Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ADAB DAN KEPRIBADIAN

KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTEROVERT

Dosen Pembimbing:
Yesi Hasneli N, SKp., MNS

Di Susun Oleh:
Kelompok 3 A 2021 1

Meyadri Anissa (2111112171) Nurhidayah (2111110096)


Miranda Putri (2111112825) Nurhidayah Mahmud (2111134536)
Mohd. Kadri (2111134542) Nurul Aulia (2111110095)
Musarofah Camelia (2111113718) Nurul Lailatul Jannah (211111038)
Muthianisa Ramadhani (2111110364) Putri Rizki Rozalin (2111113722)
Mutthakhidatul Hikmah (2111112164) Rahmah Aulia Putri (2111110099)
Napisya Putri (2111111026) Rahmia Putri (2111110094)
Nikmah Rokhmani (2111112830) Rani Meiriani Putri (2111113724)
Nofita septiani (2111110097) Riovano Syah Anaris (2111126067)
Nuraini (2111110360)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah dengan
judul “
Adapun maksud dan tujuan penulis dalam membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Adab dan Kepribadian pada program A 2021 1.
Harapan dari penulis semoga makalah dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya,
terutama dalam peningkatan pemahaman terhadap mata kuliah Keperawatan dewasa
kardiovaskuler, respiratori, dan hematologi mengenai Asuhan keperawatan pada pasien
gagal jantung. Adapun penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
makalah ini. Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat
makalah yang lebih sempurna lagi.

Pekanbaru, 21 November 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3

D. Skenario...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Definisi Introvert ...........................................................................................4

B. Karakter Introvert ...........................................................................................4

C. Ciri Umum Introvert ......................................................................................5

D. Kelebihan dan Kekurangan Introvert .............................................................6

E. Cara Mengubah Kepribadian Introvert Menjadi Ekstrovert...........................7

F. Contoh Kepribadian Introvert.........................................................................8

G. Solusi Permasalahan Skenario........................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................10

B. Saran................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikat manusia sebagai makhluk sosial secara otomatis akan membuatnya untuk
saling berinteraksi dengan orang lain. Interaksi dan hubungan yang terjalin antar
individu menuntut keduanya untuk membuka diri masing-masing agar terjalin
hubungan yang saling percaya dan nyaman. Setiap manusia dilahirkan dengan
memiliki sifat dan watak yang berbeda. Dengan perbedaan itu, antar individu dapat
saling melengkapi satu sama lain. Adapun gabungan dari berbagai macam sifat
individu lahirlah yang dinamakan dengan kepribadian, yang mana kepribadian itu
merupakan pembeda individu satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kepribadian,
maka setiap individu memiliki ciri masing-masing sesuai dengan kepribadian yang
dimilikinya.
Kepribadian merupakan sesuatu yang ada di dalam diri setiap individu, yang
mana kepribadian setiap individu itu berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan oleh
Gregory, kepribadian adalah sebuah kata yang menandakan ciri pembawaan dan pola
kelakuan yang bersangkutan yang khas bagi pribadi itu sendiri. Kepribadian meliputi
tingkah laku, cara berpikir, perasaan, gerak hati, usaha, aksi, tanggapan terhadap
kesempatan dan tekanan, dan cara berinteraksi dengan orang-orang lain dalam
kehidupan sehari-hari (Gregory, 2012: 15). Meskipun ada tingkah laku yang sama
antara satu individu dengan yang lain, tetap saja pasti ada perbedaan diantaranya.
Menurut Kelly, kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman hidupnya. Sebenarnya manusia di dalam kehidupannya sehari-hari tidak
selalu membawakan dirinya sebagaimana adanya, melainkan selalu menggunakan
tutup muka. Maksudnya adalah untuk menutupi kelemahannya atau ciri-ciri yang khas
supaya tindakannya itu dapat diterima oleh masyarakat. Karena dalam kehidupan
seharian biasanya orang hanya kan menunjukkan keadaan yang baik-baik saja dan
untuk itu maka dipakai sebagai penutupnya.
Dalam setiap kepribadian memiliki karakteristik tersendiri bagi setiap orang,
kemudian banyak dari kalangan kita menyebut ini sebagai kepribadian terbuka

