Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 PPSD

Nama : Sri Nur Hidayah

NIM : 857022891

1. Bagaimana pandangan filosofis, psikologis -pedagogis dan sosiologis-antropologis


dalam Pendidikan Dasar
a. Landasan filosofis memberikan dasar untuk memahami tujuan dan nilai-nilai pendidikan,
serta mengeksplorasi berbagai konsep seperti keadilan, kebebasan, dan nilai-nilai moral.
Guru dapat menggunakan landasan filosofis untuk memahami tujuan pendidikan yang
sebenarnya dan mengembangkan visi yang jelas tentang apa yang harus dicapai melalui
proses pendidikan.
Landasan psikologis membantu guru memahami bagaimana siswa belajar dan
berkembang. Dengan memahami konsep seperti perkembangan kognitif, motivasi, dan
pembelajaran individual, guru dapat mengembangkan strategi mengajar yang lebih efektif
dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik bagi siswa.
Landasan pedagogis membantu guru memahami bagaimana mengajar dan mengevaluasi
siswa. Konsep seperti metode mengajar, strategi penilaian, dan pengembangan kurikulum
dapat membantu guru mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk mengajar
siswa.
Landasan sosiologis membantu guru memahami bagaimana faktor-faktor sosial
mempengaruhi pembelajaran. Konsep seperti interaksi sosial, perbedaan budaya, dan
pengaruh lingkungan dapat membantu guru memahami bagaimana konteks sosial
mempengaruhi pembelajaran dan mengembangkan pendekatan yang lebih responsif
terhadap siswa.
Landasan antropologis membantu guru memahami bagaimana kebudayaan
mempengaruhi pembelajaran dan perkembangan siswa. Konsep seperti kebiasaan, norma,
dan nilai budaya dapat membantu guru memahami perbedaan budaya dan
mengembangkan pendekatan yang lebih inklusif dan mendukung.

b. Mengapa seorang pendidik di SD perlu memahami pandangan atau landasan


filosofis, psikologis -pedagogis dan sosiologis-antropologis?
Dengan memahami landasan filosofis, psikologis, pedagogis, sosiologis, dan
antropologis, guru dapat mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan responsif
dalam mengajar dan memfasilitasi pembelajaran di kelas. Hal ini dapat membantu siswa
untuk belajar dengan lebih efektif dan mencapai potensi mereka yang penuh.
2. Sebut dan jelaskan sasaran utama dalam Pendidikan di SD!
a. 4 sasaran utama dalam pendidikan di SD yaitu Kemelekwacanaan, Kemampuan
Berkomunikasi, Kemampuan Memecahkan Masalah, dan Kemampuan Bernalar
(berpikir kritis dan dalampendidikan di SD tersebut.
1) Kemelekwacanaan :
-Kegiatan literasi rutin setiap hari selama 15 menit sebelum waktu belajar
mengajar dimulai, hal ini dapat meningkatkan minat baca pada murid SD
dengan cara yang menyenangkan
-One month one book. Peserta didik diwajibkan membaca minimal satu buku
dalam sebulan dengan tema bebas sesuai minat murid-murid. Kegiatan ini
dijamin akan meningkatkan kecintaan para siswa-siswi untuk mencari buku
kesukaan mereka dan semakin tertarik untuk menghabiskan waktu luang mereka
dengan berliterasi.
2) Kemampuan Berkomunikasi
-Bagaimana Kabarmu?. Ini adalah metode yang sangat sederhana yang dapat
diaplikasikan setiap minimal 15 menit sehari dengan berusaha menanyakan hal-
hal yang dilakukan para murid pada hari libur mereka. Dengan membiarkan
mereka mengutarakan pendapat dan pengalaman, maka keberanian mereka
untuk berkomunikasi didepan umum juga akan meningkat.
-Presentasi interaktif. Tidak hanya membaca, peserta didik juga dianjurkan
untuk menanyakan pendapat para audiens saat sedang mempresentasikan suatu
project. Hal ini bertujuan untuk membangun semangat leadership untuk
memimpin suatu kelompok dan keberanian untuk mengutarakan pendapat
terkait suatu pembahasan. Bagi peserta didik yang mencoba akan diberi poin
plus, hal ini tentunya akan menambah daya saing mereka untuk terus berlatih
mengutarakan pendapat yang baik dan konstruktif.
3) Kemampuan Memecahkan Masalah
-Diskusi kelompok interaktif dengan media e-learning. Misalnya, disediakan
sebuah video kemudian murid-murid diminta untuk berkelompok dan
mendiskusikan masalah serta solusi yang ada di video tersebut. Hal ini akan
memupuk kebiasaan diskusi yang baik antar kelompok dan guru yang sedang
mengajar.
-Praktek pembelajaran kooperatif. Jadi disediakan sebuah kasus di kelas
tersebut, misal kasus pencurian ayam di kampung durian runtuh. Para peserta
didik harus berkelompok dan diberi peran masing-masing. Dengan cara ini
murid-murid akan memerankan suatu peran dan harus mampu memposisikan
dirinya menjadi orang lain. Metode ini akan membantu kemampuan problem
solving mereka sekaligus dapat membangun bibit kerja sama dalam suatu
kelompok.
4) Kemampuan Bernalar
-Permainan logika. Guru menyediakan sebuah topik yang ternyata adalah sebuah
riddle, para murid diminta untuk memikirkan apakah topik/fakta yang diutarakan
guru tersebut fakta atau fiktif. Dengan cara ini murid dilatih pemikirannya untuk
terhindar dari sifat mudah percaya, dan mendorong mereka untuk berpikir kritis
agar tidak mudah termakan hoax.
-Membacakan cerita misteri atau teka-teki. Setiap 10 menit sebelum pulang
sekolah, guru akan membacakan suatu cerita misteri dan bagi murid yang dapat
menyelesaikan jalan cerita tersebut diperbolehkan pulang duluan. Hal ini akan
mendorong semangat kompetitif mereka serta kemampuan berpikir kritis para
murid.
b. Upaya kongkrit apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mewujudkan
sasaran-sasaran tersebut di atas?
Memfasilitasi sarana-prasarana di sekolah yang mewadai contohnya:

