan Media Sudut Baca Kelas dilaksanakan pada saat pembelajaran dan
dengan Membaca memuat kegiatan atau pada waktu tertentu yang
membaca buku dan atau tehnologi diagendakan untuk dipajang di Media
informasi lain yang temanya ditentukan Sudut Baca Kelas, tugas ini bisa
oleh guru atau hasil kesepakatan diawal diambilkan dari buku yang tersedia di
semester. Hasil membaca ditulis dalam Media Sudut Baca Kelas atau internet
bentuk resume, hasil resume dinilai oleh dengan fasilitas wifi sekolah. Pemberian
guru Bahasa Indonesia pada akhir bulan tugas individu maupun kelompok dapat
dan dikembalikan untuk diletakkan pada disampaikan oleh Guru (Guru Bahasa
tempat/ wadah per kelompok di Media Indonesia) untuk dikerjakan siswa diluar
Sudut Baca Kelas. Agar hasil resume dari jam pelajaran yang waktunya tidak
siswa lain atau kelompok lain dapat dibatasi, tugas disampaikan diawal bulan
dibaca dan diharapkan media ini bisa dengan tugas setiap minggu berbeda, dan
digunakan untuk saling memberikan tugas bulan berikutnya disampaikan pada
masukan antar teman dalam satu awal bulan berikutnya dan seterusnya.
kelompok atau lintas kelompok yang Rencana program pengelolaan langkah
8 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 1-
Keberhasilan kegiatan ini dala upaya langsung ditulis pada saat kegiatan
m
membangun budaya baca melalui berlangsung.
pengelolaan Media Sudut Baca Kelas Tabel 6. Format lembar evaluasi pengelolaan
dengan”12345” dapat dilihat hasilnya media sudut baca kelas
dari hasil penilaian yang dibuat rata-rata Kelas :
setiap Siswa dalam satu bulan dan Kelompok :
Anggota :
mudah terjangkau dan efisien waktu. Media Sudut Baca Kelas yang tertata rapi
Pengelolaan Media Sudut Baca Kelas dalam kelompok dan bisa dilihat dengan
dengan “12345” adalah pengelolaan mudah oleh semua Siswa baik dalam
dengan menggunakan lima langkah yang kelompoknya atau lintas kelompok,
terdiri dari 1).Sosialisasi, 2) Membaca, konsisten dan berkelanjutan maka hal ini
3). Tugas individu dan kelompok, 4). akan menyiapkan Siswa memiliki
Penilaian dan 5). Refleksi. Lima langkah ketrampilan abad 21 menjadi literat untuk
dalam pengelolaan Media Sudut Baca membangun budaya baca Siswa dengan
Kelas menghendaki Siswa melakukan baik. Langkah 4). Penilaian, adalah
kegiatan membaca dari buku-buku yang proses menilai atas kinerja Siswa di
tersedia di Media Sudut Baca Kelas, buku Media Sudut Baca Kelas melalui
referensi yang ditugaskan Guru, bacaan membaca, tugas dan refleksi yang
lain selain buku dan dari berbagai dilakukan Guru (Guru Bahasa Indonesia)
tehnologi lainnya secara terprogram, secara konsisten dan komitmen tinggi
terjadwal dan dalam suasana yang serta disampaikan secara rutin capaian
menyenangkan. Upaya siswa tersebut kepada atasan langsung
pembudayaan/pembiasaan membaca ini akan membangun budaya baca siswa
dilakukan oleh Siswa serta pengawasan dengan baik. Langkah 5). Refleksi,
berupa pelaksanaan penilaian secara adalah langkah yang dilakukan siswa
konsisten dan berkelanjutan oleh Guru secara tertulis dengan lembar evaluasi
(Guru Bahasa Indonesia) sehingga dapat pengelolaan Media Sudut Baca Kelas
membangun budaya baca di Sekolah. yang diberikan Guru maupun secara lisan
Pengelolaan Media Sudut Baca pada saat presentasi kelompok sebagai
Kelas dengan ”12345” untuk langkah 1). bahan evaluasi program. Refleksi yang
sosialisasi, adalah sosialisasi Pengawas dilakukan sebagai bahan evaluasi dan
kepada Kepala Sekolah, wakil Kepala ditindaklanjuti akan menjadi upaya dalam
Sekolah dan guru Bahasa Indonesia yang mmbangun budaya baca terfasilitasi
hasilnya 100% disepakati tentang dengan baik.
pembuatan Media Sudut Baca Kelas dan
pengelolaannya. Sosialisasi Guru ( Guru
Bahasa Indonesia) kepada Siswa tentang DAFTAR PUSTAKA
pengelolaan Media Sudut Baca Kelas Ane Permatasari, 2015. Membangun
akan menghasilkan Capaian Siswa dalam Kualitas Bangsa Dengan Budaya
menghidupkan dan memeriahkan Media Literasi.Yogyakarta
Sudut Baca Kelas yang merupakan
bentuk aktualisasi bahwa budaya baca http://id.wiktionary.org/wiki/pengelolaan,
telah terbangun dengan baik. Langkah 2). (diunduh tgl 7 November 2017)
Membaca, adalah program membaca
buku di Media Sudut Baca Kelas dan atau https://sugionomuslimin.wordpress.com/2
tehnologi informasi lain sesuai program 010/konsep pengelolaan, (diunduh
yang direncanakan. Pengelolaan bahan tgl 7 Nov 2017)
bacaan yang terprogram untuk Siswa
akan membangun budaya baca di Sekolah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dengan baik. Langkah 3). tugas individu RB, 2016 . Peraturan Menteri
dan kelompok, adalah tugas yang Pendayagunaan Aparatur Negara
dilaksanakan oleh siswa/kelompok siswa dan Reformasi Birokrasi Nomor 021
sesuai program. Dengan pemberian tugas Tahun 2010 tentang Jabatan
individu dan kelompok secara Fungsional Pengawas Sekolah dan
terprogram, hasilnya diberikan apresiasi Angka Kreditnya, Jakarta:
dalam bentuk nilai oleh Guru, dipajang di Departemen Pendayagunaan
11 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 1-