Anda di halaman 1dari 10

PERAN PENTING STARUP DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

DI INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ekonomi dan Bisnis Digital


Yang Diampu Oleh :
Bapak Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A.

Oleh :

Lalu Husna Hadi (180422623013)


Lusi Ambarwardani (180422623190)
Medita Wilda Wulandari (180422623025)

OFFERING J

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FEBRUARI 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di era ekonomi digital seperti saat ini, banyak bermunculan ide-ide kreatif yang
menunjang kegiatan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari, salah satu
diantaranya ialah StartUp yang telah menjadi trend saat ini. Istilah StartUp telah
terdengar sejak tahun 90an hinggan 2000an, namun istilah StartUp muncul dan populer
kembali pada tahun 2010an. Istilah StartUp sendiri memiliki arti sebuah bisnis baru
dengan inisial original yang digagas oleh pendirinya dengan berfokus pada
pertumbuhan yang tinggi, memiliki resiko/keuntungan, dapat diukur dan mampu
memimpin pasar (David Kidder, 2012). Saat ini banyak negara belomba-lomba
menciptakan StartUp, tidak terkecuali dengan Indonesia. Indonesia tidak mau kalah
dengan negara lain, dengan menempatkan posisi kelima dengan jumlah perusahaan
rintisan (StartUp) terbanyak di dunia yakni mencapai 2.203 perusahaan. Menjamurnya
StartUp di Indonesia dipengaruhi oleh generasi muda yang mulai menciptakan usaha
sendiri. Hal itu didukung dengan keadaan saat ini yang sedang mengalami pandemi
Covid-19, yang mana tiap individu ingin berkreasi tanpa banyak beraktivitas di luar
rumah.
Maraknya kelahiran StartUp tidak lepas kaitannya dengan perannya dalam
mendongkrak perekonomian suatu negara. Banyak StartUp di Indonesia yang bergerak
dibidang perdagangan seperti Tokopedia, Bukalapak, HappyFresh, AkuLaku, dan lain
sebagainya. Hal itu dapat diartikan bahwa dunia era digital memberikan kesempatan dan
kemudahan untuk pelaku ekonomi dalam menjalankan usahanya. Para pedagang dapat
dengan mudah memasarkan dagangannya dengan jangkauan yang lebih luas. Para
pedagang atau produsen juga dapat mengurangi harga pokok penjualan mereka dengan
memangkas biaya iklan dan sewa. Namun tidak serta merta kesempatan dan kemudahan
dapat berjalan menuju ruang yang dituju. Masih saja terdapat pelaku usaha yang belum
menikmati bahkan tidak mengetahui istilah StartUp, terutama mereka pelaku usaha
UMKM.
Telah menjadi gagasan yang semakin diterima bahwa aktivitas kewirausahaan
diantara UMKM adalah kunci mesin untuk membangun perekonomia negara (The
Organisation for Economic Co-operation and Development, 2017). Studi baru
menunjukan bahwa e-commerce dapat memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut untuk
UMKM dengan membuka peluang di pasar baru dan memungkinkan akses ke segmen
pelanggan yang belum tersentuh (Mel’en Hanell, Rovira Nordman, Tolstoy & Ozbek,
2019 ; Ojala, Evers, Rialp, 2018 ; Tolstoy, Jonsson & Sharma, 2016). StartUp dan
UMKM ini sendiri memiliki misi yang berbeda dalam pelaksanannya. StartUp memiliki
misi yaitu condong kepada potensi pertumbuhan yang sangat cepat sedangkan UMKM
lebih mengutamakan pada tingkat profitabilitas yang tinggi dan produksi stabil dalam
jangka panjang.
Proses perkembangan UMKM masih tergolong sulit untuk berkembang pesat di
Indonesia. Untuk zaman sekarang yang serba digital, UMKM harus lebih berfikir secara
realistis dimana semua yang dibutuhkan masyarakat adalah hal yang mudah dan praktis.
Startup telah marak saat ini yang dapat dimaksimalkan penggunaannya, sehingga
UMKM dapat berkembang secara cepat. Peluang berkembangnya UMKM apabila
menggunakan Startup yang ada, akan sangat menguntungkan yang mana penggunaan
mudah dan masyarakat dapat mengenal sebuah produk atau jasa yang baru tergolong
praktis.
Tidak munkin suatu UMKM tak ingin berkembang dan mendapatkan profit yang
lebih dibanding biasanya. Namun, dibalik keinginannya berkembang tidak didukung
dengan SDM yang mumpuni, hingga terjadinya hambatan disana. Ketidakmampuannya
dalam mengoperasikam startup dan mungkin tidak mengetahui startup menjadi
hambatan yang krusial. Selain kedua faktor itu, kemungkinan besar faktor lain akan
muncul bila terus ditelusuri lebih lanjut.

