BAB I
PENDAHULUAN
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa pada
setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas
Upaya tersebut menjadi tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Dalam konteks
ini, peran guru sangat strategis sebab guru yang langsung dapat membina siswa di
merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal itu berarti berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa
yang dihadapi oleh guru. Dengan demikian, untuk mengetahui permasalahan yang
terjadi dalam proses pengajaran bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan
diskusi kolaboratif dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru murid kelas V SDN ……. tahun pembelajaran 2010/2011 tentang slogan dan
1
Ilmu Pengetahuan Alam diketahui dari 27 siswa memperoleh nilai di bawah KKM
sebesar 72,97% dan hanya 10 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM atau hanya
27,02% dari jumlah siswa yang tuntas. Hal ini berarti murid kelas V SDN 7- tahun
pembelajaran 2010/2010 belum mencapai syarat ketuntasan minimal. Dan selain itu,
berdasakan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di V SDN 7-
materi . Siswa terkadang sulit membedakan ciri-ciri slogan dengan konteks. Kegiatan
dan gagasannya secara kreatif serta kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan
antara lain dikarenakan metode yang digunakan oleh guru kurang tepat, guru masih
mendominasi kelas dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreasi,
oleh guru. Hak otonomi siswa untuk berkreasi, mengekspresikan, melukiskan jati
Realita pembelajaran yang seperti ini membawa dampak kurang baik untuk
siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika harus menulis slogan dan poster. Peserta
didik bingung apa yang harus ia lakukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Sulit
menemukan data yang aktual dan faktual serta menarik untuk bahan menulis slogan
dan poster, tidak tahu bagaimana dan dari mana mesti memulai menulis slogan dan .
Belum lagi, perasaan takut salah, takut berbeda dengan apa yang diinstruksikan oleh
2
gurunya sehingga respon siswa terhadap pelajaran menulis slogan dan berkurang dan
kreativitas siswa menjadi kurang berkembang. Peserta didik merasa materi tersebut
asing karena skemata/informasi awal tentang tema/topik yang akan ditulis tersebut
kurang memadai. Akibatnya, pembelajaran menulis slogan dan menjadi kering, tidak
menarik, tidak alamiah, dan tidak bermakna. Siswa akan kehilangan gairah dalam
khususnya dalam menulis slogan dan menjadi terhambat. Tompkins (1994: 105),
menyatakan terlalu menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari peserta didik justru
menulis slogan dan kurang memaksimalkan kemampuan siswa. Hal tersebut dapat
dilihat pada: (1) siswa kesulitan dalam menemukan menulis perbedaan slogan dan ;
(2) siswa kurang mempunyai data yang aktual dan faktual sebagai bahan untuk
dihadapi para peserta didik adalah kesulitan memperoleh data yang aktual, faktual,
dan menarik sebagai bahan menulis slogan dan . Salah satu penyebabnya adalah
3
berpendapat bahwa pembelajaran menulis yang baik haruslah memberi model proses
Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk merancang
sebuah pembelajaran yang mampu peserta didik termotivasi selama mengikuti proses
belajar-mengajar. Salah satu alternatif dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode
dan Vigotsky (Suyatno, 2004:33) yang menekankan bahwa perubahan kognitif hanya
terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui proses
mampu menemukan masalah (sering muncul dari siswa sendiri ) dan selanjutnya
sebagai alternatif tindakan dalam pengajaran dalam menulis slogan dan karena
metode ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengarahkan seluruh potensi
4
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah penelitian ini
pembelajaran 2010/2011
pihak-pihak berikut.
(a) Bagi guru, hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam mengatasi
pembelajaran.
(b) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam menulis
slogan dan .
(c) Bagi sekolah, hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi pengelola
5
mengkomodasi permasalahan di lapangan dalam pembelajaran di
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
Metode konstruktivistik adalah ide bahwa siswa harus secara individu
lain apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Metode
informasi baru yang berlawanan dengan aturan-aturan lama dan memperbaiki aturan-
aturan tersebut jika tidak sesuai lagi. Pandangan ini mempunyai keterlibatan yang
menganjurkan peranan yang lebih aktif bagi siswa dalam pembelajaran mereka sendiri
dibandingkan dengan apa yang saat ini dilaksanakan pada mayoritas kelas (Nur,
2001:2)
siswa yang aktif, metode konstruktivistik sering disebut pengajaran yang terpusat
pada siswa atau student centered instruction. Di dalam kelas yang terpusat pada
siswa, peran guru adalah membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi
diri mereka sendiri, bukan memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan
(1) Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
7
Metode konstruktivistik dalam pengajaran lebih menekankan pada
Dalam pengajaran top-down, siswa mulai dengan suatu tugas yang kompleks,
lengkap dan autentik, artinya bahwa tugas-tugas itu bukan merupakan bagian atau
masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa
Tabel. 1
Langkah-langkah pembelajaran konstruktivistik
8
Fase 5 Guru mengevaluasi hasil beljar tentang materi yang
Evaluasi. dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik
Memberi penghargaan. upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
melakukan proses mental atau kerja otak atas infomasi itu agar informasi tersebut
kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah
itu, dalam konstruktivistik terdapat empat aspek yang penting dalam pengembangan
a. Pembelajaran sosial
c. Pemagangan kognitif
9
menulis untuk dipresentasikan ke pendengar sesungguhnya dan tugas-tugas autentik
2. 2 Menulis
berkomunikasi secara tidak langsung, dan tanpa tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan,1982:3-4).
