Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKAN KAMAMPUAN MEMBACA

DENGAN METODE SILABA PADA SISWA KELAS 1 DI


SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3

Apristya Laily Maghfiroh1, Maulida Nisrina Mafazati2, Syafrizal Cahya


Dzikriansyah3
1
apristya1900005047@webmail.uad.ac.id, 2maulida1900005048@webmail.uad.ac.id,
3
syafrizal1900005186@webmail.uad.ac.id

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan

Abstrak: Sebelum siklus atau Sebelum bertindak, peneliti


Key Words:
observasi awal pertama (sebelum siklus) proses pembelajaran
Silabus,level Bahasa Indonesia di Kelas I SD Muhammadiyah pada hari
keterampilan, membaca Kamis, 15 September 2022 Untuk mengetahui kemampuan awal
siswa terutama tentang materi Baca dengan keras teks pendek
tentang topik Bahasa Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk
mengetahui level keterampilan membaca siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas I sebelum menerapkan Metode
Silaba. peneliti memberikan tes (Pre-Test) keterampilan
membaca dengan topik "Membaca teks dengan lantang" pendek".

Pendahuluan
Pendidikan SD adalah suatu tindakan pemerintah yang menjadikan siswa
sebagai manusia. Hal ini sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
dalam Thobroni (2015:312), pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia secara
manusiawi. Pernyataan berarti bahwa pendidikan di sekolah dasar memegang peranan
penting, hal ini sangat penting untuk pembentukan karakter siswa sekolah dasar.
Karakter yang terbentuk sejak sekolah dasar menjadi bekal bagi siswa melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya. Pendidikan sekolah dasar adalah salah satu bentuk
pendidikan yang merupakan suatu lembaga formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum tertulis Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2017. pendidikan apa yang diberikan kepada siswa dilakukan dalam
pembelajaran formal diberikan oleh guru di kelas. Belajar di sekolah dasar
melibatkan lebih banyak. Menyesuaikan dengan siswa (student center) dan
perkembangan psikologis anak. Ini agar saya dapat menularkan apa yang telah saya
pelajari kepada murid-murid saya. Mencapai tujuan pendidikan yang maksimal.
Selama proses pembelajaran berlangsung, berbagai aspek yang harus dikuasai siswa.
Aspek tersebut adalah membaca, Menulis, Berhitung dan Keterampilan Dasar (Ulfa
Dwiyuliawati: 2013). satu dari membaca adalah dasar dari belajar.
Pada hakikatnya, membaca adalah urusan kompleks yang meliputi: Berbagai
kegiatan selain membaca karangan Visi, pemikiran, psikolinguistik, metakognisi.
sebagai proses visual baca ini adalah proses menerjemahkan simbol tertulis (karakter)
ke dalam bahasa lisan. Sebagai proses berpikir, membaca disertai dengan aktivitas
pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, pemahaman kreatif.
proses pembelajaran membaca permulaan yang diawali dengan pengenalan suku kata
seperti ba, bi, bu, be, be, bo, ca, ci, cu, ce, co dan seterusnya selanjutnya suku kata
tersebut dirangkaikan menjadi sebuah kata. Salah satu tujuan untuk memberikan
pembelajaran membaca permulaan pada anak SD/MI di kelas rendah yakni kelas 1, 2
dan 3(Pertiwi, 2019). Namun, masih banyak dijumpai siswa kelas I yang mengalami
kesulitan membaca. Hal tersebut dikarenakan guru masih mengajar menggunakan
metode konvensional yaitu metode pembelajaran yang terpusat pada guru, yang
bersifat ceramah sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi monoton dan kurang
menarik pada siswa.
Oleh karena itu dibutuhkan metode yang menarik dan memberikan kesan
berbeda kepada siswa untuk membaca. Metode yang tidak hanya menghafal
terhadap bahan ajar. Metode silaba menjadi pilihan yang memungkinkan di antara
metode-metode lainnya untuk diterapkan dan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan membaca. Metode silaba ialah metode suku kata yang menyajikan kata
jadi suku kata setelah itu merangkai suku kata jadi kata dengan tujuan siswa yang
belum bisa membaca kata bisa membaca kata. Pertimbangannya adalah metode
silaba mudah dipasangkan dengan strategi maupun media lain. Sebagai contoh
metode silaba dapat dipasangkan dengan metode diskusi maupun dengan metode
kerja kelompok. Metode silaba bersifat luwes sehingga tepat diterapkan di sekolah
dasar (Nuramin, 2019).
Salah satu metode yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk
mengatasi permasalahan kesulitan pada membaca permulaan adalah dengan
menerapkan metode kupas rangkai silaba. Hal ini disebabkan karena metode silaba
merupakan metode pembelajaran membaca permulaan yang dalam pelaksanaannya
mengenalkan kata terlebih dahulu kemudian membentuk silaba dan dikupas menjadi
huruf, selanjutnya dari huruf dirangkai kembali menjadi silaba, kemudian menjadi
kata dan membentuk kalimat. Sehingga siswa lebih cepat mengingat suku kata tanpa
harus mengejanya(Syamsiyah, 2020)(Hidayat Rahmat, 2014)(Fahrurrozi, 2016).
Silabus adalah metode yang menyajikan sebuah kata kemudian merangkai
suku kata untuk membentuk kata-kata. Tujuan siswa yang tidak bisa membaca bahasa
adalah untuk dapat membaca bahasa. Keuntungan metode Silaba dibandingkan
metode membaca lainnya yaitu saat membaca untuk mempelajari hubungan antara
kombinasi huruf dan ditulis dengan audio dan pengenalan kata yang benar. Metode
silabus adalah pilihan yang paling mungkin dapat menggunakan metode lain atau
meningkatkan pemahaman membaca. Alasannya adalah metode ini mudah digunakan
mengkombinasikan dengan strategi dan media lain. Proses pembelajaran dimulai
dengan beberapa bait yang telah dibaca siswa, mengingat siswa telah memasuki tahap
pertama mengenal huruf dan membaca suku kata bagus. Melalui pengalaman belajar,
siswa yang memiliki kesulitan membaca secara bertahap berhasil membaca
menggunakan suku kata - suku kata sampai akhir bacaan.

Metode
Sugishirono (2013:6) mendefinisikan metode penelitian sebagai jalur ilmiah
pengetahuan. Data yang valid untuk tujuan penemuan, pengetahuan yang
dikembangkan dan terbukti aman untuk digunakan kembali memahami, memecahkan,
serta memprediksi masalah pendidikan. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan jenis studi pra-eksperimental menerapkan desain studi 'satu
kelompok pra-tes' Desain Posttest". Kelompok tanpa kelompok pembanding ketika tes
dijalankan sebelum dan sesudah intervensi.
Penelitian tindakan kelas (PTK) (Classroom Action Research) memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik,
artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah atau memperbaiki situasi
dan kemudian secara cermat mengamati pelaksaannya untuk mengukur tingkat
keberhasilannya.

Hasil
SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 adalah salah satu satuan
pendidikan dengan jenjang SD di Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Di
Yogyakarta. Dalam menjalankan kegiatannya, SD MUHAMMADIYAH
AMBARKETAWANG 3 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 beralamat di
Gamping Kidul, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Di Yogyakarta,
dengan kode pos 55294. SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3
menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang
digunakan oleh SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 berasal dari PLN.
SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 menyediakan akses internet yang
dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah.
Provider yang digunakan SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 untuk
sambungan internetnya adalah Telkomsel Flash. Serta yang terakhir yaitu adanya
pembelajaran di SD MUHAMMADIYAH AMBARKETAWANG 3 dilakukan pada
Sehari Penuh. Dalam seminggu, pembelajaran dilakukan selama 5 hari.
Bab ini menyajikan hasil penelitian yang akan dilakukan dengan metode
kurikulum untuk meningkatkan keterampilan pemahaman membaca siswa tingkat 1
SD Negeri 111 Bengkulu Selatan. dicapai melalui angka mengendarai sepeda. Studi
tindakan kelas ini berlangsung selama tiga siklus. Di mana setiap siklus terdiri dari
dua kali pertemuan. Metode penelitian tindakan kolektif ini meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dari penelitian yang telah
dilakukan dapat menggambarkan data hasil intervensi pada setiap siklus adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum siklus atau sebelum bertindak, peneliti observasi awal pertama (sebelum
siklus) proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Muhammadiyah
Ambarketawang 3 kelas 1A dan 1B pada hari Kamis, 15 September 2022 untuk
mengetahui kemampuan awal siswa terutama tentang materi baca dengan keras teks
pendek tentang topik Bahasa Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui
level keterampilan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I
sebelum menerapkan Metode Silaba. peneliti memberikan tes (Pre-Test) keterampilan
membaca dengan topik "Membaca teks dengan lantang".
2. Siklus I yaitu setelah memperhatikan hasil pengamatan pra siklus, peneliti bersama
kolaborator mengadakan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang
akan dilakukan pada siklus I. Langkah-langkah ini dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
1) Peneliti bersama guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
digunakan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode silaba.
2) Peneliti mempersiapkan instrumen pendukung tindakan yaitu: lembar observasi
bagi guru dan siswa mengenai keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode silaba, lembar kerja siswa (LKS), tes keterampilan membaca bagi siswa, dan
media pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan

Pembahasan
Dalam hal tersebut penulis mendapatkan data melalui observasi sebagai
metode pokok guna mendapatkan suatu keputusanyang objektif. Dalam menulis data
ini, penulis menggunakan datareduction , data display dan verification. Sebelum data
ini dianalisis, penulis terlebih dahulu mengumpulkan sesuai dengan jenis data yang
ada, setelah data terkumpul menurut jenisnya penulis kemudian menganalisis data
dengan suatu metode untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah
data dianalisis kemudian data diambil kesimpulan dengan berpikir induktif yaitu
berangkat dari kesimpulan-kesimpulan khusus kemudian ditarik menjadi sebuah
kesimpulan yang bersifat umum. Penyajian data akan membahas pengolahan dan
analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada
siswakelas I SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 aja.
Pada tahap penerapan metode silaba yang bertujuan untuk mempermudah
membaca agar siswa cepat memahami dan tidak merasa kesulitan, berikut adalah
tahap – tahap penerapan metode silaba :
1. Guru mengenalkan ke siswa metode silaba, dan tata cara membaca dengan
menggunakan metode silaba untuk mempermudah.
2. Guru menjelaskan terkait dengan pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan.
3. Kemudian dilanjut dengan pengenalan suku kata.
4. Guru menjelaskan pengenalan suku kata menjadi sebuah kata.
5. Siswa mendengarkan teks cerita yang dibacakan guru.
6. Siswa diarahkan guru untuk menyimak cerita yang dibacakan guru.
7. Kemudian siswa disuruh membaca kedepan satu persatu
Maka hasil analisis deskriptif kuantitatif diketahui bahwa hasil
kemampuan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum diberi
tindakan menggunakan Metodesilaba.Nilai rata-rata kemampuan membacar siswa
yaitu 49, nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 25.Nilai awal tersebut digunakan
sebagai skor awal kemajuan setiap individu setelah mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia materi merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf,
tolong, dan pemberian pujian menggunakan metode silaba.
3682 Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I dengan
Metode Silaba di Sekolah Dasar – Zianatul Lailah, Siti Maghfirotun Amin, Nafiah,
Sri Hartatik DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1411 Jurnal Basicedu Vol
5 No 5 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147 Pada tahap penerapan
metode silaba yang bertujuan untuk mempermudah membaca agar siswa cepat
memahami dan tidak merasa kesulitan, berikut adalah tahap – tahap penerapan
metode silaba :
1. Guru mengenalkan ke siswa metode silaba, dan tata cara membaca dengan
menggunakan metode silaba untuk mempermudah.
2. Guru menjelaskan terkait dengan pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan.
3. Kemudian dilanjut dengan pengenalan suku kata.
4. Guru menjelaskan pengenalan suku kata menjadi sebuah kata.
5. Siswa mendengarkan teks cerita yang dibacakan guru.
6. Siswa diarahkan guru untuk menyimak cerita yang dibacakan guru.
7. Kemudian siswa disuruh membaca kedepan satu persatu.
Maka hasil analisis deskriptif kuantitatif diketahui bahwa hasil
kemampuan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum diberi
tindakan menggunakan Metodesilaba. Nilai rata-rata kemampuan membacar siswa
yaitu 49, nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 25. Nilai awal tersebut digunakan
sebagai skor awal kemajuan setiap individu setelah mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia materi merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf,
tolong, dan pemberian pujian menggunakan metode silaba. Sehingga menunjukkan
bahwa masih ada siswa yang nilai kemampuan membacanya di bawah KKM. Hal
tersebut dibuktikan dari hasil pra siklus dengan rata-rata nilai kemampuan membaca
siswa 49,6 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah . Dapat dilihat pada diagram ini
mengenai presentase. Disimpulkan bahwa dari total keseluruhan 14 siswa
sebanyak 4 siswa dinyatakan tuntas dan sebanyak 10 siswa dinyatakan tidak tuntas.
3) Hasil Observasi pada Siklus I Pada tahap pengamatan dilakukan bersamaan
dengan proses pembelajaran berlangsung. Peneliti melakuan pengamatan dan
mencatat kegiatan yang sedang terjadi, situasi dan kendala yang sedang dihadapi.
Sehingga kegiatan pengamatan atau observasi ini mengetahui proses pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan skenario yang disusun sejak awal. Beberapa siswa juga
rebut saat pembelajaran berlangsung, hal ini terbukti terdapat beberapa siswa yang
tidak duduk pada tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan kelas. Berdasarkan
pengalaman peneliti pada pertemuan pertama siklus I masih banyak siswa yang
membacanya masih rendah.

Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penelitian perilaku kelas berbasis silabus
dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa. Hal ini terbukti pada pelaksanaan
Siklus I dan Siklus II. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila nilai KKM
individu 75 dan ketuntasan klasikal 70%. Hasil yang diperoleh pada siklus I
dinyatakan sebesar 43% yaitu 6 siswa tuntas. Siklus II mencapai 78,57% atau 11
siswa dinyatakan tuntas.

Ucapan Terimakasih
Sebuah penelitian menggunakan metode Silaba untuk meningkatkan
pemahaman membaca di kelas 1 di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3. Sebagai
peneliti, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang
terlibat dalam penelitian yaitu fakultas program pendidikan dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, mahasiswa PGSD Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atas
motivasi dan ilmunya, dan bantuan mereka dalam proses pengumpulan data. Terima
kasih telah melakukannya. , sebuah sekolah dasar di Kabupaten Gresik yang
memberikan izin penelitian, dan seorang siswa sekolah dasar yang bersedia
mengambil sampel untuk penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. F. (2019). Meningkatkan Kemampuan Membaca Peserta Didik
Melalui Teknik Permainan Menyusun Kata Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas Ii Min 1 Bandar Lampung. Sustainability
(Switzerland), 11(1), 1–14.
Efendi, R., & History, A. (2017). Penerapan Metode Silaba Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Permulaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
II(2), 288–299.
Kharizmi, M. (2019). Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi. Jurnal Pendidikan Almuslim,VII(2), 94–102.

Anda mungkin juga menyukai