Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan oleh beberapa sisi, salah
satunya adalah tingkat Pendidikan. Menurut Ali Mustad (2020:1) Pendidikan
adalah pekerjaan sadar dan terencana yang matang. Pendidikan sekolah memainkan
peran penting dalam mencerahkan kehidupan masyarakat. Implementasinya tidak
bisa hanya di lihat sebagai masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dari
kehidupan seseorang dan bagian penting dalam kemajuan suatu bangsa, pencapaian
bangunan nasional tidak terlepas dari bakat. Jika negara memiliki sumber manusia
yang unggul, maka tidak ada keraguan lagi negara tersebut akan berkembang.

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana manusia memperoleh


pengetahuan, pemahaman, dan tindakan dengan cara tertentu. Dalam arti yang lebih
luas, Pendidikan adalah pengembangan keterampilan dan kemampuan dalam
tingkah laku manusia, proses untuk mencapai hasil yang maksimal, semua
pengalaman hidup. Oleh karena itu, pendidikan merupakan hal yang sangat penting
bagi bangsa, dan suatu bangsa menghasilkan sumber daya, melalui tingkat
pendidikan sumber daya manusia (SDM) yang berkhualitas. Pencapaian
Pendidikan tinggi tentunya membutuhkan unsur pendukung, salah satu faktor
keberhasilan Pendidikan khususnya di Indonesia adalah siswa yang paham dan
berpengalaman. Ini dimungkinkan jika siswa mempunyai minat baca yang tinggi

Berdasarkan hasil wawancara pra- penelitian yang peneliti lakukan di SD


Negeri 160 Pekanbaru khususnya kepada guru wali kelas IV.A yaitu Ibu Sri
Elvina,S.Pd, peneliti menemukan beberapa permasalahan pada pelaksanaan
Gerakan literasi sekolah dalam mengembangkan minat baca siswa yang dilakukan
SD Negeri 160 Pekanbaru khususnya dikelas IV.A, dimana disini peneliti
mendapatkan beberapa permasalahan yaitu kurangnya kesedian buku
bacaan,kurangnya perhatian siswa untuk membaca yang dimana siswa ada yang
bermain,berbicara bahkan ada juga yang hanya melihat gambar tanpa membaca
teks,kemudian terdapat dua siswa yang kurang lancar dalam membaca,terkadang
siswa lupa membaca buku bacaan dari rumah yang dimana di sekolah ini siswa
diminta membaca buku bacaan tersendiri.

1
Berdasarkan permasalahan tersebut,maka dibutuhkan solusi untuk mengatasi
permasalahan.solusi yang dapat dilakukan adalah membuat pojok baca yang
menarik serta buku buku yang menarik agar siswa lebih minat
membaca,dilakukannya kuis yang menyangkut hasil dari literasi yang telah dibaca
siswa serta pembiasaan pada pelaksanaan Gerakan literasi sekolah dalam
perkembangan minat baca siswa, kemudian perlu pengembangan Gerakan literasi
sekolah tehdap minat baca siswa.Dengan pelaksanaan Gerakan literasi sekolah ini
diharapkan mampu membantu dan memudahkan siswa untuk menarik daya
bacanya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,maka Adapun
rumusan masalah pra penelitian yaitu sebagi berikut :
1. Bagaimana tahap pelaksanaan Gerakan literasi sekolah dalam
mengembangkan minat baca siswa kelas IV SDN 160 Pekanbaru?
1.3 Tujuan Penelitian
Wawancara pra- penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada dalam pemanfaatan media pembelajaran di SD Negeri 160
Pekanbaru khususnya pada kelas IV dan memperoleh jawaban dari permasalahan
yang dikemukkan sebelumnya.sehingga permasalahan dan jawaban yang diperoleh
bisa untuk penelitian skripsi yang akan dilakukan peneliti sebagai acuan dalam
pemasalah yang terjadi.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini siswa diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa

sebagai sumber panduan mengenai pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

dalam mengembangkan minat baca siswa.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukkan yang bermanfaat dalam

menjalankan program Gerakan literasi sekolah.

2
c. Bagi Sekolah

Hasil penelitain ini dapat menjadi acuan untuk menggerakkan program

Gerakan literasi sekolah serta dapat meningkatkan kualitas literasi sekolah.

d. Bagi Penulis

Bagi penulis penelitian ini bertujuan untuk menambah

pengetahuan,pengalaman,dan keterampilan serta wawasan berfikir penulis

dibidang penelitian tentang Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

1.5 Laporan Hasil Wawancara Pra Penelitian

1. Identitas Pewawancara

Nama : Dinda Afderisa S

NPM : 196910434

Jurusan Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Semester / Kelas :7/C

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Islam Riau

1. Identitas Narasumber

a. Narasumber 1
Nama : Ibu Lissri Murni, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah SD Negeri 160 Pekanbaru
b. Narasumber 2
Nama : Ibu Sri Elvina, S.Pd
Jabatan : Wali Kelas IV. A

2. Indikator Pertanyaan dan Jawaban Wawancara

No Pertanyaan Jawaban

3
1 Sejak kapan program Gerakan Literasi Sekolah ini mulai aktif di lakukan
Gerakan Literasi sejak 2022 setelah Corona.
sekolah diadakan ?

2 Apa saja program Program Literasi Sekolah yang diterapkan di sekolah


Gerakan Literasi ini meliputi : kegiatan selama 15 menit membaca
Sekolah yang buku baik pelajaran maupun non pelajaran,kemudian
diterapkan di sekolah menyediakan pojok baca di tiap kelas.
ini ? Bagaimana
Penerapannya ?

3 Bagaimana alokasi Kegiatan membaca dilakukan 15 menit sebelum


waktu pelaksanaan pembelajaran dimulai.
Program Gerakan
literasi sekolah ?

4 Bagaimana tingkat Materi yang bisa dikembangkan bisa mengenai


minat baca siswa materi Keragaman Sosial dan Budaya di Indonesia
sebelum dan sesudah pada mata pelajaran IPAS karena materi ini cukup
dilaksanakannya abstrak, luas dan sulit dipahami oleh siswa tanpa
program Gekan bantuan media pembelajaran.
Literasi Sekolah ? /

4
5. Apakah ada Selama pelaksanaan Gerakan Literasi sekolah sudah
perubahan pada minat menimbulkan perubahan yang positif pada minat
baca siswa setelah baca siswa. Seperti siswa mulai memiliki
diadakannya program kesenangan dalam membaca yang dimana beberapa
Gerakan Literasi siswa pada jam istirahat mengunjungi pojok baca
Sekolah ? yang ada dikelas untuk membaca buku.

6. Apakah ada hambatan Hambatan dalam pelaksanaan Gerakan Literasi


dalam pelaksanaan sekolah yaitu ketersediaan buku yang masih kurang
program Gerakan memadai, beberapa siswa tidak membaca melainkan
Literasi Sekolah hanya melihat lihat gambar yang terdapat pada buku,
khususnya dalam dan masih ada siswa yang tidak mengikuti aturan
meningkatkan minat selama pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah,
baca siswa ? seperti bermain, berbicara, dll.

1.6 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, maka ada


beberapa permasalahan yang ditemukan, yaitu program Gerakan Literasi Sekolah
yang dilakukan oleh SD Negeri 160 Pekanbaru masih belum optimal dikarenakan
kurang memadainya fasilitas buku serta masih kurangnya minat baca siswa dalam
membaca buku,sehingga pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dalam
mengbangkan minat baca siswa perlu dikembangkan lagi.

1.7 Dokumentasi

5
6

Anda mungkin juga menyukai