(2) suatu proses pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang
disampaikan;
tidak terdapat intonasi, ekspresi wajah, gerakan fisik, serta situasi yang
menyertai percakapan;
(4) suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan “alat-alat” penjelas
menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang
10
Selain itu, menulis merupakan bagian dari empat keterampilan berbahasa.
yang produktif, menulis mempunyai peran pemindahan informasi secara akurat dari
diri seseorang ke dalam tulisan. Menulis juga memberi nuansa bagi pikiran, perasaan
dan dunia batin pembaca. Berkaitan dengan itu, menulis merupakan salah satu
aktivitas yang selalu dilaksanakan oleh semua jenjang pendidikan sebagai bahan
pembelajaran.
dituntut dengan latihan yang cukup dan teratur serta dengan pendidikan yang
terprogram agar anak dapat menulis dalam bebagai bentuk dengan baik.
(1) sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, (2) bagi pendidikan, mempermudah
para pelajar untuk berpikir, (3) dapat menolong berpikir secara kritis, (4) dapat
pikiran dan perasaan melalui suatu lambang (tulisan). Segala lambang (tulisan) yang
dipakai haruslah merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dan
lainnya saling memahami. Apabila seseorang diminta untuk menulis maka berarti ia
akan mengungkapkan pikira dan perasaan ke dalam bentuk tulisan. Jadi, menulis itu
11
Tujuan menulis adalah memberikan atau menyampaikan segala bentuk dan
2.3 Slogan
Slogan adalah pekataan atau kalimat pendek yang menarik dan mencolok dan
dengan kalimat pendek yang menarik, kata-katanya singkat, dan jelas. Sedangkan
poster (dalam KBBI, 2002:890) adalah plakat yang dipasang di tempat umum (berupa
pengumuman) dan berisi tulisan singkat tetapi jelas. Poster biasanya ditulis dengan
kalimat yang singkat tetapi jelas, tulisan harus mudah dibaca, naskah harus
membangkitkan rasa ingin tahu, ingin memiliki atau berbuat sesuatu, dan gambar
dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya.
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk
ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran yang besar, bertujuan
pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Desain sebuah poster adalah merupakan
perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan
12
Karakteristik poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster
harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus
Poster merupakan gambaran tentang sesuatu hal yang mengandung pesan atau
makna berarti. Poster sebagaimana diceritakan oleh Pitra pada blognya adalah salah
satu bagian dunia periklanan yang masih bertaji, dalam arti masih sering dijadikan
sebagai kanvas dalam berkarya, karena itulah banyak orang mengatakan bahwa
memebuat poster adalah pekerjaan yang rumit dan susah, baik secara teknis, maupun
secara artistik. Membuat bukan hal yang sulit, karena itu semua orang seharusnya bisa
Hal pertama membuat poster adalah menyiapkan konsep dan kata-kata, di sini
tidak ada yang teknikal yang dijelaskan, area ini adalah murni kreativitas. Hal kedua
adalah menyiapkan materi untuk deasain. Hal ini penting, karena poster terfokus pada
dua tersebut. Hal ketiga (bila poster dimuat) adalah masalah tanggal dan event yang
akan ditulis. Poster dibuat dengan filosofi untuk memberitahu atau mengumumkan
sesuatu dengan memuat suatu hal artistik sehingga orang melihatnya. Oleh karena
itulah, hal terpenting dalam membuat layout poster adalah penempatan tulisan dan
Papan reklame termasuk poster dalam ukuran besar dan didesain untuk dilihat
orang yang melakukan perjalanan dengan tingkat mobilitas cukup tinggi. Papan
reklame atau billboard mempunyai jenis-jenis yang biasa dipakai dalam periklanan
13
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan.
Dicetak dengan jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan
panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini
tahan dengan perubahan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan
Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang
telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan
ke panel tersebut. Butuh kejelian seseorang yang membuat poster untuk menimbulkan
detail sehingga benar-benar artistik. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik
demi kepentingan produksinya. Poster dapat menarik perhatian karena uraian yang
dipasang di tempat yang strategis misalnya ditepi jalan raya yang banyak dilihat orang
atau khalayak.
menarik minat, dan menimbulkan kesan, sehingga menimbulkan efek pada pembaca
atau khalayak.
14
(a) Faktor bentuk mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya berkisar pada
bentuk persegi, bundar, lonjong, dan sebagainya, tetapi juga termasuk ukuran
dan bahan.
(b) Faktor warna merupakan faktor penting karena menjadi pemikat perhatian
pembaca atau khalayak. Tanpa warna sebuah poster akan “polos”, dalam arti
(c) Faktor bahasa dalam poster harus mempunyai kalimat singkat tetapi
atau khalayak..
(d) Faktor huruf merupakan faktor sentral dari poster maksudnya ialah huruf-
suatu pesan, amat penting dan lebih penting daripada ilustrasi yang
sebenarnya.
perlu nyata dalam kejadian yang sangat dramatik seperti perang, keselamatan lalu
Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok di dalam penyajian poster
yang efektif. Unsur-unsur ini pun dapat dipakai pada gambar datar, bagan-bagan,
papan rencana, dan papan pengumuman yang pada dasarnya diperuntukkan bagi
sarana gambar. Imajinasi kreatif ditambah dengan pemusatan perhatian yang bagus
15
Penelitian ini mempunyai hipotesis bahwa penggunaan metode kontruktivistik
pada pembelajaran menulis slogan dan murid kelas V SDN 7- tahun pembelajaran
2010/2011.
