Lingkungan literasi merupakan lingkungan dimana anak hidup atautinggal
mempengaruhi perkembangan anak dan merupakan salah satu factor yang mendukung perkembangan kemampuan membacanya Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan Masyarakat yang terus berupaya untuk meningkatkan kemampuannya di dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan wujud dari suatu kemajuan. Suatu masyarakat yang maju adalah ditandai dengan majunya sektor Pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tersebut ditandai salah satunya dengan masyarakat yang literat. Salah satu kegiatan yang dapat sekolah lakukan untuk memajukan sektor pendidikan adalah dengan menggunakan Gerakan literasi sekolah. Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha) dan pemangku kepentingan dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mulyono, 2017). Literasi dalam konteks literasi sekolah merupakan kemampuan mengakses, mengetahui dan melakukan sesuatu dengan cerdas melalui bermacam-macam kegiatan, seperti melihat, membaca, mendengarkan, menulis dan berbahasa. Literasi sekolah itu sendiri ialah “suatu kegiatan yang bersifat partisipasi dengan melibatkan sekolah yang meliputi: peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orangtua/wali murid, akademisi, penerbit, media massa, masyarakat dan pemangku kepentingan oleh koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” (Wiedarti, 2018: 10). Gerakan literasi sekolah dapat dilaksanakan untuk meningkatkan literasi baca dan tulis. Pada pembelajaran jenjang SekolahDasar dengan materi pengembangan Literasi Bacadan Tulis merupakan salah satu materi dan ilmu terapan yang harus dimiliki dan dikuasai seorang pesertad idik yang melangkah menuju pendidikan tingkat dasar. Salah satu diantara enam literasi dasar yang perlu dikuasai peserta didik tingkat dasar adalah literasi baca-tulis. Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam Sejarah peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi fungsional dan berguna besar dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan baca-tulis seseorang dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Terlebih lagi diera yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Saat ini, Kompetensi individu sangat penting agar dapat bertahan hidup dengan baik. Membaca dan menulis merupakan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar bagikehidupan. (Kebudayaan, 2017). Literasi menjadi sarana bagi peserta didik dalam mengetahui, memahami, dan mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah, serta dapat dikaitkan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya. Untuk mendukung Gerakan literasi peserta didik, sekolah bisa mewujudkan hal tersebut melalui lingkungan sekolah yang literat. Lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta ddik. Di lingkungan sekolah yang banyak memuat tulisan, gambar ataupun buku bacaan dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan bahasanya. Namun, lingkungan literasi sekolah yang diharapkan mendukung kegiatan literasi pada kenyataannya tidak dapat terlaksana. Karena lingkungan sekolah belum menjadi lingkungan sekolah yang literat. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui Pojok Literasi Kelas. Pojok literasi kelas bisa diimplementasikan dalam bentuk pojok baca.Pojok baca merupakan pemanfaatan sudut ruang kelas sebagai tempat koleksi buku dari para Peserta didik di tiap-tiap kelas (Nugroho, 2016: 145). DAFTAR PUSTAKA
Kebudayaan, J. K. (2017). Materi Pendukung Literasi Baca Tulis. Gerakan Literasi
Nasional, 2. Mulyono, T. (2017). Gerakan Literasi Sekolah Dasar. Prosding Seminar Nasional, 21 Nugroho, dkk. (2016). Implementasi Gemar Membaca Melalui Program Pojok Baca Dalam Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas VIII Di SMPN 2 Sumber. Jurnal Edueksos, Vol. V, No. 2, 15. Wiedarti, dkk. (2018). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.