Anda di halaman 1dari 3

DIGITAL SEBAGAI SOLUSI EKONOMI MASA DEPAN

Nama
Nim

Perkembangan ekonomi digital saat ini mengalami kemajuan yang pesat.


Hampir seluruh sektor bisnis dituntut untuk mengikuti tren digital yang saat ini
berkembang, diantaranya melalui medium jaringan dan piranti canggih.
Perkembangan digitalisasi dalam sektor ekonomi ini juga semakin memudahkan
aktivitas masyarakat, namun juga memunculkan risiko baru yang berdampak pada
perubahan sektor ketenagakerjaan. Digitalisasi pada dasarnya telah melahirkan
inovasi baru yang menuntut persaingan ekonomi global menjadi semakin luas dan
bebas, sehingga banyak masyarakat yang dengan cepat dapat mengikuti arus
perkembangan teknologi yang canggih ini. Dengan adanya kemudahan-
kemudahan teknologi, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menjalankan
bisnis online dengan mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) berbasis digital.
UKM disini tergabung dalam sebuah komunitas yang bermanfaat untuk berbagi
pengetahuan dan berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kinerja UKM dalam
menciptakan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi digital.
Semakin berkembangnya dunia bisnis, akan semakin berkembang pula
inovasi-inovasi produk, layanan, dan pasar baru melalui usaha online. Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia memegang peranan yang
sangat penting. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, peranan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) meningkat dengan sangat tajam, hal ini terlihat dari jumlah
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang meningkat dengan pesat, dari sekitar
7.000 pada tahun 1980 menjadi 2 sekitar 40 juta pada tahun 2001 dan meningkat
lagi menjadi 49,840 juta pada tahun 2007. Hal ini yang membuktikan bahwa
perusahaan-perusahaan mikro mulai bertambah dari tahun ke tahun karena pada
saat itu Usaha Kecil Menengah (UKM) memegang peranan sangat penting di
Indonesia.
Indonesia saat ini telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Segala hal dapat
dikendalikan dari segala tempat melalui jaringan internet dan perangkat gawai
yang saling terhubung. Implikasi dari era ini sangat besar ketika teknologi
berbasis digital dipakai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
untuk :
1. Meningkatkan produktivitas kerja,

2. Membangun hubungan sosial-ekonomi, serta

3. Membantu memudahkan dalam berbagai hal (Doukidis et al, 2004).

Berbagai persiapan dan antisipasi telah dilakukan oleh pemerintah


Indonesia dalam menghadapi era transformasi digital ini, seperti :
 Penyediaan infrastruktur seperti listrik dan internet untuk mendukung
transformasi digital,

 Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, baik yang


diberikan oleh pemerintah maupun swasta,

Menurut hasil penelitian Chermer Dan Smith (2001), yang dimaksud


dengan ekosistem digital adalah satu kelompok aktor yang saling tergantung
(interdependent group), baik perusahaan maupun orang-orang yang berbagi
platform digital yang terstandarisasi untuk tujuan yang saling menguntungkan,
seperti keuntungan komersial, inovasi, dan keuntungan bersama. Ekosistem
digital memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi seperti komunikasi antara
penjual dan pembeli, mitra,industry yang berdekatan, bahkan dengan pesaing.
Adopsi dari ekosistem digital menawarkan peningkatan akses pasar secara lebih
cepat dan pertumbuhan produktivitas yang lebih hesar. Kesiapan dari ekosistem
digital menjadi peluang selalu tantangan bagi Indonesia. Menurut data dari
Mastercard, Indonesia masuk ke kundran Break Our terkait dengan evolusi digital.
Artinya, meskipun skor relatif rendah, tetapi pada masa depan Indonesia akan
berevolusi secara cepat dan memiliki potensi untuk menjadi negara dengan
ekonomi digital yang kuat. Tumbuhnya bisnis starup dan ekosistem digital terjadi
berkat meningkat nya jumlah investor, program yg terkait inkubasi, dan
akselerator di Indonesia.
Menurut National Business Incubation Association (2016), incubator
bisnis adalah proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat keberhasilah
pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai
sumber daya layanan yang diperlukan kepada para pengusaha. Akselerator
memiliki kemiripan dengan inkubator. Yang membedakan hanya tiga hal utama,
yaitu ukuran dan kualitas jaringan mentoring, tekanan dan disiplin, serta fasilitas
pendanaan modal di masa depan. Perbedaan lain antara inkubator dan akselerator
adalah periode waktu dan programnya.

Daftar Pustaka
Andriariza A, L. A. (2020). "Perkembangan dan Tantangan Industri
Teknologi Finansial Indonesia di Era Ekonomi Digital. Volume: 11 No., 116-
127.
Aziza, S. (2018). “Digital Ekonomi di Indonesia”.
jayani, d. h. (2019). ekonomi digital indonesia terbesar di asia tenggara.
Jayani, D. H. (2019). Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asia Tenggara.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Badan Penelitiandan
Pengembangan SDM.(2019)."Perkembangan Ekonomi Digital di
Indonesia Strategi dan Sektor Potensial".kompas. (2022, Desember 2).
perkembangan digital ditanggapi dengan tangkas. p. 19.
Muhammad Pudhail, I. B. (2020). Strategi Pengembangan Ekosistem Ekonomi
Digital.

Anda mungkin juga menyukai