BAB III
METODE PENELITIAN
16
Penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Slogan dan
dengan komposisi 14 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Siswa kelas V SDN 7-
dipilih menjadi subjek penelitian karena menurut hasil pembelajan dan wawancara
dengan guru kelas, murid kelas V SDN 7- tahun pembelajaran 2010/2011 memiliki
nilai rata-rata yang relatif rendah dan belum mencapai syarat ketuntasan minimal.
oleh guru pada waktu mengajar di dalam kelas dan tujuannya untuk memperbaiki dan
Dalam penelitian tindakan kelas ini guru meneliti sendiri kegiatan yang
pengamat. Guru dan siswa sama-sama terlibat dalam proses pembelajaran, namun
guru hanya sebagai mediator siswa yang harus aktif dan bertanggung jawab atas
pembelajarannya.
(1) Perencanaan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan segala instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian antara lain; lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, rencana
17
pembelajaran, bahan dan media pembelajaran, penyusunan soal dan angket respon
siswa.
(2) Implementasi
menit kepada siswa. Guru menunjukkan contoh slogan dan yang diambil dari
guntingan Koran dan majalah kepada siswa. Guru dan siswa sama-sama terlibat
dalam proses pembelajaran, namun guru hanya sebagai mediator, siswa yang
(3) Observasi
Dalam tahap observasi, peneliti mengamati perilaku dan perubahan sikap yang
terjadi pada siswa setelah diterapkannya tindakan kelas dan dibantu oleh seorang
dengan instrumen yang tersedia. Instrumen meliputi aktivitas guru dan siswa di kelas,
dan hasil tes dan data respon siswa terhadap pembelajaran menulis slogan dan dengan
metode konstruktivistik.
(4) Refleksi
Pada tahap ini, guru mengkaji, melihat dan mempertimbagkan atas hasil
implementasi. Tahap refleksi dilihat dari tahap implementasi dan observasi, melalui
tahap ini dirancang tindakan yang akan diterapkan pada siklus berikutnya yaitu siklus
I dan siklus II. Tiap siklus terjadilah tahap perencanaan – tindakan – observasi –
refleksi.
18
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis slogan dan
1) Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh seorang pengamat yaitu guru pamong.
Lembar pengamatan ini sangat diperlukan dalam kegiatan refleksi sebagai upaya
setiap putaran dan untuk menentukan tindak lanjut dalam putaran berikutnya.
Sesuai dengan rumusan masalah, instrumen atau alat pengambilan data yang
oleh seorang pengamat yaitu guru pamong yang merupakan guru bidang studi bahasa
Indonesia yang mengisi lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa mengisi lembar
Isi lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa terdiri atas beberapa aspek berikut.
19
a. Aspek Aktivitas Guru
20
3.5 Teknik Analisis Data
1) Tes
kerja siswa dalam menulis slogan dan di setiap siklusnya. Tes diberikan untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar siswa ditinjau dari ketuntasan belajar siswa.
T = --------X 100%
Keterangan: T = ketuntasan
2) Angket
dan dengan metode konstrutivistik. Dari respon siswa peneliti dapat menentukan
berikutnya.
persentase (%), yaitu jumlah siswa yang memberi respon dibagi jumlah siswa
P = --------- X 100%
21
N= jumlah siswa keseluruhan
siswa ditentukan sesuai dengan SKM yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran
minimal 68. Dalam kelas klasikal, siswa dianggap tuntas belajar secara individu
jika mencapai nilai 68 ke atas dan dikatakan belum tuntas jika mencapai nilai 68 ke
bawah.
22
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data dari lembar
observasi berupa pengamatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus
pembelajaran, hasil tes kemampuan siswa pada setiap siklus, dan data respon siswa
(1) Data observasi terdiri atas data aktivitas guru dan aktivitas siswa.
(2) Data hasil tes kemampuuan siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar-mengajar menulis slogan dan dengan
(3) Data respon siswa digunakan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran
4.1 Siklus I
23
Siklus I dilaksanakan pada 2 November 2010 jam pelajaran kesatu dan kedua
di kelas V SDN 7-. Jumlah seluruh siswa sebanyak 37 siswa terdiri atas 14 siswa laki-
laki dan 23 siswa perempuan. Pada proses pembelajaran siklus I, jumlah siswa yang
hadir 37 siswa.
4.1.1 Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus pertama ini berisi berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh guru, sehingga semua komponen yang telah direncanakan dapat
dikelola dengan baik. Persiapan yang dilakukan oleh guru adalah menyiapkan rencana
pembelajaran yang berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam proses
4.1.2 Implementasi
slogan dan poster dengan menerapkan metode konstruktivistik. Setelah itu guru
24
(2) Pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran, guru menjelaskan materi pelajaran
menulis slogan dan poster. Dalam kegiatan menjelaskan materi pelajaran guru
memberikan motivasi kepada siswa dan menggali pengetahuan siswa lewat bertanya
karena dalam metode konstruktivistik siswa harus bisa menemukan masalah dan
mendapatkan contoh poster yang digunting dari gambar kalender. Poster itu berupa
idenya dan menggali pengetahuannya tentang slogan dan poster. Siswa dapat
mengidentifikasi perbedaan atau ciri-ciri slogan dan poster dari media gambar yang
mereka peroleh. Hasil dari mengidentifikasi perbedaan atau ciri-ciri slogan dan
diungkapkan pada lembar kertas berwarna yang dibagikan pada tiap kelompok
kemudian ditempel pada kertas manila yang tersedia. Kelompok saling bersaing dan
berlomba karena kelompok yang kali terakhir menempel akan medapatkan hukuman
yaitu menjelaskan pengertian slogan dan dari tiap-tiap kelompok. Setelah mengetahui
perbedaan slogan dan poster kemudian siswa menulis slogan dan poster sesuai dengan
media gambar atau poster yang mereka peroleh yaitu poster yang bertemakan
4.1.3 Observasi
memantau aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar pada putaran
25
pertama atau siklus I. Pada akhir pembelajaran siswa diberi angket respon oleh
peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan
atau siklus I.
