Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD

KELOMPOK 5
1. ANNE NAILUL AZIZ 858865138
2. ATINA AMALIYA SULHA 858865826
3. DWI HANDAYANI PUTRI R 858866043

1. Penanya : Bu Hatma Widya


 Pertanyaan : Dalam pendekatan ips ada 5 salah satunya ada teknik
pembelajaran, berikan contoh mengenai teknik pembelajaran yg berkaitan
dengan pelajaran IPS yang bisa diterapkan di dalam Kelas?
 Jawaban : Contohnya ada diskusi terarah yang melibatkan keaktian
siswa. Dalam diskusi ini guru akan memberikan sebuah pertanyaann kepada
siswa dengan suatu topik yang sudah ditentukan. Misalnya pada pembelajaran
IPS di SD guru mengangkat topik “Pengenalan Lingkungan Hidup”. Disitu
guru memberrikan beberapa pertanyaan kepada para siswa dan kemudian
siswa menjawabnya secara bergangtian. Sehingga dari hasil ini mampu
mengoptimalkan pemahaman siswa karean mereka terlibat langsung dalam
sebuah diskusi. Tidak hanya itu keaktian dan keberanian siswa juga perlu
diapresiasi dalam berpendapat.

2. Penanya : Bu Septi Nurdarwin


 Pertanyaan : Metode atau strategi yang cocok untuk disampaikan pada
pelajaran IPS ?
 Jawaban : Metode yang sesuai bisa menggunakan metode diskusi pada
materi IPS yang bersifat kontroversial atau memerlukan pemikiran kritis seperti
gejala alam. Dalam diskusi, guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok kecil untuk berdiskusi dan berbagi pendapat tentang suatu topik.

3. Penanya : Bu Anis Khoirun N


 Pertanyaan : Bagaimana peran guru dalam menjadikan siswa menjadi aktor
sosial yang baik pada pembelajarn IPS di SD
 Jawaban : Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membantu
siswa menjadi aktor sosial yang baik pada pembelajaran IPS di SD. Berikut
adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu siswa
menjadi aktor sosial yang baik pada pembelajaran IPS di SD :
1. Membangun kesadaran sosial. Contohnya dengan memberikan contoh
konkret dalam kehidupan sehari-hari dan melibatkan siswa dalam diskusi
dan permainan peran yang melibatkan situasi sosial.
2. Mengajarkan nilai-nilai sosial. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai sosial
yang penting seperti kerjasama, toleransi, keadilan, dan menghargai
perbedaan. Kegiatnnya dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, cerita,
permainan, dan aktivitas lainnya yang membantu siswa memahami nilai-
nilai tersebut dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Guru dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial di
masyarakat seperti program kebersihan lingkungan, bakti sosial, atau
kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif dalam kelompok.
Dengan cara-cara di atas, guru dapat membantu siswa menjadi aktor sosial
yang baik pada pembelajaran IPS di SD. Selain itu, guru juga dapat
memberikan contoh sebagai role model yang baik dalam berperilaku dan
berinteraksi dengan orang lain di masyarakat

4. Penanya : Bu Maryani
 Pertanyaan : Menurut anda pendekatan apa yang paling sesuai untuk
diterapkan pada pembelajaran IPS di SD sehngga dapat mencaku aspek sosial,
emosi, dan perilaku pada peserta didik khususnya di kelas rendah
 Jawaban : Pendekatan yang cocok diterapakan pada pembelajaran IPS di
SD pada kelas rendah adalah dengan menggunakan pendekatan tematik
dimana pada pembelajaran ini mengintregasikan dalam satu tema atau topi
yang menarik dan relevan pada siswa. Dalam konteks IPS tema atau topik
dapat berfokus pada isu sosial, budaya, lingkungan, atau ekonomi. Misalnya
tema “Budaya dan Tradisi” dapat mencakup pembelajaran tentang berbagai
budaya dunia, dan perbedaan budaya disekitar, dan berbagai perayaan di
berbagai daerah. Selain itu dapat juga menggunakan pendekatan pembelajaran
kontekstual mengintegrasikan pembelajaran dengan konteks sosial dan budaya
yang ada di sekitar siswa. Dalam pembelajaran IPS, pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk mempelajari materi IPS dengan cara yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sosial mereka. Dengan
demikian, siswa dapat lebih mudah memahami dan mempraktekkan konsep-
konsep IPS yang diajarkan.

