Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROYEK KEPEMIMPINAN II

“PENGENALAN DAN PEMBUATAN BIDANG JURNALISTIK


MADDING SEKOLAH KEPADA PESERTA DIDIK”

OLEH :

1. DELITA GUSTRIANI (2205437652)


2. SHELLA SAFITRI (2205437658)
3. YOSI OKTAVIA (2205437660)
4. MEGA MUSTIANA (2205437665)
5. HENNY NOVIANI (2205437664)
6. HERLINA (2205437663)
7. MIRA ASTARI (2205437662)

Dosen Pengampu :
Hendri Marhadi, SE. M.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui bahwasanya aspek sistem pendidikan di Indonesia saat ini
masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Salah satu penyebabnya
yaitu karena kurang adanya literasi ataupun minat baca pada peserta didik. Oleh karena itu,
kemampuan meningkatkan literasi pada siswa haruslah dibangun sejak dini. Dalam
pengaplikasiannya dapat dimulai sejak dari peserta didik duduk dibangku taman kanak-kanak
ataupun pada sekolah dasar (Baroroh et al., 2021).

Adanya penerapan majalah dinding merupakan salah satu upaya untuk bisa membantu
meningkatkan literasi membaca pada siswa. Madding (majalah dinding) kelas diharapkan
menjadi wadah untuk memfasilitasi siswa mendapatkan informasi agar lebih terpusat. Tidak
hanya itu, siswa juga dapat menyalurkan minat dari hasil karyanya untuk dipasang pada
mading kelas seperti puisi, cerpen, pantun dan lain sebagainya. Selain itu, majalah dinding
juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri pada siswa. Mereka akan akan merasa
percaya diri ketika karya yang dibuat dilihat dan dibaca oleh banyak siswa lain. Dari sinilah
hal positif akan muncul serta dapat memacu siswa untuk terus berkarya dan berinovasi agar
bisa menunjukkan kemampuannya pada orang lain.

Pengembangan literasi menggunakan Madding sangat efektif dimanfaatkan untuk


mendukung Gerakan Literasi Siswa (GLS). Media Mading dapat membiasakan warga sekolah
untuk gemar membaca, gemar menulis, gemar berbagi dan gemar mengapresiasi hasil karya
orang lain. Bila warga sekolah digerakkan untuk gemar menulis, secara otomatis juga akan
membiasakan membaca. Hal ini guna memperkaya bahan tulisan yang akan dihasilkan.
(Nugrahani and Kenokorejo, 2020). Fungsi dan tujuan madding dikemukakan Kanis dkk
(1998) dalam Enny Zubaidah dan Bambang Saptono (2004) adalah sebagai berikut : 1)
Sarana Informasi. Fungsi tersebut serupa dengan fungsi media masa pada umumnya, yaitu
memberikan pengetahuan bagi pembaca. 2) Media hiburan. Makna hiburan yang dimaksud
adalahmemberikan sarana rekreasi agar merasa terhibur setelah membaca sajian dalam bentuk
humor atau informasi dalam bentuk gambar dan sajian menarik lainnya. 3) Sarana untuk
menjalin tali persaudaraan dan kekeluargaan sesama anggota dalam kelompok tertentu (siswa
dengan siswa/penulis dengan pembaca). 4) Ajang untuk mengembangkan kreativitas bagi
penulis dan pembaca. 5) Sarana yang mampu menciptakan sikap kritis terhadap masalah
masalah pendidikan terutama yang berhubungan dengan proses belajar mengajar di sekolah.
6) Sarana yang mampu meningkatkan wawasan sosial siswa terhadap keadaan sekolah untuk
pengenalan lingkungan siswa belajar. Kesimpulannya adalah majalah dinding di sekolah dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar, media belajar, media komunikasi, wahana untuk belajar
berorganisasi dan bersosial, serta meningkatkan kreativitas siswa sebagai modal bagi dirinya
untuk masadepannya. (Nasir, 2018)