Data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama yang
dalam persentase. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus pertama tersebut
ada pada tabel 4.1 sebagai berikut, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 3.
Tabel 4.1
Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Pada tabel 4.1 ditunjukkan bahwa aktivitas guru yang dominan pada kegiatan
kepada siswa (19,51%), dan aktivitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran
(14,63%). Dalam hal ini guru lebih banyak memberikan informasi kepada siswa yaitu
menjelaskan atau menyampaikan materi pelajaran menulis slogan dan poster dengan
26
pengetahuan ini bertujuan agar siswa mengetahui metode yang dipakai dan lebih
mudah untuk menggali pengetahuan siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan .
lewat bertanya sebanyak (9,76%). Dalam hal ini guru menggunakan media
pembelajaran berupa guntingan poster yang diambil dari gambar kalender. Dengan
media yang digunakan guru ternyata dapat menggali pengetahuan siswa dan
pada siswa, memberi kesempatan untuk berdiskusi, memberi tugas (7,32). Dalam hal
berpartisipasi aktif baik dalam berdiskusi atau mengerjakan tugas. Guru hanya sebagai
siswa sendiri.
pelajaran dengan melakukan identifikasi pengetahuan awal siswa tentang slogan dan .
Aktivitas guru dalam membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri
(4,88%). Dalam hal ini guru hanya membantu siswa, misalnya dengan penggunaan
media siswa harus bisa menemukan masalah atau idenya sendiri yang muncul dari
contoh media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis slogan dan .
membantu siswa melakukan refleksi pembelajaran (4,88%). Guru meminta siswa dari
tiap-tiap kelompok untuk merefleksikan pembelajaran pada hari itu dan memberikan
27
Dari tabel 4.1 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas guru yang
terjadi pada siklus pertama. Kelemahan tersebut dapat dijadikan bahan kajian untuk
siklus pertama dinyatakan dalam bentuk persentase seperti yang terdapat pada tabel
Tabel 4.2
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
28
Pada tabel 4.2 ditunjukkan bahwa aktivitas siswa yang dominan adalah
yang penting (16,68%). Dalam hal ini siswa memperhatikan penjelasan dan mencatat
hal-hal penting yang disampaikan oleh guru untuk memperoleh pengetahuan atau
infomasi dari guru tentang materi pembelajaran menulis slogan dan poster.
atau bertanya (8,33%), aktif dalam proses belajar-mengajar (8,33%), dan siswa
berdiskusi (8,33%). Keempat aktivitas ini saling berkaitan, siswa dalam mengerjakan
tugas harus aktif bertanya jika siswa mengalami kesulitan, baik itu bertanya kepada
poster.
belajarnya (5,56%), menyajikan hasil karyanya (2,78%). Dalam hal ini, siswa masih
belum dapat menggali pengetahuannya sendiri. Hal itu dapat dilihat dari persentase
rendahnya siswa menghasilkan produk atau karyanya yaitu menulis slogan dan poster.
Pada akhir pembelajaran siswa juga masih kurang berani dan percaya diri
dalam menyajikan hasil karyanya sendiri (slogan dan ) dan juga untuk menyimpulkan
Dari tabel 4.2 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa pada
29
(2) Mencatat hal-hal yang penting.
terjadi pada siklus pertama. Kelemahan tersebut dapat dijadikan bahan kajian untuk
Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan dengan
metode konstruktivistik siklus pertama dapat dilihat pada tabel 4.3 berkut, secara
terperinci dapat dilihat pada lampiran 9. Dari tabel 4.3 dapat dketahui bahwa hasil
belajar yang dicapai siswa pada siklus pertama ini rata-rata 72,02. Pada pembelajaran
menulis slogan dan siklus pertama siswa yang dikatakan tuntas hanya 72,97%.
Nilai tes pada siklus pertama ini masih kurang baik, untuk itu perlu
Tabel 4.3
Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
30
Nomor Kriteria
No. No. Penilaian 1 2 3 4 5 JML NA Tuntas
31
Ket. (1) Kata singkat dan jelas, (2) Kalimat mempengaruhi pembaca,
dengan metode konstruktivistik pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel 4.4
sebagai berikut, secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 7. Data tersebut adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.4
Data Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran
32
7 Apakah anda sering Ya 6 16,2%
mengajukan pertanyaan kepada Cukup 11 29,7%
guru selama pembelajaran? Kurang 8 21,6%
Tidak 12 32,4%
8 Apakah anda senang dengan Ya 25 67,6%
pembelajaran menulis slogan Cukup 8 21,6%
dan dengan menggunakan Kurang 4 10,8%
metode konstruktivistik? Tidak - 0
Pada tabel 4.4 ditunjukkan siklus pertama siswa yang merespon pengajaran
yang diberikan guru dapat meningkatkan kemampuan siswa (81,1%) baik, cukup baik
kemampuan siswa.