5. Penanya : Bu Yusiana
 Pertanyaan : Bagaimana menerapkan pembelajaran IPS di SD pada kelas
rendah dengan berbagai teori yang sudah dipaparkan tadi. Mohon contoh
implementasi yang mudah dalam pembelajaran di kelas rendah seperti apa?
 Jawaban : Cara penerapannya kita dapat mengikuti langkah–langkah
yang sudah ditentukan dan tentunya juga menyesuaikan dengan konteks dan
tujuan pada kelas kita masing - masing. Contoh implementasinya untuk
dikelas rendah yaitu apat menggunakan metode pembelajaran tematik yang
cara mengintregasikan dalam satu tema atau topik tertentu. Seperti pada tema
“Budaya dan Tradisi” disini guru bisa membuat kegiatan dengan mengajak
siswa untuk mengenal berbagai jenis makanan, tarian, lagu, dan cerita rakyat
dari berbagai negara melalui tayangan gambar atau video agar siswa lebih
tertarik. Kegiatan ini akan memperkaya pengalaman siswa tentang budaya dan
mengembangkan pemahaman mereka tentang perbedaan budaya. Kemudian
jika ada waktu yang memungkinkan guru dapat mengadakan kunjungan ke
museum untuk memperlihatkan peninggalan sejarah, seperti batik dan wayang
kulit kepada siswa sehingga siswa dapat mempelajari tentang sejarah dan
warisan budaya secara langsung
6. Penanya : Bu Sonia Ika
 Pertanyaan : Pada KB 1 mengapa dalam perkembangan kognitif sangat
memiliki peran penting dalam proses belajar dan pembelajaran IPS di SD?
 Jawaban : karena perkembangan kognitif dapat membantu melatih siswa
mendapatkan proses pemahaman yang matang, siswa mampu memecahkan
masalah, meningkatkan kreativitas.
 Proses belajar dan pembelajaran IPS di SD melibatkan pemahaman
konsep-konsep yang kompleks seperti geografi, sejarah, dan ekonomi.
Kemampuan siswa untuk memahami dan memproses informasi ini
bergantung pada tingkat perkembangan kognitif mereka.
 IPS melibatkan pemecahan masalah dalam situasi kehidupan nyata.
Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, siswa perlu menggunakan
kemampuan kognitif yang baik, seperti kemampuan berpikir kritis dan
analitis.
 IPS juga membutuhkan kreativitas dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Kemampuan kognitif yang baik
memungkinkan siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi
alternatif.
 Dengan memperhatikan perkembangan kognitif siswa, guru juga dapat
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan mendukung
pengembangan kognitif siswa di kelas.

7. Penanya : Bu Enik M
 Pertanyaan : Apa perbedaan antara teori dan generalisasi
 Jawaban : Teori adalah kerangka konseptual yang dirumuskan untuk
menjelaskan fenomena atau peristiwa yang diamati. Sedangkan generalisasi
adalah penjelasan mengenai keterkaitan dua konsep atau lebih. Teori
cenderung lebih luas dalam cakupannya dan mengandung banyak variabel,
sedangkan generalisasi cenderung lebih spesifik dan terfokus pada hasil yang
lebih terukur.

8. Penanya : Bu Ika Nurfitasari


 Pertanyaan : Bagaimana contoh dari penerapan pendekatan sosial
pembelajaran IPS di kelas
 Jawaban : Pendekatan sosial dalam pembelajaran IPS di SD dapat
diterapkan melalui berbagai cara yaitu:
a. Diskusi kelompok: Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok kecil
dan memberikan topik yang relevan dengan isu sosial atau budaya yang
sedang terjadi. Setiap kelompok dapat membahas topik tersebut dan
menyampaikan hasil diskusi mereka ke seluruh kelas.
b. Simulasi: Guru dapat membuat simulasi situasi sosial yang mengharuskan
siswa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
isu sosial atau budaya. Misalnya, membuat simulasi pemilihan ketua
kelas.
c. Tugas proyek sosial: Guru dapat memberikan tugas proyek sosial yang
berhubungan dengan isu sosial atau budaya di masyarakat sekitar.
Misalnya, membuat kampanye sosial tentang pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan atau mengumpulkan dana untuk korban bencana
alam.
Dalam semua pendekatan tersebut, siswa diberikan kesempatan untuk belajar
tentang isu-isu sosial dan budaya, mengembangkan keterampilan sosial seperti
kerja sama, komunikasi, dan empati, serta menjadi lebih sadar akan
lingkungan sosial mereka.

9. Penanya : Bu Nawa Rizqi


 Pertanyaan : Bagaimana model pembelajaran yang pas untuk pembelajaran
IPS agar anak bisa berfikir secara rasional ?
 Jawaban : Menurut kelompok kami model pembelajaran yang cocok
yaitu Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dimana
model pembelajaran ini memfokuskan pada pemecahan masalah dan
penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. PBL juga mendorong
siswa untuk aktif dalam proses belajar dan memotivasi mereka untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada pelajaran IPS
di SD cocok untuk dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis: Dalam pembelajaran Berbasis
Masalah, siswa diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah yang
kompleks dan menentukan solusinya. Hal ini membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengidentifikasi masalah,
dan mencari solusi yang efektif.
b. Meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi: Pembelajaran
Berbasis Masalah juga mendorong siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini membantu siswa
mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi yang penting
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata: Dalam pembelajaran
Berbasis Masalah, siswa diberikan masalah yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari atau dunia nyata. Hal ini membantu siswa untuk
memahami bagaimana konsep-konsep IPS yang dipelajari dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Dalam PBL, guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi.
Selain itu, PBL juga dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti
kerjasama dan toleransi terhadap perbedaan pendapat. Dengan demikian, PBL
dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa di pelajaran IPS di SD.

Anda mungkin juga menyukai