Dengan mengadakan pengenalan dan pembuatan bidang jurnalistik mading (majalah


dinding) mampu memotivasi siswa dalam membuat karya tulis ataupun gambar-gambar yang
akan ditempelkan pada mading. Dengan adanya bidang jurnalistik majalah dinding mampu
mengarahkan siswa membuat karya tulis yang harus diganti setiap satu pekan sekali. Adapun
karya yang telah ditempel dapat diarsipkan dengan dibundel untuk disimpan di perpustakaan.
Pengenalan dan pembuatan jurnalistik madding ini bertujuan untuk memberikan pelatihan
kepada peserta didik untuk meningkatkan kreativitas dan literasi mereka. Siswa akan mulai
terdorong untuk membangun kreatifitasnya dan mengeluarkan kemampuannya misal tentang
bagaimana cara membuat tema atau judul yang bagus, lalu bagaimana teknik
penyampaiannya, serta bagaimana design yang bagus untuk diterapkan. Sehingga hal ini
menjadi tuntutan bagi siswa untuk mengasah kemampuan berkreatifitas dalam diri mereka.
Pengenalan dan pembuatan Bidang jurnalistik mading ini dilakukan secara bergantian pada
setiap kelas, kelas yang mendapat tugas akan bertanggung jawab dalam mengisi mading pada
pekan itu serta mengarsipkan Mading yang telah ditempelkan pada pekan lalu. Dengan
mengupgrade selalu isi mading dengan hal baru akan semakin membuatpeserta didik tertarik
dalam membaca. Hal ini tentu saja mampu meningkatkan minat siswa dalam berliterasi
selain itu juga meningkatkan kreativitas siswa agar membuat mading semakin menarik.

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas maka pada kegiatan kali ini
projek yang akan kami lakukan yaitu “Pengenalan dan Pembuatan Bidang Jurnalistik
Madding Di SDN 42 Pekanbaru” yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berliterasi dan berkreatifitas.
B. TUJUAN KEGIATAN

Pada proyek yang akan dilakukan ini diharapkan warga sekolah baik guru, peserta
didik, tenaga kependidikanakan lebih memahami manfaat bidang jurnalistik madding
disekolah. Peserta didik dapat meningkatkan Literasi dan mengembangkan kreatifitas dan
inovasi yang dimiliki. selain itu peserta didik juga diharapkan mendapatkan informasi dan
pengetahuan baruterkait bidang jurnalistik madding ini