1
(Ekstovert) dan tertutup (Introvert). Di dalam budaya karakter, diri ideal itu serius,
disiplin, dan terhormat. Apa yang diperhitungkan bukanlah kesan yang ditampilkan
seseorang di muka umum, tetapi lebih pada bagaimana seseorang berperilaku secara
pribadi.
Penggolongan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert terdapat menggambarkan
pola komunikasi dan interaksi sosial setiap individu. Pada, saat berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain, individu dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah
individu dengan karakteristik utama yaitu mudah bergaul, implusif, tetapi juga sifat
gembira, aktif, cakap dan optimis serta sifat-sifat lain yang mengindikasi penghargaan
atas hubungan dengan orang lain, sedangkan individu dengan kepribadian introvert
adalah individu yang memiliki karakteristik yang berlawanan dengan kepribadian
ekstrovert, yang cenderung pendiam, pasif, tidak mudah bergaul, teliti pesimis, tenang
dan terkontrol. Kepribadian ekstrovert akan cenderung menyuarakan pendapatnya,
menyukai perhatian orang lain dan lebih memilih bercampur pada suatu kelompok
sebab kepercayaan diri mereka lebih meningkat. Sehingga mereka akan melakukan
apapun yang menjadi keyakinan mereka. Kepribadian introvert akan cenderung
berpikir ulang sebelum menyuarakan pendapat, tampak ragu, tidak begitu menyukai
kebisingan, dan tidak terlalu menyukai keramaian. Mereka dapat berpendapat dengan
leluasa ketika kondisi lingkungan sekitarnya ia yakini menguntungkan. Beberapa
orang mungkin akan sulit memahami apa yang mereka maksudkan, akan tetapi
seorang introvert lebih menyusun kata sebelum menjadi kalimat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi introvert ?
2. Apa saja karakter introvert ?
3. Apa saja ciri umum introvert ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan introvert ?
5. Bagaimana cara mengubah kepribadian introvert menjadi ekstrovert ?
6. Apa saja contoh kepribadian introvert ?

2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi introvert
2. Untuk mengetahui karakter introvert
3. Untuk mengetahui ciri umum introvert
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan introvert
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengubah kepribadian introvert menjadi
ekstrovert
6. Untuk mengetahui contoh kepribadia introvert

D. Skenario
Ny. E 35 tahun seorang ASN datang ke psikiater dengan keluhan: insomnia
sejak 1 tahun yll, napsu makan menurun, sering sakit kepala, sering mengalami
kecemasan dan overthinking. Hasil anamnesa: Ny. E sensitif, tidak suka bergaul,
sibuk sendiri dengan waktunya. Orang di sekelilingnya menganggap dia efois dan
sombong tapi dia seorang pendengar yang baik dan mandiri.
Ny. E suka menulis di diary dari pada bercerita dengan orang lain. Setelah
informasi di gali lebih jauh, Ny. E pernah mengalami trauma beberapa kali. Umur 6
tahun dia dipisahkan dari ortunya karena Ibu nya akan melahirkan. Ny. E di kirim ke
kota P dan tinggal bersama tantenya. Umur 16 tahun, Ny. E harus terpisah lagi
dengan ortunya karena harus menjaga neneknya yang sakit. Setelah berumah tangga
4 tahun, Ny. E mengalami trauma yang cukup banyak sampai terjadi perceraian
Saat ini Ny. E sedang menjalin hubungan dengan suami orang dan
merencanakan pernikahan. Saat persiapan pernikahan, istri laki2 yang di cintai
mengetahui perselingkuhan mereka dan pernikahan batal. Kondisi Ny. E saat ini
menarik diri de lingkungan (withdrawal), menjauhi sahabatnya krn malu di ketahui
berselingkuh dg suami orang dan setiap malam menangis karena gagal menikah. Dari
kecil Ny. E di didik keras oleh ayahnya dengan alasan agar dia dan adik-adiknya
disiplin. Perasaan tertekan atas cara tsb dan takut menyampaikan sesuatu ke ortu jika
ada masalah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Introvert
Introvert adalah orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendirian atau
bersama satu dan dua orang teman terdekat mereka dibandingkan berada dalam
keramaian. Introvert juga seringkali disamakan dengan pemalu. Keperibadian introvert
akan memiliki karakteristik antara lain: tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri,
tampil dengan muka pendiam dan tampak penuh pemikiran, biasanya tidak mempunyai
banyak teman, sulit membuat hubungan baru, menyukai konsentrasi dan kesunyian, tidak
suka dengan kunjungan yang tidak diharapkan, baik bekerja sendirian daripada
berkelompok.

B. Karakter Introvert
Seseorang yang memiliki kecenderungan introvert akan memiliki karakteristik
antara lain: tertarik dengan pikiran dan perasaannya sendiri, tampil dengan muka pendiam
dan tampak penuh pemikiran, biasanya tidak mempunyai banyak teman, sulit membuat
hubungan baru, menyukai konsentrasi dan kesunyian, tidk suka dengan kunjungan yang
tidak diharapkan, baik bekerja sendirian daripada berkelompok.
Berdasarkan teori Jung (dalam Eysenck, 2006. Hal: 293) yang menyatakan
beberapa ciri orang yang introvert, yaitu terutama dalam keadaan emosional atau konflik,
orang dengan kepribadian ini cenderung untuk menarik diri dan menyendiri. Mereka
lebih menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang lain. Mereka
cenderung berhati-hati, pesimis, kritis dan selalu berusaha mempertahankan sifat-sifat
baik untuk diri sendiri sehingga dengan sendirinya mereka sulit untuk dimengerti. Mereka
seringkali banyak pengetahuan atau mengembangkan bakat diatas rata-rata dan mereka
hanya dapat menunjukkan bakt mereka dilingkungan yang menyenangkan. Orang
introvert berada dalam puncaknya dalam keadaan sendiri atau dalam kelompok kecil
tidak asing.
Menurut Eysenck (dalam Nuqul, 2006. Hal: 31) orang dengan tipe kepribadian
introvert memiliki sifat tenang, suka merawat diri, bersikap hati-hati, pemikir, kurang

4
percaya pada keputusan yang impulsif, lebih suka hidup teratur, suka murung, kuatir,
kaku, sederhana, pesimis, suka menyendiri, kurang suka bergaul, pendiam, pasif, berhati-
hati, tenggang hati, damai, terkendali, dapat diandalkan, menguasai diri (Pelvin 1994).
Fitur yang membedakan introvert sebagai lawan dari ekstrovert yang berorientasi
terhadap objek dan dunia luar ialah introvert menemukan orientasinya ke dalam diri,
faktor-faktor pribadi. Tentu saja kesadaran seorang introvert dapat menyadari kondisi
diluar, namun keyakinan subjektif merupakan dorongan motivasi yang menentukan.
Sementara ekstrovert merespon apa yang datang ke subjek dari objek (realitas diluar),
seorang introvert lebih cenderung kepada kesan yang ditimbulkan objek dalam subjek
(realitas didalam).
Cara berpikir seorang introvert memiliki orientasi primer terhadap faktor subjektif.
Dimana proses berpikirnya fokus terhadap objek konkret atau abstrak, motivasinya
berasal dari dalam diri. Dengan kata lain dimana seoramg ekstrovert berpikir mencari
fakta langsung dan kemudian memikirkannya, pikiran seorang introvert lebih
memperhatikan klarifikasi gagasan atau bahkan cara berpikirnya itu sendiri, dan
selanjutnya dengan aplikasi praktisnya. Keduanya handal dalam membawa ketertiban
hidup, satu bekerja dari luar ke dalam dan lainnya bekerja dari dalam ke luar.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang berkepribadian intovert adalah orang yang
tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, yang cenderung
dipengaruhi dunianya sendiri (subjektif) daripada dunia luar (objektif).

