Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI MAN 3 BLITAR

TAHUN 2017-2018

Penulis : Chusnatun Nihayah

Pendahuluan

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami perubahan,


perkembangan dan perbaikan sejalan dengan perkembangan di segala lapisan masyarakat.
Perubahan dan penambahan bidang pendidikan mencakup berbagai komponen terkait, antara
lain, pelaksana pendidikan di bidang tersebut (kualifikasi guru dan kualitas guru), mutu
pendidikan,  kurikulum, sarana dan prasarana pembelajaran, serta perubahan di bidang
pendidikan. Kualitas kepemimpinan pendidikan, termasuk  metode dan strategi pengajaran
yang lebih inovatif. Upaya perubahan dan perbaikan ditujukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.

Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran. Belajar menurut Spears dalam
Suprijono (2009:2) adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan
mengikuti arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati,
memahami sesuatu yang dipelajari.

Proses pendidikan adalah proses yang sengaja diterapkan hanya untuk pendidikan.
Individu yang berperan penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara terbentuk
melalui proses pendidikan. Oleh karena itu, peran pendidikan sangat penting karena pendidikan
merupakan kunci terpenting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas selalu berjalan dari
prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis dalam kurikulum. Kurikulum dan pembelajaran tidak
dapat dipisahkan, meskipun menempati posisi yang berbeda. Kurikulum berfungsi sebagai
landasan yang memberikan arah dan tujuan pendidikan, serta isi yang harus dipelajari,
sedangkan pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar
antara guru dan siswa. Dengan demikian, pendidikan tanpa kurikulum sebagai perencanaan,
pembelajaran atau pengajaran tidak akan berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian dapat
pula diartikan bahwa tanpa pembelajaran sebagai implementasi rencana pendidikan di sekolah,
maka kurikulum tidak ada artinya.
Setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas selalu berjalan dari
prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis dalam kurikulum. Kurikulum dan pembelajaran tidak
dapat dipisahkan, meskipun menempati posisi yang berbeda. Kurikulum merupakan landasan
yang memberikan arah dan tujuan pendidikan serta isi pembelajaran, sedangkan pembelajaran
merupakan proses yang terjadi dalam interaksi saling belajar mengajar antara guru dan siswa.
Dengan demikian, pendidikan tanpa kurikulum seperti perencanaan, pembelajaran atau
pengajaran tidak akan berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian dapat pula diartikan bahwa
tanpa pembelajaran sebagai implementasi rencana pendidikan di sekolah, maka kurikulum tidak
ada artinya.

Kurikulum dan pembelajaran merupakan kurikulum yang memiliki kedudukan yang


strategis dalam segala bidang kegiatan pendidikan Mengingat pentingnya peran kurikulum dan
pembelajaran dalam pendidikan dan pengembangan kehidupan manusia, implementasi
kurikulum dan pembelajaran tidak akan berhasil tanpa landasan yang kokoh dan kuat. Oleh
karena itu, penulis mengungkapkan implementasi kurikulum dan pengalaman belajar kurikulum
Man 3 Blitar.

Pembahasan

Setelah lulus MTs saya melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi yaitu Madrasah
Aliyah (MA). Saya masuk MAN 3 Blitar mulai tahun 2017 hingga 2020. Madrasah Aliyah adalah
masa-masa yang penuh dengan rasa cinta yang tidak pernah ada dalam diri saya. Saya
merasa bangga pertama memasuki Aliyah dengan seragam putih abu-abu, karena sudah naik
ketingkat yang lebih tinggi. Pada saat ini saya juga mengenal banyak orang dari berbagai
kecamatan di kabupaten saya.

Saya mengikuti kegiatan MATSAMA (masa ta’aruf madrasah) awal masuk sekolah.
Saya mendapat banyak pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Kami di didik oleh kakak osis
untuk belajar disiplin, berani, dan tanggung jawab, agar pola pikir kita tidak seperti masa
Tsanawiyah karena kita sekarang sudah Aliyah.