C. MANFAAT KEGIATAN

Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas, minat dan bakat yang
mereka miliki serta meningkatkan budaya untuk terus berliterasi di sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. MAJALAH DINDING
Mading merupakan singkatan dari Majalah Dinding, yakni salah satu media
komunikasi yang ditempel di dinding. Karena informasi penting seputar sekolah ini di
tempel di dinding, maka tidak memakan banyak biaya. Selain itu, dapat juga dibuat oleh
siapa saja yang memiliki keinginan atau keahlian dalam membuat mading.selain itu
mading mempunyai fungsi yang sangat penting: yang pertama (informatif, komunikatif ,
rekreatif, kreatif . Garis besar majalah dinding meliputi: (1) rubrik tajuk rencana atau
editorial, (2) rubrik pemberitaan, (3) rubrik karya ilmiah atau featurue, (4) rubrik kreatif
sastra, dan (5) rubrik umum Majalah dinding memiliki manfaat, yaitu (1) sebagai media
komunikasi (2) sebagai media kreativitas (3) sebagai media untuk meningkatkan
keterampilan menulis (4) sebagai media untuk membangun kebiasaan membaca (5)
sebagai pengisi waktu (6) sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir (7). Metode
yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode literature dalam hal ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa pengaruh mading dalam meningkatkan budaya literasi sangat
penting selain bersifat informative mading juga merupakan wadah dalam menyalurkan
minat siswa dalam karya tulis seperti pantun, puisi dan lain sebagainya.
Mading (majalah dinding) kelas diharapkan menjadi wadah untuk memfasilitasi
siswa mendapatkan informasi agar lebih terpusat. Tidak hanya itu, siswa juga dapat
menyalurkan minat dari hasil karyanya untuk dipasang pada mading kelas seperti puisi,
cerpen, pantun dan lain sebagainya. Siswa akan mulai terdorong untuk membangun
kreatifitasnya dan mengeluarkan kemampuannya misal tentang bagaimana cara membuat
tema atau judul yang bagus, lalu bagaimana teknik penyampaiannya, serta bagaimana
design yang bagus untuk diterapkan dan masih banyak lagi. Sehingga hal ini menjadi
tuntutan bagi siswa untuk mengasah kemampuan berkreatifitas dalam diri mereka. Selain
itu, majalah dinding juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri pada siswa.
Mereka akan merasa percaya diri ketika karya yang dibuat dilihat dan dibaca oleh banyak
siswa lain. Dari sinilah hal positif akan muncul serta dapat memacu siswa untuk terus
berkarya dan berinovasi agar bisa menunjukkan kemampuannya pada orang lain.
B. KREATIVITAS
Kreativitas adalah kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan
berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain
dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna. Suatu saat
seseorang dihadapkan pada sebuah permainan atau masalah yang menuntut kreativitas
berpikir dalam menyelesaikan. Orang tersebut tidak mampu menyelesaikan karena hanya
berkutat pada satu jalan keluar kemudian ada seseorang yang dapat membantunya melalui
cara yang tidak terpikir olehnya.
Kreativitas menurut Lumsdaine (1995: 14) adalah mempergunakan imaginasi dan
berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain
dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna. Artinya
mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan berbagai cara sehingga
mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dalam interaksi individu dengan
lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru untuk mencapai tujuan yang lebih
bermakna. Pernahkah anda merasa pemikiran kosong atau merasa tidak berdaya karena
tidak dapat berbuat apa-apa?. Kreativitas merupakan aktivitas dinamis dalam diri kita
yang melibatkan proses mental pada alam sadar maupun di bawah sadar. Pada saat kita
mengatakan dalam alam bawah sadar tidak mampu melakukan maka secara sadar kita
menjadi tidak mampu melakukan. Sebaliknya pada saat kita menunjukkan kemampuan
kita melakukan sesuatu secar sadar maka akan tumbuh keberhargaan diri pada alam
bawah sadar dan tertampilkan kembali dalam sikap percaya diri. Kreativitas melibatkan
keseluruhan otak. Seseorang akan bertindak kreatif manakala mempergunakan potensi
otak dengan optimal. Mempergunakan kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan. Otak
kiri yang mengatur kemampuan logika dan otak kanan yang mengatur humanistis.
Menurut Mamat Supriatna (2006), kreativitas adalah kemampuan cipta, karsa dan
karya seseorang untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat
ditemukan dengan menghubungkan atau menggabungkan sesuatu yang sudah ada.
Kreativitas adalah bakat yang dimiliki oleh setiap orang yang dapat dikembangkan
dengan pelatihan dan aplikasi yang tepat. Banyak studi telah dilakukan tentang perilaku
kreatif dari para musisi, ilmuwan besar, arsitek, pujangga, dan pelukis. Hasilnya adalah
bahwa proses kreativitasnya sama, baik kreativitas itu terpusat pada pemecahan masalah
sehari-hari, atau penemuan ilmiah tingkat tinggi. Menurut Need Herrmann pada dasarnya
jika kita melibatkan secara penuh pikiran yang dimiliki sehingga membangkitkan ide dan
kenyataan tentang sesuatu yang diinginkan atau ingin dicapai kita memfasiliasi
berkembangnya kreativitas. Kekuatan pikiran membayangkan berbagai kemungkinan
dalam mencapai apa yang diinginkan dalam koridor norma norma yang dapat ditoleransi.
Artinya orang kreatif tahu apa yang diinginkan dan dapat menetapkan tujuan berperilaku.
BAB III
METODELOGI

