Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

“PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD”

Oleh

OCI YULIA MANDARI


NIM : 856244856

POKJAR PADANG

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BIDANG ILMU


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA PADANG
TAHUN 2023
1. sebagai seorang calon guru SD harus mempelajari mata kuliah perspktif
pendidikan SD. jelaskan tujuan manfaat dan penerapannya dalam
pembelajaran

Tujuan dari mata kuliah Perspektif Pendidikan SD adalah untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang karakteristik pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar, serta cara-cara
yang tepat untuk mengajar anak-anak usia dini dengan efektif dan efisien.

Manfaat dari mempelajari mata kuliah ini adalah bahwa calon guru akan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang cara-cara untuk mendesain pembelajaran yang relevan
dan menarik bagi anak-anak di SD. Mereka juga akan mempelajari teknik-teknik pengajaran
yang efektif dan strategi-strategi untuk memotivasi anak-anak untuk belajar dengan
antusiasme.

Penerapan dari mata kuliah ini dalam pembelajaran adalah melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan metode-metode pembelajaran yang berbeda-
beda, seperti metode diskusi, ceramah, pembelajaran berbasis proyek, dan sebagainya.
Penerapan tersebut juga melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran, seperti penggunaan multimedia dan internet.

2. Secara umum, Pendidikan SD mempunyai karakteristik yang menekankan pada


pembentukan kemelekwacanaan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
memecahkan masalah, dan kemampuan bernalar. Amati dengan cermat SD
tempat Bapak dan Ibu mengajar dari aspek tersebut. Buatlah tabel
permasalahannya, dan solusi yang sudah dilakukan agar sekolah Bapak dan Ibu
memenuhi karakteristik tersebut?

Karakteristik Permasalahan Solusi


Minimnya pemahaman siswa
Menerapkan pembelajaran yang menarik
tentang berbagai
dan interaktif, seperti menggunakan
fenomena/gagasan di
Kemelekwacanaan gamifikasi, permainan edukatif, dan
lingkungannya dalam rangka
visualisasi untuk membantu memotivasi
menyesuaikan perilaku
dan memperkuat pemahaman siswa
dengan kehidupan.
Menggunakan metode pembelajaran
berbasis diskusi dan bertanya jawab secara
Kemampuan Siswa kurang aktif dalam terbuka dan terstruktur. Guru dapat
Berkomunikasi bertanya dan berdiskusi menciptakan suasana kelas yang nyaman
dan kondusif untuk membantu siswa
merasa lebih percaya diri dalam berbicara
Kemampuan Siswa kurang terbiasa dalam Menerapkan metode pembelajaran yang
Memecahkan berpikir kritis dan kreatif memperkuat kemampuan berpikir kritis
Masalah dan kreatif, seperti mengajukan pertanyaan
terbuka dan memecahkan masalah dalam
kelompok. Memberikan tantangan yang
dapat memperkuat kemampuan siswa
Karakteristik Permasalahan Solusi
untuk memecahkan masalah
Menerapkan metode pembelajaran yang
lebih interaktif, seperti pembelajaran
kooperatif dan pembelajaran berbasis
Siswa cenderung pasif dan
Kemampuan proyek yang melibatkan siswa aktif dalam
kurang aktif dalam
Bernalar mencari, mengumpulkan, dan memproses
pembelajaran
informasi. Memberikan tantangan dan
pengalaman langsung untuk memperkuat
kemampuan berpikir dan belajar siswa

Solusi tersebut dapat diterapkan oleh guru atau sekolah secara terintegrasi dalam
pembelajaran sehari-hari. Namun, setiap sekolah memiliki kondisi dan karakteristik yang
berbeda-beda, sehingga perlu adanya penyesuaian dan pengembangan solusi yang sesuai.

3. Kita mengenal perkembangan pendidikan SD di era Orde Baru dan


perkembangan pendidikan SD di era Reformasi! Jelaskan perbedaannya beserta
contoh konkrit tentang ketentuan perundang-undangan, kebijakan strategis,
hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan pemerintah
tentang Pendidikan SD?

Berikut adalah beberapa perbedaan dan contoh konkrit terkait ketentuan perundang-
undangan, kebijakan strategis, hak, dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat, dan
pemerintah tentang pendidikan SD:

1. Ketentuan perundang-undangan

Era Orde Baru: Pada era ini, undang-undang tentang pendidikan diatur oleh Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Era Reformasi: Pada era ini, undang-undang tentang pendidikan diatur oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengakui hak
pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa diskriminasi dan memperkuat peran
masyarakat dan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan

2. Kebijakan strategis

Era Orde Baru: Kebijakan strategis pendidikan SD pada era ini lebih banyak diatur oleh
pemerintah, terutama dalam hal kurikulum dan pengembangan SDM guru.

