PENDAHULUAN
Tahun 2017 tentang Perbukuan pasal 1 ayat 4 menjelaskan bahwa literasi adalah
keterampilan dalam memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat
tidak bisa membaca menjadi bisa membaca, yang lancar membaca menjadi
termotivasi untuk dapat aktif membaca sehingga hobi dan minat membaca dapat
meningkat.
dan bahasa dalam bentuk yang beragam untuk menulis, membaca, berbicara,
2017:1).
peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428 dari skor rata-rata 500
1
2
(IEA, 2012). Sementara itu, uji literasi membaca dalam PISA 2009 menunjukkan
peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-64 dengan skor 396 (OECD,
dengan kegiatan dalam keluarga dan masyarakat. Hal ini untuk memastikan
kegiatan literasi sekolah sebagai sebuah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) agar
yang menyeluruh melibatkan warga sekolah (guru, peserta didik, orang tua) dan
(1) adanya fakta hasil survei internasional (PIRLS 2011, PISA 2009&2012) yang
mengukur bahwa keterampilan membaca peserta didik indonesia menduduki
peringkat bawah. (2) tuntutan keterampilan membaca pada abad 21 adalah
kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. (3)
pembelajaran di sekolah belum mampu mengajarkan kompetensi abad 21. (4)
kegiatan membaca di sekolah perlu dikuatkan dengan pembiasaan membaca di
dalam keluarga dan masyarakat.
mencangkup gerakan literasi yang ada di sekolah. Salah satu kegiatan literasi
dimulai.
yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
sangat banyak, tidak hanya saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Dalam
Tugas seorang guru menurut pasal 39 ayat (1), yaitu melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tugas guru menurut pasal 39 ayat (2),
yaitu guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
guru meliputi banyak hal, yaitu guru berperan sebagai koordinator kelas,sebagai
Guru sebagai sebagai teladan bagi peserta didiknya memiliki peranan yang
sangat penting. Seorang guru harus bersedia mengontrol peserta didiknya. Maka,
apabila minat peserta didik terhadap budaya literasi kurang sangat diperlukan
adanya peran seorang guru. Peranan guru dalam meningkatkan budaya literasi
berupa meminta peserta didik untuk membaca buku di rumah dan menciptakan
pengetahuannya.
bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
berfungsi sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pendidikan dari sekolah
secara maksimal.
peserta didik waktu 15 menit untuk membaca. Disini guru berperan menciptakan
suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku yang
dibacanya.
Untuk indikator yang kedua menata sarana dan lingkungan kaya akan
membaca warga sekolah. Sudut baca yang ada di kelas didesain semenarik
indikator ini untuk menumbuhkan budaya literasi yang ada di sekolah, ruang kelas
diperkaya dengan bahan-bahan teks oleh guru. Bahan kaya teks anatar lain karya
dari peserta didik berupa gambar, tulisan, poster-poster yang berkaitan dengan
pelajaran, poster kampanye membaca, label nama peserta didik yang ada pada
barang mereka yang disimpan di kelas, jadwal harian, dan foto kegiatan peserta
didik.
dalam indikator ini peserta didik membaca buku non pelajaran. Buku yang dibaca
oleh peserta didik harus mengandung informasi yang jelas sehingga menambah
pengetahuannya serta buku yang dibaca harus sesuai dengan jenjang pada sekolah
dasar.
karena ada hal menarik yang peneliti lihat di dalam kegiatan literasi sekolah. Hal
ini terlihat adanya kegiatan literasi sekolah yang di lakukan dengan memanfaatkan
adanya perpustakaan sekolah. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan peserta didik
dengan cara guru mengajak peserta didiknya mengunjungi perpustakaan pada saat
jam mata pelajaran pertama. Guru mendampingi peserta didik saat di perpustakan
agar mereka benar-benar membaca buku serta guru juga mewajibkan peserta didik
untuk meminjam buku yang ada di perpustakaan dengan tujuan agar peserta didik
II Sekolah Dasar?”
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
literasi.
peserta didik.
d. Bagi Sekolah