1. ALUR KEGIATAN PROYEK


1. Melakukan Observasi di Sekolah Mitra (SDN 42 Pekanbaru)
Tahap awal yang dilakukan oleh kelompok sebelum melaksanakan kegiatan proyek adalah
melakukan observasi di Sekolah Mitra yaitu SDN 42 Pekanbaru. Observasi bertujuan untuk
melihat kondisi sekolah dan menyampaikan tujuan dari kegiatan proyek yang akan
dilakukan kepada pihak sekolah mitra.
2. Mengurus Perizinan pada Sekolah Mitra
Setelah melakukan observasi, langkah selanjutnya kelompok melakukan pengurusan izin
kepada pihak sekolah mitra. Kunjungan kedua yang dilakukan kelompok ini juga bertujuan
untuk membangun hubungan baik dan kerjasama antara kelompok dengan sekolah mitra.
3. Mempersiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan
Kelompok mempersiapkan alat dan bahan seperti papan mading yang sudah lama tidak
digunakan kemudian dibersihkan bersama-sama, seluruh anggota kelompok yang ikut andil
dalam kegiatan proyek yang akan dilakukan.
4. Perkenalan Kelompok kepada peserta didik sekaligus pemberian materi pengenalan mading
Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan anggota kelompok kepada peserta didik yang
kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi pengenalan bidang jurnalistik mading. Sosialisasi
dilakukan oleh kelompok untuk memberikan pemahaman awal pada peserta didik tentang
bidang jurnalistik mading.
5. Melaksanakan Pelatihan Setelah melakukan sosialisasi, pada pertemuan selanjutnya
kelompok melakukan aksi pelatihan dalam pembuatan bidang jurnalistik mading. Siswa
dibentuk beberapa kelompok yang kemudian didampingi oleh anggota kelompok proyek
kepemimpinan.
6. Melakukan Pendampingan Dalam kegiatan pendampingan kelompok melihat dan memberi
arahan dengan berbagai strategi agar peserta didik terpancing untuk mengeluarkan ide
kreatifitas yang ada pada dirinya. Pendampingan juga diberikan pada peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam membuat karya.
7. Melakukan Evaluasi dan Refleksi Kegiatan Setelah melakukan kegiatan pengenalan dan
pembuatan bidang jurnalistik mading ini kelompok bersama pihak sekolah mitra guru kelas
IV.D melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi
dan refleksi bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik dapat mengembangkan
kreatifitasnya dan apa yang belum tercapai dari kegiatan ini agar dapat dilakukan pada
tindak lanjut bagi pihak sekolah

2. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan “Pengenalan dan Pmebuatan Bidang Jurnalistik Mading di DN 42


Pekanbarur” akan dilaksanakan pada :

NO. HARI/TANGGAL KEGIATAN TEMPAT


1. Rabu, 15/02/2023 Meminta perizinan untuk SDN 42 Pekanbaru

mengadakan kegiatan
2. Kamis, 23/02/2023 Perkenalan Bidang SDN 42 Pekanbaru
Jurnalistik Mading
3. Senin, 06/03/2023 Kegiatan SDN 42 Pekanbaru
pembuatan mading
4. Kamis, 16/03/2023 Penempelan mading SDN 42 Pekanbaru
pada papan mading
5. Selasa-Sabtu, 14-18 /03/2023 Melakukan evaluasi d a n SDN 42 Pekanbaru
r e f l e k s i setelah

pelaksanaan kegiatan
6. Sabtu, 18/03/2023 Penutupan kegiatan proyek SDN 42 Pekanbaru
kepemimpinan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Proyek Kepemimpinan pengenalan dan pembuatan bidang jurnalistik mading merupakan
prakarsa atau gagasan yang telah dirancang oleh kelompok untuk pelaksanaan matak kuliah
Proyek Kepemimpinan II. Kegiatan ini dimulai dengan observasi, pengenalan serta pelatihan
pembuatan mading dalam meningkatakan kreativitas siswa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh
peserta didik kelas IV.D SDN 42 Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan beberapa pertemuan
agar kemempuan peserta didik semakin terasah.

Tabel Kegiatan
No Hari/tanggal Nama kegiatan Keterangan Dokumentasi kegiatan
. kegiatan
1. Rabu, Meminta Menyampaikan
15/02/2023 perizinan untuk maksud dan tujuan
mengadakan kedatangan serta
kegiatan kegiatah yang akan
dilakukan.

2. Kamis, Perkenalan Perkenalan kepada


23/02/2023
Bidang peserta didik
Jurnalistik mengenai bidang
Mading jurnalistik mading.
Yang kemudian
diprkatekkan
langsung oleh
peserta didik dalam
pembuatan mading
3. Senin, Kegiatan Melakukan praktik
06/03/2023
pembuatan pembuatan bidang
mading jurnalistik mading
yang dibimbing
langsung oleh rekan
kelompok PPG agar
muncul ide0-ide
kreatif dari peserta
didik