Era Reformasi: Pada era ini, kebijakan strategis pendidikan SD lebih terbuka untuk
partisipasi masyarakat dan keluarga, dengan mengembangkan konsep pendidikan inklusif,
pembelajaran sepanjang hayat, dan berbasis kompetensi.
3. Hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat, dan pemerintah

Era Orde Baru: Pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan pendidikan yang
bermutu bagi seluruh warga negara, sementara warga negara, orang tua, dan masyarakat
hanya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.

Era Reformasi: Pada era ini, hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat, dan
pemerintah lebih terbuka dan saling terkait. Pemerintah diharapkan untuk memberikan akses
dan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang
bermutu.

Contoh konkrit dari perbedaan ini adalah di era Reformasi, pemerintah mendorong
partisipasi masyarakat dalam mengelola sekolah melalui program Pendidikan Dasar Wajib
Belajar Sembilan Tahun (PD WBS), sementara di era Orde Baru, pengelolaan sekolah
sepenuhnya ditangani oleh pemerintah.

4. Secara ideal proses pendidikan harus mampu menumbuhkan kembangkan


potensi diri dalam bentuk (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to
be, dan (4) learning to live together. Jelaskan dan bagaimana pernan dan tugas
kita sebagai seorang guru SD?

Proses pendidikan yang ideal seharusnya mampu menumbuhkan dan mengembangkan


potensi diri siswa dalam empat aspek, yaitu:

1. Learning to Know (Belajar untuk Mengetahui): Siswa diharapkan dapat


mengembangkan pengetahuan dan keterampilan intelektual dalam memahami dunia
di sekitar mereka melalui proses pembelajaran yang bermakna. Siswa diharapkan
dapat memahami konsep dan prinsip yang mendasar dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Learning to Do (Belajar untuk Melakukan): Siswa diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk bekerja,
berkolaborasi dan menghadapi tantangan dalam kehidupan. Melalui pembelajaran
praktis dan aplikatif, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan teknis
dan non-teknis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Learning to Be (Belajar untuk Menjadi): Siswa diharapkan dapat mengembangkan
nilai-nilai yang mendasar dan sikap positif dalam kehidupan, seperti etika, moralitas,
dan keterampilan interpersonal. Tujuan utama dari belajar ini adalah untuk membantu
siswa menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi
perubahan dengan bijaksana.
4. Learning to Live Together (Belajar untuk Hidup Bersama): Siswa diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk hidup
dalam masyarakat yang multikultural dan plural. Melalui pembelajaran tentang
keragaman, kesetaraan, toleransi, dan kerjasama, siswa diharapkan dapat membangun
sikap yang inklusif dan menghargai perbedaan.
Sebagai seorang guru SD, tugas dan peran utama adalah sebagai fasilitator dan pengarah
dalam proses pembelajaran yang bermakna dan relevan.

Tugas guru juga meliputi pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan potensi siswa, serta memperhatikan konteks dan kondisi sosial,
budaya, dan ekonomi di sekitar sekolah.

5. Dalam perwujudan pradigma pendidikan nasional diperlukan adanya standar


nasional pendidikan sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional yang
pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh BSNP. Jelaskan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan dan berikan contoh masing-masing standar
tersebut?
1) Standar isi
Standar yang pertama adalah standar isi. Yang diatur dalam standar isi mencakup
komponen materi dan tingkat kompetensi minimal yang dimiliki oleh siswa pada
suatu jenjang pendidikan. Standar isi memuat beberapa hal, yaitu kerangka dasar dan
struktur kurikulum, beban belajar, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
dan kalender akademik.
Dengan kata lain, standar isi merupakan standar yang mengatur materi dan
kompetensi dari suatu jenjang pendidikan demi terwujudnya lulusan yang kompeten
2) Standar proses

Yang kedua adalah standar proses. Standar proses ini berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang pendidikan. Dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan harus
melakukannya dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan partisipatif atau
mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Segala hal mengenai standar proses dibahas lebih lengkap dalam peraturan menteri
atau Permen berikut ini :

