Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

WIRAUSAHA KOMUNIKASI
KASUS MENGENAI KOMUNIKASI WIRAUSAHA MELALUI TEKNOLOGI
KOMUNIKASI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Wirausaha Komunikasi
yang diampu oleh Anne Sandra Dewi, M.I.kom

Disusun Oleh :
Pahrijal Pahmi Idris

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
STISIP WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI
BAB I
PENDAHULUAN

Akibat pandemik yang berkepanjangan yang berpengaruh terhadap


penurunan ekonomi, pengangguran semakin banyak ditambah oleh karyawan
yang dipaksa diberhentikan untuk menyelamatkan nasib perusahaan tersebut.

Industrialisasi di Indonesia dengan strategi impor dan berorientasi


ekspor menjadi penyebab timbulnya kesenjangan pendapatan antar sektor dan
antar daerah. Tipisnya keterkaitan sektor industri dan pertanian membuat
industri modern dalam posisi terasing dalam ekonomi rakyat dan menghambat
pelaku usaha sektor informal pertanian tradisional yan memanfaatkan inovasi
teknologi.

Penciptaan wirausaha ( entrepreneur ) menjadi solusi alternative


berbagai masalah dimasyarakat seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial,
meningkatnya pengangguran usia produktif dan menipisnya cadangan
pasokan energy, yang ke semuanya menuntut adanya tindakan kreatif dan
inovatif.

Jiwa kewirausahaan bukan hanya sebatas kecerdasan akademik dan


keterampilan menghasilkan produk tetapi juga jiwa dinamis dalam
menangkap tantanga dan resiko kemudian mengubahnya menjadi peluang dan
potensi pertumbuhan ( Soegoto, 2009 ).

Suatu bangsa akan maju dan sejahtera apabila jumlah entrepreneur-nya


minimal 2% dari total penduduk. Saat ini, ketika AS sudah memiliki 11,5
hingga 12%, Singapura 7%, serta China dan Jepang 10%, maka Indonesia
baru mencapai 0,24% dari total 238 juta jiwa, dan itu berarti masih
dibutuhkan sekitar 4 juta wirausaha baru. Padahal Indonesia menghasilkan
sekitar 700 ribu sarjana baru setiap tahunnya dan memiliki kemampuan untuk
melipat gandakan pertumbuhan ekonomi, pendapatan total maupun perkapita,
menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan bilama secara bertahap
namun pasti meningkatkan jumlah wirausaha sukses dengan pemanfaatan
teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini (ciputra, 2009).

Technopreneurship merupakan proses sinergi dari kemampuan yang


kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman menyeluruh tentang konsep
kewirausahaan (Sosrowinarsidiono, 2010). Dalam konsep technopreunership
basis pengembangan kewriusahaan bertitik tolak dari adanya invensi dan
inovasi dalam bidang teknologi yang tidak sekedar high-tech melainkan
aplikasi pengetahuan pada kerja orang seperti penerapan akuntansi, ekonomi
order quantity, pemasaran secara lisan maupun online.
BAB II
PEMBAHASAN
Akibat adanya penyakit yang sangat berbahaya dan persebarannya
sangat cepat yang membuat para konsumen khawatir jika membeli kebutuhan
secara langsung memiliki potensi besar untuk tertular penyakit tersebut
terutama di keramaian. Dan adanya kebijakan pemerintah untuk social
distancing selama masa pandemic yang hingga kini masih belum bisa berjalan
dengan normal. Merosotnya pendapatan di bidang ekonomi membuat banyak
para pengusaha yang bangkrut karna kurangnya pemasukan sehingga para
seorang pengusaha harus menguras otak mereka untuk mengoptimalkan
kembali keuangan yang ada di dalam usahanya tersebut.

Salah satu usaha seorang pengusaha untuk tetap bertahan di situasi


yang sangat merugikan ini gencar melakukan bisnis melalui teknologi
komunikasi dimulai dari berbagai jenis produk atau jasa, diantaranya adalah :

1. Penjualan produk online


Penjualan dengan menggunakan teknologi komunikasi dengan produk
ini sudah berjalan cukup lama namun masih sedikit peminatnya karna sering
terjadinya barang yang tidak sesuai dengan gambar yang di promosikan dan
juga masih ada sebagian orang yang khawatir bahwa pembelian melalui
online itu terjamin. Seiring perkembangan jaman dan keadaan yang kurang
memungkinakan konsumen untuk dapat membeli kebutuhan nya secara
langsung. Guna mengurangi kekhawatiran maka mulai meningkatnya
penjualan produk-produk secara online untuk mempromosikan kepada
konsumen tanpa perlu repot dating atau mencari si penjual. Banyak produk
yang dijual secara online seperti, makanan, pakaian, alat elektronik dan lain
sebagainya.

2. Penjualan jasa online


Untuk mengirim barang dengan menggunakan jasa orang lain,
telah hadirnya jasa online yang memudahkan pengguna dalam berbagai
hal. Seperti mengantarkan barang, les belajar online dan lain sebagainya.

Indonesia masuk ke pusaran demam toko online karna mudahnya


melakukan transaksi pembelian aneka barang dan jasa di internet. Saat ini
berbagai online shop beredar di Indonesia mulai dari penjualan sandang,
aksesoris, kebutuhan rumah tangga, hingga keperluan sehari-hari.
Teknologi digital, yang telah dimulai pada era sekitar 90 an telah
mempengaruhi proses produksi dan konsumsi secara signifikan. Digitalisasi
dapat di definisikan secara secara sederhana sebagai penyederhanaan materi
informasi dalam bentuk (Marshal, 2004, h.17). atau penyatuan teknologi
komunikasi dengan logika computer (Schiller, 2000, h.xv). Selain itu,
fleksibilitas yang ditawarkan oleh proses digitalisasi huga telah
mempermudah efek transmisi dan manipulasi informasi yang berefek
ekonomis bagi suatu jaringan, karna materi informasi dapat disebarluaskan
secara lebih efisien diantara para pengguna jaringan tersebut (Schiller, 2000,
h.xv). budaya konsumerisme muncul karna manusia ingin tampil beda dan
menonjol dari pada yang lain sebagai bentuk ekspresi diri. Kecenderungan
untuk menciptakan sesuatu pun berubah menjadi keinginan untuk memiliki
atau membeli sesuatu sebagai ganti pemilik kekuasaan (Piliang 2012). Budaya
konsumerisme di dukung oleh teknologi canggih yang memudahkan akses
segala hal dengan mudah, hal inilah yang memicu online shop berkembang
cepat di Indonesia.

Hubungan online shop dengan kebudayaan digital adalah


perkembangan online shop yang berbanding lurus dengan kebudayaan digital
Indonesia. Semakin terobsesinya masyarakat Indonesia dengan cyberspace
maka akan semakin cepat pula mayoritas online.
KESIMPULAN

Dalam wirausaha cara membutuhkan keterampilan untuk bertahan


dalam usahanya agar tidak gulung tikar dengan menggunakan kreatifitas dan
inovasi guna menunjang penghasilan. Terutama di jaman modern yang sudah
berkembang dengan mudahnya menjual produk dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Studi kasus online shop di Indonesia, https://binus.ac.id/malang/2017/studi-
kasus-online-shop-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai