Anda di halaman 1dari 4

Elementary School Curriculum Development – Tugas 5

Name : GUNTORO JATI

NIM : 1401422226

Rombel : L International

No. absent : 9th

Semester : 3rd

Presentor : 4th Group

Discussion : Pada bagian kurikulum rekonstruksi sosial memiliki ciri masalah-


masalah yang mendesak. Contoh masalah yang mendesak yang
memungkinkan siswa SD bisa ikut berkontribusi dalam penyelesaiannya
itu apa? Lalu bagaimana penerapan atau penyelesaian masalah tersebut
dengan kondisi latar belakang sosial tiap siswa itu berbeda?

Answer : Contoh masalah yang mendesak itu masalah sampah yang


hingga kini masih menjadi masalah yang cukup kompleks di negara kita.
siswa SD mungkin tidak bisa menyelesaikan permasalahan tersebut
secara langsung, tetapi mereka bisa berkontribusi dengan cara yang
sederhana, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan,
memilah jenis sampah yang akan dibuang (apakah sampah organik atau
anorganik) dll. Lalu mengenai penyelesaian masalah sesuai dengan
kondisi latar belakang siswa itu, misalnya ada seorang anak yang terbiasa
membawa bekal dari rumah ketika sekolah dengan tujuan agar anak
tersebut tidak jajan sembarangan dan menimbulkan sampah, ada juga
anak yang mungkin orang tuanya seorang petani maka bisa saja anak
tersebut mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan
bantuan orang tuanya, selanjutnya mungkin ada anak yang kreatif ia bisa
membuat berbagai macam kerajinan tangan dari sampah. jadi cara setiap
siswa dalam menyelesaikan masalah yang sama belum tentu sama.

1
Pada kurikulum humanistik terdapat berbagai macam peran guru salah
satunya peran Mendengar pandangan realitas peserta didik secara
komprehensif, Namun pada kenyataanya masih banyak guru yang belum
menerapkan peran tersebut. Menurut kelompok penyaji bagaimana cara
mengatasi permasalahan tersebut?

Answer : Hal tersebut bisa diatasi dengan cara mengedukasi guru. guru
diberikan pemahaman bahwa penting untuk mendengarkan pandangan/
pendapat siswa, karena belum tentu apa yang menurut guru benar itu
adalah hal yang paling benar, bisa saja pandangan siswa tentang suatu
hal lebih baik daripada pandangan guru.
mendengar pandangan siswa juga dapat membuat siswa merasa lebih
percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya dan membuat siswa
merasa dihargai, hal ini juga dapat mendekatkan hubungan siswa dan
guru yang akan membuat proses pembelajaran semakin menyenangkan.

Apakah strategi pembelajaran yang sesuai yang dapat digunakan dalam


kurikulum humanistik dan apakah kurikulum humanistik ini dapat
diterapkan dalam jangka panjang atau berkelanjutan dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia?

Answer : Kurikulum humanistik menekankan pada perkembangan


pribadi dan potensi individu. Strategi pembelajaran yang sesuai dalam
kurikulum ini dapat mencakup:
• Pembelajaran berbasis proyek: Memungkinkan siswa untuk mengejar
proyek-proyek yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, yang dapat
meningkatkan motivasi dan keterlibatan.
• Diskusi dan kolaborasi: Mendorong siswa untuk berpartisipasi
dalam diskusi kelompok, kerja sama, dan refleksi diri untuk memahami
diri mereka sendiri dan orang lain.
• Pendekatan berpusat pada siswa: Guru berperan sebagai fasilitator,
membantu siswa mengejar minat mereka, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam.

2
Menurut kelompok kami untuk kurikulum humanistik dapat diterapkan
dalam jangka panjang atau berkelanjutan di Indonesia, itu tergantung
pada berbagai faktor, termasuk dukungan dari pemerintah, sekolah, dan
masyarakat.
Penting untuk mempertimbangkan budaya pendidikan yang ada dan
mencari keseimbangan antara pendekatan humanistik dengan kebutuhan
pendidikan yang spesifik di Indonesia. Implementasi yang sukses
mungkin memerlukan pelatihan guru yang memadai, pengembangan
kurikulum yang relevan, dan dukungan berkelanjutan untuk melihat hasil
jangka panjang.

Apakah model konsep kurikulum di Indonesia ini membuat siswa di


sekolah dasar merasa termotivasi untuk belajar?. Nyatanya masih banyak
siswa kelas tinggi yang masih belum lancar dalam membaca.

Answer : Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi rendahnya


kemampuan membaca siswa di kelas tinggi, termasuk:
1. Kualitas Pengajaran: Kemampuan membaca sangat tergantung pada
kualitas pengajaran di kelas. Guru yang mampu mengajar membaca
dengan efektif dan memotivasi siswa untuk membaca dapat memiliki
dampak besar.
2. Penggunaan Sumber Daya: Penggunaan sumber daya yang tepat,
termasuk buku bacaan yang sesuai dengan tingkat bacaan siswa, dapat
meningkatkan kemampuan membaca mereka.
3. Dukungan Orang Tua: Peran orang tua dalam memberikan dukungan
dan motivasi tambahan untuk membaca di rumah sangat penting.
4. Pengukuran Kemajuan Siswa: Proses evaluasi yang baik dapat
membantu guru mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan ekstra
dalam membaca.
5. Faktor Motivasi Pribadi: Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor pribadi siswa seperti minat mereka dalam membaca dan
persepsi mereka tentang relevansi membaca dalam kehidupan sehari-

3
hari.
Jadi, meskipun model konsep kurikulum di Indonesia dapat memberikan
kerangka kerja untuk motivasi belajar, efektivitasnya dalam
meningkatkan kemampuan membaca siswa masih sangat tergantung
pada implementasi di tingkat sekolah, kualitas pengajaran, dan dukungan
yang diberikan kepada siswa di rumah. Dalam kasus siswa yang masih
belum lancar dalam membaca, perlu upaya tambahan untuk
mengidentifikasi masalah dan menyediakan bantuan khusus agar mereka
bisa mengatasi kesulitan tersebut.

Bagaimana implementasi kurikulum akademis khususnya sekolah dasar?

Answer : 3 pilihan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri


yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi

Anda mungkin juga menyukai