Respon siswa terhadap media yang dipakai guru dapat membantu siswa
pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis slogan dan sudah
membantu siswa memotivasi dalam pembelajaran menulis slogan dan adalah 40,5%
dan yang cukup memotivasi dengan metode yang digunakan guru 48,6%, sedangkan
siswa yang kurang dan tidak termotivasi dengan metode konstruktivistik yang
digunakan guru yaitu 5,4%. Respon tentang pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru dan membuat siswa menemukan hal atau
konsep baru (59,5%), cukup memahami materi yang disampaikan oleh guru dan
cukup membuat siswa menemukan hal atau konsep baru (29,7%) dan yang tidak
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga tidak membuat
33
Dalam respon siswa, siswa juga diberikan pertanyaan tentang keaktifan
siswa itu sendiri dalam mengerjakan tugas menunjukkan persentase yang sangat
tinggi yaitu sebanyak 78,4% yang aktif. Sedangkan 16,2% yang cukup aktif dan 2,7%
yang kurang aktif dan yang tidak aktif. Prosentase ini memberikan petunjuk bahwa
pada siklus pertama ini siswa mengerjakan tugas dengan baik tetapi belum bisa
memahami maksud dari materi slogan dan poster yang disampaikan oleh guru. Hal ini
terbukti dari respon siswa yang memberikan jawaban tidak (46%) siswa yang merasa
konstruktivistik. Siswa yang merasa cukup kesulitan sehingga tidak mampu menulis
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa presentase jawaban siswa dari soal yang
(1) Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pengajaran yang diberikan guru
(2) Sebagian siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dengan
(3) Siswa sangat aktif mengerjakan tugas dalam pembelajaran menulis slogan dan
metode konstruktivistik.
4.1.4 Refleksi
Berdasarkan data pengamatan aktivitas guru dan siswa serta nilai siswa yang
telah dilaksanakan pada siklus pertama dapat diketahui bahwa tindakan yang telah
34
dilaksanakan pada tahap implementasi belum menunjukkan adanya aktivitas guru dan
siswa yang optimal atau hasil yang baik. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-
(2) Guru kurang membantu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri dan
Dari hasil evaluasi belajar siswa ditunjukkan nilai yang diperoleh siswa hanya
Rendahnya rata-rata hasil belajar siswa ini disebabkan beberapa faktor antara
lain, guru kurang rileks dalam membuka pelajaran, kurang membantu siswa
penghargaan pada siswa sehingga siswa tidak dapat menemukan masalah dan idenya
pembelajaran.
4.2 Siklus II
35
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2010 jam pelajaran pertama
dan kedua di kelas V SDN 7- sebanyak 37 siswa terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 23
siswa perempuan. Pada proses pembelajaran siklus II, jumlah yang hadir 37 siswa.
4.2.1 Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus kedua ini berisi berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk memeperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus
(1) Guru akan lebih rileks dan beruha menyampaikan materi dengan metode
(2) Guru perlu membantu siswa dalam melakukan refleksi atau menyimpulkan
hasil belajarnya.
(3) Gru perlu memberikan penghargaan kepada siswa agar siswa termotivasi
(5) Siswa harus lebih baik dalam belajar agar dapat menghasilkan produk dan
4.2.2 Implementasi
36
(1) Pada awal pelaksanaan pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan
(2) Pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran, guru menjelaskan materi pelajaran
menulis slogan dan . Dalam kegiatan menjelaskan materi pelajaran guru memberikan
motivasi kepada siswa dan menggali pengetahuan siswa lewat bertanya karena dalam
metode konstruktivistik siswa harus bisa menemukan masalah dan idenya sendiri.
masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. Tiap-tiap kelompok mendapatkan contoh
poster yang digunting dari gambar kalender. Poster itu berupa gambar-gambar
kesehatan. Dari gambar poster tersebut siswa mengungkapkan idenya dan menggali
atau ciri-ciri slogan dan poster dari media gambar yang mereka peroleh. Hasil dari
mengidentifikasi perbedaan atau ciri-ciri slogan dan diungkapkan pada lembar kertas
berwarna yang dibagikan pada tiap kelompok kemudian ditempel pada kertas manila
yang tersedia. (3) Pada akhir pembelajaran, guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung, kemudian guru dan siswa bersama-
4.2.3 Observasi
memantau aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar pada putaran
37
kedua atau siklus II. Pada akhir pembelajaran siswa diberi angket respon siswa oleh
peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan
metode konstruktivistik dalam pembelajaran menulis slogan dan putaran kedua atau
siklus II.
Data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada jam pertama dan kedua
dinyatakan dalam persentase. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus kedua
tersebut ada pada tabel 4.5 sebagai berikut, secara terperinci dapat dilihat pada
lampiran 4.
Tabel 4.5
Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa aktivitas guru siklus kedua yang dominan
adalah aktivitas guru memberikan motivasi kepada siswa dan membantu siswa
menemukan masalah dan idenya sendiri (15,38%), aktivitas guru dalam menggali
pengetahuan siswa lewat bertanya (13,46%). Dalam hal ini guru lebih banyak
38
masalahnya sendiri serta mampu mengungkapkan idenya dengan menggali
siswa dan memberikan tugas pada siswa (9,62%). Aktivitas guru menggunakan media
(7,69%). Dalam hal ini penggunaan media digunakan guru dalam pembelajaran
menulis slogan dan poster dengan tujuan untuk memudahkan siswa memahami materi
pembelajaran (5,77%). Dalam hal ini guru membuka pelajaran dan menyampaikan
tujuan pembelajaran menulis slogan dan kepada siswa untuk mengulang dan
mengingatkan kembali siswa tentang tujuan menulis slogan dan . Guru juga
membantu siswa dalam melakukan refleksi dan memberikan penghargaan pada siswa
(3,85%) yang mampu melakukan refleksi dan menyimpulkan akhir dari pembelajaran
(1,9%). Hal ini dilakukan guru dengan prosentase yang sangat minimal dengan tujuan
Dari tabel 4.5 ditunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus
39
Sedangkan aktivitas guru yang kurang baik dalam pembelaran siklus kedua ini
memberikan motivasi pada siswa. Hal ini sesuai dengan penerapan metode
konstruktivistik.
kedua dinyatakan dalam bentuk persentase seperti yang terdapat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Pada tabel 4.6 ditunjukkan bahwa aktivitas siswa yang dominan pada
40
Dalam hal ini siswa memperhatikan penjelasan dan mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru untuk memperoleh pengetahuan atau informasi dari guru
siswa dalam mengerjakan tugas dan aktif dalam proses belajarr-mengajar (10,64%).
