Proposal Penelitian
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Zalma Putri Yani
1201111061
PENDAHULUAN
masa depan bangsa. Manusia sebagai subjek pembangunan perlu dididik, dibina,
yang berkualitas.
huruf dan dapat menangkap makna dan tulisan tersebut. Mengartikan minat
membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
Minat membaca juga diartikan sebagai sikap positif dan adanya rasa
keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku
bacaan. Tidak diragukan lagi, bahwa membaca merupakan sarana penting bagi
setiap orang yang ingin maju. Begitu pula dengan para pelajar, membaca
juga hasil belajar. Membaca membuat mereka menjadi cerdas, kritis dan
Siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Minat merupakan faktor yang
sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia, faktor yang mempengaruhinya
terdapat dari faktor eksternal dan internal. Meskipun motivasinya sangat kuat,
1
2
tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang
dimotivasikan pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca
menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan
kegiatan membaca.
tugas pengajaran membaca semakin kompleks. Bagaimana siswa bisa belajar dari
suatu teks jika mereka tidak bisa memahami tugas membaca yang diberikankepada
mereka.
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, seorang guru bertugas sebagai mediator
Interaksi antara guru dengan peserta didik merupakan hal terpenting dalam
proses pembelajaran. Selain menerima materi pelajaran dari guru, siswa diharapkan
yang interaktif karena salah satu penentu dalam keberhasilan belajar adalah adanya
partisipasi aktif dari siswa. Semakin tinggi tingkat partisipasi siswa dalam proses
pula. Dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis
Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa kelas IV SDN Tembung Pasar 3”. Melalui
penelitian ini, diharapkan dapat memacu motivasi siswa untuk meningkatkan minat
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
maka penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Minat Membaca terhadap Hasil Belajar
2023/2024”.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
berikut :
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu siswa mengatasi
masalah minat baca dan mengetahui hasil belajar memahami bacaan yang
masih rendah.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru
yang bisa dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk
perpustakaan sekolah.
6. Bagi orang tua peserta didik mereka diharapkan memiliki perpustakaan kecil
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:
Manfaat penelitian yang penulis lakukan ini adalah menjadi pengalaman, dan
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Oleh karena itu, untuk lebih jelas kedua manfaat tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
Manfaat teoritis
siswa.
2. Sebagai panduan para guru dan pengajar bahasa Indonesia untuk lebih
6
bahasa Indonesia
Manfaat Praktis
2. Bagi guru untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia
3. Peneliti
4. Peneliti Lain
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat membantu para peneliti yang
membaca siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Minat
1. Pengertian Minat
mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat
terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang
Minat atau interest sering disebut juga dengan rasa ketertarikan seseorang
diminati sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.
Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya. Kesimpulannya bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam diri
seseorang terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan perasaan
senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. Minat dapat dikatakan sebagai
dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan
1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: RinekaCipta,
1987), h. 57
7
8
Selain itu minat sangat erat kaitannya dengan kehidupan diri pribadi manusia,
kaitan ini adalah bahwa seorang memiliki atau tidak memiliki minat terhadap
sesuatu yang dapat ditentukan oleh keadaan dirinya. Penentuan itu biasanya terjadi
karena pengaruh dari berbagai faktor, baik yang langsung yaitu ada dalam diri
sisi lain minat juga merupakan salah satu aspek fisik yang mendorong manusia
Hal ini dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh Bimo Walgito
aktif terhadap objek tersebut”.2 Minat yang dimiliki seseorang bukanlah bawaan
sesuatu objek atau suatu situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya”3
2
Bimo Walgito, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1977) , h. 38
3
M.C. Witherington, Psycology Pendidikan, ( Jakarta: Aksara Baru, 1967), h. 124
9
Minat dapat dipandang sebagai suatu landasan yang paling meyakinkan demi
individu untuk berinteraksi dalam melakukan sesuatu menjadi tujuaannya, hal ini
sesuai dengan definisi minat menurut Doy Les Foyer “Gejala psikis yang berkaitan
dengan obyek atau akitivitas perasaan yang menstimulir perasaan senang pada
individu”.4
Jadi yang dimaksud dengan minat adalah dorongan kuat bagi seseorang
untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita
yang menjadi keinginannya. Minat merupakan salah satu faktor psikis yang
membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Minat
timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu yang mereka anggap penting bagi
dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.
2. Macam-Macam Minat
Minat kultural atau minat sosial, adalah minat yang timbulnya karena proses
belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Sebagai
sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan
4
Wayan Nurkencana dan P.P.N. Sumarlan, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru,
1967), h. 124
10
berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti
bahan-bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan
bacaan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan individu, merupakan salah
dasarnya, yaitu rasa aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan
hidupnya.
c. Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga merupakan salah satu faktor
para siswa, maka diperlukan kerjasama yang erat antara orang tua dan guru, yaitu
bacaan, baik itu surat kabar, buku-buku pelajaran, atau buku-buku bacaan
merupakan hal penting untuk mendisiplinkan diri agar rajin membaca. Jika disiplin
ini telah berjalan, maka minat membaca akan terbentuk dan akhirnya kebiasaan
B. Hakikat Membaca
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi otak dan jiwa.
Seseorang yang banyak membaca akan lebih luas pengetahuannya dari pada orang
yang lebih sedikit membaca. Intelektual seseorang yang akan tumbuh sempurna
tanpa membaca bahan bacaan yang cukup. Membaca adalah “melihat serta
memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.”5 Dengan kata lain,
membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung
didalam bahan tulis. “Membaca berasal dari kata “baca” yang berarti
5
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), h. 83
12
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya
dilihat.”6
lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan sandi dapat diartikan pula
sebagai proses menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan bahasa lisan
membaca.
Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui
beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus
6
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. 1, h. 62.
7
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :
Angkasa, 2008), h.7
13
hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.9 Suatu proses
yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat
dalam pandangan sekilas, dan agar makna kata secara individualakan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat
tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana
dengan baik.
8
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.
3
9
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa 1979), h. 7
14
menilai hasilnya.
dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.
Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.
pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan
menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dimembaca seseorang
harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antar pembaca dan
2. Tujuan Membaca
tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, setiap guru seharusnya
menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau
dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri. Tujuan
Pada dasarnya kegiatan membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses dan
produk.
4. Proses Membaca
membedakan secara visual di antara simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang
suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang lalu. Kegiatan
persepsi melibatkan kesan sensori yang masuk ke otak. Ketika seseorang membaca,
dalam mempersepsi suatu teks mungkin saja tidak sama. Walaupun membaca teks
yang memiliki pengalaman yang banyak akan mempunyai kesempatan yang lebih
luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang mereka hadapi
terbatas.
Oleh sebab itu, guru atau orang tua sebaiknya memberikan pengalaman
benda, dan proses yang dideskripsikan dalam materi bacaan sehingga materi bacaan
akan lebih mudah mereka serap. Pengalaman konkret (pengalaman langsung) dan
Guru dan orang tua bisa membantu anak belajar bahasa baku yang umumnya
pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya
terdapat dalam materi bacaan. Untuk itu, dia harus mampu berpikir secara
Bertitik tolak dari kesimpulan itu, pembaca dapat menilai bacaan. Kegiatan
simbol-simbol grafis dengan bunyi bahasa dan makna. Tanpa kedua kemampuan
perhatian yang penuh ketika membaca, siswa sulit mendapatkan sesuatu dari
dengan penggunaan sensori dan perseptual dengan latar belakang pengalaman dan
tanggapan afektif serta membangun makna teks yang dibacanya secara pribadi.
informasi yang diambil dari teks. Pembaca dengan latar belakang pengalaman yang
berbeda dan reaksi efektif yang berbeda akan menghasilkan makna yang berbeda
dilaksanakan untuk melihat apakah terdapat perubahan atau tidak pada diri siswa,
Menurut Dimyati dan Mudjiono Hasil belajar adalah : “ hasil yang dicapai
dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberi tes hasil belajar pada setiap akhir
bentu penilaian yang berbentuk angka angka sebagai alat ukur untuk mengetahui
Di samping itu hal ini seperti yang telah diungkapkan juga oleh Bloom yang
untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa”.11 Sedangkan
10
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 3.
11
H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), h.1.
12
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2001), h. 175
19
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
siswa
e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang
belajar adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang
dicapai seseorang setelah melakukan usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti
hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar selang waktu
tertentu. Hasil belajar termasuk dalam kelompok atau atribut kognitif yang respon
hasil pengukurannya tergolong pendapat, yaitu respon yang dapat dinyatakan benar
atau salah.
kecakapan potensi atau kepastian yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat dari
berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau
13
Muhibin Syah, Op.Cit., h.176-177
14
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2001), h. 3
20
hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang
pada diri siswa, yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan
tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya.16 Hasil
ulangan tertulis, ulangan lisan, ujian, observasi, dan tes. Sebenarnya penggunaan
kata metode untuk ulangan lisan, ulangan tertulis, dan sebagainyatadi tidak tepat,
oleh sebab itu kata tadi ditaruh di antara dua tanda kutip.
Dilihat dari sudut metodologi semua cara yang disebutkan di atas, kecuali
observasi, dapat disebutkan tes. Jadi baik ulangan tertulis, ulangan lisan dapat
metode tes.17 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindakan mengajar. Dari segi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi belajar baik dengan ulangan
15
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 102-103
16
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2005), h. 155
17
M. Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 2000),
h.117.
21
maupun tes. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pembelajaran
Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari penguasaan
siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang telah dicapai setelah siswa
Menurut Purwanto, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
fisik atas jasmani individu yang bersangkutan. Keadaan jasmani yang perlu
fisik yang normal dan kondisi kesehatan fisik. Kedua kondisi tersebut sangat
segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Sikap mental
yang positif dalam proses belajar di antaranya meliputi, tidak mudah putus
18
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006), h.
3-4
19
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 107
22
Faktor psikologis lain, selain sikap mental yang positif adalah faktor sebagai
berikut:20
a. Intelegensi.
intelejensi jauh di bawah normal akan sulit diharapkan mencapai prestasi tinggi
dalam proses belajar. Tetapi perlu diingat bahwa intelegensi bukan hanya satu-
satunya faktor penentu keberhasilan belajar, melainkan hanya salah satu faktor
b. Minat (kemauan).
seseorang. Lebih dari itu, dapat dikatakan minat merupakan motor penggerak
serta suatu bentuk keinginan maupun hasrat terhadapat sesuatu hal baik yang ia
c. Bakat.
bahwa bakat itu bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam
20
Ibid, hlm. 107
23
d. Daya ingat.
kembali kesan. Karena daya ingat dapat diartikan sebagai daya jiwa untuk
itu sendiri adalah gambaran yang tertinggal di dalam jiwa atau pikiran setelah
melakukan pengamatan.
e. Daya konsentrasi.
perasaan, kemampuan, dan segenap panca indera ke satu objek di dalam aktivitas
tidak ada hubungannya dengan aktivitas itu. Sangat perlu diketahui bahwa
Faktor eksternal bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor eksternal
21
Ibid, hlm. 112
24
saja faktor pertama dan utama dalam mencapai keberhasilan belajar seseorang
tersedianya tempat dan peralatan belajar yang cukup memadai, keadaan ekonomi
keluarga yang cukup, suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya
perhatian yang besar dari orang tua terhadap proses belajar dan pendidikan anak-
anaknya.
Suatu hal yang mutlak harus ada di sekolah untuk menunjang keberhasilan
belajar adalah dengan adanya tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara
konsekuen dan konsisten serta menyeluruh, dari pimpinan sekolah, para guru,
belajarantara lain adalah adanya guru yang professional dalam jumlah yang
cukup memadai, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung sekolah yang
sekolah.
25
belajar: faktor dari dalam diri dan faktor yang datang dari luar diri atau disebut juga
jasmani, kepekaan alat-alat indera dalam belajar. Dengan kata lain, alat-alat indera
berfungsi dengan baik atau sebaliknya seperti mata sakit, pendengaran terganggu,
dan lain-lain.
seperti keadaan lingkungan belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah (di tempat
ramai atau tidak), faktor interaksi sosial dengan teman sebangku, interaksi peserta
22
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung : Pustaka Setia, 2009), hlm. 217
26
Di samping kedua faktor di atas, faktor lain yang tak kalah pentingnya erat
kaitannya dengan masalah belajar adalah sarapan pagi dan jajanan sekolah. Faktor
ini dapat dimasukkan ke dalam faktor endogen atau eksogen karena keduanya
Pada penelitian ini peneliti berasumsi tidak ada persamaan yang signifikan
dijadikan penelitian yang relevan adalah skripsi Fajriah jurusan Pendidikan Bahasa
Adapun judul skripsi Fajriah yaitu “Minat Membaca Cerpen Siswa Kelas X SMK
peneliti terdapat perbedaan. Dalam skripsi Fajriah meneliti minat membaca cerpen
sedangkan dalam skripsi peneliti yaitu meneliti hasil belajar bahasa Indonesia.
Sedangkan sisi kesamaan antara skripsi Fajriah dengan skripsi peneliti hanya
Skripsi selanjutnya yang peneliti ambil sebagai bahan penelitian yang relevan
adalah skripsi dari Yanti Fatimah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di
Islam.
23
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), h.
103-104.
27
Adapun judul skripsi Yanti Fatimah yaitu “Pengaruh Minat Membaca Buku
Sejarah Kebudayaan Islam dengan Prestasi Belajar Siswa”. Pada penelitian yang
Yanti Fatimah teliti adalah untuk mengetahui pengaruh minat membaca buku
meneliti pengaruh minat membaca dengan prestasi belajar dan skripsi peneliti yaitu
Skripsi ketiga yang peneliti ambil untuk dijadikan penelitian yang relevan
adalah skripsi Ari Fatmawati jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi Ari
dan peneliti terdapat perbedaan yang signifikan. Dalam skripsi Ari Fatmawati
meneliti motivasi belajar siswa sedangkan dalam skripsi peneliti yaitu meneliti
minat membaca siswa. Sedangkan sisi kesamaan antara skripsi Ari Fatmawati
dengan skripsi peneliti hanya terletak pada hasil belajar bahasa Indonesia.
28
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu anggapan yang sengaja dibuat oleh penulis sebagai
jawaban sementara atas permasalahan yang muncul. Hipot ini masih perlu
Hipotesis yaitu sebagai berikut: "Terdapat pengaruh minat membaca dan hasil
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
tentang:
1. Data yang valid, benar dan dapat dipercaya untuk mengetahui sejauh mana
2. Sebagai bahan masukkan bagi sekolah dan khususnya para orang tua dalam
memilih sekolah
C. Metode Penelitian
experiment methode.
29
30
1. Populasi
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Di SDN
siswa
2. Sampel
sifat populasi homogen atau sejenis dalam hal ini kemampuan, kelas dan
tingkat umur. Sampel uji coba instrumen diambil 10 siswa di luar sampel
penelitian.
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pengaruh minat membaca dan
terhadap permasalahan yang diteliti maka angket tersebut didasarkan atas kisi-
31
kisi yang diambil dari batasan operasional pengaruh minat membaca dan hasil
belajar bahasa Indonesia siswa, Adapun format kisi-kisi tersebut dapat dilihat
yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS),
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Likert yang menyatakan :"Subjek dapat
mempunyai pilihan, tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap setiap
pernyataan".
Angket yang penulis susun untuk gradasi yang ketiga diubah menjadi
kurang setuju, sebab tidak mempunyai pilihan kurang tepat digunakan salah
satu gradasi untuk skor yang bertingkat. Selain itu gradasi tidak mempunyai
pilihan pada skala Likert memperoleh skor 0 yang dalam peneiitian ini tidak
digunakan.
S diberi skor 4, KS diberi skor 3, TS diberi skor 2 dan STS diberi skor 1, hasil
dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas validitas instrumen baik minat
1
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm.
139
32
n XY ( X )(Y )
rxy
{(nX 2
( X )2}{nY 2
( Y ) 2 }
X = Jumlah skor X
Y = jumlah skor Y
n = Banyaknya sampel
[k] [1 2b]
r11
(k 1) 2t
Keterangan :
t = Varians total
2
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi & Pendidikan, (Malang: UMM
Pers, 2010), cetakan kelima, hlm. 180.
3
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabet, 2012), hlm. 117.
33
lebih besar dari r tabel maka angket dinyatakan reliabel. Dan apabila r hitung
lebih kecil dari r tabel maka angket tidak riliabel atau ditolak. Untuk menghitung
Exel.
berikut:4
x1 x 2
t'
s
2
1
/ n 1 s 22 / n 2
Keterangan
x1 = rata-rata X1
x 2 = rata-rata X2
w1t1 w2 t2
t'
w1 w2
4
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010),
hlm. 201.
34
Keterangan