 Permen No. 41 Tahun 2007


 Permen No. 1 Tahun 2008
 Permen No. 3 Tahun 2008

3) Standar kompetensi lulusan

Yang ketiga dari 8 standar pendidikan Nasional Indonesia adalah Standar Kompetensi
Lulusan. Standar ini berkaitan erat dengan kriteria kemampuan lulusan dari suatu
instansi pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari suatu jenjang pendidikan
diharapkan memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Lebih lanjut, standar kompetensi lulusan ini diatur dalam peraturan menteri berikut :
 Permen No. 23 Tahun 2006
 Permen No. 24 Tahun 2006

4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan

Yang keempat adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang bertugas untuk mendidik, membimbing, mengajar, menilai
para peserta didik. Sedangkan tenaga kependidikan adalah semua orang yang terlibat
dalam suatu instansi pendidikan, mulai dari kepala sekolah, tenaga laboratorium,
tenaga administrasi dan tata usaha, pustakawan, pengawas sekolah, dan sebagainya

5) Standar sarana dan prasarana

Yang kelima adalah standar sarana dan prasarana. Demi berlangsungnya proses
pembelajaran, setiap instansi pendidikan perlu memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan, teratur, dan juga
nyaman. Dalam standar ini, diatur mengenai sarana dan prasarana yang wajib dimiliki
oleh setiap satuan pendidikan.

6) Standar pengelolaan

Yang keenam dari 8 standar pendidikan nasional Indonesia adalah standar


pengelolaan. Standar pengelolaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu standar
pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, dan
standar pengelolaan oleh pemerintah.

7) Standar pembiayaan

Standar pendidikan yang ketujuh adalah standar pembiayaan. Proses pendidikan bisa
terselenggara karena adanya pembiayaan yang berkelanjutan. Peraturan yang
mengatur lebih lanjut mengenai standar pembiayaan adalah Peraturan Menteri No. 69
Tahun 2009. Pembiayaan dalam dunia pendidikan terdiri dari tiga komponen, yaitu :

 Biaya investasi

Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan prasarana, biaya untuk
pengembangan sumber daya manusia, dan biaya untuk modal kerja tetap.

 Biaya personal

Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang dibayarkan oleh peserta
didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan.

 Biaya operasi
Yang termasuk biaya operasi pendidikan adalah gaji serta tunjangan untuk pendidik dan
tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga biaya listrik, air, koneksi
internet, dan sejenisnya.

8) Standar penilaian pendidikan

Standar Nasional Pendidikan yang terakhir adalah standar penilaian pendidikan. Ini
mengatur segala hal yang berkaitan dengan prosedur penilaian pada peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk mengukur keberhasilan pemahaman peserta didik dan
keberhasilan proses pembelajaran selama ini.

Penilaian pendidikan terdiri dari tiga bagian, yaitu penilaian hasil belajar oleh
pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan (sekolah), dan penilaian oleh pemerintah.
Secara lebih lanjut, standar penilaian pendidikan ini diatur dalam Peraturan Menteri
No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian pendidikan

6. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari perkembangan


fisik, perkembangan motorik, perkembangan emosi, dan perkembangan sosial.
Jelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut dan bagaimana
peranan seorang guru mengatasi jika murid mengalami hambatan dalam
perkembangan tersebut?

Perkembangan anak usia SD dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya:

1. Faktor genetik: Faktor ini berkaitan dengan pewarisan sifat dari orang tua yang
memengaruhi perkembangan fisik dan kecerdasan anak.
2. Faktor lingkungan: Faktor ini berkaitan dengan pengaruh lingkungan fisik dan sosial
pada perkembangan anak, seperti nutrisi, perawatan, dan interaksi sosial.
3. Faktor psikologis: Faktor ini berkaitan dengan pengaruh emosi dan kognitif pada
perkembangan anak, seperti perkembangan kepribadian, kemandirian, dan
kepercayaan diri.
4. Faktor budaya: Faktor ini berkaitan dengan pengaruh nilai, norma, dan adat istiadat
yang berlaku di masyarakat terhadap perkembangan anak.

Sebagai seorang guru, kita dapat mengatasi hambatan dalam perkembangan anak
dengan melakukan beberapa tindakan, di antaranya:

1. Memberikan stimulasi dan lingkungan belajar yang kondusif: Guru harus


menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menarik, serta memberikan
berbagai stimulasi yang sesuai dengan perkembangan anak.
2. Memberikan dukungan dan motivasi: Guru harus memberikan dukungan dan motivasi
kepada anak yang mengalami hambatan, sehingga anak merasa termotivasi dan lebih
percaya diri dalam mengatasi hambatan tersebut

Anda mungkin juga menyukai