C. Ciri Umum Introvert


Menurut Jung kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kepribadian
ekstrovert dan kepribadian introvert. Berdasarkan teori Jung (dalam Eysenck, 2006. Hal:
293) yang Menyatakan beberapa ciri orang yang introvert, yaitu terutama dalam Keadaan
emosional atau konflik, orang dengan kepribadian ini Cenderung untuk menarik diri dan
menyendiri. Mereka lebih Menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang
lain.Mereka cenderung berhati-hati, pesimis, kritis dan selalu berusaha Mempertahankan
sifat-sifat baik untuk diri sendiri sehingga dengan Sendirinya mereka sulit untuk
dimengerti. Mereka seringkali banyak Pengetahuan atau mengembangkan bakat diatas
rata-rata dan mereka Hanya dapat menunjukkan bakt mereka dilingkungan yang

5
Menyenangkan. Orang introvert berada dalam puncaknya dalam Keadaan sendiri atau
dalam kelompok kecil tidak asing.
Menurut Eysenck (dalam Nuqul, 2006. Hal: 31) orang dengan Tipe kepribadian
introvert memiliki sifat tenang, suka merawat diri, Bersikap hati-hati, pemikir, kurang
percaya pada keputusan yang Impulsif, lebih suka hidup teratur, suka murung, kuatir,
kaku, Sederhana, pesimis, suka menyendiri, kurang suka bergaul, pendiam, Pasif, berhati-
hati, tenggang hati, damai, terkendali, dapat Diandalkan, menguasai diri (Pelvin 1994).
Dapat disimpulkan bahwa orang yang berkepribadian intovert Adalah orang yang
tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan Lingkungan sekitarnya, yang cenderung
dipengaruhi dunianya sendiri (subjektif) daripada dunia luar (objektif).

D. Kelebihan dan Kekurangan Introvert


 Kelebihan orang introvert diantaranya:
- Berpikir dulu baru bertindak
- Pandai membuat perhitungan
- Pendengar yang baik
- Tenang dan bijaksana
- Penganalisa yang tajam
- Kemampuan menulis
- Empati dan berpengertian
- Pemikiran yang kreatif
 kelemahan orang introvert yaitu:
- Pemalu dan kurang inisiatif
- Cuek, dikira sombong
- Tidak punya banyak kenalan
- Cepat lelah bila berada dalam keramaian
- Kurang bisa berbasa-basi
- Sulit diajak komunikasi
- Mudah depresi dan tertekan
- Kurang bisa bersosialisasi

6
E. Cara Mengubah Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
1. Melatih efikasi diri atau kepercayan diri seseorang yang memliki kepribadian Introvert
Hal yang paling sederhana yang di lakukan untuk mengatasi kepribadian
Introvert adalah dengan merasa yakin terhadap dirinya untuk mampu melakukan
sesutau dan mempunyai kemampuan atau keahlian di suatu bidang yang diminati.
Setelah Individu yang memiliki kepribadian introvert akan memiliki rasa berani, bisa,
dan yakin terhadap kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melaksanakan
serangakian tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya
sendiri, serta individu dapat mempergunakan kontrol pribadi pada motivasi kognisi,
afeksi, dan lingkungan sosialnya. Efikasi diri dikaitkan dengan cara
mengorganisasikan dengan baik dan menentukan tindakan yang dimaksud dengan
situasi yang mungkin terjadi.
2. Belajar untuk melatih kemampuan komunikasi efektif dan public speaking
Individu yang memliki kepribadian introvert dapat mempelajari tentang
komunikasi efektif dan seperti apa itu public speaking, dan selanjutnya apabila pribadi
introvert sudah paham tentang komunikasi efektif, dan bagaimana public speaking
baik, maka Individu tersebut mampu berbicara di depan banyak orang, dan mampu
bersosiliasi dengan baik.
3. Tingkatkan percaya diri
Jika rasa percaya diri kita meningkat, pasti kita lebih mampu dan pede untuk
tampil didepan orang banyak. Ketika merasa gugup atau sepertinya jantung berdegup
kencang saat mendekati orang asing, bersikaplah percaya diri dan otomatis akan
merasa lebih mudah untuk berbincang dengan orang lain.
4. Tingkatkan rasa ingin tahu
Kunci untuk menjadi lebih supel adalah terus mengajukan pertanyaan kepada
orang-orang dan tertarik serta ingin tahu tentang apa yang mereka katakan dan
lakukan.
5. Ajukan pertanyaan untuk memulai percakapan dengan orang-orang dan hal ini
mempermudah kalian bersosialisasi dengan orang sekitar.
6. Menerima diri sendiri