4. Kamis, Penempelan Melakukan


16/03/2023
mading pada penempelan atas
papan mading karya yang telah
dibuat oleh peserta
didik pada papan
mading
5. Selasa-Sabtu, Melakukan Evaluasi dan refleksi
14-18
evaluasi dan dilakukan untuk
/03/2023
refleksi setelah melihat sejauh mana
perkembangan
pelaksanaan
kretifitas siswa dan
kegiatan
apa yang dapat
diperbaiki sebagai
tindak lanjut bagi
sekolah
6. Sabtu, Penutupan Kegaiatn penutupan
18/03/2023
kegiatan proyek sebagai ucapan
kepemimpinan terimakasih dari
mahasiswa PPG
kepada pihak
sekolah mitra dan
kepada peserta didik
yang terlibat dalam
kegiatan pengenalan
dan pembuatan
bidang jurnalistik
mading
7. Senin, Gelar proyek Kegiatan gelar projek
26/06/2023
kepemimpinan II ini di awali dengan
dan pameran. presentasi hasil projek
yang telah
dilaksanakan oleh
salah satu anggota
kelompok, dan
langsung dinilai oleh
tim penguji yaitu Ibu
Nelda Wita, S.Pd.,
dan di dampingi oleh
dosen pembimbing
Bapak Muhammad
Fendrik, S.Pd., M.Pd.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan proyek kepemimpinan mengenai pengenalan dan pembuatan bidang jurnalistik
Mading yang dilaksanakan oleh kelompok 2 PPG prajabatan telah terlaksana sesuai jadwal
dan sudah tercapai tujuan dari proyek tersebut di sekolah mitra yaitu SDN 42 Pekanbaru.
Kegiatan proyek kepemimpinan ini mengajarkan kepada peserta didik serta memberikan
pengalaman langsung mengenai bagaimana membuat suatu karya yang dapat ditampilkan
pada mading sebagai bacaan bagi seluruh peserta didik, bacaan tersebut diharapkan dapat
memberikan informasi serta memberikan motivasi kepada peserta didik lain untuk
menciptakan sebuah karya nya sendiri. Dari kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat terus
menggali kreativitas serta karya-karya yang lebih banyak lagi agar terus terasah dan menjadi
pembelajaran bermakna bagi peserta didik kedepannya

B. SARAN
Berdasarkan hasil kegiatan proyek kepemimpinan yang telah dilakukan diharapkan agar
kegiatan ini terus berjalan di sekolah agar kreativitas peserta didik terus terasa dan terus
berkembang.

C. DAFTAR PUSTAKA

Bara, A. K. B. (2012). Membangun kreativitas pustakawan di perpustakaan. Jurnal Iqra’,


6(2), 40–51. http://repository.uinsu.ac.id/768/1/vol.06no.02 (6).pdf

Baroroh, A. Z., Yuliani, E., Arum, F., & Fuaida, E. W. (2021). Pengaruh Mading Kelas
terhadap Peningkatan Budaya Literasi pada Siswa di MI / SD. Seminar Nasional PGMI
2021,1, 763–774. http://proceeding.iainpekalongan.ac.id/index.php/semai%0APengaruh

Nasir, R. (2018). Pengelolaan Majalah Dinding di Madrasah Aliyah Negeri Kalabahi dan
SMA Negeri 1 Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. 3(1), 17–25.
Nugrahani, F., & Kenokorejo, G. S. D. N. (2020). Pengembangan Gerakan Literasi Sekolah
Menggunakan Majalah Dinding dan Binder Antologi Tematik di Sekolah Dasar Dalam
konteks ini adalah pelaksanaan program pendidikan karakter melalui program Gerakan
Literasi Sekolah menggunakan Mading Batik ( Faizah dkk. Jurnal Pendidikan, 29(1),
11–20.

Pratama, E. D., Mahardika, D. A., & ... (2022). Peningkatan Literasi dan Kreativitas Siswa
Melalui Kegiatan Mading di SDN 2 Binade. Jurnal Ilmiah Kampus …, 2, 93–102.
https://doi.org/10.56972/jikm.v2i2.43

Sunarto, S. (2018). Pengembangan Kreativitas-Inovatif Dalam Pendidikan Seni Melalui


Pembelajaran Mukidi. Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(2).
https://doi.org/10.24176/re.v8i2.2348

Zubaidah, E., & Saptono, B. (2004). Pengelolaan Majalah Dinding Di Sekolah. Jurnal Ilmiah
Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, 08(01), 35–42.

Anda mungkin juga menyukai