OLEH:
NIM: 1914326174
2023
Artikel berjudul Urgensi Pembinaan Bimbingan Membaca Sebagai Implikasi
Dalam Kegiatan Pembelajaran MI Islamiyah Sroyo Kec. Kanor Kab.
Bojonegoro oleh siti miftaqul jannah ini telah di periksa dan di setujui untuk
laporkan.
Bojonegoro, 10 Maret 2023
Pamong
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menyadarkan Pentingnya bimbingan membaca
sebagai implikasi dalam kegiatan pembelajaran semestinya menjadi prioritas bagi
setiap sekolah. Dengan dilakukannya bimbingan belajar membaca ini ternyata
memiliki banyak implikasi terhadap perkembangan siswa, kesadaran diri siswa,
pengambilan keputusansiswa, perubahan lingkungansiswa, dukungan transisisiswa,
dan pendidikansiswa. Penelitian ini menyangkut tentang faktor penyebab
rendahnya minat belajar dan membaca pada MI Islamiyah Sroyo dan solusi yang
diberikan melalui program- program binaaan membaca. Metode penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dan pengumpulan data penulis
menggunakan teknik wawancara. Dengan pengambilan sampel yakni teknik
snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penghambat minat
belajar dan membaca di MI Islamiyah Sroyo dapat teratasi dengan terlibatnya guru
sebagai konselor di sekolah.
Kata Kunci: Urgency, Bimbingan Belajar, Siswa MI Islamiyah Sroyo
Abstract
This study aims to raise awareness about the importance of reading guidance as an
implication in learning activities that should be a priority for every school. By
carrying out reading tutoring it turns out that it has many implications for student
development, student self-awareness, student decision making, changes in student
environment, student transition support, and student education. This research
concerns the factors causing the low interest in learning and reading at MI Islamiyah
Sroyo and the solutions provided through reading assistance programs. This
research method uses descriptive qualitative research and the author's data
collection uses interview techniques. By taking the sample, namely the snowball
sampling technique. The results showed that the inhibiting factors of interest in
learning and reading at MI Islamiyah Sroyo could be overcome by involving the
teacher as a counselor in the school.
A. PENDAHULUAN
Perlu disadari bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan
yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Banyak hal yang dapat
diperoleh dalam kehidupan, jika seseorang rajin membaca. Di dunia
pendidikan, menjadikan kegiatan membaca salah satu kebiasaan siswa
merupakan harapan bagi semua orang tua dan tenaga pengajar di
sekolah. Pembinaan kegiatan membaca ini, tidak lepas dari adanya
minat yang besar dari dalam diri siswa untuk mau melakukannya serta
pembelajaran yang dikelola dengan baik oleh guru di sekolah.1
Membaca yang pada hakikatnya termasuk kajian yang dijadikan salah
satu materi pengajaran yang penting, diharapkan mampu
membangkitkan minat siswa dalam membaca. Guru diharapkan dapat
membantu siswa mengatasi kesulitan dalam membaca dengan
mengajarkan teknik membaca yang baik serta memanfaatkan fasilitas
yang ada agar budaya baca dapat diwujudkan di sekolah.
Membaca adalah jendela dunia. Membaca seharusnya dimulai
dari sekarang, bahkan saat baru mulai mengenal kata dan bahasa yang
baik, tetapi tidak apa apa jika kita baru mulai membaca karena tidak ada
kata terlambat untuk mencari Ilmu. Sebagian orang membaca memang
karena ingin mengetahui dunia lebih dalam lagi.2
Namun sebagian orang tidak suka membaca karena ada yang
lebih menarik dalam membaca buku yaitu bermain game, foto-foto,
atau berpacaran. Banyak orang sudah mencoba membaca tetapi tidak di
lanjuti karena membaca menurutnya adalah hal yang membosankan,
tidak tahu apa yang di baca sebenarnya. Membaca adalah suatu hal yang
Artinya:
“ Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap
keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan
tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah
mencintai orang yang bertawakal."8
Oleh karena itu untuk pembinaan kegiatan membaca, guru
memiliki peranan yang penting untuk dapat melaksanakannya. Melalui
kegiatan membaca siswa diajarkan bagaimana cara siswa untuk
menguasai teknik-teknik membaca yang baik, efektif, dan
menyenangkan yang semuanya tertuang dalam standar kompetensi
yang dikembangkan dalam Kurikulum di semua tataran tingkat
pendidikan. Membaca termasuk keterampilan yang harus dikuasai
sehingga diharapkan setelah menguasai kompetensi tersebut maka
kegiatan membaca siswa dapat meningkat dan diaplikasikan untuk
pelajaran lainnya dalam memahami konsep-konsep sebuah materi
pelajaran.