1.2 TINJAUN LITERATUR


1.2.1 Ekonomi Digital
Saat ini ekonomi digital merupakan lini yang paling cepat perkembangannya
terutama di Indonesia. Ekonomi digital pada mulanya dikemukan oleh seorang ahli yang
bernama Don Tapscott pada tahun 1995 dalam bukunya yag berjudul The Digital
Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence yang didalamnya
mendeskripsikan tentang bagaimana internet dapat mengubah cara manusia melakukan
bisnis. Internet dan world wide web (web) menghadirkan suatu bentuk ekonomi yang
baru berdasarkan jaringan kecerdasan manusia. Pada era ekonomi sebelumnya,
informasi berbentuk fisik, sedangkan di era ekonomi digital informasi berbentuk digital
(Tapscoot, 1995). Menurut Organization for Economic Co-operation and Development,
ekonomi digital adalah pasar yang dibentuk oleh teknologi digital yang memfasilitasi
perdagangan barang dan jasa melalui e-commerce). Ekonomi digital membawa dampak
besar bagi perekonomian di dunia, khususmya di Indoneia. Diketahui bahwa Indonesia
mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 5 tahun terakhir. Namun,
pertumbahan e-commerse atau startup di Indonesia justru semakin pesat. Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, besar kemungkinan indusetri e-
commerse dapat menjadi salah satu tonggak perekonomian nasional

1.2.2 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Menurut M. Kwartono, penafsiran UMKM merupakan aktivitas ekonomi rakyat
yang memiliki kekayaan bersih optimal Rp 200.000.000,- dimana tanah serta bangunan
tempat usaha tidak diperhitungkan. Ataupun mereka yang memiliki omset penjualan
tahunan sangat banyak Rp1.000.000.000,- dan kepunyaan masyarakat negeri Indonesia.
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ialah usaha yang tangguh di tengah
krisis ekonomi. Dikala ini dekat 99% pelakon ekonomi kebanyakan merupakan pelakon
usaha UMKM yang terus berkembang secara signifikan dan jadi zona usaha yang
mampu jadi penopang stabilitas perekonomian nasional. UMKM makin tahan banting
serta senantiasa optimistis di tengah krisis. Kala terjalin krisis global pelaku UMKM
senantiasa bergerak.

1.2.3 StartUp
Industri startup jadi fokus utama dlam riset. Jenis industri startup sendiri ialah
bisnis baru yang kilat tumbuh yang tujun utamanya merupakan memenuhi kebutuhan
pasar dengan pemanfaatan kecangihan teknologi, rekayasa sistem data terbaikbuat
tingkatkan keunggulang industri, baik lewat inovasi, penciptaan platform daring dan
internet( Internet if things– IOT)( Ho, Kauffman,& Liang, 2011; Peters,
Rice,& Sundararajan, 2004; Reardon& Minten, 2011).
BAB II
METODE PENELITIAN

Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kualitatif, kuantitatif, dan campuran
kualitatif dengan kuantitatif, dan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode-metode yang digunakan untuk mengeksplorasi dan
memahami makna yang mana oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell (2010: 4). Menurut Idrus (2009:
23) penelitian kualitatif merupakan proses meneliti para informan sebagai subjek
penelitian dalam lingkungan hidup serta kesehariannya. Noor (2009: 32) menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia, menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara
peneliti dengan subjek yang diteliti.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan etnografi sebagai bagian dari
penelitian kualitatif. Menurut Creswell (2012), Penelitian etnografi merupakan salah
satu strategi penelitian kualitatif yang di dalamnya peneliti menyelidiki suatu kelompok
kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup lama dalam
pengumpulan data utama, data observasi, dan data wawancara.
Metode etnografi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
pelaku UMKM yang ada di daerah Kabupaten Malang masih banyak yang belum
menggunakan aplikasi StartUp. Jadi subjek pada penilitian ini yaitu pelaku UMKM di
daerah Kabupaten Malang khususnya pelaku UMKM yang belum menggunakan
aplikasi StartUp sementara itu objeknya adalah StartUp. Teknik pengumpulan data
yang tepat untuk penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara pada UMKM yang
belum menggunakan aplikasi StartUp di Kabupaten Malang.
BAB III
PEMBAHASAN

Gardin (2002) mengatakan ekonomi digital merupakan konvergensi, komputasi,


komunikasi dan informasi. Ekonomi baru terutama tentang koordinasi, seleksi, inovasi,
dan pembelajaran. Kombinasi teknologi dan bisnis baru saat ini telah menciptakan
pasar, industri, bisnis, dan praktik kerja yang sama sekali baru untuk membentuk
ekonomi digital. Menurut "Encarta Dictionary", ekonomi digital berarti "transaksi bisnis
di Internet". Ekonomi digital juga berarti penggunaan informasi secara ekstensif tentang
perangkat lunak, perangkat keras, aplikasi, dan penggunaan telekomunikasi di semua
aspek ekonomi. Aspek ekonomi yang disebutkan di sini meliputi pengadaan, distribusi,
penjualan barang dan jasa, dan transaksi keuangan. Istilah sederhananya adalah
transaksi jual beli yang berani. Meski terkesan rumit, keberadaan ekonomi digital
menjadi jangkar. Saat ini hampir setiap kelas sosial menggunakan teknologi informasi
untuk melakukan berbagai hal, termasuk transaksi jual beli.

Jumlah Pembeli Digital di Seluruh Dunia tahun 2014 Sampai dengan Tahun
2021(dalam miliyarr)

Sumber : Statista, 2019a


Berdasarkan grafik diatas bahwasannya pengaruh ekonomi digital sangat
memberi pengaruh kepada konsumen di seluruh dunia. Pada tahun 2014 terdapat 1,32
miliyar pembeli atau konsumen digital di seluruh dunia dan mengalami peningkatan
disetiap tahunnya. Dilihat dari sampai pada tahun 2021 yang dimana masih belum
sepenuhnya sampai akhir tahun, peningkatannya mencapai 2,14 miliyar.
Pada era saat ini perkembangan ekonomi digital bukanlah hal yang tabu lagi
bagi kalangan masyarakat. Satu persatu muncul sebuah media dalam bisnis ekonomi
digital yaitu StarUp.

PENGEMBANGAN UMKM
Ada banyak umkm yang berkembang di kabupaten malang, kami mengambil
salah satu contoh yaitu Bakso Paidi, bakso Paidi memiliki masalah menjalankan
usahanya dengan sistem tradisional, belum memiliki media promosi dan pemasaran
yang memadai, dan belum memiliki ketrampilan yang memadai dalam menggunakan
media berbasis web untuk kegiatan promosi dan pemasaran secara online. Hal ini sama
dengan permasalahan UMKM pada umumnya yaitu kurangnya penerapan inovasi
teknologi sehingga omset yang didapatkan tidak bisa berkembang dengan baik (Utomo
dkk., 2019; Andriyanto, 2019).
Menurut Paidi alasan tidak menggunakan StarUp untuk promososi seperti
mendaftarkan ke Go-jek supaya dapat dipesan secara online, ataupun social media untuk
promosi karna keterbatasan paidi dalam menggunkan teknologi saat ini.
Menurut kami usaha paidi tergolong cukup menguntungkan namun kurang
berkembang. Kami menyarankan paidi untuk promosi di social media dan membantu
untuk mendaftarkan usahanya di Go-Jek maupun Grab.
Tentu saja ada cara mengembangka umkm di Kabupaten malang baik untuk
Paidi dan usaha lainnya antara lain penciptaan iklim usaha yang kondusif, memberikan
bantuan permodalan, adanya perlindungan usaha dari pemerintah, diusahakan adanya
pengembangan program kemitraan, diakukan pelatihan.