Ketiga aspek tersebut saling berkaitan yaitu siswa dalam mengerjakan tugas harus
belajarnya (6,38%). Dalam hal ini siswa dapat menghasilkan produk yang baik dan
produk atau karyanya (6,38%). Dalam siklus kedua ini aktivitas siswa dalam
sudah mampu menemukan masalah dan idenya sendiri tanpa harus bertanya kepada
guru.
dengan menggunakan metode konstruktivistik siklus kedua dapat dilihat pada tabel
41
Dari tabel 4.7 dapat dketahui bahwa hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus
kedua nilai rata-rata 79,32. Pada pembelajaran menulis dan siklus kedua siswa yang
tuntas 100%.
Tabel 4.7
Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Nomor Kriteria
No. No. Penilaian 1 2 3 4 5 JML NA Tuntas
42
34 Wahyu Wijayanti 3 3 3 4 4 17 85 Ya
35 Wahyuni Susila 2 3 3 3 3 14 70 Ya
36 Yulianingsih 3 3 3 3 4 16 80 Ya
37 Syaihal Husna 3 3 3 4 4 17 85 Ya
4.2.4 Refleksi
hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru yang kurang
memberikan motivasi pada siswa. Hal ini sesuai dengan penerapan metode
Nilai hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus kedua ini nilai rata-rata
79,32. Ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran menulis slogan dan siklus kedua
mencapai 100%.
menunjukkan adanya upaya yang optimal, baik aktivitas guru ataupun aktivitas siswa.
Dari upaya perbaikan yang telah dilakukan pada siklus pertama sampai dengan siklus
kedua sudah menunjukkan peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa menjadi
lebih baik.
43
nilai siswa sudah lebih baik bila dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran
siklus pertama.
4.3 Pembahasan
Dari observasi yang telah dilakukan selama dua siklus didapatkan data hasil
pengamatan aktivitas guru yang dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.8
Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I – Siklus II
9 Memberikan kesempatan
untuk berdiskusi 3 7,32% 1 1,9% 2 4,61
10 Memberikan tugas 3 7,32% 5 9,62% 4 8,47
11 Memberi penghargaan pada
siswa 1 2,44% 2 3,85% 2 3,14
12 Membantu siswa melakukan
refleksi pembelajaran 2 4,88% 3 5,77% 3 5,32
Jumlah 41 100% 52 100% 49 100%
Pada tabel 4.8 ditunjukkan bahwa aktivitas guru dalam membuka pelajaran
dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan rata-rata (5,32%). Hal ini
44
ditunjukkan pada siklus II guru sudah menunjukkan peningkatan yang lebih baik
mengalami penurunan pada siklus II dengan rata-rata (6,54%). Hal ini ditunjukkan
Aktivitas guru memberikan motivasi pada siswa dari siklus I sampai dengan siklus II
mengalami peningkatan dengan rata-rata (11,35%). Hal ini ditunjukkan bahwa guru
selalu memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan agar siswa mampu
siklus II mengalami penurunan dengan rata-rata (10,2%). Hal ini menunjukkan guru
banyaknya dengan rata-rata (14,56%) hanya dilakukan pada siklus I sedangkan pada
siklus II guru ingin menggali pengetahuan siswa lewat bertanya yang pada siklus II
Aktivitas guru dalam membatu siswa menemukan masalah dan idenya sendiri
dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata (10,13).
Hal inilah yang merupakan tujuan dari penerapan metode konstruktivistik. Dan pada
media pembelajaran dari siklus I sampai dengan siklus II dengan rata-rata (8,72%).
Dalam siklus I media yang digunakan oleh guru hanya berupa contoh slogan dan saja
agar siswa dapat menemukan ide dari slogan dan yang ada. Aktivitas guru dalam
memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dari siklus I sampai dengan
45
siklus II mengalami penurunan dengan rata-rata (4,61%). Hal ini dilakukan oleh guru
agar siswa bisa mandiri belajar menemukan masalah dan idenya sendiri.
Ativitas guru dalam memberikan tugas dari siklus I sampai dengan siklus II
mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata (8,47%). Dalam siklus I guru
sampai dengan siklus II dengan rata-rata (3,14%). Hal ini dilakukan pada siswa agar
siswa termotivasi dalam pembelajaran menulis slogan dan poster dan sebagai bentuk
penghargaan kepada siswa pada akhir pembelajaran guru memberikan hadiah pada
siswa yang dapat mengidentifikasi ciri-ciri slogan dan poster dengan tepat. Aktivitas
guru dalam membantu siswa merefleksi hasil pembelajaran dari siklus I sampai siklus
II mengalami peningkatan dengan rata-rata (5,32%). Hal ini dilakukan guru untuk
guru untuk perbaikan pembelajaran menulis slogan dan poster berikutnya agar siswa
tidak bosan dengan pembelajaran yang sama dalam dua kali pertemuan.