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca pada hakikatnya
adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
8 Al-qur’an, 3: 159
sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.9
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya
(berbicara dan menulis). Secara linguistik, membaca merupakan proses
pembacaan sandi (decoding process). Artinya dalam kegiatan membaca
ada upaya untuk menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan
makna bahasa lisan (oral language meaning).10
Dengan kata lain Anderson mengatakan bahwa kegiatan
membaca merupakan kegiatan mengubah tulisan/ cetakan menjadi
bunyi-bunyi yang bermakna. Dalam kegiatan membaca ternyata tidak
cukup hanya dengan memahami apa yang tertuang dalam tulisan saja,
sehingga membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses memahami
sesuatu yang tersirat dalam yang tersurat (tulisan).11 Artinya memahami
pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Hubungan antara
makna yang ingin disampaikan penulis dan interpretasi pembaca sangat
menentukan ketepatan pembaca. Makna akan berubah berdasarkan
pengalaman yang dipakai untuk menginterpretasikan kata-kata atau
kalimat yang dibaca.
Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan
didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan
melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk
mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu
proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau
kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.
9 Henry Tarigan Guntur, Membaca dalam Kehidupan, (Bandung: Angkasa, 1985), 233.
10 Noreka Elisabeth Febriyanti, “Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Berbasis It
Keterampilan Berbahasa Membaca Nyaring”, (Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan-- Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2019),
12.
11 Kholid A. Harras, “Hakikat Dan Proses Membaca”, (Modul—Universitas Terbuka,
Jakarta,2016), 23.
2. Tujuan Membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses
pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih
khusus membaca sebagai suatu ketrampilan bertujuan untuk mengenali
aksara dan tanda-tanda baca, mengenali hubungan antara aksara dan
tanda baca dengan unsur linguistik yang formal, serta mengenali
hubungan antara bentuk dengan makna atau meaning. 12 Dengan
demikian, kegiatan membaca tidak hanya berhenti pada pengenalan
bentuk, melainkan harus sampai pada tahap pengenalan makna dari
bentuk-bentuk yang dibaca. Makna atau arti bacaan berhubungan erat
dengan maksud, tujuan atau keintensifan dalam membaca.
Berdasarkan maksud, tujuan atau keintensifan serta cara dalam
membaca di bawah ini, Anderson mengemukakan beberapa tujuan
membaca antara lain:13
a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk
menemukan atau mengetahui penemuanpenemuan telah dilakukan
oleh sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat
oleh sang tokoh.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main
ideas). Membaca untuk mengetahui topik atau masalah dalam
bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan dengan membaca
halamn demi halaman.
c. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequenceor organization). Membaca tersebut
3. Manfaat Membaca
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca
siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah
informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah
ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara
berfikir seorang siswa. Menurut Gray & Rogers menyebutkan beberapa
manfaat membaca, antara lain:14
1) Meningkatkan pengembangan diri siswa
Dengan membaca siswa dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang dan
berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun
orang lain.
2) Memenuhi tuntutan intelektual
Dengan membaca buku maupun sumber-sumber bacaan
lain seperti surat kabar maupun berita dan artikel-artikel di
internet, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan katakata
meningkat, melatih imajinasi dan daya piker sehingga terpenuhi
kepuasan intelektual.
3) Memenuhi kepentingan hidup
Dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan
praktis yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.
4) Meningkatkan minat siswa terhadap suatu bidang
Mengetahui hal-hal yang aktual, dengan membaca siswa
dapat mengetahui peristiwaperistiwa yang terjadi di lingkungan
sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan
materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan
kehidupan nyata.
4. Pentingnya Kegiatan Membaca
Membaca pada era globalisasi sekarang ini merupakan suatu
keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang siswa.
Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan
memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Kegiatan membaca
erat hubungannya dengan minat membaca itu sendiri, tanpa adanya
minat siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor
19 Apri Damai Sagita Krissandi, Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk SD ( Pendekatan Dan
Teknis) Ed. Thomas Diman, ( Bekasi: Penerbit Media Maxima, 2018), 29.
