Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN METODE CLASSROOM READING PROGRAM UNTUK

MENGOPTIMALISASIKAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR


KELAS IV
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Nasywa Dzakyrah Mustari

NIM 21060193

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI

CIMAHI

2023
A. Judul
Penggunaan metode classroom reading program untuk mengoptimalisasi minat
baca siswa sekolah dasar kelas IV.
B. Latar Belakang
Minat baca sangat erat kaitannya dengan kemampuan membaca.
Artinya, hanya seseorang yang memiliki kemampuan membaca yang tinggi
yang mampu menerapkan pola budaya baca sebagai bagian penting yang
mampu menuntun kehidupannya. Dan kegiatan membaca dalam era globalisasi
ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan dan
kehidupan manusia.
Membaca merupakan salah satu hal yang penting dalam segala proses
pembelajaran. Melalui membacalah berbagai ilmu pengetahuan, yang dapat
mengantarkan pada kesuksesan bisa kita dapatkan. Membaca adalah hal yang
sangat penting dalam menunjukan setiap pribadi manusia maupun suatu bangsa.
Dengan membaca, kita dapat memperluas wawasan dan mengetahui isi dunia.
Namun, sebuah persoalan membaca yang selalu mengemuka, terutama
dikalangan pelajar, adalah bagaimana cara pelajar menimbulkan minat
kebiasaan membaca. Banyak negara berkembang memliki persoalan yang sama,
yaitu kurangnya minat baca dikalangan masyarakat.
Seharusnya kegiatan membaca bukanlah hal yang baru. Membaca
merupakan alternatif model pembelajaran (learning program) yang paling
efektif yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran dari seseorang tidak tahu
menajdi tahu. Memabaca juga alternatif terbaik untuk mendapatkan informasi
sebagai model belajar kita.
Tingkat minat baca masyarakat di Indonesia diketahui terbilang cukup
rendah. UNESCO menyatakan dari 1000 orang penduduk Indonesia, ternyata
hanya satu orang yang memiliki minat baca. Indeksi minat baca di Indonesia
baru mecapai 0,001. Indonesia juga menempati urutan kedua dari bawah soal
literasi dunia yang berarti minat baca di Indonesia sangatlah rendah.
Kondisi seperti itu tentunya menjadi perhatian kita semua. Dalam
konteks ini sangat penting diberikan pemahaman dan pembelajaran secara
terpadu dan menarik kepada anak-anak tentang betapa penrtingnya membaca
buku dalam era globalisasi ini. Hal ini mengingatkan bahwa buku adalah modal
dasar untuk emningkatkan akselerasi kemajuan bangsa. Akselerasi itu
diperlakukan untuk mengatasi ketertinggalan Indonesia dengan negara lain.
Ada masalah besar bagi para guru, khususnya guru Bahasa Indonesia.
Sebagai tenaga pendidik professional, masalah ini harus menjadi tantangan
utama yang harus segera dicari jalan keluarnya karena rendahnya minat baca
juga dapat mempengaruhi kekampuan membaca siswa. Hal tersebut sesaui
dengan pendapat supriyono (2009) yang menyatakan bahwa secara teoritis ada
hubungan yang positif anatar minat baca (reading interest) dengan kebiasaan
membaca (reading habbit) dan kemapuan membaca (reading ability).
Perpustakaan Nasional RI menyatakan minat atau budaya membaca
buku dikalangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, terutama di daerah
terpencil atau desa-desa hingga saat ini masih rendah atau kurang
menggembirakan (Bali Post, 4 Nopember 2013).
Melihat kenyataan bahwa tidak semua orng gemar membaca,
menjadikan suatu tantangan bagi kita untuk menajdikan kegiatan membaca
menajdi sebuah kegiatan yang menarik dan rutin dalam agendanya sehari-hari.
Membaca akan menjadi emnarik apabila orang memahami hakikat membaca,
manfaatnya serta metode yang tepat dalam pengajaran membaca.
Begitu pula dengan anak-anak kita, apabila mereka sudah diberi
pengertian mengenai manfaat dari membaca serta hakikatnya sejak mereka
masih dini atau dalam masa pertumbuhan, tentu kegiatan membaca akan
menyenangkan bagi mereka. Apalagi ditambah dengan metode yang tepat pada
saat pengajaran membaca.
Perkembangan minat baca dan kemampuan baca dan kemampuan baca
terutama siswa memang sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan metode
yang diberikan terhadap siswa pada umumnya kurang bahkan tidak
menyenangkan. Sebagian besar metode yang ada hanya berorientasi pada hasil
bukan proses. Rendahnya minat baca siswa menajdikan kebiasaan membaca
yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan
membaca rendah. Itulah yang terjadi pada siswa sekarang ini, itu semua
disebabkan karena kebanyakan atau bahkan hamper semua tidak memiliki
fasilitas perpustakaan yang memadai. Buku pelajaran dan buku bacaan umum
tidak terkoleksi secara lengkap.
Buku bacaan bagi anak-anak memang merupakan kebutuhan mendesak.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan kegemaran
membaca anak-anak Indonesia, yang terutama ditujukan kepada anak-anak
yang baru mulai pandai membaca. Masa anak-anak yang sedang dalam keadaan
berminat untuk pandai membaca, merupakan saat yang tepat untuk diarahakan
dan dikembangkan kegemaran membaca yang tinggi. Untuk hal itu, mereka
perlu disediakan buku bcaan yang cukup, bekualitas, menarik dan praktis, baik
segi isi, ilustrasi, dan dalam jumlah yang memadai.
Dalam undang-undang system Pendidikan nasional no. 20 tahun 2003
pasal 4 ayat 5 menyebutkan bahwa Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat. Oleh karena itu dalam menerapkan budya literasi, sekolah
memanfaatkan susut baca yang ada di kelas dengan tujuan untuk memanfaatkan
minat baca peserta didik.
Classroom Reading Program adalah sebuah program untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca pada siswa. Classroom
Reading Program pertama kali dikenal di Indonesia pada awal tahun 2010
melalui program membaca di kelas oleh DBE 2 USAID. Di Indonesia program
ini disebut “Program Membaca di kelas”. (Model Classroom Reading Program,
2010)
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan minat baca menggunakan
model Classroom Reading Program pada pembelajaran siswa SD kelas 4?
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran minat baca dalam penggunaan model
Classroom Reading Program pada siswa SD kelas 4?
3. Bagaimana respon guru dan siswa dalam penggunaan model Classroom
Reading Program dalam peningkatan minat baca?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menelaah:
1. cara meningkatkan kemampuan minat baca menggunakan model
Classroom Reading Program pada pembelajaran siswa SD kelas 4.
2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran minat baca dalam penggunaan
model Classroom Reading Program pada siswa SD kelas 4.
3. Untuk mengetahui respon guru dan siswa dalam penggunaan model
Classroom Reading Program dalam peningkatan minat baca.

E. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan
bagi:
1. Bagi siswa, hasil dari penelitian ini bisa membantu siswa mengatasi
masalah minat membaca yang rendah.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan baru bagi guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam menambah wawasan praktis untuk
meningkatkan minat baca dengan menerapkan Classroom Reading
Program.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini memberikan wawasan dan manfaat untuk
menerapkan Classroom Reading Program agar efektif dan aktif saat belajar
dan juga memaksimalkan fungsi perpustakaan di sekolah.

F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Classroom Reading Program merupakan sebuah program untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar.
Classroom Reading Program pertama dikenalkan di Indonesia pada awal
tahun 2010 melalui Program Membaca di Kelas oleh BDE 2 USAID. Di
Indonesia program ini disebut “Program Membaca di Kelas” (Modul
Reading Program, 2010)
Dalam menjalankan kegiatan Classroom Reading Program memiliki tiga
Langkah yang disebut. Three steps to implement a program to read in class
yaitu:
a) Mengenalkan buku kegiatan bisa dilakukan guru dengan melibatkan
siswa mengenal memanfaatkan, merawat, dan menentukan aturan-
aturan penggunaan buku-buku di dalam kelas.
b) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku-
buku bacaan yang tersedia di dalam kelas. Penggunaan buku tidak
terpancang pada buku materi peljaran tetapi buku-buku bacaan yang
sudah dikelompokkan ke dalam mata pelajaran.
c) Menciptakan kegiatan membaca yang dapat meningkatkan kreativitas
siswa.
2. Kemampuan minat baca siswa dalam penelitian ini yang menggunakan
model Classroom Reading Program untuk meningkatkan minat dan
kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar. Classroom Reading
Program adalah program membaca di kelas yang sistematis dan terstruktur
yang sangat mudah diterapkan guru dalam kelas. Program membaca ini
dirancang dan disesuaikan dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Aktivitas yang dilakukan untuk mengajak siswa berpikir
tingkat tinggi.