Setelah mengikuti MATSAMA kami mengikuti kegiatan psikotes untuk menentukan


jurusan. Saya masuk kelas IIS sesuai dengan keinginan saya. Untuk belajar dan mengajar
tahun 2017 ini sudah menerapkan kurikulum 2013. Jadi cara belajar mengajar dan proses
penilaian berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Saya ingin menyampaikan apa yang saya
rasakan tentang pengalaman kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum Nasional yang telah dikembangkan bertahun-
tahun dan telah memenuhi dua dimensi kurikulum, yaitu rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam
penerapan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah sehingga melatih kemampuan berpikir dan
kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut saya pembelajaran kurikulum 2013 ini lumayan lebih ribet dibanding kurikulum
tahun sebelumnya. Proses pembelajaran kurikulum 2013 ini juga masih banyak di temukan
beberapa masalah yang berkaitan dengan proses belajar dan mengajar, pengembangan materi
pelajaran, dan proses penilaian yang sudah berbeda dari tahun sebelumnya.

Proses belajar mengajar versi kurikulum 2013 ini juga berbeda. Yang biasanya guru
menjelaskan suatu pelajaran sambil menulis di papan tulis. Sekarang mereka jarang menulis di
papan tulis. Mereka lebih banyak menjelaskan sesuatu pelajaran, yang penting-penting saya
yang di tulis di papan tulis, kalau memang kata-katanya mudah di ingat, tidak perlu di tulis di
papan tulis. Jadi kalo ingatan kita cepat lupa sebaiknya di tulis di buku tulis apa yang di jelaskan
oleh guru. Supaya kalo di Tanya atau ingin jawab pertanyaan bias lihat di buku yang kita catat.
Pada saat guru sedang menjelaskan suatu materi pelajaran kita harus cepat-cepat menulis
kalimat-kalimat yang di jelaskan oleh guru tersebut yang menurut kita penting. Supaya kita bisa
mempelajarinya terus-menerus.

Pada saat proses belajar mengajar kurikulum 2013 kami sebagai murid harus aktif di
kelas. Kita harus benar-benar mendengarkan dan bertanya kalau memang belum paham
karena kalau kita tidak bertanya, takutnya ntar kita terus-terusan tidak bisa menguasai materi
tersebut. Pada proses belajar mengajar kurikulum tahun lalu biasanya guru menjelaskan dan
menulis yang di maksud materi tersebut di papan tulisdan kami tinggal menyalinnya di buku
tulis. Tapi pada kurikulum 2013 kami harus mencari sendiri.

Untuk proses penilaian kurikulum 2013 juga berbeda dari kurikulum tahun sebelumnya.
Kalo proses penilaian kurikulum tahun lalu yang biasa di nilai guru adalah sikap, tugas dan
ulangan. Tapi kalo proses penilaian kurikulum 2013 ini banyak penilaian antara lain sikap,
kehadiran, kejujuran, ulangan, tugas yang harus di kerjakan tepat waktu.

Ketika saya belajar di bangku kelas 12 mengalami sistem pembelajar daring, pada saat
awal pandemi datang di Indonesia. Dimana pada saat itu saya akan melaksanakan Ujian
Nasinal. Virus corona datang  tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia.
Termasuk menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia. Selama wabah corona menjangkit hampir
di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan
belajar mengajar.

Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan.
Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit. Selain
itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa
memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah, alat penunjang
yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Ini juga berlaku
bagi para pendidik atau guru yang mengemban tugas negara.

Menurut saya sistem pembelajaran daring mempunyai kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan sistem pembelajaran daring yaitu: pertama, dapat diakses dengan mudah, cukup
menggunakan smartphone atau laptop yang terhubung dengan internet, kedua, biaya lebih
terjangkau, dengan bermodal kuota, kita dapat mengakses berbagai materi pembelajaran,
ketiga, waktu belajar fleksibel, waktu untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat
dengan jam belajar. Sedangkan kekurangan sistem pembelajaran daring yaitu: pertama,
keterbatasan akses internet, ketika berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan
internet stabil, kedua, berkurangnya interaksi dengan pengajar, sehingga akan sulit bagi kita
untuk mendapatkan penjelasan materi yang sukar dipahami, dan ketiga, minimnya pengawasan
dalam belajar, sehingga kadang kehilangan fokus.

Simpulan

Anda mungkin juga menyukai