7
Setiap orang pasti ada kelemahan dan kelebihan. Tingkatkan kelebihan yang kita
punya dan minimalisir kekurangan yang ada.
7. Perhatikan Lingkungan Sekitar Saat Berkomunikasi
Jika merasa kurang nyaman ketika ingin memulai komunikasi di keramaian, bisa
memulai komunikasi di tempat yang cukup sepi sebagai langkah awal.
8. Tersenyum dan menyapa
Jangan malu untuk tersenyum atau menyapa orang lain duluan. Dengan
memberikan first impression yang ramah, akan memudah diri untuk masuk ke topik-
topik yang akan dibahas.

F. Contoh Kepribadian Introvert


1. Seorang introvert, lebih menikmati suasana sendiri dan lebih tertutup terhadap
pihak luar.
2. Saat berbicara, seorang introvert cenderung suka mendengarkan lebih dari yang
mereka katakan. Dan pada kenyataannya, mereka berpikir beberapa kali sebelum
berbicara.
3. Seorang Introvert cenderung membenci adanya perubahan. Karena mereka cukup
sulit dalam menyesuaikan diri dengan hal baru, dan suasana baru membuatnya
kurang nyaman.
4. Dalam membangun kembali energi dalam diri, seorang introvert cenderung
melakukan cara menyendiri atau menikmati me time tanpa orang lain.
5. Karena kepribadiannya yang lebih suka dengan small circle, Introvert lebih terbuka
kepada sedikit orang, khususnya orang yang sudah lama kenal dan dipercayai.
Karenanya, seorang introvert tidak banyak memiliki teman dekat.
6. Secara alami, karena kepribadiannya yang kurang menyukai interaksi dengan orang
lain, seorang introvert merupakan seseorang yang mandiri dan pendiam,
7. Seorang introvert cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ia
biasanya tidak banyak bercerita kepada orang lain saat menghadapi masalah.

G. Solusi Permasalahan Skenario


1. Solusi untuk nyonya E

8
Solusinya untuk Ny.E adalah dibawa kepsikiater yang mana Ny.E bisa
mendapatkan konseling mengenai keluhan yang ia alami, selain itu Ny.E juga dapat
mendekatkan diri dan membuka diri dengan keluarga,sahabat,dan beribadah menurut
kepercayaan karena dekat cara itu bisa mengobati rasa trauma dan lebih akrab
dengan keluarga. Selama ini Ny.E yang hidupnya terpisah dengan orang tuanya dan
didikan ayahnya yang keras membuat Ny.E memiliki sikap yang tertutup sehingga
membuat Ny.E sulit untuk menceritakan dan meminta solusi akan permasalahan
yang ia miliki sehingga Ny.E memiliki masalah akan psikologisnya.
2. Solusi Untuk Sahabat Ny.E
 Menawarkan pertolongan , obalah untuk menawarkan pertolongan kepada
Ny.E dan lakukan perbincangan ringan.
 Dekati Ny.E secara perlahan karena orang introvert tergolong sulit untuk
beradaptasi dengan lingkungan, lakukan lah pendekatan secara perlahan pada
Ny.E yg menarik dirinya.
 Dorong Ny.E untuk bercerita tentang masalahnya, cobalah untuk sedikit
mendorong pembicaraan agar Ny.E terbuka tentang masalahnya, dan berikan
saran yg tidak melukai nya.
 Fokus untuk mendengarkan , ketika Ny.E mulai terbuka, cobalah untuk fokus
mendengarkan nya, agar Ny.E tidak merasa di abaikan.
 Berikan waktu pada Ny.E , jangan takut akan kesunyian diantara pembicaraan,
berikan waktu agar Ny.E bisa bercerita.