didapatkan pula data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis
slogan dan dengan metode konstruktivistik dari siklus I sampai dengan siklus II
Tabel 4.9
Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I- Siklus II
46
3 atau bertanya 3 8,33% 2 4,26% 5 6,29
Aktif dalam proses belajar-
4 mengajar 3 8,33% 5 10,64% 8 9,48
Menemukan masalah dan
5 idenya sendiri 2 5,56% 6 12,77% 8 9,16
Berdiskusi
6 Mengerjakan tugas 3 8,33% 4 8,51% 7 8,42
7 Menghasilkan produk 4 11,11% 5 10,64% 9 10,87
8 karyanya 2 5,56% 3 6,38% 5 5,97
Menyajikan hasil karyanya
9 Merefleksi atau 1 2,78% 2 4,26% 3 3,52
menyimpulkan hasil
10 belajarnya 2 5,56% 3 6,38% 5 5,97
materi pelajaran yang disampaikan dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami
penurunan dengan rata-rata (23,46%). Aktivitas siswa mencatat hal-hal yang penting
(16,85%). Hal ini ditunjukkan bahwa siswa sangat antusias dalam dalam memperoleh
sampai dengan siklus II mengalami penurunan dengan rata-rata (6,29%). Hal ini
ditunjukkan bahwa pada siklus I siswa masih ingin menggali pengetahuannya lewat
bertanya pada guru. Frekuensi bertanya pada siklus II mengalami penurunan karena
Aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus II dalam proses belajar-
bahwa siswa sangat antusias selama mengikuti pembelajaran menulis slogan dan
idenya sendiri mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II dengan
47
rata-rata (9,16%). Hal ini ditunjukkan bahwa sudah dapat menerapkan metode
konstruktivistik dengan baik yaitu dapat menemukan masalah dan idenya sendiri
selama pembelajaran menulis slogan dan . Aktivitas siswa dalam berdiskusi dari
siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata (8,42%). Hal
ini ditunjukkan bahwa siswa dalam siklus II melakukan diskusi hanya untuk
Aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas dari siklus I sampai dengan siklus
siswa senang dalam pembelajaran menulis slogan dan dan dapat mengerjakan tugas
dengan baik. Aktivitas siswa dalam menghasilkan dan menyajikan produk atau hasil
(5,97%) dan (3,52%). Hal ini ditunjukkan bahwa siswa mampu menghasilkan dan
menyajikan hasil karyanya dengan baik dan dengan metode konstruktivistik yang
digunakan dapat membantu siswa dalam menghasilkan karyanya yaitu berupa slogan
dan .
Aktivitas siswa dalam merefleksi hasil belajarnya dari siklus I sampai dengan
bahwa siswa sudah dapat merefleksi dan menyimpulkan hasil belajarnya dalam
Dari analisis aktivitas guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa aktivitas
dominan guru akan berpengaruh terhadap aktivitas dominan siswa. Aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam penbelajaran dengan berbagai teknik yang digunakan akan
mempengaruhi frekuensi guru dan siswa dalam beraktivitas. Aktivitas guru dan siswa
yang paling dominan terjadi di setiap siklus menunjukkan bahwa kegiatan belajar-
48
mengajar yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan konsep metode
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis slogan dan dengan metode
konstruktivistik dari siklus I sampai dengan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11
berikut.
Tabel 4.10
Data Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklu I-Siklus II
49
30 Yulianti P 80 T 90 T
31 Yuni Safitri P 65 TT 70 T
32 Sukawati P 65 TT 75 T
33 Thisna Humairi L 80 T 85 T
34 Wahyu Wijayanti P 80 T 85 T
35 Wahyuni Susila P 65 TT 70 T
36 Yulianingsih P 70 T 80 T
37 Syaihal Husna P 75 T 85 T
Jumlah 2665 2935
Nilai Rata-rata 72,02 79,32
Persentase 72,97% 100%
Dari tabel 4.10 bahwa nilai siswa pada siklus I adalah 72,02.Nilai siswa pada
siklus II adalah 79,32. Siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebanyak72,97%, dan
dalam pembelajaran menulis slogan dan murid kelas V SDN 7- tahun pembelajaran
Siswa memberikan respon yang sangat baik untuk media pembelajaran yang
digunakan guru sehingga dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. Siswa
berpendapat cukup baik tentang materi yang diajarkan selama pembelajaran. Dengan
tingkat pemahaman yang dimiliki siswa membuat siswa aktif dalam mengerjakan
tugas sehingga siswa juga berpendapat bahwa siswa tidak merasa kesulitan dalam
peningkatan nilai dan respon siswa yang selalu antusias dalam mengikuti
konstruktivistik.
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
pada bab ini dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan sekaligus
memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan mengacu pada
hasil penelitian ini. Penerapan pembelajaran menulis slogan dan dalam kegiatan
belajar-mengajar yang telah dilakukan selama dua siklus telah terbukti berpengaruh
51
positif terhadap peningkatan kemampuan murid kelas V SDN 7- tahun pembelajaran
2010/2011.