Penyebab kegagalan umkm


Semakin banyak persaingan yang ada tentu saja ada yang mengalami kegagalan,
penyebabnya sebagai berikut:
1. Kurangnya modal
2. Persaingan ketat
3. Kurangnya pengetahuan terhadap teknologi
4. Kurangnya kemampuan manajemen
5. Kurang promosi
6. Dan kurang dapat menjangkau pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Saputra, Andy. 2015. Peran Inkubator Bisnis dalam Mengembangkan Digital StarUp
Lokal di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 4(1),1-24.

Amelia, Tifa Noer. 2017. Pengendalian Internal Bisnis StarUp Indonesia : Sebuah
Konsep. Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia, 1(1), 1-9.
Firdaus, Geovana Rizky, Siti Ruhana Dara. 2020. Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan Sebelum dan Sesudah Melakukan Akuisisi dan Merger pada Perusahaan
Non Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 2(2), 1-12.

Heliany, Ina. 2019. Wonderful Digital Tourism Indonesia dan Peran Revolusi Industri
dalam Menghadapi Era Ekonomi Digital 5.0. Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata, 1(1), 1-
15.

Rahmadiane, G. D., Kamal, B., Fauzi, A. Z., & Noermansyah, A. L. (2020).


PENGEMBANGAN BISNIS STARTUP UNTUK MEMINIMALISIR KEGAGALAN
DALAM BERBISNIS. Jurnal Vokasi, 4(2), 46-50.

Wicaksono, A. A. R. P. (2019). TA: Pengembangan Startup Alt. Mine. Id untuk


Penambangan Cryptocurrency bagi Investor di Indonesia (Doctoral dissertation, Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya).

Verbovskiy, V. A. (2014). Basics of successful startup development in the field of


innovation. Journal of Economics and Social Sciences, (5), 2.

Jauhari, J. (2010). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan
memanfaatkan e-commerce. Jurnal Sistem Informasi, 2(1), 1-12.

SUSANTO, Y. S. Ekspansi Bisnis Alibaba Group Holding Limited Ke Indonesia


(Doctoral dissertation).
Tolstoy, Daniel, et al., (2020). The Development of International e-commerce in retail
SMEs: An Effectuation Perspective. Journal of World Business. Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090951620300936

Berg, Vebjorn, et al., (2020). Achieving Agility and Quality In Product Development-
An Empirical Study of Hardware StartUps. Journal of Systems and Software, 167.
Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0164121220300777

Newbert, Scott L., et al., (2020). To Get Out of The Building or Not? That is The
Question: The Benefit (and Cost) of Customer Involment During the Startup Process.
Journal of Business Venturing Insights, 14. Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352673420300652

Hegeman, Puck D., and Sorheim, Roger., (2020). Why Do They Do It? Corporate
Venture Capital Investment in Cleantech StartUps. Journal of Cleaner Production. 294.
Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0959652621005357

Faria, Vinicius Figueiredo de., et al., (2021). The Business Modoel Innovation and Lean
Startup Process Supporting Startup Sustainability. Procedia Computer Science, 181.
Retrieved from
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050921001435

Budiarta, Dr. Kustoro, Sugianta Ovinus Ginting, Dr. Janner Simarmata. 2020. Ekonomi
dan Bisnis Digital. Medan : Yayasan Kita Menulis.

Mukoffi, A. (2018). ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP


PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN
MALANG (UMKM). JAMSWAP, 3(2), 63-72.

Anda mungkin juga menyukai