1. mengadakan lcd dan proyektor

2. membuat perpustakaan yang berisi banyak buku

3. mengadakan pelatihan pada tenaga pendidik agar kemampuannya berkembang

4. mengikuti kurikulum yang di anjurkan oleh pemerintah.

3. Di era orde baru, peserta didik diberikan beban pelajaran yang banyak dan berat, tanpa
mempertimbangkan keterbatasan alokasi kepentingan dengan faktor kurikulum lainnya
untuk memperhatikan lingkungan, sehingga kebebasan berpendapat hilang. Namun,
pada era reformasi pendidikan, terjadi perubahan karena dampak globalisasi. Di dunia
pendidikan, globalisasi membawa kemajuan yang sangat cepat, dengan munculnya
beragam sumber belajar dan media massa, terutama internet dan media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukanlah
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga kebebasan berpendapat masih tetap
ada.
4. a. Kebijakan pemerintahan Orde Baru terhadap pendidikan ialah sistem doktrinasi.
Sistem ini memaksa pengajaran pandangan Orde Baru agar tertanam dalam benak
pelajar. Bahkan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, wajib
mengikuti program P4 yang memuat butir Pancasila. Proses doktrinasi ini tidak
hanya menanamkan pandangan Orde Baru, melainkan juga sistem pendidikan masa
Orde Baru yang menolak segala bentuk budaya asing, baik yang bernilai positif
maupun negatif. Pandangan Orde Baru ini membuat kita takut untuk
berkembang lebih maju.

b. yaitu pembangunan Sekolah Dasar Inpres (SD Inpres), program wajib belajar
dan pembentukan kelompok belajar atau kejar pada bidang pendidikan, juga
adanya puskesmas dan posyandu pada masa orde baru dibidang kesehatan serta
pada tahun 1970-an hingga 1980-an dilakukan investasi besar-besaran untuk
infrastruktur Pembangunan Lima Tahun (Repelita), swasembada pangan
merupakan fokus tersendiri dalam rencana pembangunan yang dibuat sendiri oleh
Soeharto untukbidang pertanian.

5. a. Standar Proses
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Standar Isi
d. Standar Penilaian

Anda mungkin juga menyukai