Kemampuan membaca di kelas awal sangat berperan penting sebagai fondasi atau dasar
penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa (Buku: Pembelajaran Literasi Kelas Awal
di LPTK, hlm 1 ) Jika pembelajaran membaca dikelas awal tidak kuat, pada tahap membaca
secara langsung di Sd Panjalin Lor I serta untuk mempertajam penalaran untuk peningkatan diri
seseorang. Apabila anakpada usia sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia
akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas
berikutnya.
Menurut Siti Rohani (2019:1) Permasalahan dalam pendidikan sangat banyak yang dapat
menimbulkan rendahnya kemampuan siswa dalam belajar, dilihat dari hal yang terkecil seperti,
sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai. Hal lain yang sering dihadapi guru-guru
Ketertarikan membaca oleh kalangan siswa menjadi faktor utama dalam membudidayakan
kebiasaan membaca. Maka dari itu pihak pemerintah mengadakan program pemerintah melalui
kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga
mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca
meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan
Witherington (1986: 2 (dalam Nurfidia Buku: Kebiasaan dan Budaya Baca. Jakarta:
perpustakaan Nasional RI) berpendapat bahwa minat adalah kesadaran seseorang pada
sesuatu, seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut paut dengan dirinya. Tanpa kesadaran
seseorangpada suatu objek, maka individu tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Febrina dafit, 2017: 1) Terdapat banyak
permasalahan dalam pembelajaran. Pada saat Peserta didik diminta menjawab pertanyaan
berdasarkan bahan bacaan, Peserta didik kembali membuka teks yang dibacanya dan menjawab
sesuai teks bacaan tanpa menggunakan kata-katanya sendiri. Peserta didik kurang tahu bagaimana
cara praktis dalam memahami bacaan dikarenakan Pendidik hanya menugaskan Peserta didik
Panjalin Lor I berada di Blok Lontang Jaya diantaranya yaitu belum optimalnya penggunaan
media dan model pembelajaran. Pembelajaranmasih berpusat pada pendidik (teacher centered)
yang hanya mengajarkan teori yang terdapat dalam buku paket, sehingga kurang mampu
memberikan pemahaman yang nyata pada peserta didik, selain itu peserta didik belum berperan
aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya minat peserta didik menjawab pertanyaan dari
pendidik dan disaat menjawab pertanyaan berdasarkan buku teks bacaan peserta didik masih
pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang disajikan oleh pendidik, agar peserta didik
dapat memahami materi yang disampaikan. (Shilphy A, 2020) Maka berdasarkan hal tersebut,
penulis menyimpulkan bahwa salah satu faktor penyebab kekeliuran dalam praktik pembelajaran
selama ini, penggunaan model pembelajaran yang kurang yang dipakai pendidik dalam proses
Model pembelajaran multiliterasi memiliki tiga tujuan, yakni Peningkatan abad I keterampilan
belajar ke-21, Pemahaman yang mendalam terhadap berbagai konsep, proses, dan sikap ilmiah
disiplin ilmu yang sedang dipelajari, peningkatan dan pengembangan keterampilan multiliterasi
Membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
diperoleh dari membaca adalah mereka akan mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi pendidikan, kesenangan atau hiburan, dan sebagainya. Orang membaca sebenarnya
ingin mengetahui, mendapatkan atau memperoleh ide, gagasan, ataupun pesan yang ingin
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk:
E. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh setelah dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil dari penelitian ini akan mempermudah siswa dalam memahami model multiliterasi
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna dalam proses kemampuan
membaca siswa.
c. Hasil penelitian ini dapat digunanakan sebagai referensi bagi mereka yang ingin
2. Manfaat praktis
Penelitian ini guru dapat memperbaiki kualitas pada pembelajaran di kelas dengan
Siswa dapat ikut serta dalam proses pembelajaran yang aktif dan kreatif dapat
meningkatkan pemahaman, hasil belajar, motivasi belajar dan dapat menjadikan proses
belajar yang lebih baik. Setelah mempelajari model multiliterasi untuk meningkatkan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam