Anda di halaman 1dari 5

Berita Acara Perkuliahan

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Laurensia M. Parangin - Angin S. Pd., M. Pd

Kelas : J dan PGSD


Waktu Perkuliahan : 14:40-16:20
Kelompok : 9( sembilan)
Materi Kajian : Implentasi Kurikulum 2013 Kedalam Pengolahan Kelas
Link Perkuliahan : https://meet.google.com/sfr-dumx-bdq

Jumlah yang hadir 36


Yang tidak hadir : 1. Putri Octavia(A)

Nama yang bertanya :


1. Faiza Arsila
2. Handini avantika
3. Lince Marwiyah
4. Rani Sintiya

Nama yang menjawab :


1. Adinda Istiqomah(1)
2. Debora Florentina (1)
3. Reni Afriani (1)
4. Roudhotul jannah (1)
Pertanyaan dan Jawaban
1. Pertanyaan Faiza Arsila
Bagaimana tanggapan anda mengenai RPP dan silabus yang dibuat oleh pemerintah pada
kurikulum 2013? bukankah dengan dibuatnya RPP dan silabus oleh pemerintah, guru
hanya digunakan sebagai pelaksana dari pemerintah dan kreativitas guru dalam
mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik menjadi berkurang?
Sebab yang mengetahui kondisi murid adalah guru, bukan pemerintah.

Jawaban Debora
Jadi menurut saya, RPP dan silabus yang dibuat oleh pemerintah sudah pasti sudah melalui
beberapa tahap penelitian. Maka dari itu walaupun guru yang terjun langsung dan
mengetahui kondisi kelas. Tapi pemerintah juga tidak mungkin asal dalam pembuatan RPP
dan silabus dan guru juga dapat mengembangkan nya sesuai dengan kebutuhan kelas.
2.Pertanyaan Handini
Bagaimana pengaruh implementasi kurikulum 2013 dalam pengelolaan kelas ?

Jawaban Adinda Istiqomah


Adapun pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap pengelolaan kelas yaitu :

Pertama, Kurikulum 2013 yang sering disebut juga sebagai kurikulum yang berbasis
pendidikan karakter menekankan pendidikan dan pembinaan karakter peserta didik.
Guru dituntut untuk tidak hanya memperkaya aspek kognitif peserta didik, tetapi juga
membangun asertif mereka. Keseimbangan antara kekayaan aspek kognitif dan
asertif pada diri peserta didik diharapkan dapat membentuk generasi muda Indonesia yang
cerdas, berkualitas dan berakhalak mulia. Untuk itu, diperlukan sebuah
keharmonisan hubungan antara guru dengan peserta didik dan kerjasama antar peserta
didik. Keharmonisan hubungan guru dengan peserta didik, tingginya kerja sama di
antara peserta didik tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang
optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka
pengelolaan kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut :
Pendekatan kekuasaan, pendekatan ancaman, pendekatan kebebasan, pendekatan resep,
pendekatan pengajaran, Pendekatan perubahan tingkat lakuPendekatan suasana emosi dan
hubungan sosial, Pendekatan proses kelompok, Pendekatan elektis atau pluralistik.

Kedua, program Pengelolaan kelas Kurikulum 2013 ini juga berbeda dengan
pengelolaan kelas kurikulum 2006. Pengelolaan kelas kurikulum 2006 berbasis teacher
centred learning, sedangkan Pengelolaan kelas kurikulum 2013 haruslah berbasis student
centred learning sesuai dengan kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa. Pengelolaan
kelas Kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa harus mampu menjaga proses
pembelajaran berpusat pada siswa yang dinamis dan variatif agar tetap kondusif untuk
proses belajar. Sehingga, dengan Adanya k13 memungkinkan siswa untuk belajar lebih
mandiri dan berpikir kritis, sehingga memberikan perkembangan yang baik kepada siswa,
memungkinkan mereka untuk memperoleh kemandirian, dan meningkatkan pengetahuan
serta pengalaman mereka.

Sedangkan pengaruh negatif pengelolaan kelas kurikulum 2013 yaitu :


1. Sulit untuk diterapkan dengan jumlah siswa yang terlalu banyak
2. Memerlukan waktu yang cukup banyak
3. Sulit diterapkan pada siswa yang dominan pasif dan tidak antusias
4. Memerlukan sarana dan prasarana yang cukup bervariasi

3.Pertanyaan Lince Marwiyah :


Kesulitan apa saja dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 kedalam pembelajaran?

Jawaban Roudhotul jannah :


Kendala –kendala yang dihadapi dalam menerapkan kurikulum 2013 diantaranya:
1) Guru masih banyak yang kurang memahami bagaimana cara menerapkan kurikulum
2013 dengan baik.
2) Sarana dan prasarana yang tidak mendukung.
3) penilaian kurikulum 2013 yang bersifat autentik.

4.Pertanyaan Rani Sintiya:


Apakah dengan adanya implementasi kurikulum 2013 guru dapat menerapkan sesuai
peraturan yg ada pada jenjang tingkat sd?

Jawaban Reni Febriani :


Guru tentu dapat menerapkan kurikulum 2013 sesuai dengan peraturan tingkat sekolah dasar
yaitu mengenai peraturan pembuatan rpp, peraturan pengelolaan kelas, dan lain”. Karna
seperti yang telah dijawab saudari debora bahwa pada penerapan kurikulum 2013 ini guru
tentunya telah melalui proses pelatihan dan diarahkan oleh guru guru penggerak, sehingga
dalam penerapan kurikulum 2013 ini guru tentunya dapat menerapkan sesuai dengan aturan
di jenjang sekolah dasar
Adapun aturan pengelolahan kelas berdasarkan kurikulum 2013 yaitu:
1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan
baik oleh peserta didik.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta
didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran;
dan
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.

Anda mungkin juga menyukai