20 Tarigan dan Henry Guntur (ed), Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), 34.
e. Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman siswa dengan
cara mislanya menanyakan apa ide pokok sebuah paragraf, atau
menyuruh pelajar membuat rangkuman dari sebuah bacaan.
f. Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman
(comprehension skills) kepada para siswa.
g. Membantu para siswa untuk meningkatkan kecepatan dalam
membaca.
B. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian kualitatif menurut Lodico, Spaulding, dan
Voegtle yang disebut penelitian interpreatif atau penelitian lapangan
adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu seperti sosiologi
dan antrropologi dan diadaptasi ke dalam pendidikan.Untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
sebagai berikut:
a. Jenis
b. Sifat penelitian
C. HASIL PENELITIAN
21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2020), 38.
22 Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 30.
bimbingan yang baik dalam memahami situasi mereka sendiri, bimbingan dan
mengatasi berbagai kesulitan.23 Berbagai kesulitan belajar dalam proses
pembelajaran tentunya menjadi penghambat terselenggaranya pembelajaran.
Kesulitan belajar merupakan masalah yang dihadapi siswa di MI Islamiyah
Sroyo, khususnya dalam belajar. Manifestasi dari masalah belajar dan membaca,
seperti kurangnya perhatian, kebiasaan belajar yang buruk, kesulitan di kelas,
mudah lupa, dll.. Di antara sekian banyak masalah belajar yang dihadapi siswa
atau guru, tentunya tidak begitu mudah untuk diselesaikan. Oleh karena itu, guru
sebagai penanggung jawab pembelajaran harus mampu menyiapkan strategi-
strategi tertentu untuk mengatasi problem tersebut.
23 Imam Musbikin, Buku Pintar PAUD.dalam Perspektif Islami, (Yogyakarta: Laksana, 2010),
184.
tidak mungkin guru dapat mengawasi anak selama seharian penuh. Orang
tua dan orang dewasa disekitar siswa juga ikut bertanggung jawab terhadap
perkembangan kemampuannya. Maka dari itu, memang perlu adanya
kerjasama dari semua pihak agar tujuan Pendidikan dapat tercapai.
D. Kesimpulan
Membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan
didahului oleh kegiatan melihat bahan bacaan serta membutuhkan suatu
proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat
yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas. Kegiatan
membaca pada masa sekarang ini seharusnya dijadikan satu budaya yang
harus dibina dan dikembangkan di kalangan masyarakat khusunya para
pelajar, karena dengan membaca semua orang dapat menambah ilmu
pengetahuan dan membuka wawasan terhadap dunia luar.
Kegiatan membaca dapat dibina dan ditingkatkan bila siswa
memiliki minat yang besar terhadap kegiatan membaca itu sendiri. Tanpa
minat semua kegiatan apapun itu tidak akan berjalan dengan baik. Untuk
menumbuhkan minat membaca tersebut, maka orang-orang terdekat siswa
seperti orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting. Kegiatan
membaca yang sudah menjadi kebiasaan juga merupakan implikasi dari
pembelajaran di sekolah,
Guru harus mampu memahami serta memanfaatkan kondisi yang
ada agar kebiasaan membaca dapat ditanamkan pada masing-masing siswa.
Guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa akan pentingnya
membaca untuk kehidupannya. Tidak hanya sekedar memberikan motivasi
saja, guru juga harus bisa menjadi teladan atau contoh bagi siswanya dalam
membina kegiatan membaca. Selain itu, guru bahasa setidaknya bersedia
membantu siswa pada saat siswa tersebut mengalami kendala-kendala saat
membaca. Untuk menambah semangat siswa dalam membaca banyak upaya
lain yang dapat diterapkan, misalnya mengelola perpustakaan dengan baik
atau memeberi hadiah bagi siswa yang rajin membaca. Tentu hal ini harus
mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah agar pembinaan kegiatan
membaca dapat berjalan dengan baik.
E. DAFTAR PUSTAKA
Nafotira, Afina. 2018. Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Minat Baca
Pada Anak Usia Sekolah Dasar Kelas 1 (Satu) Di Surabaya.
Skripsi—Universitas Airlangga, Surabaya.