3. Solusi Untuk laki-laki yang dicintainya


Dia harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. karena dia adalah pria
yang sudah memiliki istri, dia harus memutuskan hubungan dengan orang ketiga,
yaitu Ny.E. Seharusnya dari awal dia tidak mencoba untuk berselingkuh dengan
Ny.E . Dia juga harus menerima konsekuensi dari tindakannya yang berselingkuh
dengan Ny.E. Dia harus membangun kembali komitmen dengan istrinya dengan
saling jujur untuk memulihkan kepercayaan dan dia juga bisa mengikuti konseling
hubungan pernikahan. Sebagai pria yang sudah memiliki istri, seharusnya dia
menjaga hatinya hanya untuk istrinya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap individu memiliki beraneka macam tipe kepribadian yang mempengaruhi
bagaimana seseorang bertindak di dalam kesehariannya. Tipe kepribadian tersebut
sangat berpengaruh terhadap proses interaksi. Kepribadian (personality) merupakan
salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-
temuan (hasil praktik penanganan kasus) para ahli. Objek kajian kepribadian adalah
"human behavior", perilaku manusia, yang pembahasannya, terkait dengan apa,
mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut.
Pada dasarnya manusia memiliki dua tipe kepribadian yaitu ekstrovert dan
introvert. Kepribadian introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga
mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang
dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang kedunia
dalam. Orang introvert lebih berpikir kearah subjektif atau dirinya sendiri. Oleh karena
itu rata- rata orang yang berkepribadian introvert kurang menikmati keramaian.
Kepribadian Ekstrovert adalah tipe kepribadian yang memiliki kecenderungan individu
untuk mengarahkan energi psikisnya pada objek eksternal di luar dirinya, pada
lingkungan sosialnya. Sikap ekstrovert mengarahkan seseorang pada dunia luar yang
objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Pikiran, perasaan dan tindakannya ditentukan
lingkungan sosial dan non-sosialnya.

B. Saran
Tiap individu memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian yang ada dalam
individu ini kemudian menghasilkan karakter yang berbeda pula. Tiap individu
sebaiknya mendalami kepribadiannya untuk kemudian dapat menyesuaikan dirinya
dalam lingkungan sosialnya. Mendalami sifat kepribadian diri sendiri kemudian dapat
membantu individu melakukan evaluasi diri terhadap sifat kepribadiannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, M. (2020). Perbedaan Minat Berorganisasi ditinjau dari Tipe


Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Ulwiyah, W. Z. (2020). Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Siswa Kelas VII
G SMP Negeri 2 Ponorogo pada Proses Pembelajaran dalam Prespektif Psikologi
Sosial (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo)
Putrakusuma, B. D. (2016). Refleksi Introvert (Doctoral dissertation, Institut Seni
Indonesia Yogyakarta).
Purwanti, N., & Amin, A. (2016). Kepatuhan ditinjau dari kepribadian ekstrovert-
introvert. Jurnal Psikologi: Jurnal Ilmiah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta
Pasuruan, 3(2), 87-93.
Feist, G. J., & Feist, J. (2006). Profesi Unm kelebihan dan kelemahan ektrovert dan
introvert
Sumber: Sharp D. Personality Types: Jung’s Model of Typology. Cowan V, editor.
Vol. 33,PsycCRITIQUES. Toronto: Inner City Books; 1987. 126.
Lukman Nulhakim, (2021). “Penguatan Efikasi Diri Pada Pribadi Introvert
(Community Approach)”. Jurnal Konseling Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
T, Arini. 2020. “ Berkarya dalam Hening”. Rasibook
Vauziah, R. A. (2022). Introvert Dan Ekstrovert.
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Psikologi Pemilihan Karir, Rineka Cipta, Jakarta,
2004,hlm:53.
Riski Putri Asridha S, Hutagalung. Psikologi Kepribadian. Pusat Bahan ajar dan
Learning.2012: Hlm: 3

11
12

Anda mungkin juga menyukai