G. Kajian Pustaka
1. Metode pembelajaran di sekolah dasar
a. Definisi metode pembelajaran
metode pembelajaran adalah cara untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata guna mencapai tujuan secara
optimal. Secara singkat, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Misalnya pada strategi discovery learning kita dapat
memakai metode problem solving atau studi kasus. Ada banyak metode
yang kita kenal seperti ceramah, demonstrasi diskusi, simulasi,
laboratorium dan lain-lain. Selanjutnya metode dapat dijabarkan lagi
kedalam teknik pembelajaran misalnya dalam metode brainstorming
kita dapat menggunakan Teknik bertanya secara lisan atau dengan
teknik menulis pada kertas yang sudah disediakan. Demikian pula
dengan penggunaan metode diskusi perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif.

b. Karakteristik metode pembelajaran


Metode pembelajaran yang baik dan efektif mutlak memenuhi empat
kriteria dasar yakni:
1. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu para pebelajar
sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan
didengar
2. Dapat membangkitkan optimisme positif dalam diri pebelajar
Dalam dunia pendidikan optimisme mendorong seseorang untuk
melakukan berbagai hal yang terbaik untuk mencapai prestasi.
Selain itu optimisme seseorang memiliki hubungan positif dengan
pengelolaan stres akademik pada pelajar yang sedang menjalankan
pendidikan.
3. Dapat menumbuhkan kreativitas pebelajar
Kreativitas belajar merupakan kemampuan untuk menemukan cara-
cara bagi pemecahan problema-problema yang dihadapi dalam
situasi belajar yang didasarkan pada tingkah laku siswa guna
menghadapi perubahan-perubahan yang tidak dapat dihindari dalam
perkembangan proses belajar siswa.
4. Dapat diaplikasikan secara efektif
Metode pembelajaran efektif adalah metode pembelajaran yang
tepat atau sesuai digunakan dalam proses pembelajaran sehingga
memberikan hasil yang lebih baik, baik dari segi pengetahuan
peserta didik maupun dari segi perilaku.
c. Prinsip metode pembelajaran
 Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat dalam proses belajar mengajar. Belajar tanpa
motivasi seperti badan tanpa jiwa. Demikian juga tujuan proses
belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan yang jelas akan
tidak terarah.
 Peinsip kematangan dan perbedaan individual. Semua
perkembangan pada anak memiliki tempo yang berbeda-beda
karena itu setiap guru agar memperhatikan waktu dan irama
perkembangan anak, motif, intelegensi dan emosi kecepatan
menagkap pelajaran.
 Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis. Belajar
dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi
partisipasi anak didik dan pengalaman langsung akan lebih
memiliki makna daripada belajar verbalistik.
 Integrasi pemahaman dan pengalaman. Penyatuan pemahaman
dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang
mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses
belajar mengajar
 Prinsip fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman
hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya.
 Prinsip penggembiraan. Belajar merupakan proses yang terus
berlanjut tanpa henti, tentu seiring kenutuhan dan tuntutan yang
terus berkembang. Berkaitan dengan kepentingan belajar yang
terus menerus, maka metode mengajar jangan sampai memberi
kesan memberatkan, sehingga kesadaran pada anak untuk
belajar cepat berakhir.
d. Jenis-jenis metode pembelajaran di sekolah dasar
 Metode Ceramah
Sesuai dengan namanya, metode pembelajaran ceramah adalah
penyampaian materi pembelajaran dengan penuturan secara
lisan oleh pendidik kepada peserta didik. Metode ini termasuk
cara mengajar klasik dan sudah banyak digunakan. Seringkali
metode ini dikombinasikan dengan metode tanya jawab supaya
tidak membosankan.
 Metode tanya jawab
Cara pembelajaran dengan sistem tanya jawab berguna untuk
meningkatkan rasa ingin tahu pada masing-masing siswa.
Biasanya, guru akan meminta siswanya untuk membaca atau
mempelajari materi pembelajaran terlebih dahulu. Setelah itu,
guru akan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
bertanya di sesi tanya jawab sesuai topik bahasan.
 Contekstual Teaching Learning (CTL)
CTL adalah jenis metode pembelajaran untuk anak SD yang
terdiri dari kegiatan seperti konstruktivisme, bertanya, inkuiri,
refleksi serta penilaian. Dengan metode CTL menuntut siswa
untuk berpikir kreatif dengan membangun sendiri materi yang
akan mereka dapatkan.
 Collaborative Learning
Model ini biasa disebut dengan belajar kolaborasi. Metode
belajar ini mengajarkan cara bekerja kelompok yang baik.
Siswa akan berkelompok untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan. Cara belajar seperti ini akan memacu setiap
siswa untuk bertukar pendapat untuk akhirnya menyepakati
sebuah keputusan bersama.
 Tutorial (Tutoring)
Jenis metode pembelajaran untuk anak SD berikutnya yaitu
tutorial. Metode ini memberikan pelajaran kepada siswa secara
individual dalam bentuk bantuan belajar atau tutor. Sebagai
contoh, siswa belajar menghafal kosakata Bahasa Inggris, guru
memberikan beberapa contoh cara pelafalannya.
 Quantum Learning
Model pembelajaran ini merupakan strategi, usaha, dan
petunjuk seluruh proses belajar yang dapat mempertajam daya
ingat siswa dengan membuat proses belajar menjadi hal yang
menyenangkan. Model quantum learning ini dapat
menanggulangi masalah yang paling sulit, yaitu kebosanan
siswa dalam belajar.
 Latihan (Drill)
Metode pembelajaran sistem latihan ini cocok untuk
mempelajari materi pelajaran yang berisikan keterampilan fisik
atau gerakan anggota badan. Misalnya, latihan menari pada
mata pelajaran Seni Budaya, baris-berbaris, menyanyikan lagu
nasional, dan lain-lain.
 Portfolio
Metode pembelajaran portofolio adalah cara belajar dengan
memberikan tugas kepada siswa yang menghasilkan suatu
output. Pada dasarnya portfolio merupakan usaha yang guru
lakukan supaya siswanya memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu
maupun kelompok.

