Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

Implementasi Gerakan Literasi Nasional di Kalangan Mahasiswa Universitas


Pendidikan Indonesia
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Metode Survei
Program Studi Pendidikan Masyarakat

Dosen Pengampu
Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd.
Deti Nudiati, M.Pd.

Kelompok 3
Dani Ramdan (1909254)
Nida Khairunisa Febrianti (1907764)
Puput Sukma Rahmawati (1905458)
Qisti Aufa Afifah (1904660)

KELAS A
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan Literasi Nasional merupakan induk gerakan literasi di
lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
yang berfokuskan pada enam aspek yaitu literasi baca-tulis, numerasi,
sains, finansial, digital, budaya dan kewargaan. Gerakan Literasi Nasional
mencakup tiga turunan yaitu, Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi
Keluarga, dan Gerakan Literasi Masyarakat. Gerakan tersebut merupakan
upaya untuk memperkuat sinergi antarunit utama pelaku gerakan literasi
dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik
dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia,
Gerakan Literasi Nasional hendaknya dilaksanakan pula oleh
mahasiswa seorang peserta didik meskipun memiliki tingkat yang tinggi
diabndingkan di lembaga pendidikan lainnya. Mahasiswa merupakan
penggerak di masyarakat dalam upaya pemberdayaan potensi. Mahasiswa
memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi di dunia literasi kampus.
Mahasiswa memiliki peran yang amat penting dalam mendukung Gerakan
Literasi Nasional. Mahasiswa berperan sebagai penggerak dan fasilitator
kegiatan literasi di lingkungan kampus.
Tujuan penelitian yang dilaksanakan dalam survei adalah
implementasi Gerakan Literasi Nasional yang terkhusus pada enam
dimensi literasi mulai dari literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi
sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan
di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia agar tergambar
untuk mengetahui literasi apa saja yang sudah terlaksana dan contoh
kegiatannya supaya dalam pelaksanaan ke depannya semakin meningkat
dan dapat mencapai tujuan utama Gerakan Literasi Nasional.
2.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan yaitu :
1. Apakah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sudah
melakukan implementasi dari dimensi literasi Gerakan Literasi
Nasional?
2. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi baca dan tulis?
3. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi numerasi?
4. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi sains?
5. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi digital?
6. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi finansial?
7. Bagaimana cara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
mengimplementasikan literasi budaya dan kewargaan?

3.1 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
1) Untuk mengetahui pengimplementasian dari enam dimensi Gerakan
Literasi Nasional di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia.
2) Untuk mengetahui implementasi literasi baca tulis di kalangan
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
3) Untuk mengetahui implementasi literasi numerasi di kalangan
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
4) Untuk mengetahui implementasi literasi sains di kalangan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia.
5) Untuk mengetahui implementasi literasi digital di kalangan mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia.
6) Untuk mengetahui implementasi literasi finansial di kalangan
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
7) Untuk mengetahui implementasi literasi budaya dan kewargaan di
kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan ini diharapkan dapat
memberikan referensi terkait implementasi enam dimensi dari Gerakan
Literai Nasional di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia. Selain itu dapat mempelajari metode survei untuk pemetaan
implementasi enam dimensi dari Gerakan Literasi Nasional di kalangan
mahasiswa Universitas pendidikan Indonesia. Di mana dengan hasil
tersebut dapat menjadi acuan dalam program yang nantinya akan
dilaksanakan untuk mendukung kegiatan Gerakan Literasi Nasional di
Universitas Pendidikan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori


1. Literasi
Kemampuan literasi pada awalnya adalah kemampuan membaca
dan menulis (Edisi ke-7 Oxford Advanced Learner’s Dictionary,
2005:898, dalam Usaid Prioritas, 2014). Dan pada awalnya pendidikan di
Indonesia lebih mengenal dengan istilah pengajaran bahasa atau pelajaran
bahasa. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman yang sangat cepat
maka makna literasi juga ikut berkembang sehingga maknanya tidak
sekadar membaca dan menulis. Meskipun pengertian literasi berkembang
pesat, tetapi masih berkaitan dengan bahasa. Dengan demikian, makna
literasi berkembang dari sederhana menjadi lebih kompleks.
Pada saat ini kata literasi disandingkan dengan kata-kata lain,
misalnya literasi informasi, literasi media, literasi komputer, dan literasi
mata pelajaran. Masing-masing istilah pada dasarnya memiliki kesamaan,
yaitu dipentingkannya kemampuan membaca dan menulis. Selanjutnya,
makna yang terbaru dari literasi adalah berpikir kritis, dapat menghitung,
memecahkan masalah, cara mencapai tujuan, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan potensi seseorang.
Perlu diketahui bahwa dalam ranah pembelajaran, kemampuan
literasi adalah kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa.
Kemampuan literasi sangat dibutuhkan siswa dalam rangka menguasai
berbagai mata pelajaran. Agar siswa dapat mencapai tujuan setiap mata
pelajaran (meliputi penguasaan ranah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap) maka mereka harus memiliki kemampuan literasi. Dengan
demikian, jelaslah bahwa kemampuan literasi tidak terbatas pada
kemampuan kognitif, melainkan kemampuan yang bersifat lebih kompleks
karena mencakup aspek sosial, aspek kebahasaan, dan aspek psikologis.
2. Gerakan Literasi Nasional
Pengembangan dan penguatan karakter serta kegiatan literasi
menjadi salah satu unsur penting dalam kemajuan sebuah negara dalam
menjalani kehidupan di era globalisasi. Forum Ekonomi Dunia 2015 telah
memberikan gambaran tentang keterampilan abad ke-21 yang sebaiknya
dimiliki oleh seluruh bangsa di dunia. Keterampilan tersebut meliputi
literasi dasar, kompetensi, dan karakter.
Demi menyukseskan pembangunan Indonesia di abad ke-21,
menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia untuk menguasai enam
literasi dasar, yaitu (1) literasi bahasa, (2) literasi numerasi, (3) literasi
sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, serta (6) literasi budaya dan
kewargaan. Kemampuan literasi ini juga harus diimbangi dengan
menumbuhkembangkan kompetensi yang meliputi kemampuan berpikir
kritis/memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Untuk meningkatan kualitas hidup, daya saing, pengembangan
karakter bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan
kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk
meningkatkan indeks literasi nasional melalui Gerakan Literasi Nasional.
Gerakan Literasi Nasional (GLN) lahir dari sinkronisasi semua program
literasi yang sudah berjalan pada setiap unit utama yang ada di dalam
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN merupakan upaya untuk
menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam
pengembangan budaya literasi. Gerakan Literasi Nasional harus
dilaksanakan secara masif, baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.
3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah
satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik,
sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5).
Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan
sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi,
baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan
perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang
tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak.
Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip
yang saling melengkapi. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap
perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat
dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini
ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan
menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Sedangkan dalam
penelitian ini, subyek yang digunakan ialah dua mahasiswa yang berusia
23 tahun dan masih tercatat sebagai mahasiswa aktif.
BAB III
METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang desain penelitian yang akan dilaksanakan. Secara
berurutan akan disajikan metode penelitian, teknik sampling, yang akan
digunakan, penentuan jumlah sampel yang diperlukan, instrumen penelitian,
definisi operasional variabel, serta teknis analisis data.
A. Metode Penelitian
1. Sasaran Penelitian adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Jenis Data
Data yang diperlukan antara lain:
a.Tanggapan responden mengenai implementasi enam dimensi literasi dari
Gerakan Literasi Nasional.
3. Sumber Data
Data diperoleh dari melalui sumber-sumber langsung dari para responden
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (data primer) yaitu berupa jawaban
dari responden mengenai implementasi enam dimensi dasar dari Gerakan Literasi
Nasional serta memberi saran terkait cara meningkatkan literasi di kalangan
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Penentuan Ukuran dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mencakup kampus
daerah dan kampus utama tahun 2020. Pengambilan data dilakukan secara acak
sesuai dengan jumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Teknik
sampling yang akan digunakan adalah simple random sampling di mana setiap
individu atau item dari target memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.
5. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan berupa penelitian kuantitatif dengan metode
survey online dengan prosedur:
a. Menyusun sampling-frame
b. Menetapkan jumlah sampel yang akan diambil
c. Menentukan alat pemilihan sampling
d. Membuat kuesioner online
e. Menyebarkan kuesioner online dengan cara mengirim pesan di grup
chatting.
f. Mendapat tanggapan dari responden dan analisis
B. Penentuan Ukuran Sampel
Jumlah sampel yang akan diambil untuk kuesiorner ini adalah 70 orang.
Jumlah tesebut diperoleh melalui Bailey (1982) yang mengemukakan bahwa
untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, jumlah
sampel paling sedikit adalah 30.
C. Instrumen Penelitian
Kuesioner penelitian disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2015 tentang Gerakan Literasi Nasional yang
mengandung dimensi literasi yang dapat ditumbuhkan di masyarakat, dalam
penelitian ini khususnya mahasiswa. Dimensi literasi ini terbagi menjadi literasi
baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan
literasi budaya dan kewarganegaraan. Tujuan dari GLN adalah
menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari
keluarga, sekolah, masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup (Kemendikbud, 2018).

D. Metode Analisis
Data yang berasal dari tanggapan responden atas item-item pertanyaan
kuesioner dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Pengolahan data
menggunakan aplikasi pada smartphone yang sesuai dengan kebutuhan. Analisis
tersebut akan memberikan gambaran tetang seberapa jauh mahasiswa mengenal
gerakan literasi nasional.
Struktur analisis dibagi dalam dua bagian, pertama adalah idemtitas
responden dan kedua adalah dimensi literasi yang sudah diterapkan atau
diimplementasikan dalam kehidupan. Data mahasiswa yang diminta berupa nama
inisial, jenis kelamin, dan asal fakultas.
Pengolahan data dilakukan dengan tabulasi data dalam bentuk tabel.
Sementara dalam bentuk grafiknya dibuat dengan bentuk diagram pie dalam
persentase mahasiswa yang sudah mengimplementasikan enam dimensi literasi
dari Gerakan Literasi Nasional dalam kegiatan tertentu.
E. Definisi Operasional
Variabel yang peneliti ambil di antaranya:
1. Gerakan literasi nasional
Dari buku Panduan Gerakan Literasi Nasional yang diterbitkan oleh
Kemendikbud, didapat bahwa “GLN merupakan upaya untuk
menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam
pengembangan budaya literasi.”
2. Literasi baca dan tulis
Dari buku Literasi Baca Tulis yang diterbitkan oleh Kemendikbud, didapat
bahwa “Kegiatan literasi baca-tulis selama ini identik dengan aktivitas
membaca dan menulis. Deklarasi UNESCO tersebut menyebutkan bahwa
literasi baca-tulis terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi,
menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan
terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk
mengatasi bermacam-macam persoalan. Kemampuan-kemampuan
tersebut perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi
dalam masyarakat informasi, dan hal tersebut merupakan bagian dari hak
dasar manusia yang menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.”
3. Literasi numerasi
Dari buku Literasi Numerasi yang diterbitkan oleh Kemendikbud, didapat bahwa
“Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan
berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar
untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis
tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.”

4. Literasi sains
Dari buku Literasi Sains yang diterbitkan oleh Kemendikbud, didapat
bahwa “Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan
kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil
simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran
bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual,
dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu
yang terkait sains (OECD, 2016).”
5. Literasi digital
Dari buku Literasi Digital yang diterbitkan oleh Kemendikbud, didapat
bahwa “Literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis
mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.”
6. Literasi finansial
Dari buku Literasi Finansial yang diterbitkan oleh Kemendikbud, didapat
bahwa “Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan
agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk
meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan
dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.”
7. Literasi budaya dan kewargaan
Dari buku Literasi Budaya dan Kewargaan yang diterbitkan oleh
Kemendikbud, didapat bahwa “Literasi budaya dan kewargaan
merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap
terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan
bangsa.”
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN SURVEY
A. Persiapan
1. Persiapan Instrumen Pertanyaan atau Kuesioner
2. Penetapan Responden, Lokas dan Waktu Pengumpulan data
a. Penetapan Responden
Jumlah sampel yang akan kami ambil adalah 70 orang. Jumlah
tersebut kami peroleh dari buku Methods of Social Research
(Bailey, 1982).
b. Lokasi Dan Waktu Pengumpulan Data
Kami melakukan pengisian survey di rumah masing-masing karena
kondisi sekarang yang tidak memungkinkan dengan adanya wabah
penyakit virus Covid-19. Kuisioner ini dilakukan secara online
menggunakan Google Form. Waktu pengumpulan data kami
kurang lebih empat pekan termasuk dengan melakukan dan
menyebarkan kuisioner kepada responden.
B. Pelaksanaan Pengumpulan Data
1. Pengisian Kuisioner
Pengisian kuisioner ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia angkatan 2019 menggunakan Google Form.
2. Mengumpulkan data, menyebar kuesioner.
3. Penyajian data dalam bentuk pie chart.
4. Tabulasi data
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, Kenneth D. (1982). Methods of social research (2nd ed). New York: Free
Press. Tersedia dari State Library of NSW.
Kemdikbud. (2017). Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Baca Tulis. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Sains. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Digital. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Finansial. Jakarta: Tim GLN
Kemendikbud.
--------------. (2017). Materi Pendukung Literasi Budaya dan Kewargaan. Jakarta:
Tim GLN Kemendikbud.
Subandiyah, H. (2015). Pembelajaran Literasi Dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. 111-112.
Nurnaini, K. (2014). Motivasi Berprestasi Mahasiswa Penyandang
Tunadaksa (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Bagus, R. U. (2016). Teknik Sampling dan Penentuan Jumlah Sampel.
Universitas Dhayana Putra Bali. DOI: 10.13140/RG.2.1.5187.0808
Kemdikbud, R. I. (2018). Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Tim GL
Kemdikbud.

Anda mungkin juga menyukai