Dari pelaksanaan tindakan selama penelitian dan hasil analisis terhadap data
adanya peningkatan dan menjadi lebih baik. Guru dapat menerapkan metode
idenya sendiri dalam pembelajaran menulis slogan dan . Hal ini dapat
ditunjukkan dengan skor yang diperoleh, yaitu siklus I (4,88%) dan siklus II
adanya peningkatan dan menjadi lebih baik. Dlam pembelajaran ini siswa
Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I (72,02) dan siklus II
(79,32).
slogan dan , siswa memberikan respon yang positif karena ini dapat dilihat
dari pendapat siswa yang sngat senang dan antusias dalam mengikuti
52
pembelajaran menulis slogan dan poster selama dua siklus. Siswa berminat
kemampuan dan hasil belajar siswa. Adapun respon positif dari siklus I
Dengan meningkatnya aktivitas guru dan siswa, kemampuan dan hasil belajar
siswa, serta adanya respon yang positif dari murid kelas V SDN 7- tahun
menulis slogan dan dapat dikatakan efektif dan sesuai jika diterapkan dengan
5.2 Saran
dalam pembelajaran menulis slogan dan di kelas V SDN 7- dengan saran penelitian
53
Peneliti lain disarankan agar memperbaiki kekurangan yang ada dalam
DAFTAR PUSTAKA
54
Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Sudjana, Nana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suryanto, Alex dan Verly, Anita. 2004. Membangun Kompetensi. Jakarta: Esis.
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa Dan Sastra. Surabaya: SIC.
Tarigan, Henri Guntur. 1994. Menulis. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 2006.Paduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi. Surabaya: UNESA.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Yanto, Nur. 2004. Upaya Peningkatan Pembelajaran Kalimat Aktif Dan Pasif Pada
Siswa Kelas IA SLTP Negeri Driyorejo Dengan Pendekatan
Konstruktivistik. Surabaya: UNESA
55
2. Siswa dapat menceritakan uang isi teks bacaan.
3. Indikator
1. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Siswa dapat menceritakan ulang isi teks bacaan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pokok-pokok Materi
1. Memberi judul isi teks bacaan di buku Bahasa Indonesia.
Berwisata ke Taman Safari dengan keunikan faunanya
2. Membentuk pikiran utama
Taman Safari terletak di cisarua Bogor, Jawa Barat.
Taman Safari terdapat 350 Binatang dari 40 jenis binatang
yang ada di 5 benua.
Satwa sebaagian besar dibeli dari Taman Satwa di Jerman
Barat.
Di taman Safari terdapat 20 ekor Singa dan 15 ekor
Harimau serta Beruang.
3. Pengertiaan Safari, Safari mengandung arti perjalanan jauh.
Metode, Media dan Sumber Bahan
- Metode: ceramah, cerita, Tanya jawab
- Media: gambar dan foto
- Sumber bahan : GBPP Bahasa Indonesia 1994
B. Metode, Media, dan Sumber Bahan
- Metode Ceramah, cerita, dan Tanya jawab
- Media : gambar dan poto
- Sumber bahan : GBPP bahasa Indonesia tahun 2002 ( Daftar Pustaka)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui
Tanya jawab objek wisata yang ada di lingkungan sekitar,
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
B. Kegiatan Inti (30 Menit)
<> menentukan tema dari isi bacaan,
<> meminta siswa menyimpulkan pokok pikiran dari isi bacaan teks
tersebut,
<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya dengan isi bacaan
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
56
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1. tentukan judul isi cerita sesuai isi buku !
2. sebutkan isi pokokk pikiran cerita di atas menimal lima kalimat !
3. apa arti dari safari?
Mengetahui
Kepala Sekolah
57
- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu memahami
pengertian dan fungsi pesawat sederhana dan mampu menerapkannya
dengan pekerjaan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana.
2. Dapat menyebutkan macam-macam pesawat sederhana.
3. Mampu menyebutkan contoh-contoh alat yang termasuk pesawat
sederhana
4. Siswa mampu menjebutkan fungsi pesawat sederhana.
3. Indikator
1. Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pokok-pokok Materi
<> Pengertian pesawat sederhana
<> Macam-macam pesawat sederhana.
<> Contoh-contoh alat yang termasuk pesawat sederhana
<> Menjebutkan fungsi pesawat sederhana.
Metode
Eksprimen, diskusi, cerita, dan Tanya jawab.
- Media:
Kit Guru dan Kit Murid
- Sumber bahan : GBPP IPA 1994
- Buku Pedoman Kit IPA Kelas IV
- Buku Paket Jendela Sains 3b (Sri Harmi)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui
penyampaian tujuan pembelajaran,
Menunjuk posisi kelompok
siswa kemudian membagikan alat percobaan.
B. Kegiatan Inti (30 Menit)
<> Guru memperkenalkan nama-nama alat yang akan digunakan untuk
mekukan percobaan.
<>. Dengan bimbingan guru siswa mealakukan percobaan sambil mengisi
lembar pengamatan.
<> Beberapa kelompok disuruh membackan hasil pengamatannya
<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesama
kelompok
<> Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya materi pembelajaran.
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
58
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1. Alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan disebut… !
2. Sebutkan empat macam pesawat sederhana!
3. Tuliskan masing-masing 1 contoh alat dari keempat macam pesawat
sederhana tersebut!
4. Sebutkan dua fungsi pesawat sederhana?
@ Kunci Jawaban
1. Peswat sederhana
2. tuas/Pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
3. contoh tuas/pengungkit : gunting, linggis, obeng, dan lain-lain.
4. - untuk menggeser benda yang berat
- untuk mengangkat benda yang berat.
Mengetahui
Kepala Sekolah
FORMAT OBSERVASI
Hari/Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2010 Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : II
NO
PENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran
59
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru
- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya
- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif
- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa
aktif memperhatikan penjelasan guru
- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa
- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.
5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di
atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.
Mengetahui
Kepala Sekolah
SURAT PERNYATAAN
60
Menyatakan bahwa:
Nama : Saefuddin, S.Pd.SD
NIP : NIP 197209251994031005
Tempat Tugas : SDN 7-
Guru Keas : VI
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah IDIK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Teman Sejawat -, 06 Oktober 2010
Mahasiswa,
Mengetahui
Kepala Sekolah
61
62