2. Metode Classroom Reading Program


a. Classroom Reading Program adalah sebuah program untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca pada siswa sekolah
dasar. Classroom Reading Program pertama dikenalkan di Indonesia
pada awal tahun 2010 melalui program membaca dikelas oleh DBE 2
USAID. Di Indonesia program ini disebut “Program Membaca di
Kelas.” (modul Classroom Reading Program, 2010)
b. Langkah-langkah menerapkan program membaca di kelas
 Mengenalkan buku, kegiatan bisa dilakukan guru dengan
melibatkan siswa mengenal, memanfaatkan, merawat, dan
menentukan aturan-aturan penggunaan buku-buku didalam
kelas.
 Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
buku-buku bacaan yang tersedia di dalam kelas. Penggunaan
buku tidak terpancang pada buku materi pelajaran tetapi buku-
buku bacaan yang sudah dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran
 Menciptakan kegiatan membaca yang dapat meningkatkan
kreativitas siswa.
3. Konsep pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Belajar bahasa indonesia siswa harus mengusai empat keterampilan
berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar yang mempunyai
peran penting adalah aspek keterampilan menulis (zuchdi, 1997:100).
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
harus di miliki oleh para siswa yang sedang belajar mulai tingkat
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Keterampilan menulis sifatnya
fungsional bagi pengembangan diri untuk kehidupan masyarakat.
4. Kemampuan minat baca siswa
Setiap aspek kehidupan dalam masyarakat akan melibatkan kegiatan
membaca. Rahim (2009: 1) mengemukakan membaca semakin penting
dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Kegiatan membaca
merupakan kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai
anggota masyarakat yang hidup di era modern ini. Sekarang ini,
penyampaian informasi dalam bentuk tertulis semakin banyak. Dengan
membaca, seseorang dapat membuka wawasan dan memperluas dunia
terhadap banyaknya pengetahuan dan informasi yang ada. Dengan demikian
kegiatan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari.
5. Pada pembahasan materi kelas IV SD mempelajari mengenai membaca
sekilas, melatih dalam keterampilan membaca
 Mari, Membaca Sekilas Hasan adalah anak yang rajin. Hasan
mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah atau di rumahnya. Hasan
sangat tertarik dengan program yang ditayangkan di televisi. Hasan
ingin mengikuti kegiatan tersebut. Program apakah itu? Coba,
bacalah program yang diminati Hasan berikut!
6. Metode Classroom Reading Program dalam pembelajaran kemampuan
membaca
Penerapan Classroom Reading Program dalam pembelajaran kemampuan
membaca dapat meningkatkan minat baca siswa. Classroom Reading
Program adalah program membaca di kelas yang sistimatis dan terstruktur
yang sangat mudah diterapkan guru di dalam kelas. Program membaca di
kelas dirancang dan disesuaikan dengan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Aktivitas yang dilakukan merangsang siswa
berfikir tingkat tinggi. Alat peraga yang digunakan sederhana, mudah
didapat dan dekat dengan lingkungan anak. Adapun bagaimana program
dijalankan, di bawah ini secara rinci penulis sajikan secara urut.

Anda mungkin juga menyukai